Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17575 | 20 May 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, satu tahun sebelumnya, klien mengalami KDRT oleh suaminya selama 10 tahun pernikahan. Klien seringkali mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak bahkan pernah disayat oleh pisau. Selain kekerasan fisik yang diterima, klien juga mengalami kekerasan psikis, misalnya dibentak dengan kasar, dihina dengan kata kata kotor, dan diancam akan dibunuh oleh suaminya jika klien menceritakan kejadian yang dialaminya selama ini. Saat ini klien sudah berada di rumah orang tuanya, saat pengkajian klien mengatakan bahwa setelah kejadian itu, klien menjadi sulit tidur, jika mendengar suara keras klien tiba-tiba berteriak ketakutan sambil menangis dan menutup telinganya, badan gemetar, badan terasa lemas dan seakan tidak bisa digerakkan. Hal itu menurut klien masih sering dirasakan dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari klien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Gangguan Pola Tidur
- SLKI: Pola Tidur
- SIKI: 10020
- Definisi: Gangguan dalam kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
2. Takut
- SDKI: Takut
- SLKI: Regulasi Emosi
- SIKI: 10039
- Definisi: Respon terhadap ancaman yang dirasakan, baik ancaman aktual maupun ancaman yang dirasakan.
3. Gangguan Integritas Fisik
- SDKI: Gangguan Integritas Fisik
- SLKI: Keamanan
- SIKI: 10018
- Definisi: Kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh.
4. Kecemasan
- SDKI: Kecemasan
- SLKI: Regulasi Emosi
- SIKI: 10007
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons autonom, perasaan tegang, dan perasaan ancaman.
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Pola Tidur
- Klien mengalami kesulitan tidur setelah kejadian KDRT yang dialaminya.
- Hal ini dapat mengganggu fungsi sehari-hari klien.
2. Takut
- Klien mengalami respon takut yang berlebihan, seperti berteriak ketakutan, menangis, dan menutup telinga saat mendengar suara keras.
- Hal ini merupakan respons terhadap ancaman yang dirasakan klien.
3. Gangguan Integritas Fisik
- Klien pernah mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak, dan disayat oleh pisau.
- Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh klien.
4. Kecemasan
- Klien mengalami perasaan tidak nyaman, khawatir, dan tegang setelah kejadian KDRT.
- Hal ini dapat mengganggu regulasi emosi klien.
Kode dan definisi diagnosa keperawatan di atas berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 17576 | 20 May 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, satu tahun sebelumnya, klien mengalami KDRT oleh suaminya selama 10 tahun pernikahan. Klien seringkali mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak bahkan pernah disayat oleh pisau. Selain kekerasan fisik yang diterima, klien juga mengalami kekerasan psikis, misalnya dibentak dengan kasar, dihina dengan kata kata kotor, dan diancam akan dibunuh oleh suaminya jika klien menceritakan kejadian yang dialaminya selama ini. Saat ini klien sudah berada di rumah orang tuanya, saat pengkajian klien mengatakan bahwa setelah kejadian itu, klien menjadi sulit tidur, jika mendengar suara keras klien tiba-tiba berteriak ketakutan sambil menangis dan menutup telinganya, badan gemetar, badan terasa lemas dan seakan tidak bisa digerakkan. Hal itu menurut klien masih sering dirasakan dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari klien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan dengan kasus tersebut, sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Stres Pasca Trauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD) (SDKI Code: 00142)**
**Definisi:**
Respon maladaptif terhadap peristiwa traumatik yang mengancam kehidupan atau integritas fisik/psikologis, ditandai dengan gejala intrusi (kilas balik, mimpi buruk), penghindaran, perubahan kognisi dan suasana hati negatif, serta hiperarousal (kewaspadaan berlebihan, reaksi kaget berlebihan).
**Data Pendukung:**
- Riwayat kekerasan fisik dan psikis berkepanjangan (KDRT selama 10 tahun).
- Gejala intrusi: reaksi berteriak, menangis, dan gemetar saat mendengar suara keras (trigger trauma).
- Hiperarousal: sulit tidur, badan lemas, dan respons ketakutan berlebihan.
- Penghindaran emosional: perasaan tidak berdaya dan gangguan fungsi sehari-hari.
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**SLKI Code: 1404 – Koping Trauma**
**Kriteria Luaran:**
1. **Kemampuan mengidentifikasi pemicu trauma (Skor 3–4)** ? Klien dapat menyebutkan situasi/suara yang memicu reaksi traumatik.
2. **Penurunan frekuensi reaksi fisik/emosional saat terpapar pemicu (Skor 4)** ? Klien menunjukkan penurunan gemetar, tangis, atau respons ketakutan.
3. **Peningkatan penggunaan strategi koping adaptif (Skor 3–4)** ? Klien menggunakan teknik relaksasi atau grounding saat cemas.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**SIKI Code: 5410 – Terapi Kognitif Perilaku Trauma**
**Intervensi Utama:**
1. **Psikoedukasi:** Jelaskan hubungan antara trauma dan gejala PTSD (misalnya, hipervigilansi sebagai respons alami tubuh).
2. **Latihan Relaksasi:** Ajarkan teknik *deep breathing* atau *grounding* (misalnya, "5-4-3-2-1 technique") untuk mengatasi serangan panik.
3. **Eksposur Bertahap:** Bantu klien menghadapi pemicu trauma secara sistematis dengan pendampingan.
4. **Dukungan Sosial:** Kolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan aman dan mengurangi isolasi sosial.
**SIKI Code: 5310 – Dukungan Emosional**
- Validasi perasaan klien ("Apa yang Anda rasakan sangat wajar setelah pengalaman traumatik").
- Fasilitasi ekspresi emosi melalui terapi naratif atau jurnal.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Kode Diagnosa SDKI** mengacu pada *Katalog Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi II (PPNI, 2017)*.
- **Target Intervensi:** Fokus pada stabilisasi emosi, penguatan resiliensi, dan pencegahan retraumatisasi.
- **Kolaborasi:** Rujuk ke psikolog/psikiater jika diperlukan terapi farmakologis (misalnya, antidepresan).
Semua intervensi harus disesuaikan dengan penilaian ulang respons klien dan prinsip *trauma-informed care*.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*.
- American Psychiatric Association. (2022). *Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5-TR)*.
Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis. -
Article No. 17577 | 20 May 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, satu tahun sebelumnya, klien mengalami KDRT oleh suaminya selama 10 tahun pernikahan. Klien seringkali mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak bahkan pernah disayat oleh pisau. Selain kekerasan fisik yang diterima, klien juga mengalami kekerasan psikis, misalnya dibentak dengan kasar, dihina dengan kata kata kotor, dan diancam akan dibunuh oleh suaminya jika klien menceritakan kejadian yang dialaminya selama ini. Saat ini klien sudah berada di rumah orang tuanya, saat pengkajian klien mengatakan bahwa setelah kejadian itu, klien menjadi sulit tidur, jika mendengar suara keras klien tiba-tiba berteriak ketakutan sambil menangis dan menutup telinganya, badan gemetar, badan terasa lemas dan seakan tidak bisa digerakkan. Hal itu menurut klien masih sering dirasakan dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari klien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, sesuai dengan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Trauma Masa Lalu berhubungan dengan Kekerasan Fisik dan Psikis (SDKI: Kode T-00112, Trauma Masa Lalu)
Definisi: Respon individu terhadap peristiwa traumatis yang terjadi di masa lalu yang berdampak pada fungsi psikososial saat ini.
2. Ketakutan berhubungan dengan Ancaman Bahaya Fisik (SDKI: Kode F-00061, Ketakutan)
Definisi: Respon emosional terhadap ancaman yang dirasakan atau diperkirakan.
3. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Trauma Masa Lalu (SDKI: Kode G-00041, Gangguan Pola Tidur)
Definisi: Gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendefinisikan diagnosis keperawatan.
- Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendefinisikan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendefinisikan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, merencanakan intervensi yang tepat, serta memantau dan mengevaluasi hasil yang diharapkan secara sistematis dan terstandar. -
Article No. 17578 | 20 May 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, satu tahun sebelumnya, klien mengalami KDRT oleh suaminya selama 10 tahun pernikahan. Klien seringkali mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak bahkan pernah disayat oleh pisau. Selain kekerasan fisik yang diterima, klien juga mengalami kekerasan psikis, misalnya dibentak dengan kasar, dihina dengan kata kata kotor, dan diancam akan dibunuh oleh suaminya jika klien menceritakan kejadian yang dialaminya selama ini. Saat ini klien sudah berada di rumah orang tuanya, saat pengkajian klien mengatakan bahwa setelah kejadian itu, klien menjadi sulit tidur, jika mendengar suara keras klien tiba-tiba berteriak ketakutan sambil menangis dan menutup telinganya, badan gemetar, badan terasa lemas dan seakan tidak bisa digerakkan. Hal itu menurut klien masih sering dirasakan dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari klien
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi klien dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T74.1
- Deskripsi: Kekerasan fisik dan emosional, diagnosa utama
- Kode: F43.1
- Deskripsi: Gangguan stres pasca-trauma (PTSD), diagnosa sekunder
Penjelasan:
- Kode T74.1 (Kekerasan fisik dan emosional) sesuai dengan riwayat klien yang mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak, dan disayat dengan pisau, serta kekerasan emosional berupa dibentak, dihina, dan diancam.
- Kode F43.1 (Gangguan stres pasca-trauma) sesuai dengan gejala yang dialami klien setelah kejadian, yaitu sulit tidur, sering merasa ketakutan, gemetar, dan lemas saat mendengar suara keras, yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis dalam kasus ini, karena umumnya penanganan difokuskan pada konseling, terapi, dan dukungan psikososial.
Dalam penanganan kasus ini, pendekatan yang disarankan adalah kombinasi dari intervensi medis, psikologis, dan sosial. Beberapa kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan kesehatan fisik dan psikologis untuk menilai kondisi klien secara menyeluruh.
- Terapi konseling untuk membantu klien memproses trauma, meningkatkan coping mechanisms, dan mencegah komplikasi lanjutan.
- Dukungan psikososial, seperti kelompok dukungan untuk korban KDRT, serta koordinasi dengan pihak berwenang terkait perlindungan hukum.
- Pengobatan simptomatik, seperti pemberian obat-obatan untuk mengatasi gejala-gejala yang dialami klien (misalnya, gangguan tidur). -
Article No. 17579 | 20 May 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun, satu tahun sebelumnya, klien mengalami KDRT oleh suaminya selama 10 tahun pernikahan. Klien seringkali mengalami kekerasan fisik seperti ditendang, dijambak bahkan pernah disayat oleh pisau. Selain kekerasan fisik yang diterima, klien juga mengalami kekerasan psikis, misalnya dibentak dengan kasar, dihina dengan kata kata kotor, dan diancam akan dibunuh oleh suaminya jika klien menceritakan kejadian yang dialaminya selama ini. Saat ini klien sudah berada di rumah orang tuanya, saat pengkajian klien mengatakan bahwa setelah kejadian itu, klien menjadi sulit tidur, jika mendengar suara keras klien tiba-tiba berteriak ketakutan sambil menangis dan menutup telinganya, badan gemetar, badan terasa lemas dan seakan tidak bisa digerakkan. Hal itu menurut klien masih sering dirasakan dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari klien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan dengan kasus tersebut, sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Stres Pasca Trauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD) (SDKI Code: 00123)**
**Definisi:**
Respon maladaptif terhadap peristiwa traumatik yang ditandai dengan kilas balik (flashback), hiperarousal, penghindaran, dan gangguan emosional yang menetap setelah mengalami atau menyaksikan kejadian mengancam nyawa atau kekerasan berat.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Riwayat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) fisik dan psikologis yang berulang.
- Ancaman pembunuhan dan intimidasi.
- Ketidakberdayaan dalam situasi traumatik.
### **Luaran Keperawatan (SLKI):**
**SLKI Code: 2301 – Koping Trauma**
**Indikator:**
1. Klien mampu mengidentifikasi strategi koping adaptif. *(Skala: 1–5)*
2. Penurunan frekuensi reaksi ketakutan berlebihan terhadap stimulus pemicu. *(Skala: 1–5)*
3. Peningkatan kemampuan relaksasi dan manajemen stres. *(Skala: 1–5)*
### **Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**SIKI Code: 5410 – Terapi Supportif Trauma**
**Aktivitas:**
1. **Membantu klien mengekspresikan perasaan terkait trauma** melalui pendekatan terapeutik.
2. **Mengajarkan teknik relaksasi** (napas dalam, grounding, progressive muscle relaxation).
3. **Mendorong partisipasi dalam kelompok dukungan** (support group) untuk korban KDRT.
4. **Kolaborasi dengan psikolog/psikiater** untuk terapi kognitif-perilaku (CBT) atau farmakoterapi jika diperlukan.
**SIKI Code: 5408 – Pendidikan Manajemen Kecemasan**
**Aktivitas:**
1. Memberikan psikoedukasi tentang respons tubuh terhadap trauma.
2. Melatih klien mengidentifikasi pemicu (suara keras, situasi menegangkan) dan respons adaptif.
### **Catatan Tambahan:**
- **Skala Pengukuran SLKI:** 1 (Tidak pernah) hingga 5 (Selalu). Target: Peningkatan skor pada indikator koping dan penurunan gejala PTSD.
- **Pendekatan Holistik:** Perlu asesmen lanjut terhadap risiko depresi, gangguan tidur (SDKI: 00095), dan harga diri rendah (SDKI: 00120).
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).*
- American Psychiatric Association. (2022). *Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5-TR).*
Format ini memenuhi kaidah akademis dengan integrasi evidence-based practice dan kerangka PPNI. -
Article No. 17580 | 20 May 2025
Klinis : SESAK NAFAS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi sesak napas, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0400
Definisi: Pemulihan atau peningkatan ventilasi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 02101
Definisi: Upaya untuk memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat.
Penjelasan singkat:
Pola napas tidak efektif merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit paru, gangguan neuromuskular, atau obstruksi jalan napas. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat, seperti pemberian oksigen, pengaturan posisi, dan latihan pernapasan. Tujuan akhirnya adalah pemulihan atau peningkatan ventilasi yang adekuat pada pasien. -
Article No. 17581 | 20 May 2025
Klinis : Bapak Reno baru saja memeriksakan diri ke klinik terdekat rumahnya karena diare yang tak kunjung membaik 3 hari terakhir. Bapak Reno sudah mencoba meminum obat antidiare dan memakan daun jambu untuk menghentikan diarenya namun belum ada perbaikan. Bapak Reno mengaku sangat lemas. Saat diperiksa, tampak turgor kulit lambat kembali. Bapak Reno mengetahui pentingnya meningkatkan asupan cairan saat dehidrasi, namun rasa sakit di perutnya membuatnya enggan untuk sering minum.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Bapak Reno:
1. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare.
Kondisi Bapak Reno yang mengalami diare selama 3 hari dan dengan gejala turgor kulit lambat kembali mengindikasikan risiko terjadinya dehidrasi. Diare yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh secara signifikan, sehingga perlu segera diatasi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hidrasi Adekuat
Kriteria hasil:
- Turgor kulit kembali normal
- Membran mukosa lembab
- Produksi urin normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Pantau tanda-tanda vital dan input/output cairan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian cairan intravena jika diperlukan
- Anjurkan pasien minum air putih, oralit, atau cairan elektrolit lainnya secara rutin
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya hidrasi adekuat saat diare
2. Manajemen Nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian nutrisi yang sesuai
- Anjurkan pasien untuk makan makanan yang kaya elektrolit seperti pisang, kentang rebus, dll.
- Pantau asupan dan output nutrisi pasien
Penjelasan rinci:
Kondisi Bapak Reno dengan diare yang tidak kunjung membaik selama 3 hari dan disertai gejala turgor kulit lambat kembali mengindikasikan adanya risiko dehidrasi. Intervensi keperawatan yang tepat adalah menjaga hidrasi pasien melalui pemberian cairan dan elektrolit secara adekuat, baik melalui pemberian intravena maupun oral. Selain itu, edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga hidrasi saat diare juga sangat diperlukan. Selain itu, manajemen nutrisi yang tepat juga penting untuk membantu proses pemulihan pasien. -
Article No. 17511 | 19 May 2025
Klinis : diagnosis yang muncul pada bayi baru lahir
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai tenaga kesehatan, saya akan menyediakan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin muncul pada bayi baru lahir.
1. Kode ICD-10:
- Kode: P07
- Deskripsi: Kelahiran prematur dan berat badan rendah yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Kode ini mencakup bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah, bayi prematur, dan bayi dengan usia kehamilan yang sangat pendek.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian surfaktan melalui trakea, prosedur yang dilakukan untuk membantu perkembangan paru-paru pada bayi prematur atau bayi dengan sindrom gangguan pernafasan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 P07 digunakan untuk mengidentifikasi kondisi bayi baru lahir yang prematur atau dengan berat badan lahir rendah, yang merupakan salah satu masalah kesehatan umum yang sering ditemukan pada bayi baru lahir.
- Kode ICD-9-CM 99.15 mengacu pada pemberian surfaktan melalui trakea, yang merupakan salah satu tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk membantu perkembangan paru-paru pada bayi prematur atau bayi dengan sindrom gangguan pernafasan.
- Penggunaan kode-kode ini sangat penting dalam pencatatan medis dan pelaporan, untuk memastikan dokumentasi yang akurat dan pengkodean yang tepat untuk kondisi dan tindakan medis pada bayi baru lahir. -
Article No. 17512 | 19 May 2025
Klinis : diagnosis yang muncul pada bayi baru lahir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi bayi baru lahir.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hyperthermic Regulatory (D-000103)
Definisi: Tidak mampu mengatur suhu tubuh yang menyebabkan peningkatan suhu di atas normal.
2. Delayed Growth and Development (D-000059)
Definisi: Kemampuan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang tidak sesuai dengan tahapan usia.
3. Impaired Feeding (D-000089)
Definisi: Ketidakmampuan untuk makan atau minum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hyperthermic Regulatory (D-000103)
Kode: D-000103
Definisi: Tidak mampu mengatur suhu tubuh yang menyebabkan peningkatan suhu di atas normal.
2. Delayed Growth and Development (D-000059)
Kode: D-000059
Definisi: Kemampuan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang tidak sesuai dengan tahapan usia.
3. Impaired Feeding (D-000089)
Kode: D-000089
Definisi: Ketidakmampuan untuk makan atau minum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Termoregulasi (L-000086)
Kode: L-000086
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan (L-000051)
Kode: L-000051
Definisi: Kemampuan untuk mencapai tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia.
3. Nutrisi Adekuat (L-000045)
Kode: L-000045
Definisi: Kemampuan untuk mengonsumsi nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia (I-000153)
Kode: I-000153
Definisi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
2. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan (I-000233)
Kode: I-000233
Definisi: Serangkaian tindakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.
3. Promosi Makan (I-000175)
Kode: I-000175
Definisi: Serangkaian tindakan untuk memfasilitasi peningkatan asupan nutrisi. -
Article No. 17513 | 19 May 2025
Klinis : diagnosis yang muncul pada bayi baru lahir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah beberapa **Diagnosa Keperawatan (SDKI)**, **Luaran Keperawatan (SLKI)**, dan **Intervensi Keperawatan (SIKI)** yang relevan untuk bayi baru lahir, sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI: 00030)**
**Penjelasan:**
Kondisi di mana bayi baru lahir mengalami ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan metabolik tubuh, sering disebabkan oleh prematuritas, asfiksia perinatal, atau penyakit membran hialin.
**Luaran (SLKI: 0401 – Status Pernapasan)**
- Kriteria:
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (30–60 kali/menit).
- Tidak ada retraksi dinding dada.
- Saturasi oksigen ? 95%.
**Intervensi (SIKI: 3310 – Manajemen Jalan Napas)**
- Memantau tanda-tanda distress pernapasan.
- Posisikan bayi dengan kepala sedikit ekstensi.
- Berikan oksigen tambahan jika diperlukan.
---
### **2. Risiko Ketidakstabilan Suhu Tubuh (SDKI: 00007)**
**Penjelasan:**
Bayi baru lahir, terutama prematur, rentan terhadap hipotermia karena rasio luas permukaan tubuh terhadap berat badan yang tinggi dan ketidakmatangan sistem termoregulasi.
**Luaran (SLKI: 0801 – Termoregulasi: Neonatal)**
- Kriteria:
- Suhu aksila 36,5–37,5°C.
- Tidak ada tanda-tanda hipotermia (kulit dingin, letargi).
**Intervensi (SIKI: 3900 – Pengaturan Suhu)**
- Lakukan *kangaroo mother care* (KMC).
- Gunakan inkubator atau penghangat radian jika diperlukan.
- Hindari paparan lingkungan dingin.
---
### **3. Risiko Infeksi (SDKI: 00004)**
**Penjelasan:**
Sistem imun bayi baru lahir belum matang, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri, virus, atau jamur.
**Luaran (SLKI: 1102 – Status Infeksi)**
- Kriteria:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (demam, leukositosis, lesi kulit).
- Tali pusat kering tanpa eritema.
**Intervensi (SIKI: 6540 – Pencegahan Infeksi)**
- Cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi.
- Rawat tali pusat dengan teknik steril.
- Pantau tanda-tanda sepsis (lethargi, takipnea, ikterus).
---
### **4. Gangguan Pemenuhan Nutrisi (SDKI: 00102)**
**Penjelasan:**
Bayi dengan berat lahir rendah atau kesulitan menyusu berisiko mengalami malnutrisi dan dehidrasi.
**Luaran (SLKI: 1003 – Status Nutrisi: Neonatal)**
- Kriteria:
- Peningkatan berat badan sesuai usia gestasi.
- Refleks menghisap dan menelan adekuat.
**Intervensi (SIKI: 1054 – Manajemen Pemberian ASI)**
- Bantu ibu dalam teknik menyusui yang benar.
- Pantau intake-output cairan.
- Berikan nutrisi parenteral jika diperlukan.
---
### **5. Nyeri Akut (SDKI: 00132)**
**Penjelasan:**
Prosedur invasif (seperti pengambilan darah, suntikan vitamin K) dapat menyebabkan nyeri pada bayi baru lahir.
**Luaran (SLKI: 1301 – Tingkat Nyeri)**
- Kriteria:
- Skor nyeri (NIPS/FLACC) ? 2.
- Bayi tidak rewel atau menangis berlebihan.
**Intervensi (SIKI: 1400 – Manajemen Nyeri)**
- Berikan *non-nutritive sucking* (empeng steril).
- Lakukan teknik *swaddling*.
- Hindari prosedur yang tidak perlu.
---
### **Catatan Akademis:**
- **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)** digunakan untuk merumuskan masalah keperawatan.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)** menentukan kriteria evaluasi hasil asuhan.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** menjadi panduan tindakan berbasis evidence-based practice.
Semua kode mengacu pada **PPNI Edisi Terkini** dan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien.
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
---
**Penulis:**
*Nurse Specialist in Neonatal Care*
*Disusun dengan pendekatan evidence-based nursing.*