Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19832 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Mayor a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur. Gejala dan Tanda Minor a. Data Subjektif: Tidak tersedia. b. Data Objektif: 1) Tekanan darah pasien meningkat. 2) Pola napas pasien berubah. 3) Nafsu makan pasien berubah. 4) Proses berpikir pasien terganggu. 5) Pasien menarik diri. 6) Pasien berfokus pada diri sendiri. 7) Pasien tampak diaforesis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Nyeri Akut (Kode: 00132)**
**Penjelasan Singkat:**
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang ditemukan, pasien menunjukkan tanda dan gejala mayor serta minor yang mengarah pada masalah nyeri akut. Keluhan utama pasien adalah rasa sakit, disertai dengan ekspresi wajah meringis, sikap protektif, gelisah, peningkatan frekuensi nadi, dan kesulitan tidur. Selain itu, terdapat tanda minor seperti peningkatan tekanan darah, perubahan pola napas, perubahan nafsu makan, gangguan proses berpikir, menarik diri, fokus pada diri sendiri, serta diaforesis.
---
**Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):**
**Nyeri Akut (00132)**
*Definisi:* Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat, intensitas ringan hingga berat, dan durasi kurang dari 3 bulan.
---
**Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
**Kemampuan Mengontrol Nyeri (Kode: 1401)**
*Indikator:*
1. Melaporkan nyeri berkurang/hilang.
2. Ekspresi wajah rileks.
3. Tidak menunjukkan perilaku protektif.
4. Tanda vital stabil (nadi, tekanan darah, pernapasan dalam rentang normal).
5. Tidur cukup dan nyenyak.
---
**Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
**Manajemen Nyeri (Kode: 2100)**
*Tindakan:*
1. **Kaji karakteristik nyeri** (lokasi, intensitas, durasi, faktor pencetus/pereda).
2. **Ajarkan teknik nonfarmakologis** (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin).
3. **Kolaborasi pemberian analgesik** sesuai indikasi dan evaluasi efek samping.
4. **Modifikasi lingkungan** untuk kenyamanan (pencahayaan, posisi, kebisingan).
5. **Monitor tanda vital** dan respons pasien terhadap intervensi.
---
**Catatan Akademis:**
Diagnosa ini didasarkan pada kriteria mayor (keluhan nyeri, ekspresi wajah, dan perubahan fisiologis) serta minor (gangguan tidur, perubahan pola makan, dan respons emosional). Pendekatan holistik diperlukan dengan mempertimbangkan aspek biopsikososial pasien. Intervensi harus disesuaikan dengan penyebab nyeri dan preferensi pasien untuk mencapai luaran optimal.
---
**Referensi:**
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).* Jakarta: PPNI.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis/resmi.)* -
Article No. 19833 | 20 Jul 2025
Klinis : a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi di atas adalah:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain).
Data Subjektif:
1) Pasien mengeluh sakit.
Data Objektif:
1) Pasien tampak meringis.
2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri).
3) Pasien tampak gelisah.
4) Frekuensi nadi pasien meningkat.
5) Pasien berkata sulit tidur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan melaporkan penurunan rasa nyeri.
2) Pasien akan menunjukkan perilaku koping yang efektif terhadap nyeri.
3) Pasien akan mempertahankan pola tidur yang adekuat.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor yang mempengaruhi.
2) Berikan terapi farmakologis sesuai dengan resep dokter.
3) Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, terapi panas/dingin, dan posisi yang nyaman.
4) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (fisioterapis, ahli gizi, dll.) untuk mengelola faktor-faktor yang berkontribusi terhadap nyeri.
5) Pantau tanda-tanda vital, respons pasien terhadap intervensi, dan efektivitas pengelolaan nyeri.
6) Berikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien dan keluarga.
7) Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri yang efektif.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien menunjukkan gejala-gejala nyeri, seperti mengeluh sakit, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, peningkatan frekuensi nadi, dan kesulitan tidur. Tujuan asuhan keperawatan adalah menurunkan rasa nyeri, membantu pasien mengembangkan koping yang efektif, dan mempertahankan pola tidur yang adekuat. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pengkajian nyeri, pemberian terapi farmakologis, teknik manajemen nyeri non-farmakologis, kolaborasi dengan tim kesehatan lain, pemantauan respons pasien, serta edukasi dan dukungan emosional bagi pasien dan keluarga. -
Article No. 19834 | 20 Jul 2025
Klinis : a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluh sakit, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, dengan peningkatan frekuensi nadi dan kesulitan tidur. Gejala-gejala ini mengarah pada diagnosa keperawatan Nyeri Akut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01304
Definisi: Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10002
Definisi: Pengurangan rasa nyeri atau ketidaknyamanan fisik yang dialami pasien.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 19835 | 20 Jul 2025
Klinis : a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (10001)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang diuraikan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (10007)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol nyeri yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (10001)
Definisi: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebab, durasi, intensitas, dan faktor yang memperberat atau meringankan nyeri yang dialami individu.
Kode:
SDKI: 10001
SLKI: 10007
SIKI: 10001
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" didasarkan pada data subjektif pasien mengeluh sakit dan data objektif pasien tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, dengan peningkatan frekuensi nadi, serta pasien mengatakan sulit tidur. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menjelaskan bahwa nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) terkait adalah Manajemen Nyeri, yaitu kemampuan individu untuk mengontrol nyeri yang dialami. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sesuai adalah Manajemen Nyeri, yaitu tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebab, durasi, intensitas, dan faktor yang memperberat atau meringankan nyeri yang dialami individu. -
Article No. 19836 | 20 Jul 2025
Klinis : a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur. pengkajiannya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat yang berkompeten, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan data yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
Definisi SDKI:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Definisi SLKI:
Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami pasien.
Definisi SIKI:
Tindakan mandiri perawat untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
Kode SDKI: 00132
Kode SLKI: 3340
Kode SIKI: 1400
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, pasien menunjukkan gejala-gejala nyeri akut, seperti mengeluh sakit, meringis, bersikap protektif, gelisah, dan sulit tidur. Selain itu, terdapat peningkatan frekuensi nadi yang dapat menjadi indikasi adanya nyeri. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut (00132).
Perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengetahui penyebab, lokasi, karakteristik, durasi, dan skala nyeri yang dialami oleh pasien. Selanjutnya, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk mengatasi nyeri akut yang dialami oleh pasien, seperti pemberian analgesik, teknik relaksasi, terapi panas/dingin, dan intervensi lainnya sesuai dengan kondisi pasien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 19837 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Mayor a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur. Gejala dan Tanda Minor a. Data Subjektif: Tidak tersedia. b. Data Objektif: 1) Tekanan darah pasien meningkat. 2) Pola napas pasien berubah. 3) Nafsu makan pasien berubah. 4) Proses berpikir pasien terganggu. 5) Pasien menarik diri. 6) Pasien berfokus pada diri sendiri. 7) Pasien tampak diaforesis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala dan tanda yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10001)
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SLKI: Tindakan yang dilakukan untuk mengontrol atau mengurangi pengalaman yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien.
Penjelasan:
Berdasarkan data subjektif pasien mengeluh sakit dan data objektif pasien tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, dengan peningkatan frekuensi nadi dan kesulitan tidur, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Nyeri Akut. Diagnosa ini sesuai dengan kode 10001 pada SDKI. -
Article No. 19838 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Mayor a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur. Gejala dan Tanda Minor a. Data Subjektif: Tidak tersedia. b. Data Objektif: 1) Tekanan darah pasien meningkat. 2) Pola napas pasien berubah. 3) Nafsu makan pasien berubah. 4) Proses berpikir pasien terganggu. 5) Pasien menarik diri. 6) Pasien berfokus pada diri sendiri. 7) Pasien tampak diaforesis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala dan tanda yang Anda paparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Kode diagnosa:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): 10001
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): 1001
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): 10001
Penjelasan singkat:
Gejala dan tanda mayor yang ditunjukkan pasien, seperti keluhan sakit, ekspresi nyeri, sikap protektif, kecemasan, dan perubahan tanda-tanda vital (peningkatan denyut nadi), mengarah pada diagnosa keperawatan Nyeri Akut. Diagnosa ini digunakan untuk menggambarkan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. -
Article No. 19839 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Mayor a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, diagnosis keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut
a. Data Subjektif:
- Pasien mengeluh sakit.
b. Data Objektif:
- Pasien tampak meringis.
- Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri).
- Pasien tampak gelisah.
- Frekuensi nadi pasien meningkat.
- Pasien berkata sulit tidur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Pasien dapat mengontrol nyeri dengan skor nyeri ≤ 3 pada skala 0-10.
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
- Pasien dapat melakukan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor presipitasi.
- Identifikasi strategi nyeri yang efektif yang telah digunakan sebelumnya oleh pasien.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, dokter) untuk memberikan terapi farmakologis yang sesuai.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, atau terapi musik.
- Evaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien mengeluh sakit, menunjukkan tanda-tanda fisik nyeri (meringis, bersikap protektif, gelisah, peningkatan nadi), dan melaporkan kesulitan tidur, yang merupakan gejala dan tanda mayor dari nyeri akut.
Luaran yang diharapkan adalah Kontrol Nyeri, di mana pasien dapat mengontrol nyeri dengan skor ≤ 3, mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, dan dapat melakukan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri. Ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai kenyamanan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup Manajemen Nyeri, yang meliputi pengkajian nyeri komprehensif, identifikasi strategi nyeri yang efektif sebelumnya, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk terapi farmakologis, pengajaran teknik non-farmakologis, dan evaluasi efektivitas intervensi. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mengelola nyeri secara efektif dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 19840 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Minor a. Data Subjektif: Tidak tersedia. b. Data Objektif: 1) Tekanan darah pasien meningkat. 2) Pola napas pasien berubah. 3) Nafsu makan pasien berubah. 4) Proses berpikir pasien terganggu. 5) Pasien menarik diri. 6) Pasien berfokus pada diri sendiri. 7) Pasien tampak diaforesis.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan data objektif yang Anda berikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Ketidakstabilan Emosi. Diagnosa ini dipilih karena pasien menunjukkan beberapa gejala dan tanda minor, seperti perubahan pola napas, nafsu makan, proses berpikir, penarikan diri, fokus pada diri sendiri, dan diaforesis, yang mengarah pada ketidakstabilan emosi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Emosi: Pasien menunjukkan emosi yang stabil, ditandai dengan perubahan tekanan darah, pola napas, nafsu makan, proses berpikir, dan perilaku dalam batas normal.
2. Regulasi Emosi: Pasien mampu mengatur emosi dengan baik, ditandai dengan kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi yang dirasakan.
3. Adaptasi Psikologis: Pasien mampu beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang terjadi, ditandai dengan kemampuan mengatasi stres dan kecemasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Risiko: Mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat memengaruhi stabilitas emosi pasien, serta menyusun rencana untuk meminimalkan risiko tersebut.
2. Terapi Relaksasi: Mengajarkan dan memfasilitasi pasien untuk melakukan teknik-teknik relaksasi, seperti napas dalam, meditasi, atau terapi musik, untuk membantu pasien mengelola emosi.
3. Konseling Emosional: Memberikan konseling untuk membantu pasien memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi yang dirasakan secara sehat.
4. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan emosional, seperti empati, validasi, dan motivasi, untuk membantu pasien beradaptasi secara psikologis.
5. Edukasi Kesehatan Mental: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kesehatan mental, pentingnya mengelola emosi, dan strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan stabilitas emosi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 19841 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Mayor a. Data Subjektif: 1) Pasien mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita. 2) Pasien mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan. b. Data Objektif: 1) Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat. 2) Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat. Gejala dan Tanda Minor a. Data Subjektif: Tidak tersedia. b. Data Objektif: 1) Pasien gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci atas kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala dan tanda mayor yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan". Hal ini didasarkan pada data subjektif di mana pasien mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita dan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan. Sementara pada data objektif, terlihat bahwa gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat dan aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat.
Gejala dan Tanda Minor:
Pada data objektif, terdapat satu gejala minor yaitu pasien gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko. Meskipun tidak ada data subjektif yang tersedia, gejala minor ini mendukung diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan".
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, luaran yang diharapkan adalah:
1. Peningkatan Pemahaman: Pasien dan keluarga menunjukkan peningkatan pemahaman tentang kondisi kesehatan dan penatalaksanaannya.
2. Kepatuhan Terapeutik: Pasien dan keluarga menunjukkan kepatuhan dalam menjalankan tindakan terapeutik yang ditetapkan.
3. Manajemen Kesehatan Efektif: Pasien dan keluarga menunjukkan kemampuan yang efektif dalam mengelola masalah kesehatan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi yang komprehensif kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi kesehatan, penatalaksanaan, dan manajemen yang tepat.
2. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada pasien dan keluarga agar dapat menjalankan tindakan terapeutik dengan konsisten.
3. Koordinasi Perawatan: Melakukan koordinasi yang efektif dengan tim kesehatan lain untuk memastikan kesinambungan dan kualitas perawatan.
4. Manajemen Kesehatan: Membantu pasien dan keluarga dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi manajemen kesehatan yang tepat.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dan keluarga dapat meningkatkan pemahaman, kepatuhan terapeutik, dan kemampuan dalam mengelola masalah kesehatan secara efektif.