Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19766 | 18 Jul 2025
Klinis : Sesak dahak susah keluar perokok sejak muda usia 54th
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.9
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan sesak napas dan dahak yang sulit keluar, yang merupakan gejala umum penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Kode J44.9 digunakan untuk PPOK yang tidak diklasifikasikan secara spesifik, karena informasi yang diberikan tidak cukup untuk menentukan subkategori yang lebih spesifik.
- Riwayat merokok sejak usia muda merupakan faktor risiko utama untuk PPOK.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Penatalaksanaan PPOK umumnya meliputi terapi farmakologis (bronkodilator, kortikosteroid, dll.), rehabilitasi paru, dan manajemen gaya hidup, termasuk berhenti merokok. Pemeriksaan diagnostik seperti spirometri juga dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menilai derajat keparahan. -
Article No. 19767 | 18 Jul 2025
Klinis : Sesak dahak susah keluar perokok sejak muda usia 54th
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LK 00031
Definisi: Tercapainya kondisi jalan napas yang efektif untuk pertukaran gas yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 00031
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas yang tidak efektif.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami sesak dengan dahak yang sulit keluar, hal ini menunjukkan adanya masalah pada bersihan jalan napas yang tidak efektif. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen jalan napas, fisioterapi dada, dan edukasi terkait teknik batuk efektif. -
Article No. 19768 | 18 Jul 2025
Klinis : Sesak dahak susah keluar perokok sejak muda usia 54th
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sesak dan dahak sulit keluar pada perokok usia 54 tahun:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode SDKI: 00032**
**Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif**
*Definisi:* Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Peningkatan produksi sekret (dahak kental akibat merokok).
- Gangguan mekanisme batuk (kelemahan otot pernapasan atau nyeri).
- Merokok jangka panjang menyebabkan kerusakan silia dan peningkatan produksi mukus.
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 0401**
**Bersihan Jalan Napas**
*Kriteria Luaran:*
1. Frekuensi napas dalam rentang normal (12–20 kali/menit).
2. Suara napas bersih (tidak ada wheezing/ronkhi).
3. Dahak dapat dikeluarkan dengan efektif.
4. Tidak ada sianosis atau tanda hipoksia.
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 3210**
**Manajemen Jalan Napas**
*Tindakan:*
1. **Posisi Semi-Fowler/High Fowler** untuk optimalisasi ekspansi paru.
2. **Latihan Batuk Efektif** (deep breathing dan huffing technique).
3. **Hidrasi Adekuat** (minum air hangat 2–3 L/hari) untuk mengencerkan dahak.
4. **Fisioterapi Dada** (postural drainage dan perkusi) jika diperlukan.
5. **Pemberian Oksigen** (jika saturasi O₂ < 92%).
6. **Edukasi Penghentian Merokok** (konseling atau rujukan ke program berhenti merokok).
**Kode SIKI: 5606**
**Edukasi Kesehatan**
*Tindakan:*
- Menjelaskan hubungan merokok dengan gangguan bersihan jalan napas.
- Demonstrasi teknik batuk dan napas dalam.
---
### **Catatan Akademik**
1. **Patofisiologi:** Merokok menyebabkan hiperplasia kelenjar mukus dan disfungsi silia, sehingga meningkatkan viskositas dahak dan menurunkan klirens mukosiliar.
2. **Evidence-Based Practice:** Teknik *active cycle of breathing* (ACBT) terbukti efektif meningkatkan ekspektorasi dahak pada pasien COPD (McCarthy et al., 2015).
3. **Monitoring:** Evaluasi karakteristik dahak (warna, volume, konsistensi) dan tanda distress pernapasan.
---
Format ini memenuhi standar PPNI dengan pendekatan klinis berbasis bukti (evidence-based practice). Jika diperlukan penyesuaian lebih spesifik (misal: komorbiditas COPD), kode SDKI/SLKI/SIKI dapat dimodifikasi. -
Article No. 19769 | 18 Jul 2025
Klinis : Mual muntah BB menurun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "Mual muntah BB menurun":
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.3
- Deskripsi: Pemberian obat antiemetik (antiemetic administration)
Penjelasan:
Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak terspesifikasi) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi mual dan muntah yang dialami oleh pasien, tanpa adanya penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, efek samping obat, atau kondisi medis lainnya.
Selanjutnya, jika terdapat pemberian obat antiemetik (obat untuk mengurangi atau mencegah mual dan muntah) sebagai bagian dari penatalaksanaan, maka kode ICD-9-CM 94.3 (Pemberian obat antiemetik) dapat digunakan untuk mendokumentasikan tindakan medis tersebut.
Dalam praktik klinis, diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan akan bergantung pada hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menentukan penyebab dan penatalaksanaan yang sesuai bagi pasien. -
Article No. 19770 | 18 Jul 2025
Klinis : infeksi aliran darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis infeksi aliran darah, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A41
- Deskripsi: Sepsis, infeksi bakteri lainnya dalam aliran darah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 38.93
- Deskripsi: Pemberian antibiotik intravena untuk sepsis atau bakteremia
Penjelasan:
Kode ICD-10 A41 digunakan untuk mengkodekan infeksi bakteri dalam aliran darah, yang dikenal sebagai sepsis. Sepsis merupakan respons sistemik tubuh terhadap infeksi yang dapat menyebabkan gangguan fungsi organ dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Pada kasus infeksi aliran darah, salah satu tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian antibiotik intravena, yang dikodekan dengan kode ICD-9-CM 38.93. Terapi antibiotik intravena bertujuan untuk memberantas infeksi bakteri di dalam aliran darah dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Dokter atau perekam medis harus memastikan dokumentasi yang akurat dan lengkap terkait diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan, sehingga kode ICD yang digunakan dapat mencerminkan kondisi pasien dengan tepat. -
Article No. 19771 | 18 Jul 2025
Klinis : infeksi luka operasi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi infeksi luka operasi, kode-kode yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T81.4
- Deskripsi: Infeksi yang terjadi setelah prosedur, bukan diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Debridemen luka, infeksi atau selulitis; prosedur yang dilakukan untuk menangani infeksi luka operasi, seperti pembersihan luka, drainase, dan debridemen.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 T81.4 (Infeksi yang terjadi setelah prosedur, bukan diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk mengkodekan infeksi yang terjadi sebagai komplikasi dari suatu prosedur medis atau pembedahan. Ini termasuk infeksi luka operasi, infeksi setelah pemasangan kateter, dan infeksi terkait prosedur lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 (Debridemen luka, infeksi atau selulitis) mengacu pada prosedur bedah untuk menangani infeksi pada luka operasi. Debridemen melibatkan pembersihan dan pemotongan jaringan mati atau nekrotik dari luka untuk mencegah penyebaran infeksi dan memfasilitasi penyembuhan.
Pengkodean yang tepat membantu dalam dokumentasi, pelaporan, dan penagihan yang akurat terkait kondisi dan tindakan medis yang dilakukan untuk menangani infeksi luka operasi. -
Article No. 19772 | 18 Jul 2025
Klinis : dispnoe
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi dispnea.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301 Pola Napas
Definisi: Pola bernapas yang teratur, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan oksigen.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10207 Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki permeabilitas jalan napas.
Dalam konteks akademis, sebagai seorang pakar perawat, saya dapat menjelaskan bahwa dispnea atau sesak napas merupakan gejala yang terkait dengan pola napas tidak efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, atau gangguan neuromuskular. Tujuan utama dalam penanganan dispnea adalah untuk mempertahankan atau memperbaiki permeabilitas jalan napas, sehingga pasien dapat bernapas dengan lebih mudah dan lancar. -
Article No. 19773 | 18 Jul 2025
Klinis : PASIEN DEMAM
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis, jika ada, untuk kondisi pasien demam.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk menggambarkan kondisi demam pada pasien, di mana penyebab spesifik dari demam tersebut tidak dapat ditentukan. Ini adalah kode umum yang digunakan ketika tidak ada diagnosis yang lebih spesifik yang dapat diterapkan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi demam.
Penjelasan:
Pada kasus demam, tidak ada prosedur atau tindakan medis spesifik yang tercakup dalam kode ICD-9-CM. Penanganan demam biasanya melibatkan tindakan-tindakan seperti pemberian obat penurun demam, pemberian cairan, pemantauan tanda-tanda vital, dan investigasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab demam, jika diperlukan. Namun, tindakan-tindakan tersebut tidak memiliki kode ICD-9-CM yang spesifik. -
Article No. 19774 | 18 Jul 2025
Klinis : DEMAM MENGGIGIL SUHU 37,7
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu DEMAM MENGGIGIL SUHU 37,7, berikut adalah kode ICD-10 yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak tergolong lain
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tak tergolong lain) digunakan untuk mengkodekan kondisi demam dengan suhu 37,7 derajat Celsius, yang disertai dengan menggigil. Ini merupakan kode untuk manifestasi gejala umum demam, tanpa mengidentifikasi penyebab spesifik.
Tidak terdapat kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan kondisi ini, karena pada umumnya penanganan demam ringan seperti ini tidak memerlukan tindakan prosedural khusus, tetapi cukup dengan manajemen simptomatik. -
Article No. 19775 | 18 Jul 2025
Klinis : HIPERTERMI MENGGIGIL SUHU 37,7
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi hipertermi menggigil dengan suhu 37,7°C:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan, dan terapi simptomatik untuk mengatasi hipertermi dan menggigil.
Penjelasan:
Dalam kasus ini, pasien mengalami hipertermi (demam) dengan suhu 37,7°C dan disertai dengan menggigil. Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak terdapat rincian tambahan mengenai penyebab atau kondisi yang mendasari hipertermi tersebut. Oleh karena itu, kode ICD-10 yang paling sesuai adalah R50.9 (Demam, tidak terspesifikasi).
Kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis tidak tersedia, karena penanganan yang dilakukan biasanya bersifat simptomatik, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan, dan terapi untuk mengatasi hipertermi dan menggigil. Tindakan medis yang spesifik akan bergantung pada penilaian klinis dan kondisi pasien secara keseluruhan.