Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17829 | 26 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal di badan dan tangan berbentuk bulat-bulat dan merubah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan gatal di badan dan tangan berbentuk bulat-bulat dan memerah adalah "Intoleransi aktivitas" (00092). Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari akibat adanya keterbatasan fisik, psikologis, atau lingkungan. Dalam kasus ini, gejala gatal dan lesi kulit berbentuk bulat-bulat dapat membatasi aktivitas pasien, sehingga mempengaruhi toleransi terhadap aktivitas.
Luaran/Output SLKI:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Peningkatan Toleransi Aktivitas (0005): Pasien dapat melakukan aktivitas rutin sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan atau gejala yang mengganggu.
2. Kontrol Gejala (1608): Pasien dapat mengendalikan gejala gatal dan lesi kulit sehingga tidak mengganggu aktivitas.
3. Kepuasan Terhadap Manajemen Gejala (1605): Pasien merasa puas dengan penanganan gejala yang diberikan sehingga dapat beraktivitas dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Manajemen Aktivitas (0200): Mengkaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas, memberikan bantuan/alat bantu jika diperlukan, dan mengatur jadwal aktivitas sesuai toleransi pasien.
2. Manajemen Gejala (1400): Mengkaji gejala gatal dan lesi kulit, memberikan terapi topikal sesuai resep, mengajarkan teknik pengendalian gejala (seperti menghindari iritasi kulit, menggunakan pelembab, dan relaksasi).
3. Edukasi Kesehatan (5510): Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, pencegahan, dan penanganan gejala gatal dan lesi kulit.
4. Dukungan Emosional (5270): Memberikan dukungan emosional kepada pasien untuk membantu mengatasi kecemasan atau distres akibat gejala yang dialami.
Penjelasan di atas menggambarkan secara rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal di badan dan tangan berbentuk bulat-bulat dan memerah. Sebagai perawat, tujuan utama adalah membantu pasien mencapai kemandirian dalam beraktivitas dan mengendalikan gejala yang dialami. -
Article No. 17830 | 26 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan flu, dada terasa sesak, meriang sudah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: pasien datang dengan keluhan flu, dada terasa sesak, meriang sudah 2 hari
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu flu, dada terasa sesak, dan meriang selama 2 hari, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Bersihan jalan napas tidak efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat. Hal ini terjadi karena adanya sekresi yang berlebih akibat infeksi saluran pernapasan seperti flu.
b. Hipertermia
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Hal ini sesuai dengan gejala meriang yang dialami pasien selama 2 hari.
c. Kekurangan Volume Cairan
Kekurangan volume cairan didefinisikan sebagai pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Hal ini dapat terjadi akibat demam dan kehilangan cairan melalui keringat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
Kriteria hasil yang diharapkan adalah:
1) Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
2) Frekuensi napas dalam rentang normal
3) Irama napas teratur
4) Bunyi napas bersih
b. Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Kriteria hasil yang diharapkan adalah:
1) Suhu tubuh dalam rentang 36,5-37,5°C
2) Kulit teraba hangat dan kering
3) Tidak ada tanda-tanda menggigil
c. Volume Cairan Adekuat
Kriteria hasil yang diharapkan adalah:
1) Turgor kulit baik
2) Membran mukosa lembab
3) Intake dan output cairan seimbang
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Intervensi untuk Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
1) Monitor status pernapasan: frekuensi, irama, dan kedalaman napas
2) Auskultasi suara napas
3) Berikan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi ekspansi dada
4) Berikan inhalasi bronkodilator dan mukolitik sesuai resep
5) Bantu pasien batuk dan mengeluarkan sekret
6) Berikan hidrasi yang adekuat
b. Intervensi untuk Hipertermia:
1) Monitor suhu tubuh secara berkala
2) Berikan kompres hangat/dingin untuk mengurangi demam
3) Anjurkan pasien untuk banyak minum
4) Berikan antipiretik sesuai resep
c. Intervensi untuk Kekurangan Volume Cairan:
1) Monitor intake dan output cairan
2) Catat tanda-tanda dehidrasi, seperti turgor kulit dan membran mukosa
3) Berikan asupan cairan yang adekuat, seperti cairan oral atau intravena
4) Pantau elektrolit serum
Penjelasan di atas menjelaskan secara rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan flu, dada terasa sesak, dan meriang selama 2 hari. Saya harap penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 17831 | 26 May 2025
Klinis : diare muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan
Kode: 00028
Definisi: Keadaan di mana seseorang berisiko mengalami pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Diare
Kode: 00013
Definisi: Eliminasi feses yang tidak dapat dikontrol, dengan konsistensi yang cair atau lembek.
3. Mual
Kode: 00134
Definisi: Perasaan tidak nyaman yang mengarah pada usaha untuk memuntahkan isi lambung.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Standar ini berisi definisi, karakteristik utama, faktor terkait, dan faktor risiko dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang berisi berbagai luaran (outcome) yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien sebagai hasil dari intervensi keperawatan. Setiap luaran keperawatan memiliki definisi, kriteria hasil, dan indikator.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang berisi berbagai tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Setiap intervensi keperawatan memiliki definisi, aktivitas, dan rasional.
Dalam konteks kasus diare dan muntah, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 17832 | 26 May 2025
Klinis : diare muntah demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi diare, muntah, dan demam sesuai dengan ketetapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Kode SDKI: 00028
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami peningkatan atau penurunan kadar cairan dan/atau elektrolit dalam tubuh.
2. Risiko Infeksi
Kode SDKI: 00004
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
3. Hipertermia
Kode SDKI: 00007
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan standar diagnosa keperawatan yang digunakan oleh perawat di Indonesia. Setiap diagnosa keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas, seperti yang telah saya sampaikan di atas.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang menjadi tujuan atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan. Beberapa luaran keperawatan yang dapat diterapkan untuk kondisi ini antara lain:
- Keseimbangan Cairan (Kode SLKI: 00013)
- Kontrol Infeksi (Kode SLKI: 00080)
- Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (Kode SLKI: 00010)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Beberapa intervensi yang dapat diterapkan untuk kondisi ini antara lain:
- Manajemen Cairan (Kode SIKI: 06030)
- Pencegahan Infeksi (Kode SIKI: 07020)
- Manajemen Demam (Kode SIKI: 07060)
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, menetapkan diagnosa keperawatan, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 17833 | 26 May 2025
Klinis : diare muntah demam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi diare, muntah, dan demam.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Diare
Definisi: Perubahan frekuensi, konsistensi, dan/atau volume tinja yang tidak dapat dikontrol.
Penyebab: Infeksi bakteri atau virus, malabsorpsi, efek samping obat, stres emosional, perubahan diet.
2. Mual dan Muntah
Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang menimbulkan keinginan untuk memuntahkan isi perut.
Penyebab: Infeksi, obat-obatan, stres, gangguan gastrointestinal.
3. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, kondisi medis lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Diare
- Frekuensi diare menurun
- Konsistensi tinja kembali normal
- Tidak terjadi dehidrasi
2. Mual dan Muntah
- Frekuensi mual dan muntah menurun
- Tanda-tanda dehidrasi tidak terlihat
- Asupan cairan dan nutrisi adekuat
3. Hipertermia
- Suhu tubuh kembali ke batas normal
- Tidak terjadi komplikasi akibat demam (misalnya kejang demam)
- Tanda-tanda infeksi membaik
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Diare
- Pantau tanda-tanda vital, intake-output, dan karakteristik diare
- Berikan cairan dan elektrolit yang sesuai untuk mengatasi dehidrasi
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna
- Berikan obat antidiare jika diperlukan, sesuai resep dokter
2. Mual dan Muntah
- Pantau tanda-tanda vital, asupan nutrisi dan cairan
- Berikan antiemetik sesuai resep dokter untuk mengurangi mual dan muntah
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan cairan yang mudah diserap
- Hindari makanan dan minuman yang dapat memperparah mual dan muntah
3. Hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara teratur
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Hindari pakaian yang membuat pasien kepanasan
- Berikan antipiretik sesuai resep dokter untuk menurunkan demam
- Tingkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi
Dalam memberikan asuhan keperawatan, penting untuk memantau kondisi pasien secara komprehensif, melakukan intervensi yang sesuai, dan melibatkan pasien/keluarga dalam proses perawatan. Tujuannya adalah untuk memulihkan kondisi pasien secara optimal. -
Article No. 17834 | 26 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit di tulang rusuk, dada terasa tertekan hanya saat akan tertawa atau berbicara terlalu keras
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu sakit di tulang rusuk dan rasa tertekan di dada saat tertawa atau berbicara keras, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah "Nyeri Akut" (SDKI). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (jenis, lokasi, intensitas).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri: Pasien dapat mengontrol nyeri yang dirasakan dengan skor nyeri menurun dari 7 (saat datang) menjadi 3 atau kurang.
2. Pemulihan Fungsional: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan atau keluhan nyeri di tulang rusuk dan dada.
3. Kepuasan Pasien: Pasien merasa puas dengan manajemen nyeri yang diberikan dan dapat kembali ke aktivitas normal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, beratnya).
b. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri secara rutin menggunakan skala nyeri.
c. Berikan terapi farmakologis (analgesik) sesuai resep dokter.
d. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, atau distraksi.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Mobilitas:
a. Bantu pasien untuk melakukan latihan pernapasan dan gerakan ringan untuk mengurangi nyeri.
b. Ajarkan posisi yang nyaman saat beraktivitas untuk mencegah nyeri.
c. Dorong pasien untuk meningkatkan aktivitas secara bertahap sesuai toleransi.
d. Pantau tanda-tanda vital dan respon pasien selama beraktivitas.
3. Manajemen Lingkungan:
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan meminimalkan stimulasi yang dapat memicu nyeri.
b. Atur posisi pasien untuk mengurangi tekanan pada area yang sakit.
c. Berikan edukasi kepada keluarga atau pengasuh tentang manajemen nyeri dan aktivitas yang aman.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien mengeluhkan rasa sakit di tulang rusuk dan tertekan di dada, yang merupakan gejala dari nyeri akut. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk membantu pasien mengontrol nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, dan mencapai kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri yang diberikan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen nyeri, peningkatan mobilitas, dan manajemen lingkungan. Manajemen nyeri bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik nyeri, memberikan terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta mengevaluasi efektivitas intervensi. Peningkatan mobilitas bertujuan untuk membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap tanpa memperparah nyeri. Manajemen lingkungan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung proses pemulihan pasien.
Dengan intervensi yang komprehensif ini, diharapkan pasien dapat mengontrol nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, dan merasa puas dengan manajemen nyeri yang diberikan. -
Article No. 17835 | 26 May 2025
Klinis : post kkl , muntah 13 kali , keluar hidung dari darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Saya akan memberikan informasi yang Anda minta dalam format yang terstruktur, dengan penjelasan detail dan menggunakan nada akademis serta persona dokter/perekam medik.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Muntah, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 784.7
- Deskripsi: Epistaksis (perdarahan hidung)
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang diberikan, yaitu post KKL (kemungkinan komplikasi pasca tindakan medis), muntah 13 kali, dan keluar darah dari hidung, maka dapat ditentukan beberapa diagnosis dan kode ICD-10 yang sesuai.
1. Kode ICD-10 R11.2 (Muntah, tidak spesifik) mencakup gejala muntah yang dialami pasien. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi keluhan atau gejala umum dari muntah tanpa penyebab yang jelas.
2. Kode ICD-9-CM 784.7 (Epistaksis) mencakup gejala keluarnya darah dari hidung yang dialami pasien. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi perdarahan dari hidung, yang dapat menjadi komplikasi atau gejala dari berbagai kondisi medis.
Dalam kasus ini, tidak ditemukan kode ICD-9-CM untuk tindakan medis yang mungkin terkait dengan kondisi "post KKL" yang disebutkan. Informasi tambahan mengenai prosedur medis sebelumnya mungkin diperlukan untuk menentukan kode ICD-9-CM yang sesuai. -
Article No. 17836 | 26 May 2025
Klinis : post kecelakan laluntas , muntah 13 kali , keluar hidung dari darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi yang Anda sebutkan dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S06.0
- Deskripsi: Woundering kepala akibat cedera kepala ringan. Kode ini digunakan untuk menggambarkan cedera kepala ringan yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, dengan gejala muntah 13 kali dan keluar darah dari hidung.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Pemberian terapi infus cairan intravena. Kode ini digunakan untuk menggambarkan pemberian terapi cairan intravena sebagai tindakan medis untuk menangani dehidrasi akibat muntah yang berlebihan pada pasien dengan cedera kepala ringan.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 S06.0 (Woundering kepala akibat cedera kepala ringan):
- Kode ini digunakan untuk menggambarkan cedera kepala ringan yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.
- Gejala yang dialami pasien, yaitu muntah sebanyak 13 kali dan keluar darah dari hidung, menunjukkan adanya cedera kepala ringan.
- Cedera kepala ringan biasanya tidak menyebabkan kehilangan kesadaran yang lama dan tidak memerlukan perawatan intensif.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 99.04 (Pemberian terapi infus cairan intravena):
- Kode ini digunakan untuk menggambarkan tindakan pemberian terapi cairan intravena sebagai intervensi medis.
- Dalam kasus ini, pemberian terapi cairan intravena diperlukan untuk menangani dehidrasi akibat muntah yang berlebihan pada pasien dengan cedera kepala ringan.
- Terapi cairan intravena bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, serta mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 17837 | 26 May 2025
Klinis : post kecelakan laluntas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi post kecelakaan lalu lintas.
1. Kode ICD-10:
- Kode: V89.2
- Deskripsi: Kecelakaan lalu lintas, jenis tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.0
- Deskripsi: Observasi dan evaluasi medis untuk kondisi lain
Penjelasan:
- Kode ICD-10 V89.2 digunakan untuk menandakan bahwa pasien mengalami kecelakaan lalu lintas, tetapi jenis kecelakaan tidak ditentukan secara spesifik.
- Kode ICD-9-CM 89.0 digunakan untuk mencatat bahwa pasien menjalani observasi dan evaluasi medis terkait dengan kondisi pasca kecelakaan lalu lintas. Ini dapat mencakup pemeriksaan fisik, pengambilan riwayat medis, dan evaluasi keseluruhan kondisi pasien.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam dokumentasi yang sistematis dan akurat riwayat medis pasien, serta memfasilitasi proses pelaporan, klaim asuransi, dan analisis epidemiologi terkait cedera akibat kecelakaan lalu lintas. -
Article No. 17838 | 26 May 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan meriang, batuk, pilek sudah satu minggu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Pasien datang dengan keluhan meriang, batuk, pilek sudah satu minggu
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu meriang, batuk, dan pilek selama satu minggu, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kurangnya kemampuan batuk efektif.
b. Hipertermia
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
Penyebab: Proses infeksi atau peradangan.
Kedua diagnosa ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu meriang (hipertermia) dan batuk/pilek (bersihan jalan napas tidak efektif).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Kriteria hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Tidak ada bunyi napas tambahan
- Tidak ada sputum yang tertahan
- Pasien dapat batuk efektif
b. Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Definisi: Suhu tubuh berada dalam kisaran normal.
Kriteria hasil:
- Suhu tubuh dalam kisaran normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda hipertermia (menggigil, kulit kemerahan)
Pencapaian luaran/output ini menunjukkan bahwa pasien telah pulih dari kondisi meriang, batuk, dan pilek yang dialaminya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Intervensi untuk Bersihan Jalan Napas Efektif:
- Monitor status pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman)
- Auskultasi suara napas
- Lakukan pemeriksaan sputum
- Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi (misalnya ekspektoran, mukolitik)
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Fasilitasi drainage sekret dengan posisi yang tepat
b. Intervensi untuk Suhu Tubuh dalam Batas Normal:
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin sesuai kebutuhan
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi (misalnya antipiretik)
- Anjurkan pasien untuk banyak minum air hangat
- Tingkatkan istirahat pasien
Penerapan intervensi-intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas efektif dan suhu tubuh dalam batas normal.