Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17887 | 27 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan hitam-hitam di kulit badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan hitam-hitam di kulit badan, berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Keterbatasan kemampuan fisik untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan dalam lingkup kehidupan sehari-hari.
2. Gangguan Integritas Kulit (00046)
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Penjelasan Singkat:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
SLKI: Toleransi Aktivitas (0005)
SIKI: Manajemen Aktivitas (6480)
Kode: 00092
Pasien mengalami keterbatasan kemampuan fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat adanya keluhan hitam-hitam di kulit badan.
2. Gangguan Integritas Kulit (00046)
SLKI: Integritas Kulit (0301)
SIKI: Perawatan Luka (3660)
Kode: 00046
Pasien mengalami kerusakan pada epidermis dan/atau dermis kulit yang ditandai dengan adanya keluhan hitam-hitam di kulit badan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh PPNI, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Intoleransi Aktivitas (00092) dan Gangguan Integritas Kulit (00046). Saya telah memberikan penjelasan singkat mengenai definisi masing-masing diagnosa, serta kode dan penjelasan singkat mengenai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang terkait. Apakah ada pertanyaan lebih lanjut? -
Article No. 17888 | 27 May 2025
Klinis : Tanda Vital Tensi : 141/75 mm/Hg, Nadi : 50 x/menit, Suhu : 36,7 ?C, Nafas : 25 x/menit, Berat Badan : 50 Kg , Tinggi Badan : 160 Cm, stemi, anemia, abdominal pain ec gastritis, bradikardi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda kemukakan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas (00rollback) berhubungan dengan penurunan curah jantung akibat infark miokard (STEMI) dan anemia.
2. Perubahan Perfusi Jaringan Kardiak (00204) berhubungan dengan suplai oksigen yang tidak adekuat akibat infark miokard (STEMI).
3. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal (gastritis) yang ditandai dengan nyeri abdominal.
4. Penurunan Curah Jantung (00029) berhubungan dengan efek bradikardi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Klien dapat mempertahankan toleransi terhadap aktivitas.
- Klien dapat mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi intoleransi aktivitas.
2. Perubahan Perfusi Jaringan Kardiak:
- Klien dapat mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Klien dapat menunjukkan tanda-tanda perbaikan perfusi jaringan jantung.
- Klien dapat melaporkan berkurangnya gejala-gejala yang berhubungan dengan perubahan perfusi jaringan jantung.
3. Nyeri Akut:
- Klien dapat melaporkan penurunan skala nyeri.
- Klien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
- Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
4. Penurunan Curah Jantung:
- Klien dapat mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Klien dapat menunjukkan tanda-tanda peningkatan curah jantung.
- Klien dapat melaporkan berkurangnya gejala-gejala yang berhubungan dengan penurunan curah jantung.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Asesmen toleransi aktivitas klien
- Manajemen aktivitas
- Manajemen energi
- Edukasi tentang aktivitas yang sesuai
2. Perubahan Perfusi Jaringan Kardiak:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Manajemen oksigenasi
- Manajemen kardiovaskular
- Edukasi tentang gejala-gejala perubahan perfusi jantung
3. Nyeri Akut:
- Asesmen nyeri
- Manajemen nyeri
- Relaksasi
- Edukasi tentang manajemen nyeri
4. Penurunan Curah Jantung:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Manajemen kardiovaskular
- Manajemen cairan
- Edukasi tentang gejala-gejala penurunan curah jantung
Penjelasan rinci:
Kondisi yang Anda kemukakan menunjukkan adanya masalah kardiovaskular (STEMI), anemia, serta masalah gastrointestinal (gastritis). Diagnosa keperawatan yang sesuai mencakup intoleransi aktivitas, perubahan perfusi jaringan kardiak, nyeri akut, dan penurunan curah jantung. Luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi aktivitas, perbaikan perfusi jantung, penurunan nyeri, serta peningkatan curah jantung. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup asesmen, manajemen, dan edukasi yang terkait dengan masing-masing diagnosa. Penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif diharapkan dapat membantu mencapai luaran yang optimal bagi klien. -
Article No. 17889 | 27 May 2025
Klinis : Tanda Vital Tensi : 141/75 mm/Hg, Nadi : 50 x/menit, Suhu : 36,7 ?C, Nafas : 25 x/menit, Berat Badan : 50 Kg , Tinggi Badan : 160 Cm, stemi, anemia, abdominal pain ec gastritis, bradikardi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah rincian diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan berdasarkan kondisi yang diberikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakstabilan Tanda Vital (00039)
- Definisi: Perubahan dalam satu atau lebih tanda vital di luar rentang normal yang dapat membahayakan kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Tekanan darah sistolik 141 mmHg, bradikardi 50 x/menit, respirasi 25 x/menit.
2. Anemia (00047)
- Definisi: Kondisi penurunan hemoglobin, hematokrit, atau jumlah eritrosit di bawah rentang normal.
- Karakteristik Definisi: Berat badan 50 kg dengan tinggi badan 160 cm, menunjukkan kemungkinan anemia.
3. Nyeri Akut (00132)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik Definisi: Pasien mengeluhkan nyeri abdominal yang disebabkan oleh gastritis.
4. Gangguan Irama Jantung (00029)
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, ritme, atau pola denyut jantung yang tidak normal.
- Karakteristik Definisi: Bradikardi 50 x/menit.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda Vital (0802)
- Definisi: Kesesuaian tanda-tanda vital dengan rentang normal.
- Hasil yang Diharapkan:
- Tekanan darah dalam rentang normal (120-129/60-79 mmHg)
- Nadi dalam rentang normal (60-100 x/menit)
- Suhu dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
- Respirasi dalam rentang normal (12-20 x/menit)
2. Kontrol Anemia (1010)
- Definisi: Kemampuan untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi anemia.
- Hasil yang Diharapkan:
- Kadar hemoglobin dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda anemia (pucat, lemah, fatigue)
- Toleransi aktivitas meningkat
3. Kontrol Nyeri (1605)
- Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit.
- Hasil yang Diharapkan:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat mengenali dan mengatasi faktor yang memperberat nyeri
- Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan penurunan nyeri
4. Pemeliharaan Irama Jantung (0400)
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan irama jantung yang efektif.
- Hasil yang Diharapkan:
- Frekuensi nadi dalam rentang normal (60-100 x/menit)
- Irama jantung teratur
- Tidak ada tanda-tanda gangguan irama jantung
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda Vital (6680)
- Definisi: Pengumpulan dan analisis data tanda-tanda vital untuk memantau status kesehatan.
- Aktivitas:
- Ukur tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu secara berkala
- Identifikasi penyimpangan dari rentang normal
- Laporkan segera jika ada perubahan signifikan pada tanda vital
2. Manajemen Anemia (4180)
- Definisi: Pencegahan dan penatalaksanaan anemia.
- Aktivitas:
- Kaji faktor penyebab anemia
- Berikan suplemen besi dan nutrisi yang kaya zat besi
- Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit secara berkala
- Edukasi pasien tentang diet dan gaya hidup yang mendukung
3. Manajemen Nyeri (1400)
- Definisi: Pengurangan rasa sakit hingga ke tingkat yang dapat diterima oleh pasien.
- Aktivitas:
- Kaji karakteristik, lokasi, durasi, dan faktor yang memperberat nyeri
- Berikan analgesik sesuai resep
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika perlu
4. Manajemen Disritmia (4048)
- Definisi: Pencegahan dan penatalaksanaan gangguan irama jantung.
- Aktivitas:
- Pantau tanda-tanda vital, irama, dan denyut jantung secara berkala
- Berikan obat antiaritmia sesuai resep
- Lakukan tindakan yang dapat menstabilkan irama jantung
- Edukasi pasien tentang faktor pencetus dan manajemen disritmia
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi pasien yang diberikan. Diharapkan informasi ini dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 17890 | 27 May 2025
Klinis : Tanda Vital Tensi : 141/75 mm/Hg, Nadi : 50 x/menit, Suhu : 36,7 ?C, Nafas : 25 x/menit, Berat Badan : 50 Kg , Tinggi Badan : 160 Cm, stemi, anemia, abdominal pain ec gastritis, bradikardi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif berhubungan dengan gangguan kardiovaskular (STEMI) dan anemia.
2. Nyeri Akut berhubungan dengan gastritis.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan adanya STEMI, anemia, dan bradikardi.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif:
- Pasien akan mempertahankan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
- Pasien akan menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat.
- Pasien akan bebas dari komplikasi kardiovaskular.
2. Nyeri Akut:
- Pasien akan melaporkan berkurangnya nyeri perut.
- Pasien akan menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
- Pasien akan dapat beraktivitas tanpa disertai nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien akan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil selama aktivitas.
- Pasien akan melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
- Kaji adanya tanda-tanda perubahan perfusi jaringan.
- Berikan oksigen sesuai indikasi.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi farmakologis.
- Berikan dukungan emosional dan edukasi terkait kondisi pasien.
2. Nyeri Akut:
- Kaji karakteristik, lokasi, dan intensitas nyeri.
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik yang tepat.
- Berikan dukungan emosional dan edukasi terkait pengelolaan nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas:
- Kaji kemampuan dan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- Berikan latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
- Ajarkan teknik konservasi energi dan pengaturan aktivitas.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk evaluasi dan penyesuaian terapi.
- Berikan dukungan emosional dan edukasi terkait manajemen aktivitas.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. -
Article No. 17891 | 27 May 2025
Klinis : Tanda Vital Tensi : 141/75 mm/Hg, Nadi : 50 x/menit, Suhu : 36,7 ?C, Nafas : 25 x/menit, Berat Badan : 50 Kg , Tinggi Badan : 160 Cm, stemi, anemia, abdominal pain ec gastritis, bradikardi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan jantung (00200) berhubungan dengan infark miokard akut (STEMI).
2. Intoleransi aktivitas (00092) berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder akibat infark miokard akut.
3. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan gastritis.
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002) berhubungan dengan anoreksia sekunder akibat nyeri abdominal.
5. Bradikardi (00029) berhubungan dengan infark miokard akut.
6. Anemia (00047) berhubungan dengan pendarahan gastrointestinal sekunder akibat gastritis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan perfusi jaringan jantung, ditandai dengan tekanan darah dalam batas normal, nadi regular, dan tidak ada gejala angina.
2. Peningkatan toleransi aktivitas, ditandai dengan klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebih.
3. Penurunan nyeri abdomen, ditandai dengan skor nyeri berkurang dan klien dapat makan dengan baik.
4. Perbaikan status nutrisi, ditandai dengan berat badan stabil dan tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
5. Peningkatan frekuensi nadi, ditandai dengan nadi dalam batas normal.
6. Peningkatan kadar hemoglobin, ditandai dengan nilai hemoglobin dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan tanda-tanda vital, hemodinamik, dan gejala iskemia jantung.
2. Pemberian oksigen, pembatasan aktivitas, dan edukasi tentang manajemen infark miokard.
3. Pemberian analgesik, terapi anti-asam, dan edukasi tentang manajemen nyeri abdomen.
4. Pemantauan status nutrisi, pemberian makanan yang sesuai, dan edukasi tentang peningkatan asupan nutrisi.
5. Pemberian obat-obatan antiaritmia, pemantauan denyut nadi, dan edukasi tentang manajemen bradikardi.
6. Pemberian suplemen besi, pemantauan kadar hemoglobin, dan edukasi tentang manajemen anemia.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan kondisi klien dapat membaik dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 17892 | 27 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pendegaran berkurang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien mengenai pendengaran berkurang, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran
Kode SDKI: 00122
Definisi: Gangguan dalam kemampuan untuk menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus pendengaran secara akurat.
Penjelasan Singkat:
Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran adalah kondisi di mana pasien mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan untuk menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus pendengaran secara akurat. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan fisik, neurologis, atau psikologis.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Pemantauan Sensori
Kode SLKI: 10027
Definisi: Tindakan mengamati dan mencatat fungsi panca indera untuk mengidentifikasi dan mengatasi gangguan.
2. Manajemen Nyeri
Kode SLKI: 10018
Definisi: Upaya untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Peningkatan Pendengaran
Kode SIKI: I0195
Definisi: Membantu pasien untuk meningkatkan fungsi pendengaran.
2. Terapi Modalitas Fisik
Kode SIKI: I0250
Definisi: Penggunaan modalitas fisik untuk mempromosikan penyembuhan, mengurangi nyeri, dan meningkatkan fungsi.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Dalam konteks ini, perawat akan memberikan penjelasan rinci dan komprehensif mengenai diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami gangguan pendengaran. Perawat akan menggunakan bahasa yang jelas dan ilmiah, serta memberikan rekomendasi tindakan keperawatan yang tepat berdasarkan standar praktik keperawatan. -
Article No. 17893 | 27 May 2025
Klinis : Nn G, berusia 30 tahun, di bawa ke RSJ Jadi sehat karena memecahkan barang-barang di rumah dan marah-marah tidak jelas. Orang tuan Nn G membawanya ke RSJ dibantu oleh tetangganya dan adik-adiknya. Ini merupakan pertama kali klien MRS di RSJ Jadi Sehat. Saat ini merupakan hari ke 8 Nn G dirawat di RSJ Jadi sehat. Klien masih sering tersinggung oleh beberapa ucapan teman sekamarnya. Saat tersinggung suara klien meninggi, dan berkata kasar pada teman sekamarnya. Klien dibesarkan di keluarga muslim. Menurut orangtuanya, Klien adalah anak yang penurut, rajin, sopan dan tidak pernah terlibat dalam masalah. Sejak kecil klien sering mendapat juara di kelas. Dan kemudian diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Schatjaya. Klien jarang menceritakan masalah ke orang tuanya, jika ada sesuatu yang terjadi klien biasanya mengurung diri di kamar. Saat ditanya orangtuanya tentang masalah yang dialami klien, klien hanya tersenyum dan mengatakan tidak ada apa-apa. Klien bekerja di sebuah klinik dan Rumah sakit swasta. Klien sering pindah tempat kerja dengan alasan tidak cocok dengan teman kerjanya. Klien mengatakan bahwa para perawat dan dokter sejawat sering membicarakan dan menertawakan klien. Sampai 5 tahun ini klien sudah pindah tempat kerja sebanyak 12 kali Sebelumnya klien pernah dekat dengan beberapa lelaki yang dikenalkan ke orangtuanya sebagai calon suaminya. Beberapa tidak diseutjui orang hanya dan beberapa kali juga klien bercerita putus dengan teman dekatnya tersebut. Setahun yang lalu adik perempuan klien menikah, dan klien terlilast sedih namun mengatakan tidak masalah ke adik dan keluarganya. 3 bulan yang lalu adik bungsu klien juga menikah. Klien mendapatkan terapi risperidone 20 mg sekali sehari, thd 5 mg sekali sehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan kode dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai untuk kondisi Nn G:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Perilaku Kekerasan (SDKI: Kode 00138)
Definisi: Rentang respons maladaptif yang ditandai dengan intensi, tindakan, atau ancaman untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara verbal, fisik, atau psikologis.
2. Penjelasan singkat:
a. Risiko Perilaku Kekerasan
- Nn G menunjukkan perilaku marah-marah dan memecahkan barang-barang di rumah, yang merupakan indikasi risiko perilaku kekerasan.
- Klien sering tersinggung dan berbicara kasar pada teman sekamarnya, menandakan adanya risiko perilaku kekerasan.
- Riwayat klien yang sering pindah tempat kerja karena tidak cocok dengan rekan kerja juga mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan.
3. Kode dan Definisi:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Kode: 00138
- Definisi: Rentang respons maladaptif yang ditandai dengan intensi, tindakan, atau ancaman untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara verbal, fisik, atau psikologis.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Kode: 1901
- Definisi: Derajat kemampuan individu untuk mengendalikan perilaku kekerasan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Kode: 5330
- Definisi: Tindakan perawat untuk membantu individu meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan perilaku kekerasan.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan dan kode-kode tersebut ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 17894 | 27 May 2025
Klinis : Nn G, berusia 30 tahun, di bawa ke RSJ Jadi sehat karena memecahkan barang-barang di rumah dan marah-marah tidak jelas. Orang tuan Nn G membawanya ke RSJ dibantu oleh tetangganya dan adik-adiknya. Ini merupakan pertama kali klien MRS di RSJ Jadi Sehat. Saat ini merupakan hari ke 8 Nn G dirawat di RSJ Jadi sehat. Klien masih sering tersinggung oleh beberapa ucapan teman sekamarnya. Saat tersinggung suara klien meninggi, dan berkata kasar pada teman sekamarnya. Klien dibesarkan di keluarga muslim. Menurut orangtuanya, Klien adalah anak yang penurut, rajin, sopan dan tidak pernah terlibat dalam masalah. Sejak kecil klien sering mendapat juara di kelas. Dan kemudian diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Schatjaya. Klien jarang menceritakan masalah ke orang tuanya, jika ada sesuatu yang terjadi klien biasanya mengurung diri di kamar. Saat ditanya orangtuanya tentang masalah yang dialami klien, klien hanya tersenyum dan mengatakan tidak ada apa-apa. Klien bekerja di sebuah klinik dan Rumah sakit swasta. Klien sering pindah tempat kerja dengan alasan tidak cocok dengan teman kerjanya. Klien mengatakan bahwa para perawat dan dokter sejawat sering membicarakan dan menertawakan klien. Sampai 5 tahun ini klien sudah pindah tempat kerja sebanyak 12 kali Sebelumnya klien pernah dekat dengan beberapa lelaki yang dikenalkan ke orangtuanya sebagai calon suaminya. Beberapa tidak diseutjui orang hanya dan beberapa kali juga klien bercerita putus dengan teman dekatnya tersebut. Setahun yang lalu adik perempuan klien menikah, dan klien terlilast sedih namun mengatakan tidak masalah ke adik dan keluarganya. 3 bulan yang lalu adik bungsu klien juga menikah. Klien mendapatkan terapi risperidone 20 mg sekali sehari, thd 5 mg sekali sehari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko perilaku kekerasan (00154)
Definisi: Berisiko mengalami gangguan kontrol impuls yang dapat menyebabkan tindakan fisik terhadap diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
Karakteristik definisi: Perilaku agresif verbal, perilaku agresif fisik, peningkatan intensitas perilaku agresif.
2. Gangguan proses pikir (00130)
Definisi: Gangguan dalam kemampuan berpikir yang ditandai dengan isi, alur, atau organisasi pemikiran yang tidak logis, tidak realistis, dan tidak adaptif.
Karakteristik definisi: Tangisan atau tertawa yang tidak sesuai, pembicaraan yang tidak relevan, persepsi yang terganggu, ketidakmampuan berkonsentrasi.
3. Isolasi sosial (00053)
Definisi: Pengalaman individu dan persepsi terpisah atau ditolak oleh orang lain, disertai dengan keinginan untuk memiliki hubungan yang lebih dekat.
Karakteristik definisi: Menarik diri dari interaksi sosial, menolak kontak dengan orang lain, menghindari orang lain, merasa diabaikan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengendalian perilaku (1405)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengatur dan mengendalikan perilakunya sendiri.
Indikator:
- Mengenali pemicu perilaku kekerasan
- Menggunakan teknik pengendalian diri yang efektif
- Menunjukkan perilaku yang sesuai
2. Proses pikir (0908)
Definisi: Kemampuan individu untuk berpikir secara logis, realistis, dan adaptif.
Indikator:
- Isi pemikiran yang logis dan realistis
- Alur pemikiran yang terorganisir
- Kemampuan berkonsentrasi
3. Fungsi sosial (1503)
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan interaksi dan hubungan sosial yang memuaskan.
Indikator:
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
- Mempertahankan hubungan sosial yang bermakna
- Menunjukkan perilaku sosial yang sesuai
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen perilaku (4350)
Aktivitas:
- Identifikasi faktor pemicu perilaku kekerasan
- Ajari teknik pengendalian diri yang efektif
- Berikan umpan balik positif saat klien menunjukkan perilaku yang sesuai
2. Terapi realitas (4920)
Aktivitas:
- Bantu klien untuk menyadari pikiran, perasaan, dan perilakunya saat ini
- Dorong klien untuk berpikir dan berperilaku secara logis dan realistis
- Kolaborasi dengan klien dalam menetapkan tujuan yang realistis
3. Terapi kelompok (4456)
Aktivitas:
- Fasilitasi interaksi sosial yang positif di dalam kelompok
- Dorong klien untuk berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan kelompok
- Berikan umpan balik positif saat klien menunjukkan perilaku sosial yang sesuai
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi klien adalah Risiko perilaku kekerasan, Gangguan proses pikir, dan Isolasi sosial. Klien menunjukkan perilaku agresif verbal dan fisik, pemikiran yang tidak logis dan realistis, serta menarik diri dari interaksi sosial.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Pengendalian perilaku, Proses pikir, dan Fungsi sosial. Tujuannya adalah agar klien dapat mengendalikan perilakunya, berpikir secara logis dan realistis, serta dapat berpartisipasi dan mempertahankan hubungan sosial yang bermakna.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah Manajemen perilaku, Terapi realitas, dan Terapi kelompok. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk membantu klien mengidentifikasi pemicu perilaku kekerasan, meningkatkan kemampuan berpikir logis dan realistis, serta memfasilitasi interaksi sosial yang positif. -
Article No. 17895 | 27 May 2025
Klinis : pasien tidak sADAR
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien yang tidak sadar.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R40.2
- Deskripsi: Koma, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan dan pengobatan gangguan kesadaran, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Pasien yang tidak sadar dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 R40.2, yang merujuk pada kondisi koma yang tidak terspesifikasi. Kode ini digunakan untuk menggambarkan keadaan kehilangan kesadaran yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera kepala, intoksikasi, atau kondisi medis lainnya.
Dalam penanganan pasien yang tidak sadar, tindakan medis yang dapat dilakukan termasuk pemantauan dan pengobatan gangguan kesadaran. Kode ICD-9-CM 93.90 mencakup prosedur-prosedur tersebut, namun tanpa spesifikasi lebih lanjut. Tindakan medis yang mungkin dilakukan dapat meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, pemberian cairan intravena, dan penanganan komplikasi lainnya yang mungkin timbul.
Penegakan diagnosis dan penentuan tindakan medis yang tepat harus dilakukan oleh dokter atau perekam medis yang berwenang, dengan mempertimbangkan riwayat medis, hasil pemeriksaan, dan kondisi klinis pasien secara keseluruhan. -
Article No. 17896 | 27 May 2025
Klinis : RESIKO ASPIRASI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Risiko Aspirasi" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Aspirasi (00039)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Aspirasi (00039)
Definisi: Rentan mengalami masuknya cairan, makanan, benda padat, atau sekresi ke dalam saluran pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pencegahan Aspirasi (1918)
Definisi: Tindakan untuk mencegah masuknya cairan, makanan, benda padat, atau sekresi ke dalam saluran pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (6540)
Definisi: Mempertahankan atau memfasilitasi patensi jalan napas untuk memaksimalkan pertukaran gas.
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (6680)
Definisi: Pengumpulan dan pemantauan data tanda-tanda vital untuk mendeteksi perubahan kondisi kesehatan.
3. Manajemen Nutrisi (1100)
Definisi: Memastikan asupan nutrisi yang adekuat.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait dengan "Risiko Aspirasi", perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, merencanakan intervensi yang sesuai, dan melakukan pemantauan yang tepat untuk mencegah dan mengelola risiko aspirasi pada pasien.