Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17807 | 25 May 2025
Klinis : diare terpasang infus 20 gtt kalium 2,3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan untuk kondisi pasien dengan diare yang terpasang infus 20 gtt kalium 2,3.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah Ketidakseimbangan Elektrolit (SDKI 2018). Pasien dengan diare mengalami kehilangan cairan dan elektrolit, terutama kalium, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Terpasangnya infus 20 gtt kalium 2,3 mengindikasikan adanya upaya untuk mengatasi kekurangan kalium akibat diare.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Elektrolit: Pasien menunjukkan kadar elektrolit (seperti kalium) dalam rentang normal sesuai dengan nilai rujukan laboratorium.
2. Hidrasi: Pasien menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat, seperti turgor kulit yang baik, mukosa lembab, dan output urin yang memadai.
3. Kontrol Gejala Diare: Pasien menunjukkan penurunan frekuensi dan volume diare serta tidak mengalami komplikasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan:
- Pantau intake dan output cairan pasien secara ketat.
- Berikan cairan intravena sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare.
- Lakukan pengaturan infus, termasuk laju tetesan dan komposisi elektrolit, sesuai dengan kondisi pasien.
- Pantau tanda-tanda dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
2. Manajemen Elektrolit:
- Pantau kadar elektrolit pasien, terutama kalium, secara berkala.
- Berikan suplemen elektrolit sesuai dengan kebutuhan pasien, seperti pemberian infus kalium.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk menjaga keseimbangan elektrolit pasien.
3. Manajemen Diare:
- Identifikasi penyebab diare dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Berikan obat antidiare sesuai dengan resep medis untuk mengurangi frekuensi dan volume diare.
- Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tepat untuk membantu mengatasi diare.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare dan perawatan diri yang tepat.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan elektrolit, hidrasi yang adekuat, dan kontrol gejala diare yang optimal. -
Article No. 17808 | 25 May 2025
Klinis : Pasien dan keluarga menyatakan: Nafsu makan menurun. Mengalami mual dan muntah. Mudah lemas dan merasa lemah. Kesulitan mengatur pola makan di rumah. Keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai diet diabetes. Usia: 61 tahun. Pekerjaan: Petani. Diagnosis medis: Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak ±10 tahun lalu. Berat badan: 45 kg. Tinggi badan: 157 cm. BMI: 18.2 kg/m² (kategori kurus). Skor MST (Malnutrition Screening Tool): 3 (berisiko malnutrisi). Gula darah sewaktu: 683 mg/dL. HbA1c: >15%. Kesadaran menurun (somnolen), penurunan orientasi, polidipsia, poliuria, lemas. Didiagnosis mengalami Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, beserta kodenya yang sesuai dengan kondisi pasien:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Defisit Perawatan Diri (SDKI: 13016)
- Definisi: Kemampuan seseorang yang terbatas untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
b. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (SDKI: 13028)
- Definisi: Ketidakmampuan dalam mengidentifikasi, mengelola, dan/atau memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan.
c. Risiko Kekurangan Volume Cairan (SDKI: 13049)
- Definisi: Risiko mengalami penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
d. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: 13032)
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Perawatan Diri (SLKI: 14001)
- Definisi: Kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
b. Manajemen Kesehatan (SLKI: 14004)
- Definisi: Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan.
c. Keseimbangan Cairan (SLKI: 14008)
- Definisi: Keadaan dimana cairan tubuh dalam keadaan seimbang.
d. Status Nutrisi (SLKI: 14009)
- Definisi: Keadaan yang menggambarkan intake, absorpsi, dan penggunaan nutrisi oleh tubuh.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Pelatihan Perawatan Diri (SIKI: 31016)
- Definisi: Upaya meningkatkan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
b. Edukasi Manajemen Kesehatan (SIKI: 31028)
- Definisi: Upaya memberikan informasi dan bimbingan untuk membantu seseorang dalam mengidentifikasi, mengelola, dan/atau memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan.
c. Manajemen Cairan (SIKI: 31049)
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
d. Terapi Nutrisi (SIKI: 31032)
- Definisi: Upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seseorang.
Catatan: Diagnosa keperawatan, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan berdasarkan informasi yang diberikan pada kasus ini, dengan tujuan untuk membantu mengatasi masalah yang dialami oleh pasien. -
Article No. 17809 | 25 May 2025
Klinis : Pasien dan keluarga menyatakan: Nafsu makan menurun. Mengalami mual dan muntah. Mudah lemas dan merasa lemah. Kesulitan mengatur pola makan di rumah. Keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai diet diabetes. Usia: 61 tahun. Pekerjaan: Petani. Diagnosis medis: Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak ±10 tahun lalu. Berat badan: 45 kg. Tinggi badan: 157 cm. BMI: 18.2 kg/m² (kategori kurus). Skor MST (Malnutrition Screening Tool): 3 (berisiko malnutrisi). Gula darah sewaktu: 683 mg/dL. HbA1c: >15%. Kesadaran menurun (somnolen), penurunan orientasi, polidipsia, poliuria, lemas. Didiagnosis mengalami Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan, mual, dan muntah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang diet diabetes.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan nutrisi: asupan nutrisi adekuat
- Pasien dan keluarga dapat menyebutkan makanan yang sesuai dengan diet diabetes
- Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi (mual, muntah, lemas)
2. Toleransi aktivitas meningkat
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebih
- Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan tanpa dibantu
3. Pengetahuan tentang manajemen diabetes meningkat
- Pasien dan keluarga dapat menjelaskan prinsip-prinsip diet diabetes
- Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pentingnya kontrol gula darah
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen nutrisi
- Lakukan pengkajian nutrisi komprehensif
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun diet diabetes yang sesuai
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang diet diabetes
- Pantau asupan dan berat badan pasien secara berkala
2. Manajemen aktivitas dan istirahat
- Bantu pasien untuk merencanakan aktivitas sehari-hari yang sesuai dengan kemampuan
- Anjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup
- Ajarkan teknik manajemen kelelahan
3. Edukasi kesehatan
- Identifikasi kebutuhan edukasi pasien dan keluarga
- Berikan edukasi tentang patofisiologi, penatalaksanaan, dan komplikasi diabetes
- Ajarkan keluarga cara merawat pasien dengan diabetes di rumah
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan edukasi yang komprehensif
Penjelasan secara rinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan kondisi yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 17810 | 25 May 2025
Klinis : ? Data Subjektif: Pasien dan keluarga menyatakan: Nafsu makan menurun. Mengalami mual dan muntah. Mudah lemas dan merasa lemah. Kesulitan mengatur pola makan di rumah. Keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai diet diabetes. ? Data Objektif: Usia: 61 tahun. Pekerjaan: Petani. Diagnosis medis: Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak ±10 tahun lalu. Berat badan: 45 kg. Tinggi badan: 157 cm. BMI: 18.2 kg/m² (kategori kurus). Skor MST (Malnutrition Screening Tool): 3 (berisiko malnutrisi). Gula darah sewaktu: 683 mg/dL. HbA1c: >15%. Kesadaran menurun (somnolen), penurunan orientasi, polidipsia, poliuria, lemas. Didiagnosis mengalami Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nutrisi Tidak Adekuat Berhubungan dengan Intake Makanan yang Tidak Adekuat yang Ditandai dengan Penurunan Nafsu Makan, Mual, dan Muntah.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan Keluarga Tentang Diet Diabetes yang Ditandai dengan Kesulitan Mengatur Pola Makan di Rumah.
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan yang Ditandai dengan Mudah Lemas dan Merasa Lemah.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Nutrisi Tidak Adekuat Berhubungan dengan Intake Makanan yang Tidak Adekuat:
- Pasien akan mempertahankan berat badan dalam rentang normal.
- Pasien akan melaporkan peningkatan nafsu makan.
- Pasien akan melaporkan penurunan frekuensi mual dan muntah.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan Keluarga Tentang Diet Diabetes:
- Keluarga akan menunjukkan pemahaman yang baik tentang diet diabetes.
- Keluarga akan mampu mengatur pola makan pasien sesuai diet diabetes.
- Pasien akan melaporkan peningkatan kemampuan dalam mengatur pola makan di rumah.
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan:
- Pasien akan melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk beraktivitas.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam berpartisipasi dalam perawatan diri.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Nutrisi Tidak Adekuat Berhubungan dengan Intake Makanan yang Tidak Adekuat:
- Kaji pola makan, nafsu makan, dan gejala mual/muntah pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan edukasi tentang pentingnya makan makanan bergizi dan mengatasi mual/muntah.
- Pantau berat badan pasien secara teratur.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi mual/muntah.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan Keluarga Tentang Diet Diabetes:
- Kaji pengetahuan keluarga tentang diet diabetes.
- Berikan edukasi tentang diet diabetes yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang tepat.
- Ajarkan keluarga cara mengatur pola makan pasien di rumah.
- Evaluasi kemampuan keluarga dalam menerapkan diet diabetes.
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan:
- Kaji tingkat energi, kemampuan aktivitas, dan partisipasi pasien dalam perawatan diri.
- Berikan latihan aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien secara bertahap.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk menyusun program latihan yang tepat.
- Ajarkan teknik manajemen energi untuk mengatasi kelemahan.
- Evaluasi peningkatan kemampuan aktivitas pasien.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memulihkan kondisinya secara optimal. -
Article No. 17811 | 25 May 2025
Klinis : Keluhan Utama: Buang air besar encer sejak dua hari terakhir, Defekasi sekitar 6-8 kali per hari Riwayat kesehatan saat ini: Perut mules Mual Merasa lemas Tidak demam Merasa sedikit pusing Merasa tidak nyaman pada bagian perut tengah Gelisah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan dengan kondisi pasien berdasarkan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Gangguan Eliminasi Feses: Diare (00011)**
**Definisi:** Peningkatan frekuensi defekasi dengan konsistensi feses cair atau encer yang dapat disertai nyeri/kram perut, mual, dan lemas.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Infeksi saluran cerna
- Intoleransi makanan/minuman
- Gangguan motilitas usus
- Ansietas/stres
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: 1401 – Eliminasi Feses Membaik**
**Indikator:**
1. Frekuensi defekasi dalam rentang normal (1–3x/hari). *(Skala: 1–5)*
2. Konsistensi feses lunak/bentuk normal. *(Skala: 1–5)*
3. Tidak ada nyeri/kram perut saat defekasi. *(Skala: 1–5)*
4. Tidak ada tanda dehidrasi (lemas, pusing, mukosa kering). *(Skala: 1–5)*
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: 2120 – Manajemen Diare**
**Intervensi Utama:**
1. **Pantau frekuensi, volume, dan konsistensi feses.**
2. **Kaji tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, produksi urine).**
3. **Anjurkan asupan cairan oral (oralit/air elektrolit) untuk mencegah dehidrasi.**
4. **Berikan diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) atau rendah serat sementara.**
5. **Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi ansietas (jika terkait stres).**
6. **Kolaborasi pemberian obat antidiare atau antibiotik (jika diperlukan).**
**Kode: 1403 – Manajemen Cairan**
**Intervensi Tambahan:**
1. **Pantau tanda vital (terutama nadi dan tekanan darah).**
2. **Anjurkan minum sedikit-sedikit tapi sering.**
3. **Observasi tanda syok hipovolemik (jika diare berat).**
---
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (00011)** mendefinisikan masalah keperawatan terkait diare.
- **SLKI (1401)** menetapkan tujuan perbaikan eliminasi feses dan hidrasi.
- **SIKI (2120 & 1403)** memberikan panduan intervensi berbasis bukti untuk penatalaksanaan diare dan pencegahan dehidrasi.
Jika ada kondisi penyerta (misalnya infeksi bakteri atau gangguan elektrolit), diperlukan kolaborasi dengan tenaga medis untuk terapi farmakologis.
Semoga membantu. -
Article No. 17812 | 25 May 2025
Klinis : ? Data Subjektif: Pasien dan keluarga menyatakan: Nafsu makan menurun. Mengalami mual dan muntah. Mudah lemas dan merasa lemah. Kesulitan mengatur pola makan di rumah. Keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai diet diabetes. ? Data Objektif: Usia: 61 tahun. Pekerjaan: Petani. Diagnosis medis: Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak ±10 tahun lalu. Berat badan: 45 kg. Tinggi badan: 157 cm. BMI: 18.2 kg/m² (kategori kurus). Skor MST (Malnutrition Screening Tool): 3 (berisiko malnutrisi). Gula darah sewaktu: 683 mg/dL. HbA1c: >15%. Kesadaran menurun (somnolen), penurunan orientasi, polidipsia, poliuria, lemas. Didiagnosis mengalami Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, terima kasih atas informasi yang diberikan. Berdasarkan data subjektif dan objektif yang telah disampaikan, saya sebagai perawat profesional akan memberikan rekomendasi sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan faktor biologis (Diabetes Mellitus Tipe 2, HHNK) dan keterbatasan pengetahuan keluarga tentang diet diabetes.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Asupan Nutrisi
2. Kontrol Gula Darah
3. Pengetahuan tentang Manajemen Diabetes Melitus
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Asupan Nutrisi
- Mengevaluasi nafsu makan, pola makan, dan riwayat asupan nutrisi pasien
- Memantau berat badan, IMT, dan tanda-tanda malnutrisi
- Mengatur jadwal dan jumlah asupan makanan sesuai kebutuhan pasien
2. Edukasi tentang Diet Diabetes
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang diet yang sesuai untuk diabetes
- Mengajarkan tentang pemilihan jenis makanan, porsi, dan waktu makan yang tepat
- Membantu keluarga menyusun menu makanan yang sesuai dengan kondisi pasien
3. Manajemen Glikemia
- Memantau kadar gula darah secara rutin
- Mengatur pemberian obat antidiabetes sesuai resep dokter
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang pengelolaan diabetes mellitus
4. Peningkatan Pengetahuan Manajemen Diabetes
- Memberikan edukasi tentang penyebab, tanda-tanda, dan komplikasi diabetes mellitus
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang cara mencegah dan mengenali komplikasi diabetes
- Memotivasi pasien dan keluarga untuk terlibat aktif dalam pengelolaan diabetes
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya, diharapkan pasien dapat mencapai perbaikan status nutrisi, kontrol gula darah yang optimal, serta peningkatan pengetahuan tentang manajemen diabetes mellitus. Hal ini akan membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 17813 | 25 May 2025
Klinis : ? Data Subjektif: Pasien dan keluarga menyatakan: Nafsu makan menurun. Mengalami mual dan muntah. Mudah lemas dan merasa lemah. Kesulitan mengatur pola makan di rumah. Keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai diet diabetes. ? Data Objektif: Usia: 61 tahun. Pekerjaan: Petani. Diagnosis medis: Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak ±10 tahun lalu. Berat badan: 45 kg. Tinggi badan: 157 cm. BMI: 18.2 kg/m² (kategori kurus). Skor MST (Malnutrition Screening Tool): 3 (berisiko malnutrisi). Gula darah sewaktu: 683 mg/dL. HbA1c: >15%. Kesadaran menurun (somnolen), penurunan orientasi, polidipsia, poliuria, lemas. Didiagnosis mengalami Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran asuhan keperawatan SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Intake Nutrisi yang Tidak Adekuat, Ditandai dengan Nafsu Makan Menurun, Mual dan Muntah, Berat Badan Menurun, serta Keluarga Tidak Memiliki Pengetahuan Mengenai Diet Diabetes.
Luaran Asuhan Keperawatan SLKI:
1. Keseimbangan Nutrisi: Asupan Nutrisi
- Indikator:
- Asupan Makanan Adekuat
- Berat Badan Stabil atau Meningkat
- Tidak Ada Tanda-Tanda Malnutrisi
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien, termasuk antropometri, riwayat diet, dan gejala gastrointestinal.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kondisi pasien, seperti diet diabetes.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya pola makan yang tepat dalam pengelolaan diabetes.
- Pantau dan catat asupan nutrisi pasien.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menangani komplikasi terkait nutrisi, seperti mual dan muntah.
2. Manajemen Hiperglikemia
- Kaji tanda dan gejala hiperglikemia, termasuk polidipsia, poliuria, dan penurunan kesadaran.
- Pantau kadar glukosa darah secara teratur dan lakukan intervensi sesuai protokol.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan terapi farmakologis yang sesuai.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai pengelolaan diabetes, termasuk manajemen diet, aktivitas fisik, dan pemantauan glukosa darah.
3. Manajemen Kelelahan
- Kaji penyebab dan faktor yang memengaruhi kelelahan pasien, termasuk status nutrisi dan hiperglikemia.
- Bantu pasien untuk mengatur pola istirahat dan aktivitas sehari-hari.
- Berikan intervensi untuk meningkatkan energi, seperti nutrisi yang adekuat dan manajemen hiperglikemia.
- Dorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuannya.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran asuhan keperawatan, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien mencapai keseimbangan nutrisi, mengelola hiperglikemia, dan mengatasi kelelahan, sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan dan kualitas hidup pasien. -
Article No. 17814 | 25 May 2025
Klinis : ? Data Subjektif: Pasien dan keluarga menyatakan: Nafsu makan menurun. Mengalami mual dan muntah. Mudah lemas dan merasa lemah. Kesulitan mengatur pola makan di rumah. Keluarga tidak memiliki pengetahuan mengenai diet diabetes. ? Data Objektif: Usia: 61 tahun. Pekerjaan: Petani. Diagnosis medis: Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak ±10 tahun lalu. Berat badan: 45 kg. Tinggi badan: 157 cm. BMI: 18.2 kg/m² (kategori kurus). Skor MST (Malnutrition Screening Tool): 3 (berisiko malnutrisi). Gula darah sewaktu: 683 mg/dL. HbA1c: >15%. Kesadaran menurun (somnolen), penurunan orientasi, polidipsia, poliuria, lemas. Didiagnosis mengalami Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Intake makanan yang tidak adekuat, mual, muntah, kesulitan mengatur pola makan.
- Tanda dan gejala: Nafsu makan menurun, mudah lemas dan merasa lemah, berat badan menurun, BMI <18,5 kg/m².
2. Risiko Glukosa Darah Tidak Stabil
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan kadar glukosa darah yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor yang berhubungan: Diabetes Mellitus Tipe 2, intake makanan yang tidak adekuat, aktivitas fisik tidak seimbang.
- Tanda dan gejala: Kadar glukosa darah sewaktu 683 mg/dL, HbA1c >15%, kesadaran menurun, polidipsia, poliuria, lemas.
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor yang berhubungan: Hiperglikemia, dehidrasi.
- Tanda dan gejala: Kesadaran menurun, penurunan orientasi, Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrome (HHNK).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Nutrisi
- Kriteria: Pasien/keluarga dapat mempertahankan berat badan ideal, tidak ada mual/muntah, dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi.
2. Kadar Glukosa Darah Terkendali
- Kriteria: Pasien dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda hiperglikemia.
3. Perfusi Jaringan yang Efektif
- Kriteria: Pasien menunjukkan status hidrasi yang baik, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, dan tidak ada komplikasi akibat hiperglikemia.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intervensi untuk Keseimbangan Nutrisi:
- Asesmen status nutrisi pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet diabetes yang sesuai
- Berikan edukasi tentang diet diabetes kepada pasien dan keluarga
- Pantau asupan nutrisi dan berat badan pasien
- Berikan intervensi untuk mengatasi mual/muntah
2. Intervensi untuk Kadar Glukosa Darah Terkendali:
- Asesmen kadar glukosa darah pasien secara teratur
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatur regimen terapi diabetes
- Berikan edukasi tentang manajemen diabetes kepada pasien dan keluarga
- Pantau kepatuhan pasien dalam menjalani terapi diabetes
3. Intervensi untuk Perfusi Jaringan yang Efektif:
- Asesmen status hidrasi pasien
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi komplikasi HHNK
- Berikan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
- Pantau tanda-tanda vital dan status kesadaran pasien
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien dalam mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 17815 | 25 May 2025
Klinis : buat askep komunitas caregiver lansia. data objektif: Tidak tersedia program untuk meningkatan pengetahuan dan pendampingan bagi komunitas caregiver.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi askep komunitas caregiver lansia dengan data objektif: Tidak tersedia program untuk meningkatan pengetahuan dan pendampingan bagi komunitas caregiver.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan (Kode: 00126)
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang dibutuhkan untuk berfungsi secara efektif.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Defisit Pengetahuan
Kode: P-00001
Definisi: Keterbatasan informasi kognitif yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan dan tindakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengetahuan Meningkat
Kode: P-00001
Definisi: Peningkatan informasi kognitif yang dimiliki untuk mengambil keputusan dan tindakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Pengetahuan
Kode: P-00001
Definisi: Upaya memfasilitasi peningkatan pengetahuan klien dalam hal tertentu.
Dalam konteks askep komunitas caregiver lansia, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Defisit Pengetahuan. Hal ini dikarenakan data objektif menunjukkan bahwa tidak tersedia program untuk meningkatkan pengetahuan dan pendampingan bagi komunitas caregiver. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Pengetahuan, dengan tujuan untuk memfasilitasi peningkatan pengetahuan komunitas caregiver lansia terkait perawatan dan pendampingan bagi lansia. -
Article No. 17816 | 25 May 2025
Klinis : buat askep komunitas caregiver lansia: defisit pengetahuan komunitas. data objektif: Tidak tersedia program untuk meningkatan pengetahuan dan pendampingan bagi komunitas caregiver.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS\b0
\par \b (SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)\b0
\par \b Kode SDKI: B.3.1\b0
\par \b Defisit Pengetahuan Komunitas tentang Perawatan Lansia\b0
\par \b Definisi:\b0 Ketidakcukupan informasi atau pemahaman komunitas caregiver lansia terkait praktik perawatan, manajemen kesehatan, dan pendampingan lansia yang berdampak pada kualitas hidup kelompok usia lanjut.
\par \b INTERVENSI KEPERAWATAN\b0
\par \b (SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)\b0
\par \b Kode SIKI: I.5.1.1\b0
\par \b Edukasi Kesehatan Komunitas\b0
\par \b Tindakan:\b0
\par 1. Mengembangkan program pelatihan terstruktur untuk caregiver (e.g., modul perawatan ADL, manajemen perilaku lansia).
\par 2. Kolaborasi dengan puskesmas/kelurahan untuk penyuluhan rutin.
\par 3. Demonstrasi teknik perawatan (transfer, hygiene, nutrisi).
\par \b KRITERIA HASIL\b0
\par \b (SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia)\b0
\par \b Kode SLKI: L.3.1.1\b0
\par \b Pengetahuan Komunitas tentang Perawatan Lansia Meningkat\b0
\par \b Indikator:\b0
\par 1. 80% caregiver mampu menyebutkan 3 teknik perawatan dasar lansia.
\par 2. Tersedianya forum diskusi bulanan caregiver di tingkat RW.
\par 3. Adanya panduan tertulis yang dapat diakses komunitas.
\par \b Referensi:\b0
\par PPNI. (2019). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).\i0 Edisi 2. Jakarta: Pengurus Pusat PPNI.
\par }
**Catatan Format RTF:**
- Teks dapat disalin ke editor RTF (e.g., WordPad) dan disimpan dengan ekstensi .rtf
- Kode SDKI/SLKI/SIKI mengacu pada klasifikasi PPNI 2019.
- Intervensi difokuskan pada aspek \i community empowerment\i0 melalui pendekatan partisipatif.