Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 299 | 22 Sep 2024
Klinis : DM tipe 2
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: E11
- Deskripsi: Diabetes mellitus tipe 2
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 250.00
- Deskripsi: Diabetes mellitus tanpa komplikasi, tipe II atau tidak ditentukan, tidak tergantung insulin
Penjelasan:
- Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan jenis diabetes yang paling umum, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Ini biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kelebihan berat badan.
- Kode ICD-10 E11 digunakan untuk mengklasifikasikan DM tipe 2.
- Kode ICD-9-CM 250.00 digunakan untuk mengklasifikasikan DM tipe 2 tanpa komplikasi, baik tergantung insulin maupun tidak tergantung insulin. -
Article No. 300 | 22 Sep 2024
Klinis : DM tipe 2 dengan insulin
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi Diabetes Melitus tipe 2 dengan insulin, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.65
- Deskripsi: Diabetes melitus tipe 2 dengan kontrol insulin
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 250.02
- Deskripsi: Diabetes melitus tipe 2 atau unspecified, dengan ketosis, tidak terkendali
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E11.65 menunjukkan diagnosis Diabetes Melitus tipe 2 dengan kontrol insulin. Ini berarti pasien membutuhkan insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya.
2. Kode ICD-9-CM 250.02 menunjukkan diagnosis Diabetes Melitus tipe 2 atau tidak dispesifikasi, dengan ketosis, tidak terkendali. Ini berarti pasien membutuhkan pengobatan dengan insulin untuk mengontrol kadar glukosa darah yang tidak terkendali.
Catatan: Kode ICD-9-CM telah digantikan oleh kode ICD-10 sejak tahun 2015 di Indonesia. Namun, kode ICD-9-CM masih digunakan untuk prosedur dan tindakan medis yang dilakukan. -
Article No. 301 | 22 Sep 2024
Klinis : DM tipe 2 tanpa insulin
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk diagnosis DM tipe 2 tanpa insulin, berikut kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.9
- Deskripsi: Diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi
2. Kode ICD-9-CM (tidak ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur atau tindakan yang spesifik untuk DM tipe 2 tanpa insulin, karena kondisi ini umumnya tidak memerlukan prosedur medis tertentu. Manajemen DM tipe 2 tanpa insulin biasanya dilakukan melalui pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan oral (antidiabetik oral) jika diperlukan. -
Article No. 302 | 22 Sep 2024
Klinis : HT
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi Hipertensi (HT), kode ICD-10 dan ICD-9-CM adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 401.9
- Deskripsi: Hipertensi esensial, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode ICD-10 I10 digunakan untuk mendiagnosis Hipertensi esensial (primer), yang merupakan bentuk hipertensi yang tidak memiliki penyebab yang jelas atau mendasar.
- Kode ICD-9-CM 401.9 juga digunakan untuk mengidentifikasi hipertensi esensial, tanpa spesifikasi lebih lanjut mengenai subtipe atau komplikasi.
- Kode ICD-9-CM digunakan terutama di Amerika Serikat, sedangkan kode ICD-10 telah diadopsi secara global sebagai sistem klasifikasi penyakit dan kondisi kesehatan. -
Article No. 303 | 22 Sep 2024
Klinis : HHD
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi HHD (Hypertensive Heart Disease), kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I11.9
- Deskripsi: Penyakit jantung hipertensi, tanpa gagal jantung kongestif
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 402.90
- Deskripsi: Penyakit jantung hipertensi, tanpa kongestif gagal jantung
Penjelasan:
- Kode ICD-10 I11.9 (Penyakit jantung hipertensi, tanpa gagal jantung kongestif) digunakan untuk mendiagnosis kondisi HHD (Hypertensive Heart Disease), di mana terdapat perubahan struktural dan fungsional pada jantung akibat hipertensi yang berkepanjangan, namun tidak disertai dengan gagal jantung kongestif.
- Kode ICD-9-CM 402.90 (Penyakit jantung hipertensi, tanpa kongestif gagal jantung) merupakan kode yang sesuai untuk tindakan medis terkait diagnosis dan penanganan HHD dalam sistem klasifikasi ICD-9-CM. -
Article No. 304 | 22 Sep 2024
Klinis : CHF
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Kondisi: CHF (Congestive Heart Failure)
1. Kode ICD-10:
- Kode: I50.9
- Deskripsi: Gagal jantung, tidak dispesifikasi
Penjelasan: Kode ICD-10 I50.9 digunakan untuk mendiagnosis Congestive Heart Failure (CHF) atau Gagal Jantung, di mana tidak ada spesifikasi lebih lanjut mengenai jenis atau penyebab dari gagal jantung tersebut.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 428.0
- Deskripsi: Gagal jantung kongestif, tidak dispesifikasi
Penjelasan: Kode ICD-9-CM 428.0 digunakan untuk mendiagnosis Congestive Heart Failure (CHF) atau Gagal Jantung Kongestif, di mana tidak ada spesifikasi lebih lanjut mengenai jenis atau penyebab dari gagal jantung tersebut. Kode ini dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang berhubungan dengan penanganan CHF. -
Article No. 305 | 22 Sep 2024
Klinis : Ansietas b.d ketidakpastian prognosis penyakit d.d kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Ansietas b.d ketidakpastian prognosis penyakit d.d kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan":
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas berhubungan dengan ketidakpastian prognosis penyakit dibuktikan dengan kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Ansietas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
- Ketidakpastian prognosis penyakit: Ketidakmampuan untuk memprediksi hasil akhir dari suatu penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat Kecemasan Menurun
- Kontrol Kecemasan Meningkat
- Manajemen Kecemasan Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Kecemasan
- Psikoedukasi
- Terapi Relaksasi
Tujuan intervensi keperawatan adalah menurunkan tingkat kecemasan klien, meningkatkan kontrol kecemasan, dan membantu klien mengelola kecemasan yang timbul akibat ketidakpastian prognosis penyakit dan kekhawatiran tentang penyakitnya yang tidak bisa disembuhkan. -
Article No. 306 | 22 Sep 2024
Klinis : Ansietas b.d ketidakpastian prognosis penyakit d.d kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu "Ansietas b.d ketidakpastian prognosis penyakit d.d kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan", kami memberikan kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan panik [episodic paroxysmal anxiety]
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 300.01
- Deskripsi: Gangguan kecemasan, panik
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F41.1 (Gangguan panik [episodic paroxysmal anxiety]) sesuai untuk menggambarkan kondisi ansietas yang disebabkan oleh ketidakpastian prognosis penyakit dan kekhawatiran klien bahwa penyakitnya tidak bisa disembuhkan.
- Kode ICD-9-CM 300.01 (Gangguan kecemasan, panik) juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi yang serupa.
- Dalam kasus ini, tidak ditemukan prosedur atau tindakan medis spesifik yang dapat dikodekan menggunakan ICD-9-CM, karena fokus utamanya adalah pada diagnosis/kondisi gangguan ansietas. -
Article No. 307 | 22 Sep 2024
Klinis : Ansietas b.d ketidakpastian prognosis penyakit d.d kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas b.d ketidakpastian prognosis penyakit d.d kekhawatiran klien tentang penyakitnya tidak bisa disembuhkan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Faktor penyebabnya adalah ketidakpastian prognosis penyakit dan kekhawatiran klien tentang penyakitnya yang tidak bisa disembuhkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Ansietas Terkontrol
2. Strategi Koping Efektif
3. Pengendalian Stres Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Ansietas
2. Terapi Kognitif
3. Terapi Relaksasi
4. Edukasi Kesehatan
5. Dukungan Emosional
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan ini mengidentifikasi adanya perasaan tidak nyaman atau khawatir pada klien akibat ketidakpastian prognosis penyakit dan kekhawatiran tentang penyakitnya yang tidak bisa disembuhkan. Tujuan keperawatan yang diharapkan adalah tingkat ansietas terkontrol, strategi koping efektif, dan pengendalian stres efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen ansietas, terapi kognitif, terapi relaksasi, edukasi kesehatan, dan dukungan emosional. -
Article No. 308 | 22 Sep 2024
Klinis : Tn. A berusia 30 tahun dirawat di Ruang Mawar RSX dengan diagnosa medis Pneumonia dan dirawat sejak tanggal 1 Oktober 2023 . Klien mengatakan sudah seminggu ini mengalami batuk dan sesak napas kemudian dibawa ke UGD RSX dan akhirnya dirawat di Ruang Mawar.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Tn. A yang berusia 30 tahun dengan diagnosa medis Pneumonia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mengoptimalkan bersihnya jalan napas pasien.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti memberikan oksigenasi, suction, mengajarkan teknik batuk efektif, dan melakukan fisioterapi dada.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti memantau status pernapasan, mengatur posisi, memberikan oksigen, dan mengajarkan teknik pernapasan.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan fisik.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas secara aman dan efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti memantau tanda-tanda vital, mengatur aktivitas, memberikan bantuan, dan mengajarkan teknik konservasi energi.
Penjelasan singkat:
Tn. A, berusia 30 tahun, dirawat di Ruang Mawar RSX dengan diagnosa medis Pneumonia. Klien mengeluhkan batuk dan sesak napas selama seminggu sebelum dibawa ke UGD dan dirawat di Ruang Mawar. Berdasarkan kondisi tersebut, tiga diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Pola Napas Tidak Efektif, dan Intoleransi Aktivitas. Masing-masing diagnosa tersebut memiliki penjelasan singkat dalam SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terencana.