Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1624 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal gatal dan hilang timbul
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal-Gatal)
Definisi:
Pruritus adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
Faktor Terkait:
- Iritasi kulit
- Reaksi alergi
- Infeksi kulit
- Gangguan metabolik
Karakteristik Definisi:
- Sensasi gatal pada kulit
- Keinginan untuk menggaruk
- Lesi kulit akibat garukan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Intensitas Gatal
- Penyembuhan Lesi Kulit
- Manajemen Diri Gatal-Gatal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Gatal
- Perawatan Kulit
- Edukasi Gatal-Gatal
Penjelasan Singkat:
Pruritus atau gatal-gatal merupakan kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti iritasi kulit, reaksi alergi, infeksi kulit, atau gangguan metabolik. Pasien akan mengeluhkan sensasi gatal pada kulit dan keinginan untuk menggaruk, yang dapat menyebabkan lesi kulit akibat garukan. Tujuan penanganan keperawatan adalah menurunkan intensitas gatal, menyembuhkan lesi kulit, dan membantu pasien dalam mengelola gatal-gatal secara mandiri. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen gatal, perawatan kulit, dan edukasi terkait gatal-gatal. -
Article No. 1625 | 09 Oct 2024
Klinis : Tn A (31 tahun) mengalami penurunan kesadaran setelah jatuh dari lantai 3 area pembangunan pusat perbelanjaan, saat akan dievakuasi pada pasien terdapat luka robek pada kepala kanan di atas telinga dan tempurung kaki kiri, luka babras pada lengan kanan dan luka memar di atas clavikula, napas cepat dan dangkal, HR: 124x/menit, TD : 90/60mmHg, S: 37,4 C. Apakah intervensi utama stabilisasi trauma pada kasus diatas? a. memberi infus b. menjahit luka c. memasang ngt d. memberikan obat nyeri e. memasang servical colar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Penurunan perfusi jaringan otak (SDKI) - berhubungan dengan cedera kepala traumatik
2. Risiko kerusakan integritas kulit (SDKI) - berhubungan dengan luka robek dan lecet
3. Gangguan ventilasi (SDKI) - berhubungan dengan napas cepat dan dangkal
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan perfusi jaringan otak: Kondisi di mana aliran darah ke otak berkurang sehingga mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke otak.
- Risiko kerusakan integritas kulit: Kondisi di mana kulit rentan mengalami kerusakan akibat trauma.
- Gangguan ventilasi: Kondisi di mana terjadi penurunan kemampuan paru-paru dalam pertukaran gas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Untuk penurunan perfusi jaringan otak: Pasien mencapai perfusi jaringan otak yang adekuat.
- Untuk risiko kerusakan integritas kulit: Pasien tidak mengalami kerusakan integritas kulit.
- Untuk gangguan ventilasi: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi utama untuk stabilisasi trauma:
e. Memasang servical collar
- Untuk menstabilkan leher dan mencegah cedera tulang belakang lebih lanjut.
- Kemudian diikuti dengan pemberian infus, penanganan luka, dan pemberian analgesik sesuai kebutuhan.
Jadi, intervensi utama yang harus dilakukan adalah memasang servical collar untuk menstabilkan leher dan mencegah cedera tulang belakang lebih lanjut. -
Article No. 1626 | 09 Oct 2024
Klinis : Tn A (31 tahun) mengalami penurunan kesadaran setelah jatuh dari lantai 3 area pembangunan pusat perbelanjaan, saat akan dievakuasi pada pasien terdapat luka robek pada kepala kanan di atas telinga dan tempurung kaki kiri, luka babras pada lengan kanan dan luka memar di atas clavikula, napas cepat dan dangkal, HR: 124x/menit, TD : 90/60mmHg, S: 37,4 C. Apakah intervensi utama stabilisasi trauma pada kasus diatas? a. memberi infus b. menjahit luka c. memasang ngt d. memberikan obat nyeri e. memasang servical colar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Tn A yang mengalami penurunan kesadaran setelah jatuh dari lantai 3 area pembangunan pusat perbelanjaan, dengan ditemukan luka-luka pada kepala, tempurung kaki, lengan, dan memar di atas klavikula, serta tanda-tanda vital yang menunjukkan kondisi gawat darurat, maka diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan penurunan fungsi pernafasan
2. Penurunan Perfusi Jaringan berhubungan dengan syok hipovolemik
3. Risiko Cedera berhubungan dengan jatuh dari ketinggian
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan penurunan fungsi pernafasan
- SDKI: Pola napas yang tidak efektif, dengan karakteristik napas cepat dan dangkal
- SLKI: Mempertahankan jalan napas, ventilasi, dan oksigenasi adekuat
- SIKI: Intervensi prioritas adalah Manajemen Jalan Napas, Manajemen Ventilasi, dan Manajemen Oksigenasi
2. Penurunan Perfusi Jaringan berhubungan dengan syok hipovolemik
- SDKI: Tanda-tanda syok, dengan karakteristik TD rendah, HR cepat
- SLKI: Mempertahankan volume dan tekanan darah yang adekuat
- SIKI: Intervensi prioritas adalah Manajemen Syok, Manajemen Cairan, dan Pemantauan Hemodinamik
3. Risiko Cedera berhubungan dengan jatuh dari ketinggian
- SDKI: Risiko cedera, dengan karakteristik luka terbuka pada kepala, tempurung kaki, dan lengan
- SLKI: Mencegah komplikasi akibat cedera
- SIKI: Intervensi prioritas adalah Manajemen Luka, Manajemen Nyeri, dan Pencegahan Komplikasi Cedera
Intervensi utama stabilisasi trauma pada kasus di atas adalah:
e. Memasang servikal kolar, dengan tujuan untuk menstabilkan leher dan mencegah cedera tulang belakang lebih lanjut. Selanjutnya, tindakan lain yang perlu dilakukan adalah mempertahankan jalan napas, ventilasi, dan oksigenasi, serta mengelola syok hipovolemik dan luka-luka yang ada. -
Article No. 1627 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, biasanya diikuti dengan tanda-tanda peningkatan proses metabolisme.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh kembali normal
2. Tanda-tanda peningkatan proses metabolisme menurun
3. Kenyamanan pasien meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kaji suhu tubuh pasien secara berkala
2. Berikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi
3. Pertahankan lingkungan yang sejuk dan nyaman
4. Berikan obat penurun panas jika diindikasikan
5. Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala
Dalam kondisi pasien dengan keluhan demam, diagnosa keperawatan yang paling utama adalah hipertermia. Intervensi keperawatan yang dilakukan ditujukan untuk menurunkan suhu tubuh pasien, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien. Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, tanda-tanda peningkatan proses metabolisme menurun, dan kenyamanan pasien meningkat. -
Article No. 1628 | 09 Oct 2024
Klinis : Muntaber masuk sdki berapa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi muntaber.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan SDKI, kondisi muntaber masuk ke dalam diagnosa keperawatan "Diare" (kode 00013).
Penjelasan Singkat:
Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan tidak terkontrol, dengan konsistensi yang lebih cair atau berair, frekuensi yang lebih sering, dan volume yang lebih banyak dari biasanya. Diare dapat disebabkan oleh infeksi, intoleransi makanan, atau kondisi medis lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan diare meliputi:
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit terpelihara (kode M0002)
2. Fungsi gastrointestinal membaik (kode M0003)
3. Tidak terjadi komplikasi (kode M0004)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare meliputi:
1. Manajemen diare (kode I0105)
2. Pemantauan tanda-tanda vital (kode I0102)
3. Terapi cairan dan elektrolit (kode I0104)
4. Edukasi kesehatan (kode I0308)
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, melakukan pengkajian yang komprehensif, dan melibatkan pasien serta keluarga dalam proses perawatan. Tujuan utama adalah untuk memulihkan kesehatan pasien dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. -
Article No. 1629 | 09 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita 60 tahun, nyeri perut, mual muntah, tidak bisa bab dan tidak bisa kentut sudah 1 minggu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien wanita 60 tahun dengan keluhan nyeri perut, mual muntah, tidak bisa BAB, dan tidak bisa kentut selama 1 minggu.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi usus.
Penjelasan:
Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial. Kondisi pasien dengan keluhan nyeri perut, mual, muntah, tidak bisa BAB, dan tidak bisa kentut selama 1 minggu menunjukkan adanya obstruksi pada saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan nyeri akut.
SLKI:
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak ada komplikasi akibat obstruksi usus.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen nyeri: menilai nyeri secara komprehensif, memberikan analgesik sesuai instruksi, dan menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Manajemen mual dan muntah: memantau tanda-tanda vital, memberikan antiemetik sesuai instruksi, dan mengatur diet.
3. Manajemen eliminasi: memantau pola eliminasi, memberikan laksatif atau enema sesuai instruksi, dan mengajarkan teknik relaksasi.
Pendekatan asuhan keperawatan yang holistik dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya diperlukan untuk mengatasi kondisi pasien ini. -
Article No. 1630 | 09 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis, jika ada:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 33.26
- Deskripsi: Bronkoskopi, tidak disertai biopsI atau aspirasi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk menggambarkan tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif, yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru.
- Kode ICD-9-CM 33.26 untuk bronkoskopi, yang mungkin dilakukan untuk membantu diagnosis dan rencana pengobatan tuberkulosis paru pada pasien ini.
Penegakan diagnosis tuberkulosis paru biasanya membutuhkan pemeriksaan penunjang lebih lanjut, seperti pemeriksaan sputum mikroskopis, kultur, atau pemeriksaan radiologis lanjutan. Langkah selanjutnya adalah memulai pengobatan tuberkulosis sesuai dengan protokol dan pedoman yang berlaku. -
Article No. 1631 | 09 Oct 2024
Klinis : Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Saya adalah seorang perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu "Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit", saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (SDKI)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman yang dapat menyebabkan dorongan untuk muntah.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, obat-obatan, stress, atau kondisi medis lainnya.
2. Diare (SDKI)
- Definisi: Pola buang air besar yang tidak normal, dengan frekuensi lebih dari tiga kali per hari dan konsistensi yang lebih encer dari biasanya.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh infeksi, malabsorpsi, atau efek samping obat-obatan.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari akibat adanya keterbatasan fisik.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh kelemahan umum, penurunan energi, atau nyeri.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan (SLKI)
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat.
2. Kontrol Diare (SLKI)
- Kriteria Hasil: Frekuensi dan konsistensi buang air besar kembali normal.
3. Toleransi Aktivitas (SLKI)
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Mual (SIKI)
- Intervensi: Mengidentifikasi penyebab mual, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan obat anti-mual jika diperlukan.
2. Perawatan Diare (SIKI)
- Intervensi: Memantau pola buang air besar, menjaga kebersihan dan kehangatan, serta memberikan cairan pengganti elektrolit.
3. Manajemen Intoleransi Aktivitas (SIKI)
- Intervensi: Mengatur aktivitas dan istirahat pasien, serta memberikan dukungan fisik dan psikologis.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi kesehatan Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya kembali. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 1632 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing berputar-putar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Bingung Persepsi Sensorik Berhubungan dengan Disfungsi Sistem Vestibular
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan dalam pengorganisasian persepsi sensorik yang disebabkan oleh disfungsi sistem vestibular.
- Karakteristik Definisi: Pusing berputar-putar (vertigo), mengalami ketidakseimbangan, serta gangguan dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan, mengurangi gejala pusing, dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
- Indikator Hasil: Pasien dapat mempertahankan posisi tubuh yang stabil, melaporkan penurunan intensitas pusing, dan dapat melakukan aktivitas harian dengan aman.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Aktivitas: Mengatur aktivitas pasien untuk menghindari gerakan yang dapat memicu pusing.
b. Manajemen Lingkungan: Menjaga lingkungan pasien aman dan nyaman untuk mencegah jatuh.
c. Manajemen Nyeri: Memberikan tindakan untuk mengurangi gejala pusing yang dirasakan pasien.
d. Terapi Sensori Perseptual: Melakukan latihan untuk memperbaiki koordinasi dan keseimbangan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai standar acuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, menentukan luaran yang diharapkan, dan melakukan intervensi yang tepat. -
Article No. 1633 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang disampaikan oleh klien, yaitu "Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit", diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diare
- Definisi: Pengeluaran feses cair atau encer yang terjadi secara tiba-tiba dan berulang.
- Penyebab: Infeksi, malabsorpsi, iritasi usus, atau kondisi lainnya.
- Tanda dan Gejala: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi feses encer atau cair, rasa ingin buang air besar yang tidak tertahankan, nyeri perut, mual, dan kehilangan cairan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau melakukan kegiatan sehari-hari akibat keterbatasan energi.
- Penyebab: Malnutrisi, dehidrasi, atau kondisi medis lainnya.
- Tanda dan Gejala: Kelelahan, kelemahan, sesak napas, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan panduan resmi yang berisi daftar diagnosis keperawatan, definisi, penyebab, dan karakteristik definisi yang digunakan oleh perawat di Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan yang berisi luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan yang berisi daftar intervensi keperawatan, definisi, dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan sesuai dengan praktik keperawatan di Indonesia.