Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 97 | 18 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak dan kental berwarna hijau - Frekuensi napas 26x/menit - Auskultasi suara napas ronchi - Pasien tidak mampu memperagakan batuk efektif Pola napas tidak efektif - Frekuensi nadi 105x/menit - Akral merah dan kering - Klien menanyakan penyakitnya pada perawat - Klien khawatir penyakit tidak dapat sembuh - Klien mengatakan bahwa penyakitnya ada hubungannya dengan kebiasaan konsumsi junkfood - Perokok aktif dan sering merokok klien sholat sambil berbaring di RS ● Eosinofil = 3,5 (di atas normal) ● Limfosit = 45.0 (di atas normal) ● Leukosit = 12.0 (di atas normal) ● pH darah = 7,3 (di bawah normal) ● PaO2 = 72 (di bawah normal) ● PaCO2 = 50 (di atas normal) ● Xray = pneumonia bilateral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang digambarkan, berikut adalah diagnosis keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pola napas tidak efektif
- Bersihan jalan napas tidak efektif
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perbaikan pola napas
- Pemeliharaan bersihan jalan napas
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen jalan napas
- Oksigenasi
- Edukasi kesehatan
Temuan klinis menunjukkan adanya pneumonia bilateral, disertai dengan sesak napas, batuk berdahak kental berwarna hijau, adanya ronchi, serta hasil laboratorium yang menunjukkan adanya peningkatan eosinofil, limfosit, dan leukosit, serta penurunan pH darah dan PaO2. Kondisi ini mengindikasikan Pola napas tidak efektif dan Bersihan jalan napas tidak efekt -
Article No. 98 | 18 Sep 2024
Klinis : Pada tahun 2021 pasien mengatakan dibawa ke panti gramesia oleh pamannya karena sering marah-marah dan mengamuk. Pada saat dikaji mendapatkan data pasien mengatakan merasa marah dan ingin memukul serta menjambak orang. Mata pasien tajam, tangan mengepal, pasien tampak kesal dan memukul perawat. Pasien mengatakan malas berkomunikasi dengan pasien lain dan hanya menyendiri di kamar pasien keluar hanya untuk mengambil makan dan kekamar mandi. Pasien mengatakan malu karena bercerai dengan suaminya dan kedua anaknya dibawa pergi oleh suaminya dan tidak di beri kesempatan untuk bertemu sehingga pasien merasa dirinya tidak berguna dan sering menyendiri. Pasien mengatakan keputusan diambil oleh pamannya. Pasien mengatakan sejak kecil tinggal dengan orang tuanya, setelah orang tuanya meninggal pasien diasuh oleh neneknya dan setelah neneknya meninggal pasien tinggal dengan pamannya. Pasien harus mengikuti semua yang diperintahkan oleh orangtuanya (pola asuh otoriter). Pasien mengatakan orang yang paling dekat dengan pasien adalah ibunya. Tetapi setelah ibunya meninggal pasien paling dekat dengan pamannya. Pasien mengatakan selama di rumah tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar. Pasien mengatakan saat di rumah pasien malu untuk mengobrol dengan tetangganya. Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah sembuh, namun pada kenyataannya pasien belum sembuh. Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu. Penampilan pasien tampak kotor karena tidak mandi, bau badan, tidak ganti pakaian, cara berpakaian tidak sesuai. Saat diwawancarai pasien tidak menanggapi pertanyaan perawat hanya diam saja. Pasien hanya menjawab pertanyaan dengan singkat seperti menganggukkan atau menggelengkan kepala saja. Saat diwawancara pasien kooperatif tetapi kontak mata kurang. Pasien tampak berbincang sendirian seperti mengobrol dengan seseorang saat ditanya pasien mengatakan ada yang menyuruhnya pergi dan suara itu muncul 4 hari sekali saat setelah magrib dan pada saat sendirian, ketika suara itu muncul pasien mengikuti arahan dari suara tersebut, perasaan pasien saat mendengar suara tersebut kesal dan ingin marah sampai melampiaskan kepada orang lain.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
SDKI:
1. Perilaku Kekerasan
2. Distorsi Persepsi Sensori: Halusinasi Auditorik
SLKI:
1. Perubahan Proses Pikir
2. Pengabaian Diri
SIKI:
1. Manajemen Perilaku Kekerasan
2. Manajemen Halusinasi
Penjelasan singkat:
1. Perilaku Kekerasan dan Manajemen Perilaku Kekerasan: Pasien menunjukkan perilaku marah-marah, mengamuk, dan ingin memukul serta menjambak orang.
2. Distorsi Persepsi Sensori: Halusinasi Auditorik dan Manajemen Halusinasi: Pasien mengalami halusinasi auditorik dengan mendengar suara yang menyuruhnya pergi.
3. Perubahan Proses Pikir: Pasien menunjukkan pemikiran yang terganggu, seperti -
Article No. 99 | 18 Sep 2024
Klinis : gangguan presepsi sensori
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "gangguan presepsi sensori", kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R40.1
- Deskripsi: Gangguan presepsi sensori
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 780.1
- Deskripsi: Gangguan persepsi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R40.1 mewakili "gangguan presepsi sensori", yang termasuk dalam kategori "gejala, tanda, dan temuan klinis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain".
- Kode ICD-9-CM 780.1 mewakili "gangguan persepsi", yang termasuk dalam kategori "gejala, tanda, dan keadaan yang tidak jelas".
- Gangguan presepsi sensori dapat melibatkan perubahan dalam cara individu mempersepsikan atau menginterpretasikan stimuli sensorik, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, r -
Article No. 100 | 18 Sep 2024
Klinis : gangguan presepsi sensori
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi gangguan persepsi sensorik:
SDKI: Gangguan Persepsi Sensorik
SLKI: Tingkat Persepsi Sensorik Terganggu
SIKI: Manajemen Gangguan Persepsi Sensorik -
Article No. 7 | 17 Sep 2024
Klinis : Subyektif luka di kedua kaki; RPS: badan lemes 2 hari, ada luka di kedua kaki sejak dulu. tidak mau makan. sudah periksa ke dr. Utchu, saran amputasi; RPD: DM tidak terkontrol, HT; RPK: -; RPO: Apidra 3x6 iu/SC Lantus 1x12 iu/SC Lisinopril 5mg 0-1 Obyektif Kepala=Normal; Mata: Normal; Gigi: Normal; Leher: Normal; Thorak: Normal; Abdomen: Normal; Genital: Tidak Diperiksa; Ekstremitas: Abnormal; Ket.Fisik: Pedis dextra dan sinistra : luka baik , granulasi positif , terdapat jaringan nekrotik , ujung jari 1 pedis (S) nekrose ( hitam ); Ket.Lokalis: ; EKG: sinus rhytm; RAD.: -; Lab.: DL cr ur GDA 454 Assesment DM Hiperglikemi, Diabetic Foot
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.65
- Deskripsi: Diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi ulkus kaki diabetes
Penjelasan:
- Pasien memiliki riwayat diabetes melitus (DM) yang tidak terkontrol dan mengalami luka di kedua kaki.
- Adanya luka di kaki dengan gambaran granulasi positif, jaringan nekrotik, dan nekrosis pada ujung jari kaki menunjukkan komplikasi ulkus kaki diabetes.
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
Penjelasan:
- Pasien juga memiliki riwayat hipertensi (HT) berdasarkan riwayat pengobatan dengan lisinopril.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 84.11
- Deskripsi: Amputasi jari kaki
Penjelasan:
- Dokter sebelumnya menyarankan untuk dilakukan amputasi pada jari kaki yang mengalami nekrosis.
- Meskipun belum dilakukan, amputasi jari kaki merupakan tindakan yang mungkin dipertimbangkan untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
Catatan tambahan:
- Pasien juga mengalami hiperglikemia dengan kadar gula darah acak (GDA) sebesar 454 mg/dL, yang menunjukkan kontrol diabetes yang buruk.
- Pengobatan yang sedang dijalani oleh pasien meliputi Apidra (insulin kerja cepat) 3 kali sehari dengan dosis 6 -
Article No. 8 | 17 Sep 2024
Klinis : Subyektif luka di kedua kaki; RPS: badan lemes 2 hari, ada luka di kedua kaki sejak dulu. tidak mau makan. sudah periksa ke dr. Utchu, saran amputasi; RPD: DM tidak terkontrol, HT; RPK: -; RPO: Apidra 3x6 iu/SC Lantus 1x12 iu/SC Lisinopril 5mg 0-1 Obyektif Kepala=Normal; Mata: Normal; Gigi: Normal; Leher: Normal; Thorak: Normal; Abdomen: Normal; Genital: Tidak Diperiksa; Ekstremitas: Abnormal; Ket.Fisik: Pedis dextra dan sinistra : luka baik , granulasi positif , terdapat jaringan nekrotik , ujung jari 1 pedis (S) nekrose ( hitam ); Ket.Lokalis: ; EKG: sinus rhytm; RAD.: -; Lab.: DL cr ur GDA 454 Assesment DM Hiperglikemi, Diabetic Foot
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi di atas:
1. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027)
Luaran: Kadar Glukosa Darah (L.08066)
Intervensi:
- Pemantauan Kadar Glukosa Darah (I.01929)
- Edukasi Pengelolaan Diabetes (I.01948)
- Manajemen Hiperglikemia (I.03625)
2. Kerusakan Integritas Jaringan (D.0129)
Luaran: Integritas Jaringan Kulit & Membran Mukosa (L.02133)
Intervensi:
- Perawatan Luka (I.12383)
- Perawatan Amputasi (I.01254)
- Manajemen Jaringan Perifer (I.05184)
3. Defisit Nutrisi (D.0014)
Luaran: Status Nutrisi (L.03333)
Intervensi:
- Manajemen Nutrisi (I.03563)
- Pemberian Makanan (I.05256)
- Edukasi Diet (I.12467)
Intervensi utama berfokus pada manajemen kadar gula darah, perawatan luka di kaki, serta perbaikan status nutrisi. Kolaborasi dengan dokter dan tim kesehatan lain juga diperlukan dalam tatalaksana komprehensif pasien. -
Article No. 9 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis campak pada pasien anak perempuan berusia 5 tahun:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (Measles)
Campak adalah penyakit virus yang sangat menular, disebabkan oleh virus campak dari keluarga Paramyxovirus. Gejala khas campak meliputi:
- Demam tinggi
- Ruam kulit makulopapular yang menyebar dari wajah ke tubuh
- Bintik Koplik (bintik putih kecil di mukosa mulut)
- Batuk kering
- Konjungtivitis (mata merah)
Diagnosis campak dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang khas seperti yang dialami oleh pasien ini. Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap virus campak dapat membantu konfirmasi diagnosis.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan diagnosis campak.
Penatalaksanaan campak umumnya bersifat suportif, seperti:
- Istirahat yang cukup
- Hidrasi yang adekuat
- Pemberian antipiretik untuk mengendalikan demam
- Vitamin A untuk menurunkan risiko komplikasi
Pencegahan campak dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sesuai jadwal imunisasi. Selain itu, isolasi pasien dan penerapan kewaspadaan airborne juga penting untuk mencegah penularan ke orang lain.
Dengan perawatan suportif yang tepat, sebagian besar kasus campak akan semb -
Article No. 10 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala yang mengarah pada campak:
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
1. Hipertermia
2. Risiko Perdarahan
3. Intoleransi Aktivitas
4. Defisit Nutrisi
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak terjadi perdarahan
3. Toleransi terhadap aktivitas meningkat
4. Status nutrisi membaik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Observasi suhu tubuh
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Lakukan kompres hangat
- Anjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
2. Pencegahan Perdarahan
- Observasi tanda-tanda perdarahan
- Hindari tindakan invasif yang tidak perlu
- Kolaborasi pemberian vitamin K jika diperlukan
3. Manajemen Energi
- Observasi toleransi aktivitas pasien
- Bantu ADL sesuai kebutuhan
- Anjurkan istirahat cukup
4. Manajemen Nutrisi
- Observasi status nutrisi pasien
- Berikan makanan sesuai kebutuhan gizi
- Kolaborasi dengan ahli gizi jika diperlukan
Catatan: Intervensi keperawatan ini harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan kebijakan institusi layanan kesehatan. -
Article No. 11 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala yang mengarah pada campak:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
- Hipertermia (D.0130)
- Ruam (D.0109)
- Ketidakefektifan bersihan jalan napas (D.0001)
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat demam (L.03012)
- Kondisi kulit (L.02003)
- Kepatenan jalan napas (L.03003)
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen hipertermia (I.08004)
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Lakukan kompres hangat
- Perawatan ruam (I.08015)
- Monitor karakteristik ruam (lokasi, ukuran, warna)
- Hindari garukan atau gesekan pada area ruam
- Berikan lotion atau krim pelembap sesuai indikasi
- Manajemen jalan napas (I.01011)
- Monitor pola napas dan bunyi napas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian terapi oksigen jika diperlukan
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan berfokus pada pengelolaan gejala campak seperti demam, ruam, dan masalah pernapasan. Pemantauan kondisi pasien, pemberian perawatan suportif, dan kolaborasi dengan tim medis sangat penting untuk pemulihan -
Article No. 12 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan campak:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
- Hipertermia (D.0130)
- Ruam (D.0109)
- Ketidakefektifan bersihan jalan napas (D.0001)
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat demam (L.03012)
- Kondisi kulit (L.02003)
- Kepatenan jalan napas (L.03003)
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen hipertermia (I.15506)
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Berikan antipirektik sesuai indikasi
- Manajemen pruritus (I.12564)
- Kaji karakteristik ruam dan pruritus
- Berikan perawatan kulit yang tepat
- Anjurkan menghindari faktor pencetus
- Manajemen jalan napas (I.01011)
- Monitor pola napas dan bunyi napas
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Berikan oksigen sesuai indikasi
Catatan: Diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan ini merupakan langkah awal dalam menyusun rencana asuhan keperawatan. Diperlukan pengkajian lebih lanjut dan penyesuaian berdasarkan kondisi spesifik pasien serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter untuk menentukan tindakan yang paling tepat.