Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17705 | 23 May 2025
Klinis : Pasien batuk usia 1 tahun dengan hasil thorax pneumonia, batuk agak berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan batuk usia 1 tahun dengan hasil thorax pneumonia, batuk agak berdahak, dengan tone akademis dan persona pakar, nurse, dapat ditetapkan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas (10001)
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif (10002)
Definisi: Kondisi di mana jalan napas terbebas dari sumbatan dan sekresi yang mengganggu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (20001)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga dapat mempertahankan bersihan jalan napas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas, yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas pasien. -
Article No. 17706 | 23 May 2025
Klinis : Kasus 3: Pasien Post Operasi dengan Manajemen Nyeri Data Subjektif: ? "Saya takut kecanduan obat penghilang nyeri." ? "Nyeri membuat saya tidak bisa bergerak." ? "Saya tidak tahu kapan harus minum obat nyeri." ? "Apakah normal kalau luka operasi saya nyeri seperti ini?" Data Objektif: ? Post operasi laparotomi hari ke-2 ? Skala nyeri 7/10 saat istirahat ? Tidak menggunakan teknik manajemen nyeri non-farmakologi ? Mobilisasi terbatas karena takut nyeri ? Tidak mengetahui tanda-tanda komplikasi luka operasi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kasus ini adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Karakteristik Definisi: Melaporkan pengalaman nyeri, Perilaku yang menunjukkan nyeri, Perubahan tanda-tanda vital, Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengatur atau mengendalikan pengalaman nyeri.
- Indikator:
1) Mampu menggunakan teknik manajemen nyeri non-farmakologi
2) Mampu menyampaikan intensitas nyeri dengan benar
3) Melaporkan nyeri terkontrol
4) Menunjukkan perilaku untuk mengurangi nyeri
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Nyeri
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu individu mengurangi nyeri atau rasa sakit yang dialami.
- Aktivitas Keperawatan:
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2) Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian analgesik yang tepat
3) Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologi, seperti relaksasi, distraksi, pemberian kompres hangat/dingin
4) Evaluasi efektivitas intervensi manajemen nyeri
5) Libatkan keluarga dalam manajemen nyeri pasien
b. Edukasi Kesehatan
- Definisi: Pemberian informasi dan pengetahuan untuk mendukung perawatan kesehatan yang optimal.
- Aktivitas Keperawatan:
1) Jelaskan proses penyembuhan luka operasi dan tanda-tanda komplikasi
2) Jelaskan pentingnya manajemen nyeri yang adekuat untuk pemulihan
3) Bantu pasien memahami penggunaan analgesik dengan benar
4) Dorong pasien untuk aktif bertanya dan mengungkapkan kekhawatirannya
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan Nyeri Akut sesuai dengan data subjektif dan objektif yang menunjukkan pasien mengalami nyeri yang mengganggu mobilisasi dan pemulihan pasca operasi. Luaran yang diharapkan adalah Kontrol Nyeri, yaitu kemampuan pasien untuk mengendalikan dan mengelola pengalaman nyerinya. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri untuk membantu pasien mengurangi nyeri, serta Edukasi Kesehatan untuk membekali pasien dengan pemahaman yang benar tentang proses penyembuhan, penggunaan analgesik, dan pentingnya manajemen nyeri yang adekuat. -
Article No. 17707 | 23 May 2025
Klinis : nyonya b 58 th masuk ke rumah sakit 2 hari yang lalu dengan diagnosa apendikperporasi dan sudah dilakukan operasi laparoktomi 2 hari yang lalu saat ini ttv nya td120/70, nadi 104/menit, suhu 38,5c, rr 20kali/menit, pasien mengeluh mual, pusing, nyeri ulu hati skala nyeri 7 pasien terpasang kateter, infus, dan NGT serta bibir kering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut (00132)
b. Mual (00134)
c. Defisiensi cairan (00027)
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. Nyeri akut (00132)
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah seperti itu (nyeri).
- SLKI: Peningkatan sensasi ketidaknyamanan di bagian tubuh sebagai akibat dari stimulus yang mengancam.
- SIKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah seperti itu (nyeri).
b. Mual (00134)
- SDKI: Sensasi tidak menyenangkan di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SLKI: Sensasi ketidaknyamanan di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SIKI: Sensasi tidak menyenangkan di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
c. Defisiensi cairan (00027)
- SDKI: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- SLKI: Ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
- SIKI: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
Kode dan definisi di atas mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 17708 | 23 May 2025
Klinis : ckd on hd
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi CKD on HD, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
3. Kekurangan Volume Cairan (00027)
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
4. Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit (00205)
Definisi: Rentan mengalami perubahan dalam konsentrasi elektrolit serum yang dapat membahayakan kesehatan.
5. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode dan definisi diagnosa keperawatan di atas mengacu pada SDKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI berisi standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 17709 | 23 May 2025
Klinis : Kasus 4: Keluarga dengan Anak Autisme Data Subjektif: "Kami tidak tahu cara berkomunikasi dengan anak kami." "Anak karni sering tantrum, kami bingung harus bagaimana." "Apakah anak autis bisa sekolah normal?" "Kami merasa bersalah dan tidak tahu cara membantu dia." Data Objektif: Anak usia 5 tahun dengan diagnosis autism spectrum disorder Orang tua menunjukkan tingkat stress yang tinggi Belum mengetahui strategi komunikasi dan manajemen perilaku Tidak terhubung dengan support group atau layanan terapi Menunjukkan kebutuhan informasi yang tinggi tentang autisme
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus keluarga dengan anak autisme:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Komunikasi Verbal R/T Gangguan Komunikasi ASD
2. Stress Keluarga R/T Beban Perawatan Anak dengan ASD
3. Defisit Pengetahuan R/T Kurangnya Informasi tentang ASD
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Defisit Komunikasi Verbal
Kode: 00051
Definisi: Keterbatasan atau ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal yang efektif.
2. Stress Keluarga
Kode: 00062
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau ketegangan yang melebihi kapasitas penanggulangan keluarga.
3. Defisit Pengetahuan
Kode: 00126
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Komunikasi Efektif
Kode: 1302
Definisi: Kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan dengan jelas.
2. Kontrol Stres Keluarga
Kode: 2208
Definisi: Kemampuan keluarga untuk mengelola stres yang dialami.
3. Peningkatan Pengetahuan
Kode: 1819
Definisi: Bertambahnya informasi yang dimiliki terkait topik tertentu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Komunikasi
Kode: 5340
Definisi: Membantu klien untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan komunikasi.
2. Manajemen Stres Keluarga
Kode: 7110
Definisi: Membantu keluarga mengidentifikasi dan mengelola stres yang dialami.
3. Edukasi Kesehatan
Kode: 6108
Definisi: Memberikan informasi dan pengetahuan kepada klien/keluarga terkait kondisi dan perawatannya. -
Article No. 17710 | 23 May 2025
Klinis : ckd on hd , sesak, mual , kaki bengkak , lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, ditandai dengan adanya kelelahan.
2. Kelebihan Volume Cairan (00026)
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan edema, asites, dan/atau kenaikan berat badan.
3. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman yang mengarah pada dorongan untuk muntah.
4. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Kode: 10018
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, ditandai dengan adanya kelelahan.
2. Kelebihan Volume Cairan (00026)
Kode: 10007
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan edema, asites, dan/atau kenaikan berat badan.
3. Mual (00134)
Kode: 10062
Definisi: Perasaan tidak nyaman yang mengarah pada dorongan untuk muntah.
4. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Kode: 10009
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas
2. Keseimbangan Cairan
3. Kontrol Mual
4. Pola Napas Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Energi
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Mual
4. Manajemen Jalan Napas
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Saya akan melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi secara sistematis untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 17711 | 23 May 2025
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan (D.0009) DS: DO: • Akral teraba dingin • Warna kulit wajah pucat • Konjungtiva pucat • HB : 8.5 g/dL • Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan Penurunan Konsentrasi Hemoglobin". Diagnosa ini tepat karena pasien menunjukkan tanda-tanda perfusi perifer yang tidak efektif, seperti akral teraba dingin, warna kulit wajah pucat, dan konjungtiva pucat, yang berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb 8.5 g/dL).
Data Subjektif (DS):
Data subjektif yang ditemukan adalah tidak ada, karena tidak ada informasi mengenai keluhan atau gejala yang dirasakan oleh pasien.
Data Objektif (DO):
Data objektif yang ditemukan adalah:
1. Akral teraba dingin
2. Warna kulit wajah pucat
3. Konjungtiva pucat
4. Hb: 8.5 g/dL
5. Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Perfusi Perifer Membaik: Pasien akan menunjukkan peningkatan suhu ekstremitas, warna kulit yang lebih baik, dan konjungtiva yang lebih merah muda.
2. Integritas Jaringan Membaik: Luka pada labia minora kanan akan mengalami penyembuhan dan tidak terjadi komplikasi.
3. Kadar Hemoglobin Membaik: Kadar hemoglobin pasien akan meningkat sesuai dengan nilai normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Pemantauan Perfusi Perifer
- Periksa suhu ekstremitas, warna, dan kapiler refill secara berkala
- Lakukan pengukuran tekanan darah dan nadi
- Pantau tanda-tanda hipovolemia atau syok
2. Manajemen Nutrisi
- Evaluasi kebutuhan nutrisi pasien, terutama asupan zat besi dan nutrisi yang mendukung pembentukan hemoglobin
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang tepat
- Berikan suplemen zat besi sesuai indikasi
3. Perawatan Luka
- Bersihkan luka dengan teknik aseptik
- Berikan terapi topikal yang sesuai untuk mempercepat penyembuhan
- Pantau tanda-tanda infeksi dan komplikasi
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Jelaskan kondisi pasien dan rencana perawatan
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya memantau perfusi perifer, nutrisi, dan perawatan luka
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam proses perawatan
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kondisi kesehatannya. -
Article No. 17712 | 23 May 2025
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan (D.0009) DS: DO: • Akral teraba dingin • Warna kulit wajah pucat • Konjungtiva pucat • HB : 8.5 g/dL • Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif (00002)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke bagian distal anggota tubuh.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Perfusi Perifer Tidak Efektif (00002)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pola Sirkulasi (0407)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Perfusi Perifer (6480)
2. Penurunan Volume Cairan (00027)
Definisi: Kehilangan cairan berlebih yang melebihi dari jumlah yang masuk ke dalam tubuh.
Penjelasan:
- SDKI: Penurunan Volume Cairan (00027)
- SLKI: Keseimbangan Cairan (0601)
- SIKI: Manajemen Cairan (4120)
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami perfusi perifer tidak efektif yang ditandai dengan akral teraba dingin, warna kulit wajah pucat, konjungtiva pucat, dan penurunan kadar hemoglobin (8,5 g/dL). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Perfusi Perifer Tidak Efektif (00002) dan Penurunan Volume Cairan (00027). -
Article No. 17713 | 23 May 2025
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan (D.0009) DS: DO: • Akral teraba dingin • Warna kulit wajah pucat • Konjungtiva pucat • HB : 8.5 g/dL • Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons sesuai permintaan Anda dalam format RTF dengan bahasa formal dan gaya akademis:
---
**Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Perfusi Perifer Tidak Efektif**
**Diagnosa Keperawatan** (SDKI D.0009):
*Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan akral dingin, pucat pada kulit wajah dan konjungtiva, serta kadar Hb 8,5 g/dL.*
---
**Penjelasan Singkat**
1. **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) – Kode D.0009**
- **Definisi**: Ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan perifer akibat gangguan aliran darah atau penurunan hemoglobin.
- **Faktor Etiologi**: Anemia (Hb <10 g/dL), hipovolemia, atau gangguan pembuluh darah perifer.
- **Karakteristik Mayor/Minor**:
- *Mayor*: Akral dingin, pucat (kulit/konjungtiva), capillary refill >3 detik.
- *Minor*: Nyeri ekstremitas, penurunan nadi perifer.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode L.08016**
- **Luaran yang Diharapkan**:
- Perbaikan perfusi perifer (akral hangat, warna kulit normal, capillary refill ?2 detik).
- Peningkatan kadar hemoglobin (target Hb ?10 g/dL).
- **Indikator**:
- Suhu ekstremitas dalam batas normal (36–37°C).
- Tidak ada keluhan pusing atau kelemahan.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode I.09033**
- **Intervensi Utama**:
- *Manajemen Anemia*:
- Kolaborasi pemberian transfusi darah jika Hb <7 g/dL.
- Edukasi asupan tinggi zat besi (hati, sayuran hijau).
- *Pemantauan Perfusi*:
- Observasi warna kulit, suhu, dan nadi perifer tiap 4 jam.
- Hindari posisi yang menekan aliran darah (misal: kaki menyilang).
- **Intervensi Pendukung**:
- Perawatan luka pada labia minora (sterilkan, balut dengan kassa antiseptik).
---
**Catatan Klinis Tambahan**:
- Luka pada labia minora memerlukan asesmen lebih lanjut untuk menyingkirkan infeksi atau ulkus.
- Pemantauan tanda vital (terutama tekanan darah dan saturasi O?) diperlukan untuk mendeteksi hipoksia dini.
---
Format ini memenuhi standar akademis dan praktik keperawatan berbasis PPNI. Jika memerlukan penyesuaian atau ekspansi lebih detail, informasikan kebutuhan spesifik Anda.
**Referensi**:
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia*.
- Doenges, M. E. (2019). *Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care*. -
Article No. 17714 | 23 May 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan besar menderita penyakit campak. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Administrasi vaksin campak
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 adalah untuk diagnosis campak tanpa komplikasi. Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dan ditandai dengan gejala demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah.
- Kode ICD-9-CM 99.21 adalah untuk prosedur administrasi vaksin campak. Setelah diagnosis campak ditegakkan, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian vaksin campak untuk mencegah komplikasi dan penularan lebih lanjut.
Pemilihan kode ICD-10 dan ICD-9-CM didasarkan pada gejala dan temuan klinis yang dialami oleh pasien, serta tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk penanganan penyakit campak.