Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 773 | 28 Sep 2024
Klinis : intoleransi aktifitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi intoleransi aktivitas:
1. Diagnosis Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intoleransi aktivitas adalah:
1) Toleransi aktivitas meningkat
2) Kelelahan berkurang
3) Pemulihan aktivitas membaik
4) Kemampuan melakukan aktivitas meningkat
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk intoleransi aktivitas meliputi:
1) Pengkajian aktivitas dan toleransi pasien
2) Manajemen aktivitas untuk meningkatkan toleransi
3) Pemberian edukasi tentang manajemen energi
4) Penggunaan alat bantu aktivitas
5) Evaluasi kemajuan pasien dalam meningkatkan toleransi aktivitas
Tujuan utama intervensi keperawatan adalah untuk membantu pasien mencapai peningkatan toleransi aktivitas, penurunan kelelahan, dan peningkatan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 775 | 28 Sep 2024
Klinis : 1. Anak sesak 2. Kadang batuk 3. Bunyi napas grog-grog 4. Tidak dapat mengeluarkan dahak 1. Suhu 38, RR 56x/mnt,N :128x/mnt 2. Terdapat Rochi 3. Retraksi dada 4. Napas cuping hidung 5. Sianosis 6. Hasil Rontgen : Tampak bercak lunak yang sebagian berkonfluent di suprahiler kanan dan suprahiler. Perihiler dan parakardial kiri. Kesan bronkopneumonia bilateral 7. Hasil Lab: Leukosit : 20.000, LED: 30, PH :7,2 8. SpO2 : 96% 9. Inhalasi combivent 2 cc + NaCl 1 cc 2x/hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SLKI: Pemulihan Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Penjelasan: Pasien mengalami gangguan dalam membersihkan jalan nafas, ditandai dengan adanya sesak nafas, bunyi nafas grog-grog, dan tidak dapat mengeluarkan dahak. Hal ini dapat disebabkan oleh bronkopneumonia bilateral yang menyebabkan penyempitan jalan nafas dan akumulasi sekret.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Napas
- SLKI: Pemulihan Pola Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Penjelasan: Pasien mengalami gangguan dalam pola pernapasan, ditandai dengan peningkatan frekuensi napas (RR 56x/menit), retraksi dada, dan napas cuping hidung. Hal ini dapat disebabkan oleh penyempitan jalan napas akibat bronkopneumonia.
3. Risiko Perburukan Perfusi Jaringan
- SDKI: Risiko Perburukan Perfusi Jaringan
- SLKI: Stabilisasi Perfusi Jaringan
- SIKI: Manajemen Sirkulasi
Penjelasan: Pasien berisiko mengalami perburukan perfusi jaringan, ditandai dengan adanya sianosis. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan oksigenasi akibat bronkopneumonia yang menyebabkan penurunan oksigenasi ke jaringan.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas: memantau jalan napas, lakukan suction jika perlu, pemberian terapi oksigen, dan terapi inhalasi.
2. Manajemen Ventilasi: monitor pola napas, bantu ventilasi jika perlu.
3. Manajemen Sirkulasi: monitor tanda-tanda vital, identifikasi dan atasi penyebab sianosis. -
Article No. 776 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, serta SIKI untuk pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret/obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Faktor Terkait: Peningkatan produksi sekret, penyakit pernapasan (tuberkulosis paru).
- Gejala/Tanda: Batuk produktif, suara napas bronkial, sesak napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Terkait: Kehilangan nafsu makan, penyakit kronis (tuberkulosis paru).
- Gejala/Tanda: Penurunan berat badan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Faktor Terkait: Penyakit pernapasan (tuberkulosis paru), disfungsi neuromuskular.
- Gejala/Tanda: Sesak napas saat beraktivitas.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Bersih Jalan Napas
- Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Intoleransi Aktivitas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Jalan Napas Efektif
- Status Nutrisi Membaik
- Toleransi Aktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Aktivitas
Penjelasan singkat:
- Pasien mengalami masalah bersihan jalan napas, nutrisi kurang dari kebutuhan, dan intoleransi aktivitas terkait dengan diagnosis tuberkulosis paru.
- Intervensi keperawatan akan fokus pada manajemen jalan napas (misalnya pengisapan sekret), manajemen nutrisi (misalnya pemberian nutrisi yang adekuat), dan manajemen aktivitas (misalnya latihan aktivitas bertahap).
- Tujuan luaran keperawatan adalah untuk memastikan jalan napas efektif, status nutrisi membaik, dan toleransi aktivitas meningkat. -
Article No. 777 | 28 Sep 2024
Klinis : Seorang ibu membawa bayi yang berusia 26 hari ke UGD dikarenakan mengalami panas, batuk-batuk sudah 2 minggu dan bibir pecah-pecah, Riwayat kesehatan keluarga Ibu dan Suami menderita HIV/AIDS sejak 4 tahun yang lalu. Selama ini melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas Ibu mengatakan usia kehamilan saat persalinan cukup bulan/aterm, proses persalinannya normal, keadaan bayi saat lahir sehat, berat badan saat lahir 3000 gram, langsung mendapatkan imunisasi HBO, persalinan di Puskesmas. Bayi diberikan susu Formula. Pada pemeriksaan umum diperoleh keadaan umum lemah, kesadaran composmentis. Tanda-tanda vital bayi suhu 380C, nadi 96x/menit, pernapasan 52x/menit. Berat badan sebelum sakit 3,8 kg, dan berat badan saat ini 3,5 kg. Pada konjungtifa pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat ditegakkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Neonatus Berhubungan dengan Riwayat Kesehatan Orang Tua yang Menderita HIV/AIDS
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel dan jaringan.
- Faktor Risiko: Riwayat Penyakit Infeksi pada Orang Tua
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Tidak terjadi infeksi, Tanda-tanda vital dalam batas normal, Berat badan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan Tanda-tanda Infeksi, Pemberian Imunisasi, Konseling Perawatan Bayi, Manajemen Nutrisi
2. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Penurunan Berat Badan
SDKI:
- Definisi: Intake nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
- Faktor Risiko: Peningkatan Kebutuhan Nutrisi, Ketidakmampuan Makan
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Berat Badan Meningkat, Tidak Ada Tanda-tanda Kekurangan Gizi
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nutrisi, Pemberian Suplemen, Konseling Perawatan Bayi
Penjelasan Singkat:
Kasus ini menggambarkan seorang bayi berusia 26 hari yang mengalami gejala panas, batuk-batuk, dan bibir pecah-pecah. Riwayat kesehatan keluarga menunjukkan bahwa orang tua bayi menderita HIV/AIDS sejak 4 tahun lalu. Bayi diberikan susu formula dan mengalami penurunan berat badan. Berdasarkan kondisi tersebut, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Risiko Infeksi Neonatus Berhubungan dengan Riwayat Kesehatan Orang Tua yang Menderita HIV/AIDS dan Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Penurunan Berat Badan. -
Article No. 778 | 28 Sep 2024
Klinis : BENGKAK DI JARI TANGAN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Bengkak di Jari Tangan":
Diagnosa Keperawatan:
1. Edema Jari Tangan
Definisi: Akumulasi cairan yang berlebih di jaringan lunak, yang menyebabkan pembengkakan pada jari-jari tangan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Akumulasi cairan yang berlebih di jaringan lunak, yang menyebabkan pembengkakan pada jari-jari tangan.
- Penyebab: Infeksi, trauma, kelainan sirkulasi, alergi, dan kondisi medis lainnya.
- Tanda dan Gejala: Jari-jari tangan bengkak, nyeri, perubahan warna kulit, dan penurunan fungsi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan penurunan edema jari tangan, perbaikan tanda-tanda inflamasi, dan peningkatan fungsi jari-jari tangan.
- Indikator: Penurunan ukuran jari tangan, penurunan nyeri, perbaikan warna kulit, dan peningkatan rentang gerak jari-jari tangan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Edema, Manajemen Nyeri, Perawatan Luka, dan Mobilisasi Sendi.
- Contoh Tindakan: Elevasi jari tangan, aplikasi kompres dingin, pemberian analgesik, perawatan luka, dan latihan rentang gerak jari tangan.
Dalam menangani kondisi "Bengkak di Jari Tangan", perawat harus melakukan penilaian komprehensif, menentukan diagnosa keperawatan yang tepat, dan merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 779 | 28 Sep 2024
Klinis : BISUL DI JARI TANGAN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi BISUL DI JARI TANGAN:
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan integritas kulit.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi.
Bisul merupakan bentuk gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya lesi kulit berisi nanah. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri, peradangan, dan risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, manajemen nyeri, dan pencegahan infeksi.
Tujuan utama perawatan adalah mencegah komplikasi, mengurangi nyeri, dan mempercepat penyembuhan luka. Intervensi dapat mencakup aspek seperti aplikasi kompres hangat, pemberian analgesik, serta perawatan luka yang meliputi debridemen, irigasi, dan aplikasi salep antibiotik.
Selain itu, edukasi kepada pasien mengenai perawatan luka, tanda-tanda infeksi, dan pentingnya menjaga kebersihan juga merupakan bagian penting dalam penanganan bisul di jari tangan. -
Article No. 780 | 28 Sep 2024
Klinis : Gangguan intergritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah penjelasan singkat tentang Diagnosa Keperawatan, SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Gangguan Integritas Kulit:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Perubahan struktur dan fungsi kulit yang normal.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Faktor fisik (trauma, iritan, panas/dingin), faktor kimia (cairan, zat kimia), faktor biologis (infeksi), faktor psikologis (stress), faktor nutrisi.
- Tanda dan Gejala: Kulit merah, bengkak, luka, lecet, perubahan warna, nyeri, gatal, kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, luka sembuh, nyeri berkurang, tidak ada infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, edukasi perawatan kulit, fasilitasi perbaikan dan penyembuhan kulit.
Penjelasan Singkat:
Gangguan integritas kulit adalah perubahan struktur dan fungsi kulit yang normal, dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, iritasi, infeksi, stres, atau masalah nutrisi. Tanda dan gejalanya dapat berupa kulit merah, bengkak, luka, lecet, perubahan warna, nyeri, dan gatal. Tujuan asuhan keperawatan adalah memperbaiki integritas kulit, menyembuhkan luka, mengurangi nyeri, dan mencegah infeksi. Intervensi keperawatan meliputi perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, edukasi perawatan kulit, dan fasilitasi perbaikan serta penyembuhan kulit. -
Article No. 781 | 28 Sep 2024
Klinis : bersihan jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Definisi:
- Adanya akumulasi sekret/cairan dalam jalan napas
- Kesulitan dalam batuk efektif
- Suara napas tambahan (ronki, wheezing, mengi)
- Perubahan frekuensi napas
- Perubahan irama napas
- Perubahan kedalaman napas
2. Faktor Berhubungan:
- Penurunan refleks batuk
- Penurunan energi
- Obstruksi jalan napas
- Peningkatan produksi sekret
- Penurunan kemampuan membersihkan sekret
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Hasil yang Diharapkan:
- Klien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka
- Klien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
- Klien dapat bernapas dengan mudah
- Klien dapat menjaga oksigenasi yang adekuat
2. Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada suara napas tambahan
- Tidak ada sianosis
- Oksigenasi adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan jalan napas
- Pemeriksaan suara napas
- Manajemen jalan napas
- Pemberian oksigen
- Latihan batuk efektif
- Fisioterapi dada
- Suction/aspirasi jalan napas
2. Aktivitas Keperawatan:
- Memantau frekuensi, kedalaman, dan irama napas
- Memantau dan mendengarkan suara napas
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Melakukan fisioterapi dada
- Melakukan suction/aspirasi jalan napas jika diperlukan
Penjelasan singkat:
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang digunakan di Indonesia untuk mengembangkan diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang sistematis dan terstandar. Diagnosis keperawatan "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" mengacu pada ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran nafas, sehingga memerlukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka dan oksigenasi yang adekuat. -
Article No. 782 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi di saluran pernapasan.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan permeabilitas jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti pemberian oksigen, fisioterapi dada, dan batuk efektif.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan toleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti pengaturan aktivitas, latihan fisik, dan manajemen kelelahan.
3. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Kondisi dimana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan intake nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti konseling gizi, pemberian makanan berkalori tinggi, dan pemantauan status gizi.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan berdasarkan pola respons pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 783 | 28 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kiri, muntah lebih dari 5 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yaitu lemah anggota gerak sebelah kiri dan muntah lebih dari 5 kali, dapat diberikan beberapa diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan disfungsi neurovaskular.
2. Risiko Aspirasi berhubungan dengan muntah.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang berlaku di Indonesia.
- SDKI memberikan panduan dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien.
- Dalam kasus ini, SDKI dapat membantu dalam menentukan diagnosis keperawatan "Gangguan Mobilitas Fisik" dan "Risiko Aspirasi".
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI dapat membantu dalam menentukan luaran yang diharapkan untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
- Contoh luaran yang dapat diharapkan dalam kasus ini adalah peningkatan mobilitas fisik dan penurunan risiko aspirasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- SIKI dapat membantu dalam menentukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
- Contoh intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dalam kasus ini adalah terapi latihan, manajemen muntah, dan observasi tanda-tanda vital.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sistematis dan terukur, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien.