Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 22116 | 13 Oct 2025
Klinis : Tn. S dirawat Mawar setelah sebelumnya menjalani perawatan di Unit Rawat Intensif selama 10 hari karena sesak napas berat, hiperkapnia, dan retensi sputum. Setelah gagal ekstubasi berulang kali akibat kelemahan otot pernapasan dan penumpukan sekret, pasien akhirnya dilakukan trakeostomi pada hari ke-11 perawatan untuk memfasilitasi bersihan jalan napas dan weaning dari ventilator. 3 Saat ini pasien sudah lepas ventilator dan bernapas spontan melalui kanula trakeostomi tipe non-kuffed, dengan oksigen L/menit melalui trakeostomi mask. Pasien tampak masih batuk-batuk dengan produksi sputum kental. Keluhan utama: "Leher saya terasa tidak nyaman, kadang gatal, dan saya khawatir infeksi." Pada pemeriksaan ditemukan: TD 130/80 mmHg, N 96x/menit, RR 24x/menit, SpO2 95% dengan O2 3 L/menit Area sekitar stoma tampak sedikit kemerahan dan lembap Sputum kental, warna kekuningan Pasien tampak cemas ketika melihat sekret keluar saat batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Risiko Infeksi
Kode SDKI: D.0142
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Risiko Infeksi didefinisikan sebagai kondisi di mana seorang individu berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik. Pada kasus Tn. S, risiko ini menjadi sangat signifikan dan multifaktorial, terutama berkaitan dengan adanya jalan napas buatan melalui trakeostomi. Trakeostomi, meskipun vital untuk manajemen jalan napas jangka panjang dan proses weaning ventilator, secara fundamental mengubah mekanisme pertahanan alami saluran pernapasan. Prosedur ini menciptakan sebuah port de entry atau gerbang masuk langsung bagi mikroorganisme dari lingkungan eksternal ke dalam trakea dan paru-paru, melewati fungsi filtrasi, pelembapan, dan penghangatan udara yang normalnya dilakukan oleh hidung dan nasofaring
Article No. 22117 | 13 Oct 2025
Klinis : Tn. S dirawat Mawar setelah sebelumnya menjalani perawatan di Unit Rawat Intensif selama 10 hari karena sesak napas berat, hiperkapnia, dan retensi sputum. Setelah gagal ekstubasi berulang kali akibat kelemahan otot pernapasan dan penumpukan sekret, pasien akhirnya dilakukan trakeostomi pada hari ke-11 perawatan untuk memfasilitasi bersihan jalan napas dan weaning dari ventilator. 3 Saat ini pasien sudah lepas ventilator dan bernapas spontan melalui kanula trakeostomi tipe non-kuffed, dengan oksigen L/menit melalui trakeostomi mask. Pasien tampak masih batuk-batuk dengan produksi sputum kental. Keluhan utama: "Leher saya terasa tidak nyaman, kadang gatal, dan saya khawatir infeksi." Pada pemeriksaan ditemukan: TD 130/80 mmHg, N 96x/menit, RR 24x/menit, SpO2 95% dengan O2 3 L/menit Area sekitar stoma tampak sedikit kemerahan dan lembap Sputum kental, warna kekuningan Pasien tampak cemas ketika melihat sekret keluar saat batuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Infeksi pada stoma trakeostomi
Kode ICD-10: J95.02
Deskripsi Singkat : Kondisi ini merujuk pada komplikasi pasca-prosedural di mana terjadi infeksi bakteri pada stoma, yaitu lubang buatan di leher untuk pemasangan kanula trakeostomi. Tanda dan gejala klinis yang muncul pada pasien, seperti area stoma yang kemerahan (eritema), lembap, rasa tidak nyaman, dan gatal, merupakan indikator kuat adanya proses peradangan atau infeksi lokal. Produksi sputum kental berwarna kekuningan juga dapat menandakan adanya infeksi pada saluran napas yang berhubungan dengan stoma. Kondisi ini memerlukan perawatan luka stoma yang intensif, pemberian antibiotik jika terindikasi, dan evaluasi rutin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti selulitis atau pembentukan abses.
Kode J95.02 secara spesifik mengklasifikasikan kondisi ini dalam sistem ICD-10. Rincian kode ini adalah sebagai berikut:
- Blok J00-J99: Mengelompokkan penyakit-penyakit pada sistem pernapasan.
- Kategori J95: Disediakan untuk komplikasi dan kelainan intraoperatif dan pasca-prosedural pada sistem pernapasan, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini menunjukkan bahwa kondisi tersebut adalah akibat
-
Article No. 22118 | 13 Oct 2025
Klinis : Tn. S dirawat Mawar setelah sebelumnya menjalani perawatan di Unit Rawat Intensif selama 10 hari karena sesak napas berat, hiperkapnia, dan retensi sputum. Setelah gagal ekstubasi berulang kali akibat kelemahan otot pernapasan dan penumpukan sekret, pasien akhirnya dilakukan trakeostomi pada hari ke-11 perawatan untuk memfasilitasi bersihan jalan napas dan weaning dari ventilator. 3 Saat ini pasien sudah lepas ventilator dan bernapas spontan melalui kanula trakeostomi tipe non-kuffed, dengan oksigen L/menit melalui trakeostomi mask. Pasien tampak masih batuk-batuk dengan produksi sputum kental. Keluhan utama: "Leher saya terasa tidak nyaman, kadang gatal, dan saya khawatir infeksi." Pada pemeriksaan ditemukan: TD 130/80 mmHg, N 96x/menit, RR 24x/menit, SpO2 95% dengan O2 3 L/menit Area sekitar stoma tampak sedikit kemerahan dan lembap Sputum kental, warna kekuningan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Kode SDKI: D.0129
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Gangguan Integritas Kulit/Jaringan, dengan kode D.0129 dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), didefinisikan sebagai kerusakan kulit pada lapisan dermis dan/atau epidermis, atau kerusakan pada jaringan yang lebih dalam seperti membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi, dan/atau ligamen. Diagnosis ini relevan ketika terdapat bukti objektif adanya kerusakan pada struktur anatomi kulit atau jaringan di bawahnya, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal.
Pada kasus Tn. S, diagnosis ini ditegakkan berdasarkan data objektif berupa "area sekitar stoma tampak sedikit kemerahan dan lembap" sertaArticle No. 22119 | 13 Oct 2025
Klinis : anafilaksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Article No. 22120 | 13 Oct 2025Klinis : anafilaksi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Anafilaksis
Kode ICD-10: T78.2
Deskripsi Singkat : Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah, berpotensi mengancam jiwa, dan terjadi secara cepat setelah terpapar alergen. Reaksi sistemik ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kesulitan bernapas akibat penyempitan saluran udara, pembengkakan pada tenggorokan atau lidah, penurunan tekanan darah yang drastis (syok), ruam kulit yang gatal, dan denyut nadi yang cepat namun lemah. Pemicu umum termasuk makanan tertentu (kacang, makanan laut), sengatan serangga, obat-obatan, dan lateks. Kode ICD-10 **T78.2** digunakan untuk "Syok anafilaktik, tidak dijelaskan (unspecified)". Kode ini diterapkan ketika diagnosis anafilaksis telah dikonfirmasi, tetapi penyebab spesifiknya tidak diketahui atau tidak didokumentasikan dalam rekam medis. Ini membedakannya dari kode yang lebih spesifik yang menunjukkan agen penyebab, seperti anafilaksis akibat reaksi makanan (T78.0) atau efek samping obat (T88.6).
***PERINGATAN: Informasi dan kode ini adalah SARAN untuk tujuan DIKLAT/SIMULASI dan BUKAN pengganti kodifikasi resmi oleh profesional medis.***
Article No. 22121 | 13 Oct 2025
Klinis : syok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Syok
Kode SDKI: D.0039
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Syok didefinisikan sebagai ketidakmampuan sistem sirkulasi untuk memasok darah yang kaya oksigen ke jaringan, yang pada akhirnya mengakibatkan hipoksia seluler, disfungsi organ, dan jika tidak ditangani, dapat berujung pada kematian. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa, ditandai oleh perfusi jaringan yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme seluler. Patofisiologi dasar syok adalah ketidakseimbangan kritis antara suplai oksigen (DO2) dan konsumsi oksigen (VO2) oleh tubuh. Ketika suplai oksigen tidak mencukupi, sel-sel beralih dari metabolisme aerobik ke metabolisme anaerobik. Proses ini menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan, yang menyebabkan asidosis metabolik. Asidosis ini, bersama dengan pelepasan mediator inflamasi, merusak fungsi seluler, mengganggu integritas membran sel, dan pada akhirnya menyebabkan kematian sel dan kegagalan organ.
Perjalanan klinis syok dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:
1. **Tahap Awal (Initial Stage):** Pada tahap ini, hipoperfusi menyebabkan sel beralih ke metabolisme anaerobik. Perubahan ini terjadi pada tingkat seluler dan seringkali tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas. Kadar laktat dalam darah mungkin mulai meningkat.
2. **Tahap Kompensasi (Compensatory Stage):** Tubuh mengaktifkan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan perfusi ke organ-organ vital (otak dan jantung). Sistem saraf simpatis terstimulasi, melepaskan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang menyebabkan peningkatan denyut jantung (takikardia), peningkatan kontraktilitas miokardium, dan vasokonstriksi perifer. Sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) juga diaktifkan untuk menahan natrium dan air guna meningkatkan volume intravaskular. Pasien pada tahap ini mungkin tampak cemas, kulitnya pucat dan dingin, serta denyut nadinya cepat, namun tekanan darah seringkali masih dalam batas normal.
3. **Tahap Progresif (Progressive Stage):** Jika penyebab syok tidak diatasi, mekanisme kompensasi mulai gagal. Perfusi ke organ vital menurun drastis. Terjadi penurunan tekanan darah (hipotensi), status mental pasien memburuk (bingung, letargi), dan produksi urine menurun signifikan (oliguria). Asidosis metabolik semakin parah, dan permeabilitas kapiler meningkat, menyebabkan kebocoran cairan ke ruang interstisial dan memperburuk hipovolemia.
4. **Article No. 22081 | 12 Oct 2025
Klinis : Domain 1 Kondisi Kesehatan Fisik (lampirkan form ESAS-R) • Nyeri : Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri pada bagian tubuhnya • PQRST : Pasien mengatakan tidak nyeri. Nama Terapi Dosis Frekuensi Rute Brain act 500 mg TDS IV Ikaphen 100 mg TDS IV Esofer 40 mg OD IV Novorapid 4-12 u TDS/AC SC Lactulac 15 cc OD PO Glucophase XR 75 mg OD PO Lixiana 60 mg OD PO • Kelelahan : Pasien tampak tidak mengalami kelelahan • Pernafasan : Frekuensi napas 18x/menit, bunyi napas vesikuler, laju napas teratur, saturasi oksigen 99% • Pencernaan : Tampak ada penurunsn nafsu makan selama dirawat dirumah sakit • Tingkat kesadaran : Compos mentis • Data lain : Pasien mengatakan sudah membaik jika dibandingkan pertama kali masuk rumah sakit. Pasien mengatakan badan terasa jauh lebih ringan dan sering berlatih dengan fisioterapis untuk latihan kekuatan otot. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang sejak masuk rumah sakit, dan hanya makan sebanyak 3-5 sendok. Pasien mengatakan jika Ia sering merokok untuk mengurangi stressnya dan minum kopi tanpa makan. Pasien dapatb menghabiskan 1-2 bungkus sehari jika mengalami stress dan selalu di dukung oleh teman teman pasien. Pasien mengalami kelemahan tubuh pada bagian kanan tangan dan kaki. Pasien terkadang masih terasa pusing namun lebih ringan. Pasien sempat MRI terlihat infark, pasien memiliki riwayat kejang dan sempat lemas. Pada hasil MRI tampak adanya lesi dengan restriksi difusi yang hiperintens pada T2 / FLAIR /T2 FEE dan isointens pada T1 pada kontras cortical subcortical lobus pariental kiri. Tampak cortical vein yang prominent yanghiperintens pada T1, hiperintens ringan pada T2 fillig defect di dalamnya pada pemberian kontras. Di sekitar lesi tersebut. Tampak Sinus Sagitalis superior, confluens sinuum, sinus transversus kiri, sinus sigmoid kiri, dan v.jugularis interna kiri tampak hiperintensitas pada T1 / FLAIR ?T2 dan pada pemberian kontras, tampak filling defect di dalamnya. Hasil lab HbA1c (NGSP) 11.8% (diabetes) Hba1C (IFCC) 105.46 mmol/mol (20.00-40.00). Pada D-Dimer hasil 1.08 ug/ml (H) dengan nilai normal <0.5. Domain 2 Kondisi Sosial dan Pekerjaan • Dukungan keluarga Siapa yang tinggal Bersama Anda? Adakah anak/ orang lain yang masih tergantung pada Anda? Adakah pikiran lain mengenai hubungan dalam keluarga? Pasien mengatakan pasien tinggal berdua dengan istrinya di rumah, saat ini istri dan orang tua yang bergantung dengan pasien, pasien mengatakan tidak enak dengan keluarganya selama sakit karena sudah merepotkan banyak orang termasuk istri dan keluarganya. • Dukungan emosional dan sosial Apakah Anda memiliki dukungan dari pihak lain? Keluarga besar, teman, tetangga? Apakah anda memerlukan dukungan dari pihak lain? Pasien mengatakan pasien memiliki dukungan dari orang lain, termasuk dari keluarga besar ipar, rekan kerja, serta komunitas di rumah. Pasien mengatakan keluarga kandung jarang menghubungi hanya bertanya lewat pesan dan tidak berkunjung. • Kondisi praktikal Apakah ada kesulitan dalam bergerak, melakukan pekerjaan? Apakah ada pikiran lain mengenai siapa yang merawat untuk hari ke depan, finansial? Pasien mengatakan selama dalam pekerjaan pasien sering merasa pusing, untuk kedepannya pasien tetap bekerja namun akan lebih sering menyesuaikan dengan kondisi tubuh pasien. • Harapan pasien Apa harapan Anda mengenai tujuan perawatan? Tempat untuk perawatan? Rumah sakit, rumah, atau tempat lain? Pasien mengatakan tujuan perawatan ini untuk pemulihan dan kesehatannya, pasien mengatakan jika perawatan ingin hanya dirumah saja dan jika perlu ke kerumah sakit tidak perlu sampai jauh ke Siloam karena rumah pasien di Cilegon. Domain 3. Kondisi Psikologis • Kondisi pikiran dan suasana hati (mood) Apakah dalam bulan terakhir Anda merasakan: merasa putus asa atau tidak berdaya? Kehilangan minat? Apakah Anda merasa depresi? Apakah ada merasa tegang atau cemas? Apakah Anda pernah mengalami serangan panik? Apakah ada hal spesifik yang Anda harapkan? Pasien mengatakan selama beberapa bulan terakhir, pasien merasa cemas dan stress karena pekerjaan. Pasien juga merasa depresi akibat target pekerjaan yang terlalu banyak sehingga terkadang jarang pulang kerumah. Tuntutan pekerjaan ini yang sering pasien bingungkan beberapa hari terakhir, dan sulit pasien hindari. Pasien mengatakan ingin memiliki pekerjaan yang tidak sulit sehingga tidak meninggalkan istri dirumah. • Penyesuaian terhadap sakit Apa pemahaman Anda terhadap sakit saat ini? Gali dengan hati-hati ekspektasi pasien Pasien mengatakan sakit ini karena dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga kesehatan. Pasien sering merokok, dan minum manis serta jarang makan. Hal ini membuat pasien sering merasa lelah. Pasien merasa penyakit nya ini adalah teguran untuk dirinya. • Sumber-sumber dan hal yang menguatkan Apakah sumber dukungan Anda? Misalnya: orang-orang, hobi, iman dan kepercayaan Pasien mengatakan sumber kekuatannya saat ini adalah istrinya. Karena selama sakit istrinya yang selalu memperhatikan pasien dan merasa sedih jika melihat istrinya sedih. • Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak terkontrol) Adakah sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung atau pada keluarga)? Adakah risiko stres psikologikal dan riwayat masalah kesehatan mental? Pasien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya, namun sering merasa sakit kepala atau pusing. Biasanya hanya diminum obat panadol lalu dibiarkan saja, namun semakin lama pusingnya sering muncul dan terasa lebih berat. Pasien mengatakan biasanya yang membuat stress adalah pekerjaan, pasien mengatakan tidak ada riwayat masalah kesehatan mental. Domain 4 Kondisi Spiritual (gunakan format HOPE) • H (Source of Hope/Sumber dari harapan) Apa yang memberi Anda harapan (atau kekuatan, nyaman, dan damai) pada saat sakit? Pasien mengatakan saat di ICU pasien sering mendengar lantunan ayat ayat Al-quran sehingga membuat pasien merasa nyaman dan damai. Pada saat sakit, pasien juga selalu mendengar istrinya baca alquran. Hal ini juga menjadi kekuatan untuk pasien agar segera sembuh. • O (Organised religion/Organisasi agama) Apakah anda bagian dari organisasi agama atau kepercayaan? Dalam hal apa dan bagaimana hal tersebut mendukung anda? Pasien mengatakan belum mengikuti organisasi keagamaan dan kepercayaan karena pasien sibuk dengan pekerjaannya, jadi jarang dirumah. Pasien menunjukkan keinginan ikut organisasi atau pengajian di sekitar rumahnya, sebagai bentuk terimakasih kepada Tuhan karena anugerah kesembuhan ini. • P (Personal spirituality & practices/Tindakan spiritualitas pribadi) Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paling bermakna secara pribadi? Pasien mengatakan sering bolong bolong sholat 5 waktu, pasien merasa sholat merupakan bagian terpenting dan bermakna dalam kehidupannya. Namun karena pekerjaannya selama ini, pasien jarang untuk sholat 5 waktu. Pasien merasa ini merupakan teguran dari Allah. Saat sakit ini, pasien mulai sering shalat dan shalat malam. • E (Effect on medical care and end of life issues/Efek dari perawatan dan isu akhir kehidupan) Dari hal yang anda sebutkan tadi, apa yang anda dari kami sebagai tim kesehatan untuk memfasilitasi kebutuhan anda dalam beberapa hari ke depan? Bahkan minggu atau bulan ke depan? Masalah psikologis, sosial, spiritual yang dialami yang paling berkontribusi terhadap gejala yang dialami? Pasien mengatakan pasien ingin didoakan terkait kesehatannya, dan pasien mengatakan ingin mengetahui kesehatannya abagimana secara baik dan benar. Karena menurut pasien, kesehatannya saat ini menjadi modal untuknya dalam kedepannya. Pasien mengatakan ingin di edukasi terkait jangka panjang mengobatannya dan apa saja yang harus dilakukan. Agar pasien juga bisa tetap bekerja seperti biasa yang pasien lakukan karena pasien masih perlu bekerja.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
Article No. 22082 | 12 Oct 2025
Klinis : px mengatakan pusing berputar dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Risiko Jatuh
Kode SDKI: D.0143
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Risiko Jatuh didefinisikan sebagai kondisi di mana seorang individu berisiko mengalami peningkatan kerentanan untuk jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik dan membahayakan keselamatan. Diagnosis ini tidak berfokus pada kejadian jatuh yang sudah terjadi, melainkan pada identifikasi faktor-faktor yang membuat seseorang lebih mungkin untuk jatuh. Ini adalah diagnosis keperawatan yang bersifat antisipatif, menempatkan pencegahan sebagai inti dari asuhan keperawatan. Keluhan pasien seperti "pusing berputar" (vertigo) dan "lemas" merupakan gejala subjektif yang secara signifikan meningkatkan risiko ini. Vertigo mengganggu sistem vestibular yang bertanggung jawab atas keseimbangan, sementara lemas (astenia) mengurangi kekuatan otot dan daya tahan yang diperlukan untuk mempertahankan postur tubuh yang stabil dan melakukan ambulasi yang aman.
Faktor risiko yang berkontribusi terhadap diagnosis ini sangat beragam dan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori utama: fisiologis, kognitif, lingkungan, dan terkait pengobatan.
1. **Faktor Fisiologis:** Ini adalah faktor yang paling umum dan sering kali saling terkait.
* **Usia:** Lansia (usia 65 tahun ke atas) secara alami mengalami penurunan fungsi fisiologis, seperti penurunan massa dan kekuatan otot (sarkopenia), penurunan ketajaman visual dan pendengaran, perlambatan waktu reaksi, dan perubahan pada sistem proprioseptif (kemampuan tubuh merasakan posisi dan gerakan).
* **Gangguan Keseimbangan:** Kondisi seperti vertigo (seperti yang dikeluhkan pasien), penyakit Meniere, atau disfungsi vestibular lainnya secara langsung mengganggu kemampuan otak untuk memproses informasi tentang posisi tubuh di ruang angkasa.
* **Penurunan Kekuatan Ekstremitas Bawah:** Kelemahan atau "lemas" pada kaki mengurangi kemampuan seseorang untuk menopang berat badan, bangkit dari posisi duduk, atau menstabilkan diri saat berjalan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk dehidrasi, malnutrisi, penyakit neuromuskular, atau sekadar imobilitas yang berkepanjangan.
* **Hipotensi Ortostatik:** Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba saat berubah posisi dari berbaring ke duduk atau berdiri dapat menyebabkan pusing, pandangan kabur, dan pingsan, yang semuanya merupakan prekursor jatuh.
* **Gangguan Penglihatan:** Kondisi seperti katarak, glaukoma, atau retinopati diabetik mengurangi kemampuan untuk mendeteksi rintangan di lingkungan sekitar.
* **Kondisi Medis Akut atau Kronis:** Penyakit seperti stroke, Parkinson, artritis, osteoporosis, dan neuropati perifer dapat memengaruhi gaya berjalan, kekuatan, dan koordinasi. Kondisi akut seperti infeksi (misalnya, infeksi saluran kemih) dapat menyebabkan delirium atau kelemahan umum.
2. **Faktor Lingkungan:** Lingkungan fisik pasien memainkan peran krusial dalam risiko jatuh.
* **Bahaya di Rumah atau Fasilitas Kesehatan:** Lantai yang licin atau basah, pencahayaan yang buruk, karpet yang terlipat, kabel yang berserakan, dan tidak adanya pegangan tangan (handrail) di tangga atau kamar mandi adalah contoh bahaya umum.
* **Alas Kaki yang Tidak Sesuai:** Menggunakan sandal yang longgar, sepatu hak tinggi, atau hanya kaus kaki di lantai yang licin dapat mengurangi stabilitas.
* **Peralatan yang Tidak Aman:** Penggunaan alat bantu jalan (walker, tongkat) yang tidak sesuai ukurannya atau dalam kondisi buruk dapat justru meningkatkan risiko jatuh.
3. **Faktor Kognitif dan Psikologis:**
* **Penurunan Status Mental:** Pasien dengan delirium, demensia, atau kebingungan akut memiliki gangguan dalam penilaian, orientasi, dan kemampuan untuk mengenali bahaya lingkungan.
* **Riwayat Jatuh:** Seseorang yang pernah jatuh sebelumnya cenderung memiliki ketakutan untuk jatuh lagi (fear of falling). Ketakutan ini dapat menyebabkan mereka mengurangi aktivitas, yang ironisnya justru menyebabkan kelemahan otot lebih lanjut dan meningkatkan risiko jatuh di masa depan.
4. **Faktor Terkait Pengobatan (Medikasi):**
* **Polifarmasi:** Penggunaan empat atau lebih obat resep secara bersamaan sangat terkait dengan peningkatan risiko jatuh.
* **Jenis Obat:** Obat-obatan tertentu memiliki efek samping yang dapat meningkatkan risiko jatuh, termasuk sedatif-hipnotik, antidepresan, antipsikotik, antihipertensi (yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik), diuretik (yang menyebabkan sering ke kamar mandi, seringkali terburu-buru), dan analgesik opioid.
Dalam konteks pasien yang mengeluh "pusing berputar dan lemas," perawat harus melakukan pengkajian komprehensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko spesifik yang ada. Pengkajian ini mencakup riwayat kesehatan, riwayat jatuh sebelumnya, evaluasi obat-obatan yang dikonsumsi, penilaian gaya berjalan dan keseimbangan (misalnya dengan tes Timed Up and Go), serta inspeksi lingkungan pasien. Menegakkan diagnosis "Risiko Jatuh" memungkinkan tim perawatan kesehatan untuk menerapkan serangkaian intervensi pencegahan yang terstandardisasi dan terindividualisasi untuk melindungi pasien dari cedera.Kode SLKI: L.14138
Luaran yang Diharapkan: Tingkat Jatuh. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama masa perawatan, diharapkan tingkat jatuh pasien menurun dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Kejadian jatuh (menurun)
- Jatuh saat berdiri (menurun)
- Jatuh saat duduk (menurun)
- Jatuh saat berjalan (menurun)
- Jatuh saat di kamar mandi (menurun)
- Lemas (membaik)
- Pusing (membaik)
- Keseimbangan (membaik)
Kode SIKI: I.14540
Intervensi Utama: Pencegahan Jatuh. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Observasi:
- Identifikasi faktor risiko jatuh (misalnya: usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, dan efek samping obat).
- Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (misalnya: lantai licin, penerangan kurang).
- Hit
-
Article No. 22083 | 12 Oct 2025
Klinis : px mengatakan pusing berputar dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Risiko Jatuh
Kode SDKI: D.0143
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Risiko Jatuh didefinisikan sebagai kondisi di mana seorang individu berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh. Ini bukan diagnosis yang menyatakan pasien telah jatuh, melainkan sebuah penilaian proaktif yang mengidentifikasi adanya potensi bahaya berdasarkan berbagai faktor risiko yang ada pada pasien. Kondisi "pusing berputar" (vertigo) dan "lemas" (kelemahan) yang dikeluhkan pasien merupakan faktor risiko fisiologis yang signifikan, karena keduanya secara langsung mengganggu sistem keseimbangan dan kekuatan otot yang diperlukan untuk mempertahankan postur tubuh yang stabil. Pusing berputar atau vertigo menyebabkan disorientasi spasial, di mana pasien merasa lingkungan sekitarnya atau dirinya sendiri bergerak atau berputar, sehingga sangat sulit untuk berdiri atau berjalan dengan aman. Sementara itu, rasa lemas atau asthenia mengurangi kemampuan otot untuk menopang berat badan dan melakukan gerakan yang terkoordinasi, membuat pasien rentan kehilangan keseimbangan bahkan saat melakukan aktivitas sederhana seperti bangkit dari tempat tidur atau berjalan ke kamar mandi.
Faktor risiko jatuh dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok utama. Pertama adalah faktor fisiologis, yang mencakup perubahan atau gangguan pada fungsi tubuh. Selain pusing dan lemas, faktor ini juga meliputi: usia di atas 65 tahun, di mana terjadi penurunan alami massa otot, kepadatan tulang, ketajaman penglihatan, dan kecepatan refleks; penurunan tingkat kesadaran akibat penyakit atau obat-obatan; perubahan fungsi kognitif seperti pada demensia atau delirium yang mengganggu kemampuan menilai risiko; hipotensi ortostatik, yaitu penurunan tekanan darah mendadak saat berubah posisi dari duduk/berbaring ke berdiri yang menyebabkan pusing; gangguan keseimbangan akibat masalah pada sistem vestibular (telinga dalam), serebelum (otak kecil), atau proprioseptif (kemampuan merasakan posisi tubuh); gangguan penglihatan seperti katarak atau glaukoma yang membuat sulit melihat rintangan; serta neuropati perifer yang mengurangi sensasi pada kaki, sehingga pasien tidak dapat merasakan permukaan pijakan dengan baik.
Kedua adalah faktor lingkungan, yang berkaitan dengan kondisi di sekitar pasien. Lingkungan yang tidak aman secara signifikan meningkatkan probabilitas jatuh, bahkan pada individu dengan risiko fisiologis minimal. Contohnya termasuk lantai yang licin karena basah atau baru dipel, pencahayaan yang redup atau tidak memadai terutama di malam hari, adanya benda-benda yang berserakan di lantai seperti kabel atau karpet kecil yang tidak menempel erat, perabotan yang tidak stabil, serta desain kamar mandi yang tidak dilengkapi pegangan (handrail) atau alas anti-selip. Penggunaan alat bantu jalan seperti tongkat atau walker yang tidak sesuai ukuran atau dalam kondisi rusak juga termasuk dalam kategori ini.
Ketiga adalah faktor yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan (farmakologis). Banyak jenis obat yang memiliki efek samping yang dapat meningkatkan risiko jatuh. Obat antihipertensi dapat menyebabkan hipotensi ortostatik. Diuretik dapat menyebabkan urgensi buang air kecil, sehingga pasien terburu-buru ke kamar mandi dan kurang berhati-hati. Obat sedatif, hipnotik (obat tidur), dan antidepresan dapat menyebabkan kantuk, pusing, dan penurunan kewaspadaan. Polifarmasi, atau penggunaan lima atau lebih jenis obat secara bersamaan, sangat meningkatkan risiko ini karena potensi interaksi obat dan akumulasi efek samping.
Kondisi klinis yang sering terkait dengan peningkatan risiko jatuh antara lain adalah osteoporosis (membuat tulang rapuh dan mudah patah saat jatuh), riwayat kejang, penyakit Parkinson (yang menyebabkan kekakuan otot dan tremor), stroke (yang seringkali menyisakan kelemahan pada satu sisi tubuh), anemia (yang dapat menyebabkan kelemahan dan pusing), serta kondisi psikiatrik seperti depresi dan demensia. Oleh karena itu, asesmen risiko jatuh harus menjadi bagian integral dari perawatan pasien, terutama bagi mereka yang memiliki keluhan seperti pusing dan lemas, untuk mengimplementasikan strategi pencegahan yang tepat dan melindungi pasien dari cedera serius seperti patah tulang panggul, cedera kepala, atau bahkan kematian.Kode SLKI: L.14138
Luaran yang Diharapkan: Tingkat Jatuh. Setelah diberikan intervensi keperawatan, diharapkan insiden jatuh menurun dengan kriteria hasil: (1) Jatuh dari tempat tidur menurun, (2) Jatuh saat berdiri menurun, (3) Jatuh saat berjalan menurun, (4) Jatuh saat di kamar mandi menurun, (5) Keluhan pusing saat melakukan perpindahan posisi menurun, (6) Keluhan lemas menurun, (7) Keseimbangan tubuh meningkat, (8) Kemampuan koordinasi gerakan meningkat.
Kode SIKI: I.14800
Intervensi Utama: Pencegahan Jatuh.
Observasi:
- Identifikasi faktor risiko jatuh (misalnya: usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati).
- Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (misalnya: lantai licin, penerangan kurang).
- Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala yang tervalidasi (misalnya: Morse Fall Scale, Humpty Dumpty Scale).
- Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya.
Terapeutik:
- Orientasikan pasien dan keluarga terhadap lingkungan ruangan (misalnya: letak bel, kamar mandi, dan barang pribadi).
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci.
- Pasang pagar pengaman tempat tidur.
- Atur tempat tidur pada posisi terendah.
- Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan pasien.
- Dekatkan kebutuhan pribadi pasien agar mudah dijangkau.
Edukasi:
- Anjurkan pasien untuk memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah.
- Anjurkan pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin dan pas di kaki.
- Anjurkan pasien untuk berkonsentrasi menjaga keseimbangan tubuh saat berjalan atau berdiri.
- Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri.
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan dokter untuk meninjau kembali obat-obatan yang berisiko menyebabkan pusing atau lemas.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk merancang program latihan kekuatan dan keseimbangan.***PERINGATAN: Informasi dan kode ini adalah SARAN untuk tujuan DIKLAT/SIMULASI dan BUKAN pengganti diagnosis atau kodifikasi resmi.***
Article No. 22084 | 12 Oct 2025
Klinis : px mengatakan pusing berputar dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Risiko Jatuh
Kode SDKI: D.0143
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Risiko Jatuh didefinisikan sebagai kondisi di mana seorang individu berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh. Ini bukan merupakan diagnosis dari kejadian jatuh yang sudah terjadi, melainkan sebuah penilaian proaktif terhadap potensi bahaya yang mengancam keselamatan pasien. Diagnosis ini sangat penting dalam praktik keperawatan karena jatuh merupakan salah satu insiden keselamatan pasien yang paling umum terjadi di fasilitas kesehatan maupun di komunitas, dan dapat menyebabkan cedera serius seperti fraktur, trauma kepala, hingga kematian, serta dampak psikologis seperti sindrom takut jatuh (fear of falling) yang membatasi mobilitas dan menurunkan kualitas hidup. Berdasarkan keluhan pasien yang menyatakan "pusing berputar dan lemas", diagnosis Risiko Jatuh menjadi sangat relevan. "Pusing berputar" atau vertigo adalah gejala gangguan sistem vestibular atau sistem saraf pusat yang mengganggu persepsi keseimbangan dan orientasi spasial. Kondisi ini menciptakan ilusi gerakan yang membuat pasien merasa lingkungan sekitarnya atau dirinya sendiri berputar, sehingga sangat sulit untuk mempertahankan postur tubuh yang stabil. Sementara itu, "lemas" atau asthenia menunjukkan penurunan kekuatan otot dan energi secara umum, yang melemahkan kemampuan tubuh untuk menopang berat badan, melakukan transfer (berpindah posisi), dan memberikan respons motorik yang cepat untuk mengoreksi kehilangan keseimbangan. Kombinasi dari disorientasi spasial akibat vertigo dan kelemahan fisik menciptakan skenario risiko jatuh yang sangat tinggi.
Penetapan diagnosis Risiko Jatuh memerlukan asesmen komprehensif terhadap berbagai faktor risiko yang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Pertama, faktor fisiologis intrinsik yang berasal dari dalam diri pasien. Ini mencakup usia (lansia di atas 65 tahun dan anak di bawah 2 tahun memiliki risiko lebih tinggi), riwayat jatuh sebelumnya, penurunan kekuatan ekstremitas bawah, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan, gangguan penglihatan (misalnya, penurunan akuitas, glaukoma), gangguan pendengaran, serta kondisi medis akut atau kronis seperti hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah tiba-tiba saat berdiri yang menyebabkan pusing), inkontinensia (dorongan mendesak untuk buang air kecil dapat menyebabkan terburu-buru ke toilet), neuropati perifer, artritis, dan kondisi neurologis (misalnya, stroke, penyakit Parkinson). Kedua, faktor kognitif dan psikologis. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran, delirium, demensia, atau gangguan kognitif lainnya mungkin tidak dapat menilai bahaya di lingkungan sekitarnya atau memahami instruksi1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419 1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429 1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439 1440 1441 1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479 1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489 1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519 1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529 1530 1531 1532 1533 1534 1535 1536 1537 1538 1539 1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549 1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559 1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569 1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577 1578 1579 1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619 1620 1621 1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629 1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639 1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649 1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659 1660 1661 1662 1663 1664 1665 1666 1667 1668 1669 1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679 1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689 1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719 1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729 1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739 1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749 1750 1751 1752 1753 1754 1755 1756 1757 1758 1759 1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769 1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789 1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797 1798 1799 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879 1880 1881 1882 1883 1884 1885 1886 1887 1888 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061 2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080 2081 2082 2083 2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090 2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107 2108 2109 2110 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119 2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2132 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142 2143