Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17909 | 27 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan luka di kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan luka di kaki, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu (10001)
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kerusakan Integritas Kulit (10001)
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- Kode: 10001
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Integritas Kulit (10002)
- Definisi: Pemulihan struktur dan fungsi kulit.
- Kode: 10002
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka (10003)
- Definisi: Tindakan untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan integritas kulit.
- Kode: 10003
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan luka di kaki, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Integritas Kulit Terganggu (10001). Hal ini menunjukkan adanya kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit. Untuk mengatasi kondisi ini, SDKI mengidentifikasi Kerusakan Integritas Kulit (10001) sebagai diagnosis keperawatan. Selanjutnya, SLKI menetapkan Pemulihan Integritas Kulit (10002) sebagai luaran yang diharapkan, dan SIKI menetapkan Perawatan Luka (10003) sebagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan integritas kulit. -
Article No. 17910 | 27 May 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 58 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemas, berkeringat dingin, pusing, dan linglung setelah minum obat glibenklamid tanpa sarapan. Pemeriksaan menunjukkan gula darah kapiler pasien 49 mg/dL, menunjukkan hipoglikemia. Kesadaran pasien apatis, GCS E4M5V3.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Risiko Hipoglikemia
Definisi: Keadaan di mana seseorang berisiko mengalami penurunan kadar glukosa darah di bawah normal.
Faktor yang Berhubungan: Penggunaan obat antidiabetes, tidak makan teratur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Kadar Glukosa Darah
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
Kriteria Hasil:
a. Kadar glukosa darah dalam rentang normal (70-180 mg/dL).
b. Tidak ada tanda-tanda hipoglikemia (lemas, berkeringat dingin, pusing, linglung).
c. Tingkat kesadaran membaik (GCS E4M6V5).
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Kadar Glukosa Darah
a. Lakukan pemeriksaan kadar glukosa darah secara teratur (setiap 15-30 menit).
b. Amati tanda-tanda hipoglikemia (lemas, berkeringat dingin, pusing, linglung).
c. Catat hasil pemantauan secara akurat.
2. Pemberian Glukosa
a. Berikan glukosa oral (jus buah, gula pasir, permen) jika kadar glukosa darah <70 mg/dL.
b. Berikan glukosa intravena (D10% atau D50%) jika pasien tidak dapat menelan atau kadar glukosa darah <50 mg/dL.
c. Pantau respon pasien terhadap pemberian glukosa.
3. Edukasi Manajemen Hipoglikemia
a. Jelaskan penyebab, tanda-tanda, dan penanganan hipoglikemia.
b. Ajarkan pasien/keluarga cara memantau kadar glukosa darah dan pemberian glukosa.
c. Dorong pasien untuk makan teratur dan sesuai dengan regimen diabetesnya.
Penjelasan Rinci:
Pasien laki-laki berusia 58 tahun ini mengalami hipoglikemia setelah minum obat glibenklamid tanpa sarapan. Hipoglikemia merupakan kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesadaran dan komplikasi lainnya jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, intervensi keperawatan yang utama adalah pemantauan kadar glukosa darah, pemberian glukosa untuk mengoreksi hipoglikemia, serta edukasi manajemen hipoglikemia kepada pasien dan keluarga. Tujuan luaran yang diharapkan adalah stabilitas kadar glukosa darah dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda hipoglikemia, dan perbaikan tingkat kesadaran pasien. -
Article No. 17911 | 27 May 2025
Klinis : Bagian ulu hati ke kanan tuh sakit kalo sendawa batuk dan tarik nafas, Leher sebelah kanan ke bawah punggung pun kayak keram gitu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (NYKI-00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Ketidakefektifan pola napas (NYKI-00032)
Definisi: Tidak adanya kemampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut (NYKI-00132)
Ciri-ciri: Ekspresi wajah mengernyit, mengeluh sakit, pola tidur terganggu, dan gerakan tubuh protektif.
Faktor yang berhubungan: Agen pencedera fisik (misalnya, proses patologis).
2. Ketidakefektifan pola napas (NYKI-00032)
Ciri-ciri: Irama napas tidak teratur, napas dangkal, penggunaan otot bantu napas, dan distres pernapasan.
Faktor yang berhubungan: Nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol nyeri (NYKI-1605)
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit.
2. Status pernapasan (NYKI-0402)
Definisi: Kemampuan untuk bernapas secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri (NYKI-1400)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pemulihan, mencegah, dan mengurangi rasa sakit.
2. Manajemen jalan napas (NYKI-0400)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pernapasan yang adekuat.
Kode dan definisi di atas merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk memandu praktik keperawatan di Indonesia. Sebagai perawat, saya akan menggunakan pendekatan holistik untuk mengevaluasi kondisi pasien, mengidentifikasi masalah keperawatan, dan mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif untuk mengatasi nyeri dan masalah pernapasan yang dialami. -
Article No. 17912 | 27 May 2025
Klinis : Bagian ulu hati ke kanan tuh sakit kalo sendawa batuk dan tarik nafas, Leher sebelah kanan ke bawah punggung pun kayak keram gitu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu rasa sakit di ulu hati yang semakin terasa saat melakukan aktivitas seperti sendawa, batuk, dan menarik napas, serta rasa keram pada leher bagian kanan yang menjalar ke bawah punggung, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.13
- Deskripsi: Nyeri epigastrium
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 42.23
- Deskripsi: Esofagoskopi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R10.13 (Nyeri epigastrium) menggambarkan rasa sakit yang dirasakan di daerah ulu hati atau epigastrium. Gejala ini sesuai dengan keluhan Anda, yaitu rasa sakit di ulu hati yang semakin terasa saat melakukan aktivitas seperti sendawa, batuk, dan menarik napas.
2. Kode ICD-9-CM 42.23 (Esofagoskopi) adalah prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk mengevaluasi kondisi di area esofagus (kerongkongan) yang dapat menyebabkan gejala rasa sakit di ulu hati dan rasa keram pada leher bagian kanan yang menjalar ke bawah punggung. Esofagoskopi adalah pemeriksaan endoskopik untuk memeriksa bagian dalam esofagus dan mendeteksi adanya kelainan atau penyebab gejala yang Anda alami.
Penegakan diagnosis dan penentuan tindakan medis yang tepat harus dilakukan oleh dokter yang menangani Anda secara langsung berdasarkan pemeriksaan dan evaluasi yang lebih komprehensif. -
Article No. 17913 | 27 May 2025
Klinis : intervensi dengan diagnosa D. 0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif di Desa Pandawa b.d Kompleksitas program perawatan/pengobatan d.d DS: Masyarakat mengeluh bosan dan jenuh menjalankan PHBS Masyarakat merasa takut penularan DBD sehingga interaksi atau aktivitas warga menjadi terbatas DO: Desa Pandawa memiliki status KLB DBD Pada bulan Agustus 2023, tercatat 50 kasus positif DBD dengan gejala ringan hingga sedang, 5 kasus mengalami kondisi berat dan kritis, serta 5 orang dilaporkan meninggal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: D.0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola masalah kesehatan secara efektif.
SDKI Kode: D.0116
SLKI Kode: M.0102
SIKI Kode: A.0103
Penjelasan singkat:
Diagnosis ini tepat karena masyarakat di Desa Pandawa mengeluh bosan dan jenuh menjalankan PHBS, serta merasa takut penularan DBD sehingga aktivitas warga menjadi terbatas. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam manajemen kesehatan yang tidak efektif di desa tersebut.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah menetapkan diagnosis keperawatan, Nursing Outcomes Classification (NOC), dan Nursing Interventions Classification (NIC) yang dikenal sebagai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terukur. -
Article No. 17914 | 27 May 2025
Klinis : intervensi dengan diagnosa D. 0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif di Desa Pandawa b.d Kompleksitas program perawatan/pengobatan d.d DS: Masyarakat mengeluh bosan dan jenuh menjalankan PHBS Masyarakat merasa takut penularan DBD sehingga interaksi atau aktivitas warga menjadi terbatas DO: Desa Pandawa memiliki status KLB DBD Pada bulan Agustus 2023, tercatat 50 kasus positif DBD dengan gejala ringan hingga sedang, 5 kasus mengalami kondisi berat dan kritis, serta 5 orang dilaporkan meninggal
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 dan ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A90
- Deskripsi: Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.62
- Deskripsi: Manajemen Kesehatan Masyarakat
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A90 (Demam Berdarah Dengue) sesuai dengan kondisi Desa Pandawa yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, dengan 50 kasus positif DBD dengan gejala ringan hingga sedang, 5 kasus mengalami kondisi berat dan kritis, serta 5 orang dilaporkan meninggal.
2. Kode ICD-9-CM 99.62 (Manajemen Kesehatan Masyarakat) sesuai dengan intervensi yang diperlukan untuk menangani kondisi "Manajemen Kesehatan Tidak Efektif di Desa Pandawa" yang disebabkan oleh kompleksitas program perawatan/pengobatan. Intervensi ini dapat mencakup upaya-upaya seperti edukasi kesehatan, promosi PHBS, pencegahan penularan, dan manajemen kasus DBD di masyarakat.
Dalam kondisi ini, diperlukan pendekatan komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di Desa Pandawa, termasuk meningkatkan kepatuhan dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan, serta manajemen kasus DBD yang efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian. -
Article No. 17915 | 27 May 2025
Klinis : intervensi dengan diagnosa D. 0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif di Desa Pandawa b.d Kompleksitas program perawatan/pengobatan d.d DS: Masyarakat mengeluh bosan dan jenuh menjalankan PHBS Masyarakat merasa takut penularan DBD sehingga interaksi atau aktivitas warga menjadi terbatas DO: Desa Pandawa memiliki status KLB DBD Pada bulan Agustus 2023, tercatat 50 kasus positif DBD dengan gejala ringan hingga sedang, 5 kasus mengalami kondisi berat dan kritis, serta 5 orang dilaporkan meninggal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta kode dan definisi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan:
Kode: D.0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengambil tindakan untuk mempertahankan kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan:
Kode: D.0102 Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Diagnosa Keperawatan:
Kode: D.0110 Kecemasan
Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan non-spesifik.
4. Diagnosa Keperawatan:
Kode: D.0112 Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Komunitas
Definisi: Ketidakmampuan komunitas untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengambil tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan status kesehatan anggota komunitas.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan pedoman dalam menentukan diagnosis keperawatan yang mencakup definisi, karakteristik definitif, dan faktor yang berhubungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan pedoman dalam menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan pedoman dalam menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran atau hasil yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terukur, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. -
Article No. 17916 | 27 May 2025
Klinis : DS: - Pasien mengatakan masih pusing namun sudah tidak mual DO: - Pasien tidak lagi terlihat lemas, mampu melakukan aktivitas ringan secara mandiri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang anda berikan, maka diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo dan pusing, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini. Manajemen umum untuk vertigo dan pusing termasuk pemantauan gejala, pengobatan simptomatik, dan penggunaan farmakologi jika diperlukan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R42 (Vertigo dan pusing, tidak diklasifikasikan di tempat lain) sesuai dengan keluhan pasien yang masih mengalami pusing namun tidak lagi mual.
- Berdasarkan pemeriksaan fisik, pasien tidak lagi terlihat lemas dan mampu melakukan aktivitas ringan secara mandiri, menunjukkan adanya perbaikan kondisi.
- Manajemen umum untuk vertigo dan pusing dapat meliputi pemantauan gejala, pemberian obat-obatan simptomatik seperti antivertigo atau antihistamin, serta edukasi kepada pasien mengenai gaya hidup dan teknik manajemen gejala.
- Tidak ada tindakan prosedural spesifik yang tercatat dalam kode ICD-9-CM, karena penanganan yang dilakukan bersifat konservatif dan simptomatik. -
Article No. 17917 | 27 May 2025
Klinis : DS: - Pasien mengatakan masih pusing namun sudah tidak mual DO: - Pasien tidak lagi terlihat lemas, mampu melakukan aktivitas ringan secara mandiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, maka diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik (NAND-2019)
Definisi: Keadaan rentan terhadap perubahan yang tidak seimbang antara suplai dan kebutuhan oksigen, nutrisi, dan zat lain yang dapat mengancam fungsi vital.
Penjelasan singkat:
- Pasien masih mengeluhkan pusing, meskipun sudah tidak mual, menandakan adanya risiko ketidakstabilan hemodinamik.
- Pasien terlihat tidak lagi lemas dan mampu melakukan aktivitas ringan secara mandiri, menunjukkan adanya perbaikan kondisi, namun masih perlu pemantauan.
2. Risiko Kelelahan (NAND-2019)
Definisi: Keadaan rentan terhadap pengurangan kapasitas fisik dan mental akibat ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan energi.
Penjelasan singkat:
- Pasien sebelumnya terlihat lemas, menandakan adanya risiko kelelahan.
- Saat ini pasien mampu melakukan aktivitas ringan secara mandiri, menunjukkan adanya perbaikan, namun masih perlu pemantauan dan intervensi untuk mencegah kelelahan.
Kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- NAND-2019: Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik
- NAND-2019: Risiko Kelelahan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- LKK-2019: Stabilitas Hemodinamik
- LKP-2019: Pemulihan Energi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- IKG-2019: Pemantauan Hemodinamik
- IKT-2019: Manajemen Energi
Ingatlah bahwa diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang ditetapkan harus didasarkan pada evaluasi komprehensif terhadap kondisi pasien, serta mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan pasien. -
Article No. 17918 | 27 May 2025
Klinis : I.14503
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi I.14503.
Diagnosis Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi I.14503 adalah Gangguan Perfusi Jaringan Perifer. Kondisi ini ditandai dengan adanya penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti iskemia, nekrosis, atau bahkan amputasi.
Luaran/Outcome yang Diharapkan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
- Kriteria Hasil:
a. Suhu ekstremitas meningkat
b. Warna kulit membaik
c. Sensasi dan fungsi motorik membaik
d. Kapiler refill time normal
2. Integritas Kulit Terjaga
- Kriteria Hasil:
a. Tidak ada luka atau kerusakan pada kulit
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi
c. Tidak ada perubahan warna, tekstur, atau kelembaban kulit
3. Rasa Nyaman Meningkat
- Kriteria Hasil:
a. Pasien melaporkan tidak ada atau berkurangnya rasa nyeri
b. Pasien dapat beraktivitas dengan nyaman
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Pemantauan Sirkulasi Perifer
- Tujuan: Mendeteksi dini adanya gangguan perfusi jaringan perifer
- Aktivitas:
a. Mengukur suhu ekstremitas
b. Menilai warna, sensasi, dan fungsi motorik ekstremitas
c. Menilai waktu pengisian kapiler
2. Peningkatan Perfusi Jaringan
- Tujuan: Meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer
- Aktivitas:
a. Memposisikan ekstremitas di atas level jantung
b. Memberikan pemanasan lokal pada ekstremitas
c. Memfasilitasi aktivitas fisik sesuai toleransi pasien
3. Perawatan Luka
- Tujuan: Mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan luka
- Aktivitas:
a. Membersihkan luka dengan teknik aseptik
b. Mengaplikasikan balutan yang sesuai
c. Memantau tanda-tanda infeksi
4. Manajemen Nyeri
- Tujuan: Mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien
- Aktivitas:
a. Mengkaji intensitas, karakteristik, dan lokasi nyeri
b. Memberikan analgesik sesuai kebutuhan
c. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
Melalui implementasi intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat mencapai luaran/outcome yang diinginkan, yaitu peningkatan perfusi jaringan perifer, penjagaan integritas kulit, dan peningkatan rasa nyaman bagi pasien. Pemantauan yang ketat dan evaluasi berkala juga diperlukan untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan.