Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18059 | 31 May 2025
Klinis : sesak nafas dan diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi sesak nafas dan diare, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernafas yang menimbulkan ketidakadekuatan ventilasi dan oksigenasi.
2. Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran tinja cair atau lembek yang terjadi secara terus-menerus.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
- Kode: 00032
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernafas yang menimbulkan ketidakadekuatan ventilasi dan oksigenasi.
2. Diare (00013)
- Kode: 00013
- Definisi: Pengeluaran tinja cair atau lembek yang terjadi secara terus-menerus.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Efektif (1616)
- Kode: 1616
- Definisi: Kemampuan untuk bernafas secara adekuat dan sesuai dengan kebutuhan oksigenasi.
2. Kontrol Diare (1608)
- Kode: 1608
- Definisi: Kemampuan untuk mengatur atau mengendalikan episode diare.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (3140)
- Kode: 3140
- Definisi: Pengaturan dan pemeliharaan jalan napas terbuka untuk memaksimalkan pertukaran gas.
2. Manajemen Diare (3420)
- Kode: 3420
- Definisi: Tindakan untuk mengurangi frekuensi dan konsistensi tinja yang encer.
Sebagai pakar perawat, saya dapat menjelaskan bahwa diagnosa keperawatan pola napas tidak efektif dan diare merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan pernapasan dan pencernaan. Diagnosa ini perlu ditangani secara komprehensif untuk memulihkan fungsi pernapasan dan pencernaan yang optimal. Intervensi keperawatan yang ditetapkan bertujuan untuk mempertahankan jalan napas terbuka, mencegah komplikasi, dan mengendalikan episode diare. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif dan mampu mengontrol episode diare. -
Article No. 18060 | 31 May 2025
Klinis : pasien terpasang chest tube no. 20 di dada kiri dengan sinapi 1000, terfixasi dengan baik dengan benag t-silk 3-0 cuting. dengan lokal anestesi. tidak terlihat perdarahan, luka tertutu dengan kasa steril dan hypafix tidak ada rembesan haemodinamik: TD : 90/70 mmHg ND : 90 x/mnt RR : 18 x/mnt SAT: 98%
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J95.811
- Deskripsi: Komplikasi setelah pemasangan tabung dada
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 34.04
- Deskripsi: Pemasangan tabung dada (chest tube) untuk drainase
Penjelasan:
Pasien ini memiliki kondisi yang sesuai dengan Kode ICD-10 J95.811, yaitu komplikasi setelah pemasangan tabung dada (chest tube) di dada kiri. Tabung dada (chest tube) digunakan untuk drainase, yang sesuai dengan Kode ICD-9-CM 34.04.
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien terpasang chest tube no. 20 di dada kiri dengan fiksasi yang baik menggunakan benang t-silk 3-0 cuting, dan dilakukan dengan anestesi lokal. Tidak ada tanda-tanda perdarahan, luka tertutup dengan kasa steril dan hypafix, serta tidak ada rembesan. Kondisi hemodinamik pasien stabil dengan TD 90/70 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 18 x/menit, dan saturasi oksigen 98%. -
Article No. 18061 | 31 May 2025
Klinis : pasien terpasang chest tube no. 20 di dada kiri dengan sinapi 1000, terfixasi dengan baik dengan benag t-silk 3-0 cuting. dengan lokal anestesi. tidak terlihat perdarahan, luka tertutu dengan kasa steril dan hypafix tidak ada rembesan haemodinamik: TD : 90/70 mmHg ND : 90 x/mnt RR : 18 x/mnt SAT: 98%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dengan kodenya:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Gangguan Pertukaran Gas
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00030
Definisi: Berisiko mengalami perubahan dalam oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat alveolar-kapiler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00401
Definisi: Status pertukaran gas pada tingkat alveolar-kapiler yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00030
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan pertukaran gas.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00206
Definisi: Berisiko mengalami kehilangan darah yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00701
Definisi: Status perdarahan yang terkontrol.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00206
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya perdarahan.
Penjelasan singkat:
1. Risiko Gangguan Pertukaran Gas:
Pasien dengan pemasangan chest tube berisiko mengalami gangguan pertukaran gas, sehingga diperlukan pemantauan dan intervensi keperawatan untuk menjaga oksigenasi yang optimal.
2. Risiko Perdarahan:
Pasien dengan pemasangan chest tube juga berisiko mengalami perdarahan, sehingga diperlukan pemantauan dan intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
Diagnosa keperawatan lain yang mungkin muncul berdasarkan kondisi pasien adalah Nyeri Akut, yang berkaitan dengan prosedur pemasangan chest tube. -
Article No. 18062 | 31 May 2025
Klinis : pasien terpasang chest tube no. 20 di dada kiri dengan sinapi 1000, terfixasi dengan baik dengan benag t-silk 3-0 cuting. dengan lokal anestesi. tidak terlihat perdarahan, luka tertutu dengan kasa steril dan hypafix tidak ada rembesan haemodinamik: TD : 90/70 mmHg ND : 90 x/mnt RR : 18 x/mnt SAT: 98%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Kondisi Pasien:**
Pasien dengan *chest tube* no. 20 di dada kiri terpasang dengan sinapi 1000, terfiksasi baik menggunakan benang *T-silk 3-0 cutting*, anestesi lokal. Tidak ada perdarahan, luka tertutup kasa steril dan *hypafix*, tidak ada rembesan.
**Hemodinamik:**
- TD: 90/70 mmHg
- Nadi: 90 x/menit
- RR: 18 x/menit
- SpO?: 98%
---
### **Diagnosa Keperawatan (SDKI) dan Intervensi (SIKI) yang Relevan**
#### **1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI: 00030)**
**Definisi:**
Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida secara adekuat pada tingkat alveolar-kapiler.
**Faktor yang Mendukung:**
- Adanya *chest tube* dapat memengaruhi ekspansi paru.
- Tekanan darah rendah (hipotensi) dapat mengurangi perfusi jaringan.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Memantau Fungsi Pernapasan (SIKI: 3350)**
- Observasi frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.
- Pantau saturasi oksigen dan tanda distress pernapasan.
- **Manajemen Jalan Napas (SIKI: 3140)**
- Pastikan *chest tube* berfungsi dengan baik, tidak ada obstruksi.
- Ajarkan teknik napas dalam untuk optimalisasi ventilasi.
---
#### **2. Risiko Infeksi (SDKI: 00004)**
**Definisi:**
Peningkatan kerentanan terhadap invasi patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
**Faktor yang Mendukung:**
- Adanya luka insersi *chest tube* meskipun tertutup kasa steril.
- Prosedur invasif meningkatkan risiko kontaminasi.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Perawatan Luka (SIKI: 3660)**
- Ganti balutan sesuai protokol steril.
- Observasi tanda infeksi (kemerahan, bengkak, nanah).
- **Pencegahan Infeksi (SIKI: 6550)**
- Cuci tangan sebelum dan setelah prosedur.
- Gunakan *aseptic technique* saat merawat *chest tube*.
---
#### **3. Nyeri Akut (SDKI: 00132)**
**Definisi:**
Pengalaman sensori dan emosional tidak nyaman akibat kerusakan jaringan, dengan durasi ? 3 bulan.
**Faktor yang Mendukung:**
- Prosedur pemasangan *chest tube* dengan anestesi lokal dapat menimbulkan nyeri pasca-prosedur.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Manajemen Nyeri (SIKI: 1400)**
- Observasi skala nyeri (skala 0-10).
- Berikan analgesik sesuai indikasi.
- Posisikan pasien nyaman untuk mengurangi tarikan pada *chest tube*.
---
#### **4. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan (SDKI: 00204)**
**Definisi:**
Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan akibat gangguan sirkulasi.
**Faktor yang Mendukung:**
- Tekanan darah rendah (90/70 mmHg) menunjukkan risiko perfusi tidak adekuat.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Pemantauan Hemodinamik (SIKI: 4200)**
- Pantau tekanan darah, nadi, dan capillary refill time.
- Observasi tanda syok (pucat, kulit dingin, penurunan kesadaran).
---
### **Catatan Tambahan:**
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)** dapat disesuaikan dengan tujuan intervensi, misalnya:
- **SLKI 0301:** Pertukaran gas membaik (SpO? ? 95%, tidak ada sesak).
- **SLKI 0401:** Tidak ada tanda infeksi (luka bersih, tidak demam).
- **SLKI 1321:** Nyeri terkontrol (skala nyeri ? 3).
Semua intervensi harus didokumentasikan sesuai standar PPNI dan dievaluasi secara berkala.
*(Format RTF dapat disesuaikan sesuai kebutuhan sistem dokumentasi klinis).* -
Article No. 18063 | 31 May 2025
Klinis : pasien terpasang chest tube no. 20 di dada kiri dengan sinapi 1000, terfixasi dengan baik dengan benag t-silk 3-0 cuting. dengan lokal anestesi. tidak terlihat perdarahan, luka tertutu dengan kasa steril dan hypafix tidak ada rembesan haemodinamik: TD : 90/70 mmHg ND : 90 x/mnt RR : 18 x/mnt SAT: 98%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan data yang diberikan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Gangguan Pertukaran Gas** (Kode: **00030**)
**Definisi**: Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh akibat gangguan pada fungsi paru atau sistem pernapasan.
**Faktor yang Berhubungan**:
- Adanya pemasangan *chest tube* (drainase toraks) yang dapat memengaruhi ventilasi dan perfusi paru.
- Tekanan darah rendah (hipotensi: TD 90/70 mmHg) dapat mengurangi perfusi jaringan.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kemampuan Bernapas** (Kode: **0401**)
**Kriteria Evaluasi**:
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (18x/menit).
- Saturasi oksigen stabil (?95%).
- Tidak ada tanda distress pernapasan.
**Kestabilan Hemodinamik** (Kode: **0601**)
**Kriteria Evaluasi**:
- Tekanan darah dalam batas normal (?90/60 mmHg).
- Denyut nadi stabil (60–100x/menit).
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Manajemen Jalan Napas** (Kode: **3140**)
**Tindakan**:
- Memantau fungsi *chest tube* (patensi, drainase, dan fiksasi).
- Memastikan tidak ada obstruksi atau kebocoran pada sistem drainase.
**Manajemen Nyeri** (Kode: **1400**)
**Tindakan**:
- Evaluasi tingkat nyeri (skala 0–10) meskipun pasien mendapat anestesi lokal.
- Kolaborasi pemberian analgesik jika diperlukan.
**Pemantauan Hemodinamik** (Kode: **4150**)
**Tindakan**:
- Pemantauan tekanan darah, nadi, dan saturasi oksigen secara berkala.
- Observasi tanda syok atau perdarahan.
**Perawatan Luka** (Kode: **3660**)
**Tindakan**:
- Ganti balutan steril sesuai protokol.
- Observasi tanda infeksi (kemerahan, bengkak, nanah).
---
### **Catatan Tambahan**
- **SDKI 00030** dipilih karena pemasangan *chest tube* berisiko mengganggu pertukaran gas, terutama jika ada penumpukan cairan atau udara di rongga pleura.
- **SLKI 0401 dan 0601** menjadi fokus untuk memastikan stabilitas pernapasan dan sirkulasi.
- **SIKI 3140 dan 4150** adalah intervensi utama untuk memantau fungsi *chest tube* dan kondisi hemodinamik.
Jika ada perubahan kondisi (misalnya perdarahan atau penurunan saturasi oksigen), diagnosa dan intervensi dapat disesuaikan lebih lanjut.
*(Format RTF dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dokumentasi keperawatan.)* -
Article No. 18064 | 31 May 2025
Klinis : pasien terpasang chest tube no. 20 di dada kiri dengan sinapi 1000, terfixasi dengan baik dengan benag t-silk 3-0 cuting. dengan lokal anestesi. tidak terlihat perdarahan, luka tertutu dengan kasa steril dan hypafix tidak ada rembesan haemodinamik: TD : 90/70 mmHg ND : 90 x/mnt RR : 18 x/mnt SAT: 98%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk pasien dengan kondisi terpasang *chest tube* sesuai kasus di atas:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pertukaran Gas (00030)**
**Kode SDKI:** 00030
**Penjelasan:**
Pasien dengan *chest tube* berisiko mengalami gangguan pertukaran gas akibat penumpukan cairan atau udara di rongga pleura. Meskipun saturasi oksigen (SpO?) saat ini dalam batas normal (98%), pemantauan ketat diperlukan untuk mencegah hipoksia atau komplikasi lain.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
**Kode SLKI:** 0401 – **Fungsi Pernapasan Membaik**
- Kriteria:
- Frekuensi pernapasan dalam batas normal (12–20x/menit).
- Saturasi oksigen (SpO?) ?95%.
- Tidak ada sesak atau sianosis.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Kode SIKI:** 3310 – **Manajemen Jalan Napas**
- Tindakan:
- Pantau frekuensi pernapasan, saturasi oksigen, dan suara napas.
- Pastikan *chest tube* berfungsi dengan baik (tidak tersumbat, *drainage* lancar).
- Ajarkan pasien teknik napas dalam untuk ekspansi paru optimal.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Infeksi (00004)**
**Kode SDKI:** 00004
**Penjelasan:**
Pemasangan *chest tube* merupakan prosedur invasif yang meningkatkan risiko infeksi, terutama jika perawatan luka insersi tidak steril.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
**Kode SLKI:** 0703 – **Kontrol Infeksi**
- Kriteria:
- Tidak ada tanda infeksi (demam, kemerahan, nanah, atau nyeri di area insersi).
- Luka kering dan tertutup balutan steril.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Kode SIKI:** 6540 – **Perawatan Luka**
- Tindakan:
- Ganti balutan sesuai protokol steril.
- Observasi tanda infeksi dan kebocoran cairan.
- Pertahankan sistem *drainage* tertutup.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Nyeri Akut (00132)**
**Kode SDKI:** 00132
**Penjelasan:**
Prosedur pemasangan *chest tube* dan iritasi pleura dapat menimbulkan nyeri, meskipun pasien telah mendapat anestesi lokal.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
**Kode SLKI:** 1601 – **Kontrol Nyeri**
- Kriteria:
- Skala nyeri ?3 (skala 0–10).
- Pasien melaporkan nyeri berkurang dengan manajemen yang diberikan.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Kode SIKI:** 2300 – **Manajemen Nyeri**
- Tindakan:
- Evaluasi skala nyeri menggunakan *Numerical Rating Scale* (NRS).
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
- Posisikan pasien untuk mengurangi ketegangan pada area *chest tube*.
---
### **4. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan (00201)**
**Kode SDKI:** 00201
**Penjelasan:**
Tekanan darah pasien (90/70 mmHg) berada di batas bawah normal, menunjukkan risiko perfusi jaringan tidak adekuat, terutama jika terjadi perdarahan atau syok.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
**Kode SLKI:** 0402 – **Stabilitas Tanda Vital**
- Kriteria:
- Tekanan darah dalam rentang normal (?100/60 mmHg).
- Denyut nadi 60–100x/menit.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Kode SIKI:** 4150 – **Pemantauan Hemodinamik**
- Tindakan:
- Pantau tekanan darah, nadi, dan *output urine* setiap 1–2 jam.
- Laporkan jika ada perdarahan atau penurunan kesadaran.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada buku standar PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia).
- Penyesuaian intervensi harus berdasarkan evaluasi berkala dan kondisi pasien.
Semoga informasi ini membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, konsultasikan dengan tim medis terkait.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Asisten Klinis]* -
Article No. 18065 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien bayi dengan diagnosis cleft hard palate with cleft soft palate, maka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.1
- Deskripsi: Celah langit-langit keras (cleft hard palate)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Operasi palatal, dengan palatoplasti untuk celah palatum (palatal operation, with palatoplasty for cleft palate)
Penjelasan:
Kode ICD-10 Q35.1 mengacu pada kondisi celah langit-langit keras (cleft hard palate), yang merupakan salah satu bentuk celah palatum (cleft palate). Celah palatum adalah kelainan kongenital di mana terdapat celah atau celah pada langit-langit keras dan/atau langit-langit lunak. Dalam kasus ini, pasien memiliki celah pada kedua bagian langit-langit, yaitu langit-langit keras (hard palate) dan langit-langit lunak (soft palate).
Terkait dengan kode ICD-9-CM Procedure 27.62, ini mengacu pada tindakan operasi palatal dengan palatoplasti untuk mengoreksi celah palatum. Palatoplasti adalah prosedur bedah untuk memperbaiki celah palatum dengan menutup celah tersebut dan memperbaiki fungsi palatum. -
Article No. 18066 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate adalah:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Kode: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau memulihkan pola napas yang memadai untuk mendukung kebutuhan oksigen.
2. Kerusakan Integritas Kulit
Kode: 00046
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
3. Gangguan Nutrisi
Kode: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
4. Gangguan Menelan
Kode: 00103
Definisi: Kesulitan atau ketidakmampuan untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
5. Risiko Cedera
Kode: 00035
Definisi: Peningkatan risiko cedera akibat lingkungan internal dan eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh individu.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan oleh perawat di Indonesia untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan kondisi pasien. Setiap diagnosa keperawatan memiliki kode dan definisi yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menggambarkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 18067 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.5
- Deskripsi: Celah langit-langit keras dengan celah langit-langit lunak (Cleft hard palate with cleft soft palate).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Palatoplasti, rekonstruksi langit-langit (Palatoplasty, reconstruction of palate).
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien bayi ini memiliki diagnosis cleft hard palate with cleft soft palate, yang merupakan suatu kondisi kelainan bawaan (congenital anomaly) pada palatum (langit-langit) di mana terdapat celah atau celah terbuka pada langit-langit keras (hard palate) dan langit-langit lunak (soft palate).
Kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi ini adalah Q35.5, yang menggambarkan secara spesifik celah langit-langit keras dengan celah langit-langit lunak. Kode ini termasuk dalam kategori Q35 (Celah langit-langit) dari Bab XVII ICD-10 yang berfokus pada Kelainan bawaan, deformitas dan kelainan kromosom.
Terkait dengan prosedur atau tindakan medis, jika pasien ini menjalani palatoplasti atau rekonstruksi langit-langit, maka kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 27.62. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki atau menutup celah pada langit-langit pasien.
Sebagai catatan, ICD-9-CM (International Classification of Diseases, 9th Revision, Clinical Modification) adalah sistem klasifikasi penyakit dan prosedur yang digunakan sebelumnya di Indonesia, sedangkan ICD-10 (International Classification of Diseases, 10th Revision) adalah sistem klasifikasi terbaru yang saat ini digunakan. -
Article No. 18068 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan cleft hard palate with cleft soft palate
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien bayi dengan cleft hard palate with cleft soft palate.
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.3
- Deskripsi: Celah langit-langit keras dengan celah langit-langit lunak
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Palatoplasti, dengan reseksi tulang, dengan atau tanpa tonjolan gigi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 Q35.3 menggambarkan kondisi celah langit-langit keras yang disertai dengan celah langit-langit lunak pada pasien bayi. Ini merupakan bentuk celah langit-langit yang paling umum dijumpai.
2. Untuk tindakan medis yang mungkin dilakukan, kode ICD-9-CM 27.62 mengacu pada palatoplasti, yaitu prosedur pembedahan untuk memperbaiki celah langit-langit. Tindakan ini biasanya melibatkan reseksi tulang, dengan atau tanpa penanganan tonjolan gigi yang mungkin terdapat pada pasien.
Celah langit-langit adalah kelainan bawaan yang mempengaruhi pembentukan struktur mulut dan wajah. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah makan, bicara, dan pernapasan, sehingga memerlukan penanganan yang komprehensif dari tim medis yang terdiri dari dokter anak, dokter gigi, ahli terapi wicara, dan ahli rehabilitasi lainnya.