Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19628 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi nyeri akut. Saya akan menggunakan tone akademis dan menjawab dari perspektif seorang pakar dan perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi nyeri akut:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi nyeri akut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut. Nyeri akut memiliki karakteristik, seperti timbul secara tiba-tiba, berlangsung dalam waktu singkat, dan intensitasnya bervariasi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan untuk pasien dengan nyeri akut adalah:
a. Tingkat nyeri menurun: Pasien menunjukkan penurunan tingkat nyeri yang dirasakan.
b. Kontrol nyeri meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengendalikan nyeri yang dirasakan.
c. Kenyamanan meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan rasa nyaman secara fisik dan psikologis.
d. Fungsi aktivitas meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran pada pasien dengan nyeri akut adalah:
a. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk pemberian analgesik yang sesuai.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi modalitas.
- Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
b. Peningkatan Kenyamanan:
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan meminimalkan stimulasi yang dapat memperparah nyeri.
- Berikan posisi tubuh yang nyaman dan atur posisi tubuh sesuai preferensi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan dan cairan yang sesuai.
c. Peningkatan Mobilitas:
- Ajarkan pasien teknik mobilisasi yang aman dan nyaman.
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan tingkat nyeri yang dialami.
- Evaluasi kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk pasien dengan nyeri akut, perawat harus memperhatikan penilaian yang komprehensif, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta intervensi yang berfokus pada pengurangan nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan mobilitas pasien. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan tingkat nyeri, peningkatan kontrol nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan fungsi aktivitas. -
Article No. 19629 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri abdomen
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi nyeri abdomen berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi nyeri abdomen:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Utama:
- Melaporkan pengalaman nyeri
- Perubahan ekspresi wajah
- Perubahan postur tubuh
- Perubahan nadi, tekanan darah, dan pernapasan
- Gelisah, tidak tenang
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri.
Indikator:
- Melaporkan nyeri berkurang
- Menunjukkan ekspresi wajah rileks
- Menunjukkan postur tubuh yang rileks
- Menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tampak tenang dan nyaman
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi:
1. Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi nyeri pada individu.
Aktivitas:
- Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri menggunakan skala nyeri)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri (fisik, psikologis, sosial, budaya)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Monitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri
2. Manajemen Lingkungan: Nyaman
Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi individu.
Aktivitas:
- Atur posisi dan tempat tidur untuk kenyamanan
- Kontrol pencahayaan, suhu, dan kebisingan lingkungan
- Fasilitasi privasi pasien
- Berikan alas yang lembut dan hangat
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada manajemen nyeri serta kenyamanan lingkungan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran kontrol nyeri yang optimal, yaitu melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dan tampak tenang serta nyaman. -
Article No. 19630 | 14 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri, maka dapat diidentifikasikan diagnosis dan kode tindakan medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: S90.10
- Deskripsi: Luka terbuka pada jempol kaki, tanpa komplikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Pembersihan dan penjahitan luka pada kaki
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S90.10 merupakan kode untuk "Luka terbuka pada jempol kaki, tanpa komplikasi". Kode ini sesuai dengan kondisi pasien yang mengeluhkan adanya luka di jempol kaki kiri.
2. Jika terdapat tindakan medis yang dilakukan, seperti pembersihan dan penjahitan luka pada kaki, maka dapat dikodekan dengan kode ICD-9-CM 86.22 yang mendeskripsikan "Pembersihan dan penjahitan luka pada kaki". Kode ini dapat digunakan untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan untuk menangani luka pada jempol kaki pasien.
Dokter atau perekam medis dapat menggunakan kode-kode tersebut untuk mencatat diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan dalam rekam medis pasien, sehingga dapat membantu dalam proses perawatan, pemberian klaim asuransi, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 19631 | 14 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengatakan ada luka di jempol kaki kiri.
Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu (00046)
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Kode: 00046
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Kode: LS 13001
Definisi: Pemulihan integritas kulit yang adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Kode: IP 13001
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit.
Berdasarkan kondisi pasien yang mengatakan ada luka di jempol kaki kiri, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Integritas Kulit Terganggu (00046). Hal ini menunjukkan adanya kerusakan pada epidermis dan/atau dermis pada jempol kaki kiri pasien. Untuk mengatasi masalah ini, perawat dapat menggunakan SLKI dan SIKI yang telah ditetapkan oleh PPNI untuk memulihkan integritas kulit pasien. -
Article No. 19632 | 14 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF dengan gaya formal, akademis, dan persona pakar keperawatan:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan keluhan pasien mengenai luka di jempol kaki kiri, berikut diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI-SLKI-SIKI menurut PPNI:\par
\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\cf2\ul Risiko Infeksi\cf0\ulnone (Kode: 00004) terkait dengan gangguan integritas kulit pada jempol kaki kiri.\par
\par
\b Penjelasan Singkat:\par
\b0\b Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):\b0\par
- \i Definisi:\i0 Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi patogen yang dapat membahayakan kesehatan.\par
- \i Faktor Risiko:\i0 Adanya luka terbuka (kode faktor risiko: 3.2.1.1).\par
\par
\b Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):\b0\par
- \i Kriteria Hasil:\i0 \cf2\ul Luka sembuh: jaringan epitel\cf0\ulnone (Kode: 1107)\par
\i Indikator:\i0 1. Tidak ada tanda inflamasi (1107.1)\par
2. Granulasi jaringan adekuat (1107.3)\par
\par
\b Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):\b0\par
- \i Intervensi Utama:\i0 \cf2\ul Perawatan Luka\cf0\ulnone (Kode: 3530)\par
\i Aktivitas:\i0 1. Bersihkan luka dengan teknik aseptik (3530.1)\par
2. Monitor karakteristik luka (3530.4)\par
\par
\i Rekomendasi Tambahan:\i0\par
- Kolaborasi pemeriksaan kultur jika terdapat tanda infeksi\par
- Edukasi perawatan luka mandiri dengan prinsip steril\par
\par
\b Referensi:\b0\par
PPNI. (2017). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Edisi 1-6.\i0\par
}
**Catatan:** Format RTF di atas telah disesuaikan untuk mempertahankan gaya akademis dengan:
1. Penggunaan kode diagnosa dan intervensi PPNI
2. Penyajian sistematis SDKI-SLKI-SIKI
3. Penekanan pada evidence-based practice
4. Persona pakar keperawatan yang authoritative namun tetap komunikatif -
Article No. 19633 | 14 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Karakteristik Definisi: Adanya luka pada jempol kaki kiri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang sesuai, diharapkan dapat dicapai luaran/output sebagai berikut:
1. Integritas Kulit: Terlindungi
Definisi: Kulit dalam kondisi utuh dan sehat.
Kriteria Hasil:
a. Tidak ada kerusakan pada kulit.
b. Tidak ada perubahan warna pada kulit.
c. Tidak ada nyeri pada kulit.
d. Tidak ada bengkak pada kulit.
e. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Perawatan Luka
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi penyembuhan luka.
Aktivitas:
a. Melakukan penilaian luka (lokasi, ukuran, kedalaman, tipe, dan karakteristik).
b. Membersihkan luka menggunakan cairan antiseptik.
c. Memilih dan menerapkan balutan yang sesuai.
d. Mengganti balutan secara teratur.
e. Memantau tanda-tanda infeksi.
f. Mengkaji dan mendokumentasikan perkembangan luka.
2. Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa sakit yang dialami pasien.
Aktivitas:
a. Mengkaji nyeri (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan faktor pemicu).
b. Memberikan analgesik sesuai indikasi.
c. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi dan distraksi.
d. Memantau efektivitas manajemen nyeri.
3. Peningkatan Sirkulasi
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi aliran darah yang adekuat ke jaringan.
Aktivitas:
a. Mengkaji status sirkulasi (warna, suhu, dan kualitas nadi).
b. Menganjurkan mobilisasi dan latihan sesuai toleransi.
c. Memberikan kompres hangat pada area yang terluka.
d. Memantau efektivitas tindakan untuk meningkatkan sirkulasi.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan "Integritas Kulit Terganggu" dipilih karena pasien memiliki luka di jempol kaki kiri, yang merupakan kerusakan pada epidermis dan/atau dermis. Luaran yang diharapkan adalah "Integritas Kulit: Terlindungi", yang menunjukkan kondisi kulit yang utuh dan sehat tanpa adanya kerusakan, perubahan warna, nyeri, bengkak, atau tanda-tanda infeksi.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup Perawatan Luka untuk memfasilitasi penyembuhan luka, Manajemen Nyeri untuk mengendalikan rasa sakit yang mungkin dialami pasien, dan Peningkatan Sirkulasi untuk memastikan aliran darah yang adekuat ke area yang terluka. Melalui penerapan intervensi-intervensi ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu integritas kulit yang terlindungi. -
Article No. 19634 | 14 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0\par
\par
\b Kondisi: Luka pada Jempol Kaki Kiri\b0\par
\par
Berdasarkan \i Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)\i0 yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan beserta penjelasan singkat:\par
\par
\b 1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):\b0\par
\b Kode: 00046\b0 \- \i Kerusakan Integritas Jaringan\i0\par
\i Definisi:\i0 Gangguan pada epidermis dan/atau dermis yang mengakibatkan kerusakan jaringan.\par
\b Faktor yang Berhubungan:\b0 Luka pada jempol kaki kiri, potensi infeksi, gangguan mobilitas, atau faktor eksternal (misalnya trauma, tekanan).\par
\par
\b 2. Luaran Keperawatan (SLKI):\b0\par
\b Kode: 1401\b0 \- \i Penyembuhan Luka\i0\par
\i Kriteria Luaran:\i0\par
\- Luka menunjukkan tanda-tanda penyembuhan (granulasi, epitelisasi).\par
\- Tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, functio laesa).\par
\- Nyeri berkurang atau hilang.\par
\par
\b 3. Intervensi Keperawatan (SIKI):\b0\par
\b Kode: 3530\b0 \- \i Perawatan Luka\i0\par
\i Tindakan:\i0\par
\- Membersihkan luka dengan teknik aseptik.\par
\- Memantau tanda-tanda infeksi.\par
\- Memberikan edukasi perawatan luka di rumah.\par
\- Menggunakan balutan yang sesuai (misalnya hidrogel untuk luka kering, balutan antiseptik jika diperlukan).\par
\par
\b Catatan Tambahan:\b0\par
\- Jika luka disebabkan oleh kondisi kronis seperti diabetes melitus, diagnosa tambahan seperti \i Risiko Infeksi\i0 (SDKI Kode: 00004) dapat dipertimbangkan.\par
\- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) mungkin diperlukan untuk penanganan komprehensif.\par
\par
Semoga informasi ini bermanfaat dalam praktik keperawatan.\par
}
File RTF ini dapat dibuka dengan berbagai aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word atau LibreOffice. Format ini memastikan tampilan yang konsisten dan profesional. -
Article No. 19635 | 14 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan ada luka di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang mengeluhkan adanya luka di jempol kaki kiri.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Kerusakan Integritas Kulit". Diagnosa ini dipilih karena pasien mengeluhkan adanya luka di jempol kaki kiri, yang menunjukkan terjadi kerusakan pada integritas kulit. Kerusakan integritas kulit didefinisikan sebagai "Perubahan struktur dan fungsi kulit yang normal" (PPNI, 2017). Diagnosa ini mencakup berbagai kondisi, termasuk luka, kerusakan, atau perubahan pada kulit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Integritas Kulit Membaik
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini adalah:
a. Luka berangsur-angsur mengering
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
c. Kulit di sekitar luka tampak sehat dan tidak ada kemerahan
d. Pasien melaporkan nyeri pada luka berkurang
Luaran ini menggambarkan perbaikan pada kondisi luka sehingga integritas kulit pasien dapat kembali membaik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Perawatan Luka
a. Melakukan pembersihan luka dengan cairan antiseptik atau saline sesuai prosedur
b. Menerapkan balutan luka yang sesuai, misalnya menggunakan kasa steril dan perban
c. Memantau tanda-tanda infeksi pada luka, seperti kemerahan, pembengkakan, atau nanah
d. Mendiskusikan perawatan luka dengan pasien dan keluarga
2. Manajemen Nyeri
a. Mengevaluasi tingkat nyeri pasien menggunakan skala nyeri
b. Memberikan analgesik sesuai instruksi dokter untuk mengurangi nyeri
c. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi atau distraksi
3. Edukasi Kesehatan
a. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan luka yang benar
b. Menjelaskan tanda-tanda infeksi dan pentingnya segera melaporkan jika terjadi
c. Mengajarkan cara menjaga kebersihan dan kelembapan kulit sekitar luka
Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan meningkatkan pemahaman pasien serta keluarga dalam merawat luka.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, memfasilitasi partisipasi aktif pasien dan keluarga, serta mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 19636 | 14 Jul 2025
Klinis : Seorang anak Perempuan usia 5 tahun di rawat di Rumah sakit dengan diagnosa medis Morbili, dengan keluhan batuk-batuk dan pilek, demam 3 hari di rumah. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat: Anak tampak lemas, badan teraba hangat, tampak sesak nafas, terdapat penggunaan otot bantu nafas, terdengar suara ronkhi di dada anterior atas kanan, terdapat rash (bercak merah) di seluruh tubuh, terdapat secret di mata. TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2°C, frekuensi nadi= 88 x/mnt, frekuensi pernafasan= 40 x/mnt. Instruksi: 1. Buatlah Asuhan Keperawatan pada kasus diatas mulai dari data focus s.d evaluasi (Buat 1 Diagnosa Keperawatan Prioritas) 2. Silahkan menambahkan data lain yang menunjang untuk kasus diatas 3. Lakukanlah tindakan keperawatan pemeriksaan Fisik: Tingkat Kesadaran, Bagian Kepala, mata mulut, Kulit, Dada (Pernafasan, Jantung) dan abdomen A. DATA FOKUS Data Subjektif Data Objektif - Pasien mengeluh batuk dan pilek - Pasien mengeluh demam 3 hari dari rumah - Anak tampak lemas, - badan teraba hangat, - tampak sesak nafas, - terdapat penggunaan otot bantu nafas, - terdengar suara ronkhi di dada anterior atas kanan, - terdapat rash (bercak merah) di seluruh tubuh, - terdapat secret di mata. - TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2°C, frekuensi nadi= 88 x/mnt, frekuensi pernafasan= 40 x/mnt.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, dapat disusun asuhan keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan Prioritas:
Kode Diagnosa: [00174] Respiratory impairment
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan normal, yang mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen-karbon dioksida.
Penjelasan Singkat:
Pada kasus ini, pasien mengalami sesak napas dengan penggunaan otot bantu napas, serta adanya suara ronki di dada anterior atas kanan, yang menunjukkan gangguan pada sistem pernapasan.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Kode: [00174] Respiratory impairment
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan normal, yang mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen-karbon dioksida.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kode: [0401] Respiratory Status: Ventilatory
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Kode: [6540] Manajemen Jalan Napas
Definisi: Memfasilitasi masuknya udara ke dalam dan ke luar paru-paru untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Tingkat Kesadaran: Pasien tampak lemas
b. Kepala: Tidak ada kelainan
c. Mata: Terdapat secret di mata
d. Mulut: Tidak ada kelainan
e. Kulit: Terdapat rash (bercak merah) di seluruh tubuh, badan teraba hangat
f. Dada:
- Pernapasan: Tampak sesak napas, penggunaan otot bantu napas, frekuensi napas 40x/menit
- Jantung: Frekuensi nadi 88x/menit
g. Abdomen: Tidak ada kelainan
2. Intervensi Keperawatan:
a. Monitor tanda-tanda vital secara berkala
b. Lakukan suction untuk mengeluarkan secret di hidung dan mulut
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
d. Ajarkan teknik batuk efektif
e. Pertahankan posisi semifowler untuk memfasilitasi pernapasan
f. Berikan cairan dan nutrisi yang adekuat
g. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
3. Evaluasi:
a. Pasien menunjukkan perbaikan pada pola napas, penggunaan otot bantu napas berkurang
b. Pasien tidak mengalami kesulitan bernapas
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal -
Article No. 19637 | 14 Jul 2025
Klinis : Seorang anak Perempuan usia 5 tahun di rawat di Rumah sakit dengan diagnosa medis Morbili, dengan keluhan batuk-batuk dan pilek, demam 3 hari di rumah. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat: Anak tampak lemas, badan teraba hangat, tampak sesak nafas, terdapat penggunaan otot bantu nafas, terdengar suara ronkhi di dada anterior atas kanan, terdapat rash (bercak merah) di seluruh tubuh, terdapat secret di mata. TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2°C, frekuensi nadi= 88 x/mnt, frekuensi pernafasan= 40 x/mnt. Instruksi: 1. Buatlah Asuhan Keperawatan pada kasus diatas mulai dari data focus s.d evaluasi (Buat 1 Diagnosa Keperawatan Prioritas) 2. Silahkan menambahkan data lain yang menunjang untuk kasus diatas 3. Lakukanlah tindakan keperawatan pemeriksaan Fisik: Tingkat Kesadaran, Bagian Kepala, mata mulut, Kulit, Dada (Pernafasan, Jantung) dan abdomen A. DATA FOKUS Data Subjektif Data Objektif - Pasien mengeluh batuk dan pilek - Pasien mengeluh demam 3 hari dari rumah - Anak tampak lemas, - badan teraba hangat, - tampak sesak nafas, - terdapat penggunaan otot bantu nafas, - terdengar suara ronkhi di dada anterior atas kanan, - terdapat rash (bercak merah) di seluruh tubuh, - terdapat secret di mata. - TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2°C, frekuensi nadi= 88 x/mnt, frekuensi pernafasan= 40 x/mnt.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **ASUHAN KEPERAWATAN**
**A. DATA FOKUS**
| **Data Subjektif** | **Data Objektif** |
|----------------------------------------|----------------------------------------------------------------------------------|
| - Anak mengeluh batuk dan pilek | - Anak tampak lemas |
| - Demam selama 3 hari sebelum dirawat | - Badan teraba hangat (39,2°C) |
| | - Sesak napas dengan penggunaan otot bantu napas |
| | - Ronkhi di dada anterior atas kanan |
| | - Rash (bercak merah) di seluruh tubuh |
| | - Sekret di mata |
| | - TTV: TD 100/80 mmHg, Nadi 88 x/mnt, Pernapasan 40 x/mnt |
**B. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS**
**Diagnosa:** **Gangguan Pertukaran Gas** (SDKI Code: **00030**)
**Etiologi:** Infeksi saluran pernapasan akibat Morbili
**Tanda Mayor:**
- Sesak napas (frekuensi pernapasan 40 x/mnt)
- Penggunaan otot bantu napas
- Ronkhi di dada anterior atas kanan
**SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **Kode SLKI 0301**: Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (20–30 x/mnt untuk anak usia 5 tahun)
- **Kode SLKI 0302**: Tidak ada penggunaan otot bantu napas
- **Kode SLKI 0303**: Suara napas bersih (tidak ada ronkhi/wheezing)
**SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **Kode SIKI 3320**: Manajemen Jalan Napas
- Monitor saturasi O₂
- Posisikan semi-Fowler untuk optimalisasi pertukaran gas
- Lakukan suction jika diperlukan
- **Kode SIKI 3322**: Manajemen Pernapasan
- Ajarkan napas dalam (jika anak kooperatif)
- Berikan oksigen sesuai indikasi
- **Kode SIKI 2400**: Manajemen Demam
- Kompres hangat
- Pemberian antipiretik sesuai resep
**C. DATA TAMBAHAN PENUNJANG**
1. **Riwayat Imunisasi**: Apakah anak sudah mendapat vaksin campak (MR/MMR)?
2. **Asupan Cairan dan Nutrisi**: Apakah anak minum/makan dengan cukup? (risiko dehidrasi akibat demam tinggi)
3. **Kontak dengan Penderita Morbili**: Riwayat paparan dengan orang yang terinfeksi sebelumnya.
**D. PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP**
1. **Tingkat Kesadaran**:
- AVPU (*Alert, Voice, Pain, Unresponsive*): **Alert** (respon verbal sesuai usia).
2. **Kepala**:
- Tidak ada deformitas, fontanel sudah menutup (normal untuk usia 5 tahun).
3. **Mata**:
- Konjungtivitis dengan sekret serous (khas pada Morbili).
4. **Mulut**:
- Mukosa kering (dehidrasi sekunder demam).
- Bercak Koplik (patognomonik Morbili, tetapi mungkin tidak selalu terlihat).
5. **Kulit**:
- Rash makulopapular generalisata (dimulai dari belakang telinga menyebar ke tubuh).
6. **Dada**:
- **Pernapasan**:
- Simetris, retraksi interkostal (+), ronkhi basal kanan.
- **Jantung**:
- Irama teratur, tidak ada murmur (nadi 88 x/mnt, dalam rentang normal).
7. **Abdomen**:
- Lembut, tidak distensi, bising usus normal (12x/mnt).
**E. EVALUASI**
- **Parameter Evaluasi 24 Jam**:
- Penurunan frekuensi napas (<30 x/mnt).
- Saturasi O₂ ≥95% tanpa oksigen tambahan.
- Suhu tubuh <37,5°C.
**Catatan Klinis**:
Diagnosa keperawatan ini diprioritaskan karena gangguan pertukaran gas berisiko menyebabkan hipoksia jika tidak segera ditangani. Intervensi difokuskan pada stabilisasi pernapasan dan manajemen demam sebagai penyebab sekunder.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template instansi terkait)*
**Referensi**:
- *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 2018*.
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 2019*.
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 2019*.