Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1634 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan keluhan yang disampaikan oleh klien, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Nausea dan muntah, tidak dijelaskan lebih lanjut
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.93
- Deskripsi: Endoskopi saluran cerna atas, tidak dijelaskan lebih lanjut
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.2 (Nausea dan muntah, tidak dijelaskan lebih lanjut) sesuai dengan keluhan klien yaitu "Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi". Hal ini menggambarkan adanya gejala muntah dan/atau mual yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya secara spesifik.
2. Kode ICD-9-CM 45.93 (Endoskopi saluran cerna atas, tidak dijelaskan lebih lanjut) mungkin dapat dipertimbangkan jika dokter menilai perlu dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mengevaluasi penyebab keluhan "parut terasa sakit melilit" yang dirasakan oleh klien. Pemeriksaan endoskopi dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan penyebab gejala gastrointestinal yang dialami.
Perlu dicatat bahwa untuk menegakkan diagnosis dan rencana penatalaksanaan yang tepat, diperlukan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai. -
Article No. 1635 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri perut kiri atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri perut kiri atas.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengungkapkan pengurangan nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri, pasien dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan respons nyeri yang berkurang.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri:
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau mengontrol nyeri yang dialami pasien.
- Tindakan Keperawatan: Melakukan pengkajian nyeri, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, memberikan analgetik sesuai indikasi, dan memantau efektivitas intervensi.
Dalam kasus ini, pasien datang dengan keluhan nyeri perut kiri atas. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit. Tujuan keperawatan adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan respons nyeri yang berkurang. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkajian nyeri, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, memberikan analgetik sesuai indikasi, dan memantau efektivitas intervensi. -
Article No. 1636 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien laki-laki 52 tahun, mengeluh sesak nafas sejak 5 jam yang lalu, batuk kering, riwayat asma, tekanan darah 90/70 mmhg, nadi 120x/menit, suhu 38,7C, RR 24x/menit.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien laki-laki 52 tahun dengan keluhan sesak napas sejak 5 jam yang lalu, batuk kering, riwayat asma, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 120 x/menit, suhu 38,7°C, dan laju pernapasan 24 x/menit, maka dapat diberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J46
- Deskripsi: Status asmatikus (Asthma attack)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pemberian obat bronkodilatasi secara nebulisasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J46 (Status asmatikus) digunakan untuk menegakkan diagnosis pasien yang mengalami serangan asma akut. Kondisi ini ditandai dengan sesak napas yang akut, batuk kering, dan riwayat penyakit asma pada pasien.
2. Kode ICD-9-CM 93.08 (Pemberian obat bronkodilatasi secara nebulisasi) merupakan prosedur/tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan asma akut pada pasien. Pemberian obat bronkodilatasi melalui nebulisasi dapat membantu melebarkan saluran napas dan meringankan gejala sesak napas.
Dalam tata laksana lebih lanjut, dokter atau perekam medis dapat mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan fungsi paru atau tes provokasi, untuk memastikan diagnosis dan menentukan tatalaksana yang sesuai. -
Article No. 1637 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien laki-laki 52 tahun, mengeluh sesak nafas sejak 5 jam yang lalu, batuk kering, riwayat asma, tekanan darah 90/70 mmhg, nadi 120x/menit, suhu 38,7C, RR 24x/menit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bertoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi toleransi atau penyelesaian aktivitas rutin.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi toleransi atau penyelesaian aktivitas rutin.
Penjelasan singkat:
Pasien laki-laki 52 tahun dengan riwayat asma mengalami sesak napas sejak 5 jam yang lalu, disertai batuk kering. Tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah rendah, nadi cepat, suhu meningkat, dan laju pernapasan meningkat. Kondisi ini mengarah pada diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Intoleransi Aktivitas.
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dapat disebabkan oleh adanya obstruksi atau sekresi pada saluran napas, sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi atau obstruksi tersebut. Intoleransi Aktivitas berkaitan dengan ketidakmampuan pasien untuk menyelesaikan aktivitas rutin akibat sesak napas, sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk memfasilitasi toleransi atau penyelesaian aktivitas rutin. -
Article No. 1638 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala ,batuk kering, hidung tersumbat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Pasien mengalami hidung tersumbat, yang dapat menyebabkan gangguan pada pola napas. Hal ini dapat berdampak pada ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan: Pasien mengalami keluhan batuk kering, yang dapat mengindikasikan adanya sekret atau lendir yang menumpuk di saluran napas. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada pembersihan jalan napas.
3. Nyeri Akut
Penjelasan: Pasien mengalami keluhan sakit kepala, yang dapat menjadi indikasi adanya nyeri akut. Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
3. Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif: Pasien dapat mempertahankan ventilasi yang adekuat.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas: Pasien dapat membersihkan saluran napas secara efektif.
3. Nyeri Akut: Pasien dapat mengendalikan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif: Manajemen jalan napas, terapi oksigen, peningkatan ventilasi.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas: Fisioterapi dada, suction, inhalasi.
3. Nyeri Akut: Manajemen nyeri, relaksasi, pemberian analgesik.
Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 1639 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala ,batuk kering, hidung tersumbat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Permeabilitas Jalan Napas Meningkat
2. Frekuensi Napas dalam Batas Normal
3. Irama Napas Teratur
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Batuk
3. Terapi Inhalasi
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan sakit kepala, batuk kering, dan hidung tersumbat menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen batuk, dan terapi inhalasi untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas, menjaga frekuensi dan irama napas dalam batas normal. -
Article No. 1640 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk kering,demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Bersihan jalan napas tidak efektif adalah kondisi di mana kemampuan individu untuk membersihkan secret dari saluran pernapasan tidak memadai untuk memfasilitasi pertukaran gas. Hal ini dapat disebabkan oleh proses penyakit, cedera, atau prosedur yang mengganggu fungsi normal sistem pernapasan.
2. Hipertermia
Penjelasan:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau gangguan termoregulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI adalah kumpulan diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan bagi perawat dalam menegakkan diagnosa keperawatan.
- SDKI terdiri dari definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik definisi, dan batasan kondisi.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI adalah kumpulan luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI sebagai acuan bagi perawat dalam menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI terdiri dari definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI adalah kumpulan intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI sebagai acuan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan.
- SIKI terdiri dari definisi, aktivitas, dan faktor yang mempengaruhi. -
Article No. 1641 | 09 Oct 2024
Klinis : KASUS Seorang wanita 30 tahun, masuk rumah sakit pukul 10.00 dengan keluhan utama mencret dan muntah. Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”. Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”. Ners mengkaji; pasien tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya, extremitas teraba dingin, turgor kulit jelek, kelompak mata tampak cekung, mukosa bibir kering, badan teraba panas. TTV : Tekanan Darah.100/70 mmHg, Frekuensi Nadi. 110 x/menit, teratur, teraba lemah pada nadi radialis, Suhu 385C, Frekuensi pernapasan 22 x/menit, regular. Istri klien mengatakan “terakhir kencing jam 7 pagi tadi, sampai sekarang belum ada kencing”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko dehidrasi berhubungan dengan diare dan muntah yang tidak terkontrol.
Penjelasan:
Pasien mengalami diare dan muntah yang berulang sejak subuh, sehingga terdapat risiko kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan. Hal ini ditandai dengan ekstremitas yang teraba dingin, turgor kulit jelek, mata cekung, dan mukosa bibir kering.
SLKI:
- Keseimbangan cairan
- Status hidrasi
SIKI:
- Manajemen diare
- Manajemen muntah
- Pemantauan cairan
2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi (peradangan) pada abdomen.
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan sakit pada perut yang terasa melilit, hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang disebabkan oleh inflamasi atau peradangan pada abdomen.
SLKI:
- Kontrol nyeri
- Fungsi gastrointestinal
SIKI:
- Manajemen nyeri
- Terapi cairan
- Kolaborasi pemberian analgesik
3. Penurunan output urin berhubungan dengan dehidrasi.
Penjelasan:
Pasien belum buang air kecil sejak pagi tadi, hal ini menunjukkan adanya penurunan output urin yang disebabkan oleh dehidrasi akibat diare dan muntah yang tidak terkontrol.
SLKI:
- Keseimbangan cairan
- Fungsi urinasi
SIKI:
- Manajemen cairan
- Pemantauan input-output cairan
- Kolaborasi pemeriksaan laboratorium
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, serta berkolaborasi dengan tim medis untuk memulihkan kondisi pasien secara komprehensif. -
Article No. 1642 | 09 Oct 2024
Klinis : KASUS Seorang wanita 30 tahun, masuk rumah sakit pukul 10.00 dengan keluhan utama mencret dan muntah. Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”. Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”. Ners mengkaji; pasien tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya, extremitas teraba dingin, turgor kulit jelek, kelompak mata tampak cekung, mukosa bibir kering, badan teraba panas. TTV : Tekanan Darah.100/70 mmHg, Frekuensi Nadi. 110 x/menit, teratur, teraba lemah pada nadi radialis, Suhu 385C, Frekuensi pernapasan 22 x/menit, regular. Istri klien mengatakan “terakhir kencing jam 7 pagi tadi, sampai sekarang belum ada kencing”
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kasus yang Anda berikan, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis dari penyebab yang tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.93
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami gejala mencret dan muntah yang berlangsung sejak subuh hari ini. Pasien tampak lemah, dengan ekstremitas yang terasa dingin, turgor kulit yang buruk, mata cekung, dan mukosa bibir yang kering, menandakan adanya dehidrasi. Selain itu, pasien juga belum berkemih sejak pagi, menunjukkan adanya penurunan output urin.
Dengan gejala dan tanda-tanda tersebut, pasien dapat didiagnosis dengan diare dan gastroenteritis dari penyebab yang tidak ditentukan, yang sesuai dengan kode ICD-10 A09. Mengingat kondisi pasien yang mengalami dehidrasi, penatalaksanaan yang mungkin diberikan adalah pemberian cairan intravena, yang sesuai dengan kode ICD-9-CM 45.93.
Pemberian cairan intravena diperlukan untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit pasien. Selain itu, monitoring tanda-tanda vital dan penatalaksanaan lainnya yang sesuai dengan kondisi pasien juga perlu dilakukan. -
Article No. 1643 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Definisi:
Perubahan nilai normal salah satu atau lebih tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh).
Faktor Risiko:
- Perubahan fisiologis
- Gangguan sistem kardiovaskular
- Gangguan sistem saraf
- Dehidrasi
- Perubahan psikologis
- Obat-obatan
Gejala dan Tanda:
- Perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh
- Pusing, sakit kepala
- Keringat berlebihan
- Gelisah
Intervensi Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital secara teratur
- Identifikasi penyebab perubahan tanda-tanda vital
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan penyebab
- Berikan intervensi sesuai dengan penyebab perubahan tanda-tanda vital
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pemantauan tanda-tanda vital
Outcome yang diharapkan:
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal
- Pasien dapat mengenali faktor penyebab perubahan tanda-tanda vital
- Pasien dan keluarga kooperatif dalam pemantauan tanda-tanda vital
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi pasien dengan keluhan pusing. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya.