Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18026 | 29 May 2025
Klinis : Asphyfixia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi Asphyfixia.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R09.0
- Deskripsi: Asfiksia
Asfiksia adalah kondisi di mana terjadi gangguan suplai oksigen ke jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan organ. Hal ini dapat terjadi karena berbagai penyebab, seperti obstruksi jalan napas, kegagalan ventilasi, atau penurunan kadar oksigen di lingkungan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Resusitasi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Dalam kasus asfiksia, tindakan resusitasi mungkin diperlukan untuk memulihkan fungsi pernapasan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Kode ICD-9-CM 93.90 mencakup prosedur resusitasi umum, termasuk pemberian oksigen, ventilasi mekanis, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mengatasi kondisi asfiksia. -
Article No. 18027 | 29 May 2025
Klinis : Asphyfixia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Asfiksia:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode: 00030
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Kode: 00032
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
3. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
Kode: 00024
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pasokan oksigen dan nutrisi yang adekuat ke jaringan perifer.
4. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Kode: 00201
Definisi: Berisiko mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosa keperawatan adalah pernyataan klinis tentang respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang dapat menjadi fokus intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan luaran keperawatan. Luaran keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan intervensi keperawatan. Intervensi keperawatan adalah setiap perlakuan yang didasarkan pada pertimbangan dan pengetahuan klinis yang dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan hasil pasien/klien.
Kode dan definisi yang saya berikan di atas merupakan contoh dari SDKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk kondisi Asfiksia. Sebagai pakar keperawatan, saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami konsep SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan. -
Article No. 18028 | 29 May 2025
Klinis : gangguan mobillitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu gangguan mobilitas fisik. Ini didasarkan pada panduan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik
Kode SDKI: 13070
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan yang disengaja atau mandiri pada satu atau lebih ekstremitas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 13070
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan yang disengaja atau mandiri pada satu atau lebih ekstremitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10001
- Judul: Mobilitas Fisik
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10001
- Judul: Peningkatan Mobilitas
- Definisi: Memfasilitasi kemampuan pasien untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
Dalam konteks akademis dan dengan persona pakar/perawat, saya telah menyajikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan dengan kondisi gangguan mobilitas fisik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 18029 | 29 May 2025
Klinis : Pasien gatal -gatal di seluruh badan, pasien merasakan meriang, suhu pasien 38.5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau persepsi terhadap keterbatasan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau persepsi terhadap keterbatasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: SL - IAK
Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: SI - IAK
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala seperti gatal-gatal di seluruh badan, meriang, dan suhu tubuh yang meningkat (38.5°C), yang dapat menyebabkan keterbatasan aktivitas. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas, di mana pasien mengalami ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan. -
Article No. 18030 | 29 May 2025
Klinis : 1. Tekanan darah pasien dari tanggal 27 Mei 2025, menunjukkan pasien mengalami hipotensi 2. Adanya edema pada kedua ektremitas bawah dengan pitting edema derajat 1 3. Terdapat lebam dipinggul kanan, lengan kanan, dan telapak tangan dextra 4. Rambut pasien rontok 5. Keterbatasan ROM ektremitas kiri, dengan kekuatan otot (0000/5555 2222/) 6. Konjungtiva tampak anemis dan sklera ikterik 7. Refleks biceps dan triceps sinistra pasien tidak ada respon 8. Pasien tidak mampu berdiri dan duduk 9. Tampak bibir pasien pucat dan kering 10. BMI: 28,2 kg/m² ? Overweight 11. Feses pasien cenderung berbentuk cair (air) berwarna kuning, saat BAB/BAK pasien merasakan nyeri, dan pasien mengalami BAB yang tidak terkontrol 12. Hasil lab pada tanggal 26/05/2025 : Leukosit : H 11.6 10^3/µL Eosinophril : L 0% Neutrofil segmen : H 91 % Limfosit : L 5 % Laju Endapan darah : H 54 mm/jam pasien dnegan riwayat ca recti meta otak mengalami kejang 3 x pasien merasakan nyeri dibagian rektum dengan skala 64
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Hipotensi
2. Edema
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit
4. Perubahan Pola Rambut
5. Mobilitas Fisik Terganggu
6. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
7. Inkontinensia Fekal
8. Nyeri
Luaran SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Hipotensi:
- Tekanan Darah Terkendali
- Perfusi Jaringan Membaik
2. Edema:
- Edema Berkurang
- Sirkulasi Perifer Membaik
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit:
- Integritas Kulit Membaik
- Kerusakan Kulit Teratasi
4. Perubahan Pola Rambut:
- Rambut Tumbuh Kembali
- Pola Rambut Membaik
5. Mobilitas Fisik Terganggu:
- Pergerakan Ekstremitas Membaik
- Kemampuan Aktivitas Fisik Meningkat
6. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Status Nutrisi Membaik
- Berat Badan Ideal Tercapai
7. Inkontinensia Fekal:
- Kontrol Defekasi Membaik
- Inkontinensia Fekal Teratasi
8. Nyeri:
- Nyeri Terkontrol
- Kualitas Hidup Membaik
Intervensi Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Hipotensi:
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Manajemen Cairan
- Terapi Posisi
2. Edema:
- Manajemen Edema
- Elevasi Ekstremitas
- Kompres Dingin
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit:
- Perawatan Luka
- Manajemen Perawatan Kulit
- Perlindungan Integritas Kulit
4. Perubahan Pola Rambut:
- Perawatan Rambut
- Stimulasi Pertumbuhan Rambut
- Konseling Perubahan Pola Rambut
5. Mobilitas Fisik Terganggu:
- Terapi Latihan Pergerakan Ekstremitas
- Mobilisasi Progresif
- Terapi Okupasi
6. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Terapi Nutrisi
- Edukasi Gizi
- Pemantauan Status Gizi
7. Inkontinensia Fekal:
- Manajemen Inkontinensia Fekal
- Terapi Latihan Kontrol Defekasi
- Pengaturan Pola Eliminasi
8. Nyeri:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Relaksasi
- Terapi Distraksi
Penjelasan rinci dan terperinci:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, pasien mengalami berbagai masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan keperawatan komprehensif. Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai mencakup kondisi hipotensi, edema, risiko kerusakan integritas kulit, perubahan pola rambut, mobilitas fisik terganggu, ketidakseimbangan nutrisi, inkontinensia fekal, dan nyeri.
Luaran SLKI yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah stabilisasi tanda-tanda vital, pengurangan edema, perbaikan integritas kulit, pemulihan pola rambut, peningkatan mobilitas fisik, perbaikan status nutrisi, kontrol defekasi yang membaik, dan pengendalian nyeri. Intervensi keperawatan SIKI yang diperlukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan edema, perawatan luka, stimulasi pertumbuhan rambut, terapi latihan pergerakan ekstremitas, terapi nutrisi, manajemen inkontinensia fekal, dan manajemen nyeri.
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 18031 | 29 May 2025
Klinis : 1. Tekanan darah pasien dari tanggal 27 Mei 2025, menunjukkan pasien mengalami hipotensi 2. Adanya edema pada kedua ektremitas bawah dengan pitting edema derajat 1 3. Terdapat lebam dipinggul kanan, lengan kanan, dan telapak tangan dextra 4. Rambut pasien rontok 5. Keterbatasan ROM ektremitas kiri, dengan kekuatan otot (0000/5555 2222/) 6. Konjungtiva tampak anemis dan sklera ikterik 7. Refleks biceps dan triceps sinistra pasien tidak ada respon 8. Pasien tidak mampu berdiri dan duduk 9. Tampak bibir pasien pucat dan kering 10. BMI: 28,2 kg/m² ? Overweight 11. Feses pasien cenderung berbentuk cair (air) berwarna kuning, saat BAB/BAK pasien merasakan nyeri, dan pasien mengalami BAB yang tidak terkontrol 12. Hasil lab pada tanggal 26/05/2025 : Leukosit : H 11.6 10^3/µL Eosinophril : L 0% Neutrofil segmen : H 91 % Limfosit : L 5 % Laju Endapan darah : H 54 mm/jam pasien dnegan riwayat ca recti meta otak mengalami kejang 3 x pasien merasakan nyeri dibagian rektum dengan skala 64
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipotensi
- SDKI: Hipotensi (00045)
- Definisi: Penurunan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik di bawah normal.
2. Diagnosa Keperawatan: Edema
- SDKI: Edema (00132)
- Definisi: Akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- SDKI: Risiko Kerusakan Integritas Kulit (00047)
- Definisi: Rentan terhadap kerusakan atau perubahan pada epidermis dan/atau dermis.
4. Diagnosa Keperawatan: Perubahan Pola Rambut
- SDKI: Perubahan Pola Rambut (00295)
- Definisi: Perubahan pola atau tekstur rambut yang tidak normal.
5. Diagnosa Keperawatan: Defisit Mobilitas Fisik
- SDKI: Defisit Mobilitas Fisik (00085)
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah akibat gangguan muskuloskeletal, neuromuskular, atau lingkungan.
6. Diagnosa Keperawatan: Anemia
- SDKI: Anemia (00047)
- Definisi: Kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin di bawah normal.
7. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Refleks
- SDKI: Gangguan Refleks (00792)
- Definisi: Gangguan pada aktivitas refleks yang normal.
8. Diagnosa Keperawatan: Ketidakmampuan Berjalan
- SDKI: Ketidakmampuan Berjalan (00088)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan perpindahan mandiri antara dua tempat.
9. Diagnosa Keperawatan: Mukosa Mulut Kering
- SDKI: Mukosa Mulut Kering (00045)
- Definisi: Kekeringan pada membran mukosa rongga mulut.
10. Diagnosa Keperawatan: Kelebihan Berat Badan
- SDKI: Kelebihan Berat Badan (00233)
- Definisi: Kelebihan berat badan yang melebihi berat badan ideal.
11. Diagnosa Keperawatan: Diare
- SDKI: Diare (00013)
- Definisi: Pengeluaran feses cair dengan frekuensi yang meningkat.
12. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Kronis
- SDKI: Nyeri Kronis (00133)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkelanjutan atau berulang dengan durasi lebih dari 3 bulan.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami kondisi-kondisi yang terkait dengan hipotensi, edema, risiko kerusakan kulit, perubahan pola rambut, defisit mobilitas fisik, anemia, gangguan refleks, ketidakmampuan berjalan, mukosa mulut kering, kelebihan berat badan, diare, dan nyeri kronis. Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan tanda dan gejala yang muncul, serta hasil pemeriksaan laboratorium. -
Article No. 18032 | 29 May 2025
Klinis : 1. Tekanan darah pasien dari tanggal 27 Mei 2025, menunjukkan pasien mengalami hipotensi 2. Adanya edema pada kedua ektremitas bawah dengan pitting edema derajat 1 3. Terdapat lebam dipinggul kanan, lengan kanan, dan telapak tangan dextra 4. Rambut pasien rontok 5. Keterbatasan ROM ektremitas kiri, dengan kekuatan otot (0000/5555 2222/) 6. Konjungtiva tampak anemis dan sklera ikterik 7. Refleks biceps dan triceps sinistra pasien tidak ada respon 8. Pasien tidak mampu berdiri dan duduk 9. Tampak bibir pasien pucat dan kering 10. BMI: 28,2 kg/m² ? Overweight 11. Feses pasien cenderung berbentuk cair (air) berwarna kuning, saat BAB/BAK pasien merasakan nyeri, dan pasien mengalami BAB yang tidak terkontrol 12. Hasil lab pada tanggal 26/05/2025 : Leukosit : H 11.6 10^3/µL Eosinophril : L 0% Neutrofil segmen : H 91 % Limfosit : L 5 % Laju Endapan darah : H 54 mm/jam pasien dnegan riwayat ca recti meta otak mengalami kejang 3 x pasien merasakan nyeri dibagian rektum dengan skala 6/4
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi yang Anda uraikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Hipotensi (00046): Penurunan tekanan darah sistolik di bawah 90 mmHg atau tekanan darah diastolik di bawah 60 mmHg.
2. Edema (00028): Akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial yang ditandai dengan pembengkakan pada area yang terkena.
3. Gangguan Integritas Kulit (00046): Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
4. Perubahan Pola Rambut (00017): Perubahan struktur atau pertumbuhan rambut yang tidak normal.
5. Mobilitas Fisik Terganggu (00085): Keterbatasan dalam melakukan gerakan yang disengaja, baik mandiri maupun dengan alat.
6. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer (00204): Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer.
7. Gangguan Persepsi Sensorik (00122): Perubahan dalam sensasi dan persepsi terhadap lingkungan.
8. Ketidakstabilan Posisi Tubuh (00failure): Ketidakmampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang diinginkan atau dibutuhkan.
9. Intoleransi Aktivitas (00092): Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
10. Berat Badan Lebih (00232): Berat badan yang melebihi standar yang diinginkan.
11. Diare (00013): Pengeluaran feses yang cair dan tidak terkontrol.
12. Nyeri Kronis (00133): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berlangsung terus-menerus atau berulang-ulang.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hipotensi: Tekanan darah dalam batas normal.
2. Edema: Pengurangan edema pada ekstremitas bawah.
3. Integritas Kulit: Perbaikan lesi/luka pada kulit.
4. Pola Rambut: Perbaikan pola pertumbuhan rambut.
5. Mobilitas Fisik: Peningkatan kemampuan fisik untuk melakukan pergerakan.
6. Perfusi Jaringan Perifer: Peningkatan aliran darah ke jaringan perifer.
7. Persepsi Sensorik: Perbaikan persepsi sensorik.
8. Stabilitas Posisi Tubuh: Peningkatan kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang diinginkan.
9. Toleransi Aktivitas: Peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
10. Berat Badan: Pencapaian berat badan ideal.
11. Kontrol Buang Air Besar: Perbaikan pola buang air besar.
12. Kontrol Nyeri: Penurunan intensitas nyeri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipotensi:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pemberian cairan intravena
- Pengaturan posisi tubuh
- Pemberian obat-obatan antihipotensi
2. Edema:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pemberian diuretik
- Elevasi ekstremitas
- Pembatasan asupan cairan
3. Integritas Kulit:
- Perawatan luka
- Pemberian salep/krim pelembab
- Peningkatan intake nutrisi
4. Pola Rambut:
- Analisis penyebab kerontokan rambut
- Pemberian suplemen vitamin dan mineral
- Perawatan rambut yang tepat
5. Mobilitas Fisik:
- Latihan fisik bertahap
- Terapi okupasi
- Penggunaan alat bantu mobilisasi
6. Perfusi Jaringan Perifer:
- Pemantauan sirkulasi perifer
- Pemberian oksigen
- Terapi panas/dingin
7. Persepsi Sensorik:
- Stimulasi sensorik
- Pemberian analgesik
- Terapi psikologis
8. Stabilitas Posisi Tubuh:
- Latihan transfer posisi
- Penggunaan alat bantu mobilisasi
- Pemberian pelatihan stabilitas posisi
9. Toleransi Aktivitas:
- Evaluasi kapasitas aktivitas
- Pemberian latihan bertahap
- Manajemen kelelahan
10. Berat Badan:
- Analisis pola makan
- Pemberian edukasi diet
- Pemberian dukungan nutrisi
11. Kontrol Buang Air Besar:
- Pemberian suplemen/obat laksatif
- Pelatihan toilet training
- Pengaturan pola eliminasi
12. Kontrol Nyeri:
- Pemberian analgesik
- Teknik relaksasi
- Terapi modalitas nyeri
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam merencanakan asuhan keperawatan yang tepat untuk kondisi pasien yang Anda uraikan. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu diklarifikasi, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 18033 | 29 May 2025
Klinis : Seorang pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas tiba-tiba, nyeri dada sebelah kiri yang tajam, dan suara napas menurun di sisi kiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 32x/menit, dan saturasi oksigen 88%. Hasil foto toraks menunjukkan adanya pneumotoraks.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk memebersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
3. Gangguan Pertukaran Gas (00030)
Definisi: Kekurangan oksigen dan/atau retensi karbondioksida dalam darah arterial.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis keperawatan.
- Kode diagnosis di atas berdasarkan SDKI terbaru yang diterbitkan oleh PPNI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Luaran yang sesuai untuk diagnosis di atas antara lain: Bersihan jalan napas, Pola napas, dan Pertukaran gas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi yang sesuai untuk diagnosis di atas antara lain: Manajemen jalan napas, Manajemen ventilasi mekanik, dan Manajemen oksigenasi. -
Article No. 18034 | 29 May 2025
Klinis : Seorang pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas tiba-tiba, nyeri dada sebelah kiri yang tajam, dan suara napas menurun di sisi kiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 32x/menit, dan saturasi oksigen 88%. Hasil foto toraks menunjukkan adanya pneumotoraks.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah jawaban saya sebagai seorang perawat dengan tone akademis:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Ketidakefektifan Pola Napas" (00032). Kondisi pasien dengan keluhan sesak napas tiba-tiba, nyeri dada, dan penurunan suara napas di sisi kiri serta hasil pemeriksaan menunjukkan pneumotoraks, mengindikasikan adanya gangguan pada pola napas yang tidak efektif.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Pola Napas (0403)
- Indikator:
a. Frekuensi napas dalam rentang normal (12-20x/menit)
b. Irama napas teratur
c. Kedalaman napas memadai
d. Tidak ada pernapasan cuping hidung
e. Tidak ada retraksi dinding dada
2. Peningkatan Oksigenasi (0402)
- Indikator:
a. Saturasi oksigen dalam rentang normal (>95%)
b. Tekanan parsial oksigen (PaO2) dalam rentang normal (80-100 mmHg)
c. Tidak ada sianosis
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas (6540)
- Kaji permeabilitas jalan napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pantau tanda-tanda vital
- Persiapkan alat dan bahan untuk tindakan dekompresif (misalnya thorakosentesis)
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji nyeri pasien (intensitas, lokasi, karakteristik, durasi)
- Berikan analgesik sesuai resep dokter
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri (misalnya relaksasi)
3. Manajemen Pneumotoraks (3350)
- Pantau tanda-tanda vital secara ketat
- Persiapkan alat dan bahan untuk tindakan dekompresif
- Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan tindakan thorakosentesis atau pemasangan tabung dada
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Pola Napas" dipilih karena kondisi pasien menunjukkan adanya gangguan pada pola napasnya, ditandai dengan sesak napas tiba-tiba, nyeri dada, dan penurunan suara napas di sisi kiri. Hasil pemeriksaan juga mendukung diagnosa ini, dengan temuan pneumotoraks, frekuensi napas yang cepat, dan saturasi oksigen yang rendah.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah perbaikan pola napas dan peningkatan oksigenasi. Indikator-indikator pada kedua luaran tersebut menunjukkan kondisi napas dan oksigenasi yang optimal bagi pasien. Pencapaian luaran ini akan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut akibat pneumotoraks.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen jalan napas, manajemen nyeri, dan manajemen pneumotoraks. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas, mengelola nyeri yang dirasakan pasien, dan menangani kondisi pneumotoraks secara komprehensif. Kolaborasi dengan dokter juga diperlukan untuk tindakan dekompresif atau pemasangan tabung dada, jika diperlukan.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai perbaikan pola napas dan peningkatan oksigenasi, sehingga kondisi klinisnya dapat membaik dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. -
Article No. 18035 | 29 May 2025
Klinis : Seorang pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas tiba-tiba, nyeri dada sebelah kiri yang tajam, dan suara napas menurun di sisi kiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 32x/menit, dan saturasi oksigen 88%. Hasil foto toraks menunjukkan adanya pneumotoraks.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus pasien dengan pneumotoraks:
---
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pertukaran Gas (SDKI Code: 00030)**
**Definisi:**
Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara adekuat pada tingkat alveolus-kapiler, yang dapat disebabkan oleh kolaps paru (pneumotoraks).
**Tanda dan Gejala yang Mendukung:**
- Sesak napas (frekuensi napas 32x/menit)
- Saturasi oksigen rendah (88%)
- Suara napas menurun di sisi kiri
- Nyeri dada tajam
---
### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
**SLKI Code: 0401 – Pertukaran Gas Membaik**
**Kriteria Evaluasi:**
1. Saturasi oksigen dalam rentang normal (?95%)
2. Frekuensi napas dalam rentang normal (12–20x/menit)
3. Tidak ada keluhan sesak napas
4. Suara napas simetris dan normal
---
### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
**SIKI Code: 3310 – Manajemen Jalan Napas**
**Intervensi Utama:**
1. **Pemantauan Saturasi Oksigen** (SIKI Code: 1920)
- Pantau saturasi oksigen secara berkala.
- Berikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan (nasal kanul/masker non-rebreather).
2. **Posisikan Pasien Semi-Fowler/High Fowler** (SIKI Code: 0840)
- Meningkatkan ekspansi paru dan memfasilitasi pertukaran gas.
3. **Kolaborasi Pemasangan Chest Tube** (SIKI Code: 4180 – Kolaborasi Tindakan Medis)
- Jika diperlukan untuk dekompresi pneumotoraks.
4. **Manajemen Nyeri** (SIKI Code: 1450)
- Berikan analgesik sesuai resep untuk mengurangi nyeri dada yang dapat menghambat pernapasan.
---
### **Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (00030)** menggambarkan masalah utama pasien, yaitu gangguan pertukaran gas akibat pneumotoraks.
- **SLKI (0401)** menjadi target luaran yang diharapkan setelah intervensi keperawatan.
- **SIKI (3310, 1920, 0840, 4180, 1450)** mencakup tindakan spesifik untuk mengatasi gangguan pertukaran gas, mulai dari pemberian oksigen, posisi tubuh, hingga kolaborasi medis.
**Catatan:**
Penanganan pneumotoraks memerlukan intervensi cepat untuk mencegah hipoksia berat dan syok. Pemantauan hemodinamik (tekanan darah, nadi, saturasi) harus dilakukan secara ketat.
---
*Referensi: Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi Terkini – PPNI.*