Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1864 | 10 Oct 2024
Klinis : gangguan sistem hematologi anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan sistem hematologi anemia. Sebagai seorang pakar perawat, saya akan menyampaikannya dengan nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi:
Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi dimana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik, yang ditandai dengan penurunan berat badan, kadar hemoglobin di bawah normal, dan kelelahan.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Diagnosa Keperawatan ini adalah Keseimbangan Nutrisi yang Memadai, yang ditandai dengan stabilnya berat badan, kadar hemoglobin dalam batas normal, dan peningkatan energi.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi
2. Monitor asupan dan output nutrisi
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang adekuat
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang seimbang
5. Monitor respons pasien terhadap intervensi nutrisi
Dengan penerapan Diagnosa Keperawatan, Luaran Keperawatan, dan Intervensi Keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan kondisi anemia pada pasien dapat teratasi dan asupan nutrisi yang adekuat dapat tercapai. -
Article No. 1865 | 10 Oct 2024
Klinis : pelo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk menyampaikan dan/atau menerima pesan verbal secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor fisik, fisiologis, psikologis, atau lingkungan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Komunikasi Verbal antara lain:
1. Kemampuan berkomunikasi verbal yang adekuat
2. Kemampuan memahami dan mengekspresikan bahasa verbal
3. Kemampuan menggunakan alat bantu komunikasi, jika diperlukan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Gangguan Komunikasi Verbal meliputi:
1. Menilai kemampuan komunikasi verbal pasien
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal
3. Mengajarkan teknik komunikasi verbal yang efektif
4. Menyediakan alat bantu komunikasi, jika diperlukan
5. Melibatkan keluarga dalam proses komunikasi
6. Memantau dan mengevaluasi efektivitas intervensi komunikasi
Sebagai perawat, kita perlu memahami dan menerapkan standar-standar tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas dalam menangani pasien dengan Gangguan Komunikasi Verbal. -
Article No. 1866 | 10 Oct 2024
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI dan SIKI untuk kondisi anemia.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah anemia.
- Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan diagnosa ini adalah pasien dapat mencapai status nutrisi yang seimbang, dengan indikator seperti berat badan stabil, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dll.
- Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemberian edukasi gizi, pengelolaan asupan makanan, evaluasi status nutrisi, serta kolaborasi dengan ahli gizi untuk memastikan pasien mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang tepat, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan pasien dapat mencapai status nutrisi yang optimal. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut akibat anemia. -
Article No. 1867 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien mengeluh sesak nafas dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh sesak napas dan lemas.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Napas (PPNI, 2017)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dalam jumlah dan pola yang memadai.
- Ciri-ciri: Sesak napas, napas dangkal, takipnea, penggunaan otot bantu pernapasan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Napas memiliki kode diagnosis D.0109 dengan definisi seperti di atas. Terdapat faktor yang berhubungan seperti gangguan neuromuskular, obstruksi jalan napas, dan perubahan mekanika pernapasan. Tanda dan gejala yang muncul antara lain kesulitan bernapas, ritme pernapasan tidak teratur, dan penggunaan otot bantu pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Gangguan Pola Napas adalah Pola Napas Efektif (L.0109) dengan kriteria hasil seperti frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda distres pernapasan, dan kemampuan mempertahankan volume dan pola napas yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Jalan Napas (I.0109) untuk mempertahankan dan memfasilitasi jalan napas yang paten, Terapi Oksigen (I.0110) untuk memenuhi kebutuhan oksigen, serta Manajemen Energi (I.0112) untuk membantu pasien mengatur energi yang digunakan.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang mengeluh sesak napas dan lemas. Mohon maaf jika ada istilah-istilah yang kurang jelas, saya akan berusaha untuk menjelaskan lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 1868 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien perempuan datang ke rs mengeluh sesak nafas dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Penyebab: Penyakit paru-paru, kelelahan otot pernapasan, nyeri, kecemasan.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Penyebab: Penyakit kardiopulmoner, anemia, malnutrisi, kelelahan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- Karakteristik: Napas dangkal, penggunaan otot bantu pernapasan, kesulitan bernafas, takipnea.
- Faktor yang Berhubungan: Gangguan neuromuskular, gangguan struktural, gangguan neurologis, kecemasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Karakteristik: Kelelahan, dispnea, palpitasi, angina, kelemahan.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kardiopulmoner, anemia, malnutrisi, kelelahan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Ketidakefektifan Pola Napas
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Hasil yang Diharapkan: Pasien mampu beraktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami dispnea, palpitasi, atau kelemahan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Ketidakefektifan Pola Napas
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas, Terapi Oksigen, Edukasi Manajemen Pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Intervensi: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Fasilitasi Aktivitas.
Dalam kondisi pasien perempuan dengan keluhan sesak napas dan lemas, perawat dapat menggunakan standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan di atas untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien. -
Article No. 1869 | 10 Oct 2024
Klinis : cloasma dan bibir kering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Peningkatan Produksi Melanin dan Penurunan Kelembaban Kulit
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien mengalami cloasma (pigmentasi kulit yang berlebih) dan bibir kering. Ini menunjukkan adanya gangguan pada integritas kulit, yang dapat disebabkan oleh peningkatan produksi melanin (pigmen kulit) dan penurunan kelembaban kulit.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Domain: Fungsi Tubuh
- Kelas: Integritas Kulit dan Membran Mukosa
- Diagnosa Keperawatan: Gangguan Integritas Kulit
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran: Integritas Kulit
- Kriteria Hasil: Kulit tetap utuh, lembab, dan berwarna normal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi: Perawatan Kulit
- Aktivitas Keperawatan: Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan gangguan integritas kulit, mempertahankan kelembaban kulit, dan menerapkan intervensi yang sesuai untuk mengatasi cloasma dan bibir kering.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, mengidentifikasi faktor penyebab, dan merencanakan intervensi yang tepat untuk membantu pasien mengatasi gangguan integritas kulit yang dialaminya. -
Article No. 1870 | 10 Oct 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk mengendalikan nyeri yang dialami. Diagnosa ini terkait dengan ketidakmampuan individu dalam mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Manajemen Nyeri antara lain adalah pasien mampu mengidentifikasi penyebab nyeri, pasien mampu menggunakan teknik manajemen nyeri, dan pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi diagnosa Manajemen Nyeri meliputi pemberian analgesik, terapi non-farmakologis (seperti teknik relaksasi, distraksi, terapi musik), edukasi pasien terkait nyeri dan pengelolaannya, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Dengan pendekatan akademis dan sudut pandang seorang pakar/perawat, penjelasan di atas memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan Manajemen Nyeri beserta standar asuhan keperawatan yang berlaku di Indonesia, yaitu SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 1871 | 10 Oct 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan nyeri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis nyeri dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri (pain)
Penjelasan:
- Kode R52 dari Bab XVIII ICD-10 "Gejala, tanda, dan penemuan klinis abnormal, tidak diklasifikasikan di tempat lain" digunakan untuk mengkodekan nyeri, baik akut maupun kronis, yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
- Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Kode R52 dapat digunakan untuk berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri akut, nyeri kronis, nyeri neuropatik, dan nyeri muskuloskeletal.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak Ada
- Deskripsi: Tidak Ada
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait nyeri tidak tersedia, karena kode ICD-9-CM lebih fokus pada prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi medis, bukan pada gejala atau keluhan seperti nyeri.
- Penanganan nyeri biasanya melibatkan pemberian obat-obatan analgesik, terapi fisik, dan intervensi non-farmakologis lainnya, tetapi tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk prosedur atau tindakan tersebut.
Sebagai dokter atau perekam medis, penanganan nyeri harus dilakukan secara komprehensif dan mempertimbangkan faktor-faktor biopsikososial yang mempengaruhi pengalaman nyeri pasien. Evaluasi yang menyeluruh dan pendekatan multidisipliner sangat penting untuk memberikan penatalaksanaan nyeri yang efektif. -
Article No. 1872 | 10 Oct 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri
Penjelasan:
Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (PPNI, 2017). Nyeri merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang sering ditemukan dalam praktik keperawatan.
Berdasarkan SDKI, karakteristik mayor dari diagnosa keperawatan nyeri meliputi:
1. Ekspresi verbal atau nonverbal nyeri
2. Perubahan tanda-tanda vital
3. Perubahan perilaku
4. Melaporkan nyeri
Sedangkan karakteristik minor meliputi:
1. Perubahan nafsu makan
2. Perubahan pola tidur
3. Perubahan aktivitas
4. Perubahan relasi sosial
Untuk mengatasi masalah nyeri, perawat dapat menggunakan intervensi keperawatan berdasarkan SIKI, antara lain:
1. Manajemen nyeri
2. Pemberian analgetik
3. Distraksi
4. Terapi relaksasi
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan tersebut berdasarkan SLKI adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan nyeri.
Peran perawat dalam mengelola pasien dengan nyeri adalah mengkaji nyeri secara komprehensif, menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat, melakukan intervensi yang efektif, dan mengevaluasi respons pasien terhadap intervensi yang diberikan. -
Article No. 1874 | 10 Oct 2024
Klinis : halusinasi psikiatri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi halusinasi psikiatri.
Diagnosis Keperawatan:
Halusinasi
Penjelasan singkat:
SDKI:
Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensorik yang timbul tanpa stimulus eksternal yang ditandai dengan munculnya pengalaman indera yang tampak nyata, tanpa didahului rangsangan dari luar. Tanda dan gejala halusinasi dapat berupa mendengar suara, melihat objek, mencium bau, merasakan sentuhan, atau melihat bayangan yang tidak ada.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan halusinasi adalah pasien dapat mengenali halusinasi, mengurangi frekuensi halusinasi, dan dapat mengatasi halusinasi dengan strategi penanganan yang efektif.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani halusinasi antara lain:
1. Asesmen halusinasi: mengidentifikasi jenis, frekuensi, durasi, dan respons pasien terhadap halusinasi.
2. Manajemen halusinasi: mengajarkan teknik-teknik untuk mengurangi halusinasi seperti distraksi, relaksasi, dan komunikasi terapeutik.
3. Terapi aktivitas: melibatkan pasien dalam aktivitas yang terstruktur untuk mengalihkan perhatian dari halusinasi.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain: bekerja sama dengan psikiater atau farmasis untuk penanganan farmakologis jika diperlukan.
Dengan menerapkan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah halusinasi pada pasien psikiatri.