Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19915 | 21 Jul 2025
Klinis : di suatu desa terdapat 15 orang yang terkena kanker serviks. beberapa warga menganggap vaksinasi hpv hanya diperuntukan bagi mereka yang sudah menikah serta vaksinasi hpv dapat menyebabkan kemandulan. petugas puskesmas berencana untuk melakukan penyuluhan bagi remaja di desa tersebut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Defisit Pengetahuan (Kode: 00126)
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik yang spesifik.
Karakteristik Definisi: Pernyataan yang salah tentang informasi, ketidakmampuan untuk menceritakan kembali informasi, dan kegagalan untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengetahuan: Proses Penyakit (Kode: 01803)
Definisi: Luaran yang menggambarkan pengetahuan individu tentang proses penyakit, penyebab, dan patofisiologi.
Indikator:
- Menjelaskan proses penyakit kanker serviks
- Menjelaskan penyebab dan faktor risiko kanker serviks
- Menjelaskan patofisiologi kanker serviks
2. Pengetahuan: Pencegahan Penyakit (Kode: 01804)
Definisi: Luaran yang menggambarkan pengetahuan individu tentang tindakan pencegahan penyakit.
Indikator:
- Menjelaskan manfaat dan pentingnya vaksinasi HPV
- Menjelaskan mitos dan fakta terkait vaksinasi HPV
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Edukasi Kesehatan (Kode: 5510)
Definisi: Pemberian informasi yang terencana untuk mendorong perubahan perilaku kesehatan.
Aktivitas:
- Identifikasi tingkat pengetahuan dan pemahaman warga terkait kanker serviks dan vaksinasi HPV
- Kembangkan rencana edukasi yang sesuai dengan kebutuhan warga
- Lakukan penyuluhan kesehatan tentang kanker serviks, faktor risiko, dan pentingnya vaksinasi HPV
- Berikan materi edukasi yang mudah dipahami dan menarik (misalnya menggunakan visual, contoh, atau studi kasus)
- Libatkan warga secara aktif dalam sesi edukasi melalui diskusi, tanya jawab, atau kegiatan interaktif
- Berikan kesempatan bagi warga untuk menyampaikan pertanyaan, kekhawatiran, atau umpan balik
2. Manajemen Kesalahpahaman (Kode: 5602)
Definisi: Intervensi untuk mengklarifikasi atau mengoreksi kesalahan konseptual atau persepsi yang salah.
Aktivitas:
- Identifikasi mitos atau kesalahpahaman yang dimiliki warga terkait vaksinasi HPV
- Sediakan informasi yang akurat dan bukti ilmiah untuk mengoreksi mitos atau kesalahpahaman tersebut
- Diskusikan secara terbuka dan empatis untuk memahami alasan di balik mitos atau kesalahpahaman
- Berikan penjelasan yang lengkap dan mudah dipahami untuk meluruskan pemahaman yang salah
- Libatkan tokoh masyarakat atau tenaga kesehatan lain untuk memperkuat pesan edukasi yang disampaikan
- Berikan kesempatan bagi warga untuk mengajukan pertanyaan dan klarifikasi lebih lanjut
Melalui intervensi edukasi kesehatan dan manajemen kesalahpahaman, diharapkan warga dapat meningkat pengetahuannya terkait kanker serviks dan vaksinasi HPV, serta dapat memiliki pemahaman yang benar mengenai manfaat dan keamanan vaksinasi HPV. Hal ini akan mendorong partisipasi aktif warga, terutama remaja, dalam upaya pencegahan kanker serviks melalui program vaksinasi HPV. -
Article No. 19916 | 21 Jul 2025
Klinis : Kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan gingivitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan gingivitis berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Kurang Pengetahuan (00126)
Definisi:
Kurang Pengetahuan adalah keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: D.0126
Judul: Kurang Pengetahuan
Definisi: Keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: L.0126.1
Judul: Peningkatan Pengetahuan
Definisi: Peningkatan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I.0126.1
Judul: Edukasi Kesehatan
Definisi: Proses untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang dalam memelihara atau meningkatkan kesehatannya.
Dalam konteks kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan gingivitis, perawat dapat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien untuk meningkatkan pengetahuannya tentang cara mencegah dan mengelola gingivitis, seperti menjaga kebersihan gigi dan mulut, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, dan menerapkan perilaku hidup sehat. -
Article No. 19917 | 21 Jul 2025
Klinis : Kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan gingivitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan gingivitis.
Diagnosa Keperawatan:
Kurangnya Pengetahuan (00126)
Definisi: Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00126
Definisi: Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 07.02
Definisi: Tingkat pengetahuan pasien tentang cara mencegah dan mengelola gingivitis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 07.02.01
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang pencegahan dan pengelolaan gingivitis.
Sebagai seorang pakar dan perawat, saya menyarankan agar Anda memberikan edukasi yang komprehensif kepada pasien mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, teknik menyikat gigi yang benar, penggunaan benang gigi, pemeriksaan rutin ke dokter gigi, dan perilaku lain yang dapat mencegah terjadinya gingivitis. Dengan meningkatnya pengetahuan pasien, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku yang mendukung pencegahan gingivitis. -
Article No. 19918 | 21 Jul 2025
Klinis : Ibu pasien mengatakan anaknya demam tinggi yang tak kunjung reda sejak sabtu malam. Hari Minggu muncul ruam kemerahan pada wajah pasien yang terasa gatal dan nyeri hingga semakin banyak di keesokan harinya. Pasien juga batuk dan muntah 3x pada hari senin. Pasien hanya mau makan dan minum sedikit. bibir pasien pucat, kering dan mengelupas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Infeksi Akut
Definisi: Kenaikan suhu tubuh di atas nilai normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan mekanisme pengendalian suhu.
2. Integritas Kulit Terganggu Berhubungan dengan Proses Infeksi Akut
Definisi: Kerusakan atau perubahan pada kulit dan membran mukosa.
3. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Anoreksia
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Infeksi Akut:
- Suhu tubuh akan kembali normal
- Tanda-tanda vital stabil
- Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan demam (kulit hangat, kulit tidak kemerahan)
2. Integritas Kulit Terganggu Berhubungan dengan Proses Infeksi Akut:
- Lesi pada kulit akan membaik
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada kulit
- Kulit kembali utuh dan tidak terdapat ruam atau gatal
3. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Anoreksia:
- Berat badan pasien akan stabil atau meningkat
- Asupan nutrisi dan cairan adekuat
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan kesejahteraan umum
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Infeksi Akut:
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala
- Berikan tindakan penurun demam (kompres hangat, obat antipiretik)
- Pertahankan asupan cairan yang adekuat
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen demam
2. Integritas Kulit Terganggu Berhubungan dengan Proses Infeksi Akut:
- Lakukan perawatan kulit dan kebersihan diri secara rutin
- Berikan obat topikal sesuai indikasi untuk mengurangi gejala
- Kaji tanda-tanda infeksi dan komplikasi pada kulit
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan kulit yang tepat
3. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Anoreksia:
- Pantau asupan nutrisi dan cairan pasien
- Berikan makanan dan minuman yang menarik dan sesuai preferensi pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan nutrisi
- Berikan dukungan emosional dan edukasi kepada pasien dan keluarga
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memperoleh pemulihan yang optimal. -
Article No. 19919 | 21 Jul 2025
Klinis : pasien masuk dengan keluhan sesak nafas, dari hasil foto thorax ditemukan adanya efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengalami sesak napas dengan efusi pleura.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas (00030)
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan untuk melakukan ventilasi dan/atau oksigenasi yang optimal.
Definisi SLKI:
Intervensi untuk memfasilitasi pertukaran gas pada pasien dengan gangguan ventilasi dan/atau oksigenasi.
Definisi SIKI:
Tindakan mandiri perawat untuk meningkatkan ventilasi dan oksigenasi pada pasien dengan gangguan pertukaran gas.
Kode dan Definisi:
1. Monitoring Respirasi (10020)
Definisi: Pemantauan terhadap pola, usaha, dan efektivitas pernapasan.
2. Manajemen Jalan Napas (10004)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan menjaga jalan napas tetap terbuka.
3. Manajemen Oksigen (10009)
Definisi: Pemberian oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien.
4. Terapi Cairan (10019)
Definisi: Pemberian cairan intravena untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
5. Drenase Cairan Pleura (10144)
Definisi: Tindakan pengeluaran cairan dari rongga pleura menggunakan selang atau kateter.
Dalam kasus pasien dengan sesak napas dan efusi pleura, perawat akan melakukan monitoring respirasi, manajemen jalan napas, manajemen oksigen, terapi cairan, dan drenase cairan pleura untuk memfasilitasi pertukaran gas dan mengatasi gangguan pernapasan yang dialami oleh pasien. -
Article No. 19920 | 21 Jul 2025
Klinis : pasien masuk dengan keluhan sesak disertai batuk, klien nampak sesak dan lemas, dari hasil pemeriksaan thorax didapatkan ada nya efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Kelebihan Volume Cairan (00026)
Definisi: Kelebihan cairan isotonis yang disimpan dalam kompartemen intra- atau ekstraseluler.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Kode: D0001
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Kelebihan Volume Cairan (00026)
Kode: D0002
Definisi: Kelebihan cairan isotonis yang disimpan dalam kompartemen intra- atau ekstraseluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif (L0001)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Keseimbangan Cairan (L0002)
Definisi: Keadaan seimbang antara asupan dan pengeluaran cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (I0001)
Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi yang adekuat.
2. Manajemen Cairan (I0002)
Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan cairan.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami sesak napas disertai batuk, yang menunjukkan adanya masalah pada bersihan jalan napas. Selain itu, pemeriksaan thoraks menunjukkan adanya efusi pleura, yang mengindikasikan kelebihan volume cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat, serta manajemen cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan. -
Article No. 19828 | 20 Jul 2025
Klinis : DS: Ny P mengatakan demam selama 3 hari Ny P mengatakan BAB 2x dari jam 2 Pasien mengatakan mual dan pusing DO: Tanda tanda vital 1. Suhu : 36,4 2. Nadi : 78 x/menit 3. Respirasi : 22 x/menit 4. Tekanan darah : 79/45 mmHg Pasien tampak pucat Pasien tampak mengigil Pasien mengatakan nyeri tekan pada daerah ulu hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang Anda berikan, maka dapat ditetapkan diagnosis keperawatan beserta kode dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi (00028)
SDKI: Keadaan kekurangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI: Keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
SIKI: Manajemen Cairan.
2. Nyeri Akut (00132)
SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan.
SLKI: Bebas dari rasa sakit.
SIKI: Manajemen Nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari.
SLKI: Toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Manajemen Aktivitas.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Dehidrasi (00028):
Ny. P mengalami gejala-gejala seperti demam, diare, mual, dan tampak pucat, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan, seperti memantau asupan dan output cairan, serta memberikan dukungan cairan sesuai kebutuhan.
2. Nyeri Akut (00132):
Ny. P mengeluhkan nyeri tekan pada daerah ulu hati, yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala yang dialaminya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti melakukan pengkajian nyeri, memberikan analgesik sesuai kebutuhan, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas (00092):
Ny. P tampak lemah dan mengigil, yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, seperti mengkaji tingkat aktivitas pasien, memberikan istirahat yang cukup, dan membantu pasien dalam melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya. -
Article No. 19829 | 20 Jul 2025
Klinis : DS: Ny P mengatakan demam selama 3 hari Ny P mengatakan BAB 2x dari jam 2 Pasien mengatakan mual dan pusing DO: Tanda tanda vital 1. Suhu : 36,4 2. Nadi : 78 x/menit 3. Respirasi : 22 x/menit 4. Tekanan darah : 79/45 mmHg Pasien tampak pucat Pasien tampak mengigil Pasien mengatakan nyeri tekan pada daerah ulu hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dengan kodenya, yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Hipovolemia (SDKI Kode: 00027)
Definisi (SDKI): Berisiko mengalami penurunan volume cairan intravaskular.
Penjelasan singkat: Berdasarkan data yang diberikan, Ny. P mengalami diare dengan frekuensi 2 kali, serta tanda-tanda vital yang menunjukkan hipotensi, sehingga berisiko mengalami penurunan volume cairan intravaskular.
2. Nyeri Akut (SDKI Kode: 00132)
Definisi (SDKI): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan.
Penjelasan singkat: Ny. P mengeluhkan nyeri tekan pada daerah ulu hati, yang merupakan gejala nyeri akut.
3. Intoleransi Aktivitas (SLKI Kode: 00092)
Definisi (SLKI): Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan.
Penjelasan singkat: Berdasarkan tanda-tanda vital Ny. P, seperti hipotensi, serta keluhan mual dan pusing, mengindikasikan adanya intoleransi aktivitas.
4. Kelelahan (SIKI Kode: 00093)
Definisi (SIKI): Sensasi yang berkepanjangan dan tidak menyenangkan akibat ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas fisik dan mental pada tingkat yang biasa dilakukan.
Penjelasan singkat: Keluhan Ny. P seperti demam, pucat, dan mengigil, dapat menimbulkan kelelahan pada pasien.
Harap diingat bahwa diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya, merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan berusaha menjawabnya dengan sebaik-baiknya. -
Article No. 19830 | 20 Jul 2025
Klinis : DS: Ny P mengatakan demam selama 3 hari Ny P mengatakan BAB 2x dari jam 2 Pasien mengatakan mual dan pusing DO: Tanda tanda vital 1. Suhu : 36,4 2. Nadi : 78 x/menit 3. Respirasi : 22 x/menit 4. Tekanan darah : 79/45 mmHg Pasien tampak pucat Pasien tampak mengigil Pasien mengatakan nyeri tekan pada daerah ulu hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakseimbangan Cairan
- Kode: 00028
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan volume, komposisi, atau distribusi cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang dapat membahayakan kesehatan.
Penjelasan singkat:
Ny. P mengalami demam, diare, mual, dan tampak pucat serta mengigil, yang menunjukkan adanya risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Tanda-tanda vital seperti suhu tinggi, nadi cepat, dan tekanan darah rendah juga mendukung diagnosis ini.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan singkat:
Ny. P mengeluhkan nyeri tekan pada daerah ulu hati, yang menunjukkan adanya nyeri akut.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan pola tidur
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pola Tidur
- Kode: 00198
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan singkat:
Ny. P mengalami gejala-gejala seperti demam, diare, mual, dan nyeri yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur.
Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat harus mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diperoleh, serta mengacu pada standar diagnosis, intervensi, dan luaran keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 19831 | 20 Jul 2025
Klinis : Gejala dan Tanda Mayor a. Data Subjektif: 1) Pasien mengeluh sakit. b. Data Objektif: 1) Pasien tampak meringis. 2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri). 3) Pasien tampak gelisah. 4) Frekuensi nadi pasien meningkat. 5) Pasien berkata sulit tidur. Gejala dan Tanda Minor a. Data Subjektif: Tidak tersedia. b. Data Objektif: 1) Tekanan darah pasien meningkat. 2) Pola napas pasien berubah. 3) Nafsu makan pasien berubah. 4) Proses berpikir pasien terganggu. 5) Pasien menarik diri. 6) Pasien berfokus pada diri sendiri. 7) Pasien tampak diaforesis.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala dan tanda yang dijelaskan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
Gejala dan Tanda Mayor:
a. Data Subjektif:
1) Pasien mengeluh sakit.
b. Data Objektif:
1) Pasien tampak meringis.
2) Pasien bersikap protektif (misalnya, waspada, dan posisi menghindari nyeri).
3) Pasien tampak gelisah.
4) Frekuensi nadi pasien meningkat.
5) Pasien berkata sulit tidur.
Gejala dan Tanda Minor:
a. Data Subjektif:
Tidak tersedia.
b. Data Objektif:
1) Tekanan darah pasien meningkat.
2) Pola napas pasien berubah.
3) Nafsu makan pasien berubah.
4) Proses berpikir pasien terganggu.
5) Pasien menarik diri.
6) Pasien berfokus pada diri sendiri.
7) Pasien tampak diaforesis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
Definisi: Ketepatan menggunakan teknik-teknik untuk mencegah, mengurangi, atau membatasi persepsi nyeri.
Indikator:
a. Pasien dapat menyatakan nyeri berkurang.
b. Pasien dapat menunjukkan teknik untuk mengurangi nyeri.
c. Pasien dapat mengenali tanda dan gejala nyeri.
d. Pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol.
e. Pasien dapat mendemonstrasikan manajemen nyeri yang efektif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
Aktivitas:
a. Kaji riwayat nyeri pasien, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor pencetus.
b. Kaji respons nyeri pasien, termasuk tanda-tanda vital, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan perilaku.
c. Lakukan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
d. Ajarkan pasien teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, terapi musik, dan terapi komplementer.
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pemberian analgetik sesuai kebutuhan.
f. Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
g. Dokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien mengeluhkan sakit, disertai tanda-tanda fisik seperti meringis, bersikap protektif, gelisah, peningkatan frekuensi nadi, dan sulit tidur. Tanda-tanda minor seperti peningkatan tekanan darah, perubahan pola napas, perubahan nafsu makan, gangguan proses berpikir, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, dan diaforesis juga mendukung diagnosa ini.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah "Kontrol Nyeri", dengan indikator pasien dapat menyatakan nyeri berkurang, menunjukkan teknik untuk mengurangi nyeri, mengenali tanda dan gejala nyeri, melaporkan nyeri terkontrol, dan mendemonstrasikan manajemen nyeri yang efektif.
Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah "Manajemen Nyeri", yang mencakup pengkajian nyeri, pemberian intervensi farmakologis dan non-farmakologis, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, evaluasi efektivitas intervensi, dan dokumentasi asuhan keperawatan.