Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 280 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan otot pernapasan, dan kelelahan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Penyebab: Penurunan kapasitas fungsional, dispnea, dan kelelahan.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami masuknya dan berkembangbiaknya organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Penyebab: Penyakit tuberkulosis paru, penurunan sistem imun, dan paparan lingkungan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Memuat definisi, batasan karakteristik, faktor berhubungan, dan faktor risiko dari diagnosa keperawatan.
- Membantu perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan yang akurat dan komprehensif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Memuat deskripsi luaran (status, perilaku, dan respons) yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Membantu perawat dalam menentukan tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Memuat deskripsi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat.
Dalam praktik keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI digunakan secara terintegrasi untuk memberikan asuhan keperawatan yang sistematis dan berkualitas. -
Article No. 281 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang dirasakan sebagai kerusakan.
- Karakteristik Definisi: Nyeri dada, menjalar ke lengan kiri, ekspresi wajah mengernyit.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran: Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, skala nyeri menurun, tampak rileks.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi: Manajemen Nyeri
- Aktivitas Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Berikan penanganan nyeri sesuai kondisi pasien (misalnya analgesik, oksigen, posisi, dan lain-lain).
3. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
4. Libatkan keluarga dalam proses pengobatan.
5. Monitor efektivitas intervensi dan lakukan evaluasi.
Penting untuk diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan dan intervensi dapat dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kondisi spesifik pasien dan kebutuhan keperawatan yang teridentifikasi. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan masalah kesehatan lain yang dialami pasien, seperti hipertensi dan diabetes mellitus. -
Article No. 199 | 21 Sep 2024
Klinis : ACITES
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan untuk kondisi Asites:
1. Gangguan Volume Cairan Berhubungan dengan Peningkatan Produksi Cairan Intravaskular (SDKI)
- Penjelasan: Asites ditandai dengan akumulasi cairan bebas dalam rongga peritoneum, biasanya sebagai akibat dari peningkatan produksi cairan intravaskular atau penurunan drainase cairan.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Penurunan Kapasitas Fungsional (SDKI)
- Penjelasan: Asites dapat menyebabkan rasa penuh dan kembung pada perut, sehingga dapat mempengaruhi mobilitas dan toleransi aktivitas pasien.
3. Nyeri Berhubungan dengan Peregangan Abdomen (SDKI)
- Penjelasan: Peningkatan volume cairan dalam rongga peritoneum dapat menyebabkan peregangan dan rasa nyeri pada abdomen.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menetapkan diagnosis keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menetapkan luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menetapkan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Penggunaan ketiga standar tersebut (SDKI, SLKI, SIKI) membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan berkualitas tinggi. -
Article No. 200 | 21 Sep 2024
Klinis : DS: keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu dan memberat sejak 6 jam yang lalu DO: adanya produksi sputum, batuk tidak efektif, frekuensi napas 30 kali/menit, frekuensi nadi 100kali/menit, tekanan darah 130/90mmHg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang diberikan, dapat ditetapkan diagnosa keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
3. Penjelasan singkat SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, bebas dari sputum, dan bernapas dengan pola napas yang normal.
4. Penjelasan singkat SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
a. Manajemen jalan napas, yaitu memfasilitasi pembersihan jalan napas dan mempertahankan jalan napas yang terbuka.
b. Terapi oksigen, yaitu memberikan oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien.
c. Edukasi manajemen jalan napas, yaitu memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang cara mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Dengan melakukan intervensi-intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, bebas dari sputum, dan bernapas dengan pola napas yang normal. -
Article No. 201 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien panas 4 hari; suhu 38.5 celcius, wajah kemerahan, akral panas, mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang anda deskripsikan, yaitu panas 4 hari, suhu 38,5 derajat Celsius, wajah kemerahan, akral panas, serta mual dan muntah, maka dapat ditegakkan beberapa diagnosis keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Hipertermia
2. Intoleransi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat ketidakmampuan tubuh mengatur suhu.
- Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari karena keterbatasan kapasitas fisik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Hipertermia: Luaran yang diharapkan adalah penurunan suhu tubuh ke dalam rentang normal, serta tidak adanya komplikasi.
- Intoleransi aktivitas: Luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi aktivitas sesuai dengan kapasitas fisik pasien.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Hipertermia: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemberian obat penurun panas, kompres hangat, serta pemantauan tanda-tanda vital secara berkala.
- Intoleransi aktivitas: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengaturan aktivitas, pemberian istirahat yang cukup, serta latihan fisik yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Dalam penanganan pasien dengan kondisi tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian menyeluruh, menetapkan diagnosis keperawatan, menyusun rencana tindakan, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan. -
Article No. 202 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien panas 4 hari; suhu 38.5 celcius, wajah kemerahan, akral panas, mual muntah ; Buatkan SIKI, lebih terperinci
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan SIKI yang lebih terperinci:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan suhu tubuh 38.5°C, wajah kemerahan, akral panas, dan mual muntah.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Sistem Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
- Penyebab: Proses infeksi.
- Karakteristik: Suhu tubuh di atas 38°C, wajah kemerahan, akral panas, mual muntah.
2. Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Manajemen Demam/Hipertermia: Intervensi untuk mengelola peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
- Tujuan: Menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien.
3. Sistem Klasifikasi Luaran Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Suhu Tubuh: Nilai suhu tubuh yang normal.
- Kenyamanan Fisik: Perasaan nyaman secara fisik.
- Integritas Kulit: Keadaan kulit yang sehat dan tidak mengalami kerusakan.
SIKI yang lebih terperinci:
1. Suhu Tubuh
- Definisi: Nilai suhu tubuh yang normal.
- Indikator:
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5°C - 37,5°C).
- Tidak ada peningkatan/penurunan suhu tubuh yang signifikan.
2. Kenyamanan Fisik
- Definisi: Perasaan nyaman secara fisik.
- Indikator:
- Tidak ada keluhan rasa tidak nyaman.
- Ekspresi wajah dan postur tubuh rileks.
- Dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
3. Integritas Kulit
- Definisi: Keadaan kulit yang sehat dan tidak mengalami kerusakan.
- Indikator:
- Tidak ada kemerahan, pembengkakan, atau lesi pada kulit.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada kulit.
- Kulit lembab dan elastis.
Dengan penjelasan dan SIKI yang lebih terperinci, diharapkan dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien dengan kondisi panas 4 hari, suhu 38.5°C, wajah kemerahan, akral panas, dan mual muntah. -
Article No. 203 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien panas 4 hari; suhu 38.5 celcius, wajah kemerahan, akral panas, mual muntah ; Buatkan SIKI, lebih terperinci, berserta rencana tindakan yang akan di lakukan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien mengalami panas selama 4 hari dengan suhu 38,5 derajat Celsius, wajah kemerahan, ekstremitas panas, serta mual dan muntah, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta SIKI yang lebih terperinci dengan rencana tindakan yang akan dilakukan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (NANDA-I)
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam batas normal
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Tidak ada komplikasi akibat hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia
2. Manajemen Nyeri
3. Manajemen Mual dan Muntah
SIKI yang Lebih Terperinci:
1. Manajemen Hipertermia
- Kaji suhu tubuh pasien secara berkala
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan pasien minum air hangat atau es batu untuk menurunkan suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipertermia dan lakukan tindakan untuk mengatasi penyebabnya
2. Manajemen Nyeri
- Kaji intensitas nyeri pasien menggunakan skala nyeri
- Identifikasi penyebab nyeri (misalnya sakit kepala, nyeri otot)
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri
3. Manajemen Mual dan Muntah
- Kaji frekuensi dan durasi mual dan muntah
- Identifikasi penyebab mual dan muntah (misalnya infeksi, efek samping obat)
- Berikan antiemetik sesuai indikasi
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah dicerna
- Ajarkan teknik manajemen mual dan muntah, seperti mengatur posisi tidur dan pernapasan dalam
Rencana Tindakan:
1. Lakukan pengkajian tanda-tanda vital secara berkala (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah)
2. Berikan kompres hangat pada pasien untuk menurunkan suhu tubuh
3. Anjurkan pasien untuk minum air hangat atau es batu untuk menurunkan suhu tubuh
4. Berikan analgesik (misalnya paracetamol) untuk mengurangi nyeri
5. Berikan antiemetik (misalnya ondansetron) untuk mengurangi mual dan muntah
6. Ajarkan pasien dan keluarga teknik relaksasi dan manajemen mual dan muntah
7. Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan penyebab hipertermia dan pemberian terapi yang sesuai -
Article No. 204 | 21 Sep 2024
Klinis : DS: keluhan sesak napas dan mudah lelah DO: tekanan darah160/100mmHg,frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, distensi vena jugularis, terdengar ronkhi dan edema ekstremitas+2,sianosis,CRT>3detik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan pertukaran gas
- Definisi: Ketidakmampuan membrane alveolar-kapiler untuk melaksanakan pertukaran gas yang normal.
- Penyebab: Penyakit kardiovaskular, penyakit paru, gangguan muskuloskeletal.
- Gejala: Sesak napas, napas dangkal, sianosis, distensi vena jugularis.
2. Kelebihan volume cairan
- Definisi: Kelebihan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau rongga tubuh.
- Penyebab: Gagal jantung, gagal ginjal, ketidakseimbangan elektrolit.
- Gejala: Edema, distensi vena jugularis, peningkatan berat badan, nokturia.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan di Indonesia.
- Memuat definisi, penyebab, gejala, dan karakteristik diagnosis keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi dan menegakkan diagnosis keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar luaran keperawatan yang dikembangkan di Indonesia.
- Memuat definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil keperawatan.
- Membantu perawat dalam menentukan tujuan dan evaluasi keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar intervensi keperawatan yang dikembangkan di Indonesia.
- Memuat definisi, tujuan, aktivitas, dan rasional intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan kerangka kerja yang sistematis dan terstandar dalam proses asuhan keperawatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kesinambungan perawatan pasien. -
Article No. 205 | 21 Sep 2024
Klinis : DS: keluhan perut membesar dan terasa tidak nyaman DO: mual sejak 2 minggu yang lalu, nafsu makan menurun,BBmenurun5kg(dalam1 bulan), frekuensi napas 21x/menit, frekuensi nadi 89 x/menit, TD 100/75 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kekurangan Volume Cairan
2. Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kekurangan Volume Cairan adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan volume cairan intraseluler dan/atau ekstraseluler, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti intake yang tidak adekuat, peningkatan kehilangan cairan, dan/atau gangguan mekanisme pengaturan cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Risiko Kekurangan Volume Cairan adalah pemeliharaan keseimbangan cairan yang optimal, yang ditandai dengan parameter-parameter seperti status hidrasi normal, vital sign dalam batas normal, dan tidak adanya tanda-tanda kekurangan atau kelebihan cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi Risiko Kekurangan Volume Cairan antara lain:
- Pantau intake dan output cairan
- Atur intake dan output cairan
- Berikan cairan parenteral, jika perlu
- Pantau tanda-tanda vital
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan
Penjelasan singkat:
Berdasarkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang diberikan, pasien mengalami keluhan perut membesar, mual, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun. Hal ini menunjukkan adanya risiko kekurangan volume cairan, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti intake cairan yang tidak adekuat dan peningkatan kehilangan cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau intake dan output cairan, mengatur asupan cairan, memberikan cairan parenteral jika perlu, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 206 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pembebasan sekret saluran napas yang efektif untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memfasilitasi pembebasan sekret saluran napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan memfasilitasi pembersihan jalan napas yang efektif.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bertoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan toleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan toleransi aktivitas.
3. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pemenuhan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pemenuhan nutrisi yang adekuat.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi standar luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
Ketiga sistem ini saling terkait dan digunakan dalam proses asuhan keperawatan untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.