Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 70 | 18 Sep 2024
Klinis : sudah seminggu ini mengalami batuk dan sesak napas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SLKI: Pemeliharaan Fungsi Pernapasan
SIKI: Manajemen Jalan Napas
Penjelasan singkat:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI): Mengidentifikasi adanya hambatan dalam membersihkan jalan napas yang dapat menyebabkan sesak napas.
- Pemeliharaan Fungsi Pernapasan (SLKI): Fokus pada intervensi untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Manajemen Jalan Napas (SIKI): Intervensi keperawatan untuk membuka, mempertahankan, dan melindungi jalan napas pasien. -
Article No. 71 | 18 Sep 2024
Klinis : demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak tergolong lain
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk diagnosis demam yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang lebih spesifik.
- Kode ini digunakan jika penyebab demam tidak dapat ditentukan atau tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori demam lainnya, seperti demam malaria (B50-B54), demam tifoid dan paratifo (A01), atau demam rheumatik (I00-I02).
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk demam.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis spesifik untuk demam sebagai diagnosis utama.
Penjelasan:
- Demam umumnya bukan merupakan diagnosis utama, tetapi tanda atau gejala dari suatu penyakit.
- Kode ICD-9-CM yang -
Article No. 72 | 18 Sep 2024
Klinis : Respirasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Respirasi, berikut adalah Diagnosa Keperawatan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Nafas Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Nafas -
Article No. 73 | 18 Sep 2024
Klinis : Respirasi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi Respirasi, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J00-J99
- Deskripsi: Penyakit sistem pernapasan
- Kategori ini mencakup berbagai kondisi yang berkaitan dengan sistem pernapasan, seperti infeksi saluran napas atas (J00-J06), influenza dan pneumonia (J09-J18), penyakit paru obstruktif kronis (J40-J47), dan lain-lain.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 93.0-93.99
- Deskripsi: Prosedur diagnostik dan terapeutik pada sistem pernapasan
- Kategori ini mencakup berbagai prosedur atau tindakan medis yang berhubungan dengan sistem pernapasan, seperti ventilasi mekanis (93.90), bronkoskopi (33.21-33.24), dan lain-lain.
Kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang spesifik akan -
Article No. 74 | 18 Sep 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Singkat:
SDKI: Penurunan Perfusi Jaringan
SLKI: Perfusi Jaringan Terganggu
SIKI: Penurunan Pertukaran Gas -
Article No. 75 | 18 Sep 2024
Klinis : Tn. T, pria 56 tahun asal Malang, dirujuk ke IPD dengan BPJS kelas 2. Ia mengeluhkan lemas dan nafsu makan menurun, dengan riwayat DM tipe 2 selama 10 tahun dan mantan perokok. Setahun terakhir, ia mengalami batuk dengan sedikit dahak, demam 38°C (2 bulan lalu), sesak nafas (3 minggu lalu), penurunan berat badan 10 kg (3 bulan), kaki bengkak (2 minggu), dan batuk berdarah (1 bulan). Pemeriksaan menunjukkan GCS 15, TD 140/70, HR 96, RR 20, suhu 36°C, SpO2 98%, dan GDS 169. Diagnosis meliputi TB milier, anemia berat, CKD stadium 4, DM tipe 2, dan sindrom dyspepsia. Perawatan awal mencakup infus NaCl, injeksi santagesik, ranitidin, dan ondansetron. Pasien memerlukan ruang isolasi namun dirujuk karena kamar penuh, menggambarkan kompleksitas penanganan pasien dengan komorbiditas ganda, terutama TB dan DM.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. T:
SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas
2. Inefektif Perfusi Jaringan
3. Risiko Infeksi
SLKI:
1. Pemulihan Kesehatan Fisik
2. Manajemen Kesehatan
3. Pencegahan Komplikasi
SIKI:
1. Manajemen Energi
2. Manajemen Perfusi Perifer
3. Manajemen Infeksi -
Article No. 76 | 18 Sep 2024
Klinis : Tn. T, pria 56 tahun asal Malang, dirujuk ke IPD dengan BPJS kelas 2. Ia mengeluhkan lemas dan nafsu makan menurun, dengan riwayat DM tipe 2 selama 10 tahun dan mantan perokok. Setahun terakhir, ia mengalami batuk dengan sedikit dahak, demam 38°C (2 bulan lalu), sesak nafas (3 minggu lalu), penurunan berat badan 10 kg (3 bulan), kaki bengkak (2 minggu), dan batuk berdarah (1 bulan). Pemeriksaan menunjukkan GCS 15, TD 140/70, HR 96, RR 20, suhu 36°C, SpO2 98%, dan GDS 169. Diagnosis meliputi TB milier, anemia berat, CKD stadium 4, DM tipe 2, dan sindrom dyspepsia. Perawatan awal mencakup infus NaCl, injeksi santagesik, ranitidin, dan ondansetron. Pasien memerlukan ruang isolasi namun dirujuk karena kamar penuh, menggambarkan kompleksitas penanganan pasien dengan komorbiditas ganda, terutama TB dan DM.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. T:
SDKI:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Intoleransi aktivitas
3. Risiko infeksi
SLKI:
1. Pemantauan kesehatan
2. Manajemen aktivitas
3. Manajemen infeksi
SIKI:
1. Pemantauan nutrisi
2. Latihan fisik
3. Manajemen infeksi
Penjelasan singkat:
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh terkait penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan.
- Intoleransi aktivitas terkait lemah dan sesak napas.
- Risiko infeksi terkait riwayat TB milier dan kondisi imunitas yang menurun.
- Intervensi keperawatan meliputi pemantauan nutrisi, latihan fisik yang sesuai, dan manajemen infeksi yang komprehensif -
Article No. 77 | 18 Sep 2024
Klinis : EOSINOFIL 3,5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi EOSINOFIL 3,5, berikut adalah Diagnosa Keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI:
Risiko Infeksi
SLKI:
Kontrol Infeksi
SIKI:
Pemantauan Laboratorium: Eosinofil -
Article No. 78 | 18 Sep 2024
Klinis : eosofil 3,5 limfosit 45 leukosit 12
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data laboratorium yang diberikan, yaitu eosinofil 3,5, limfosit 45, dan leukosit 12, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
SDKI: Risiko perubahan profil hematologi
SLKI: Pemantauan fungsi hematologi
SIKI: Pemeriksaan darah lengkap
Penjelasan singkat:
- Risiko perubahan profil hematologi: Adanya perubahan dalam jumlah dan jenis sel-sel darah yang dapat menandakan kondisi patologis.
- Pemantauan fungsi hematologi: Tindakan keperawatan untuk memantau secara berkala profil hematologi pasien.
- Pemeriksaan darah lengkap: Pemeriksaan laboratorium untuk mengevaluasi kondisi sel-sel darah. -
Article No. 79 | 18 Sep 2024
Klinis : Tn. A berusia 30 tahun dirawat di Ruang Mawar RSX dengan diagnosa medis Pneumonia dan dirawat sejak tanggal 1 Oktober 2023 . Klien mengatakan sudah seminggu ini mengalami batuk dan sesak napas kemudian dibawa ke UGD RSX dan akhirnya dirawat di Ruang Mawar. Saat dilakukan pengkajian tanggal 3 Oktober 2023, hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut: Sistem pernapasan: klien mengatakan masih sesak napas dan batuk setiap kali batuk klien mengeluarkan dahak yang banyak, kental, dan berwarna hijau. Klien tidak mampu memeragakan batuk efektif. Frekuensi napas = 26x/menit, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada penggunaan otat bantu napas, gerakan dada simetris, tidak ada deviasi trachea, perkusi dada sonor, auskultasi suara napas ditemukan ronchi. Sistem Kardiovaskuler: Frekuensi nadi = 105x/menit, Tekanan darah = 120/70 mmHg, CRT = 2 detik, akral merah dan kering, auskulatasi jantung S1/S2 tunggal, tidak ada gallop, tidak ada murmur. Sistem persarafan: GCS = 4-5-6, reflek bisep positif, reflek trisep positif, reflek achilles positif, reflek babinski negatif, tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran Sistem perkemihan: volume urine 1500 cc/24 jam, tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri saat berkemih, BAK spontan, minum 1000 cc/hari. Sistem pencernaan: berat badan = 6- Kg, TB = 165 cm, tidak ada mual dan muntah, tidak ada nyeri perut, tidak ada lesi dan luka pada abdomen, klien menghabiskan porsi makan dari RS, frekuensi BAB = 1x/hari, bising usus = 8x/menit, tidak ada konstipasi Sistem muskuloskeletal: pergerakan sendi bebas, kekuatan otot = 5 di semua ekstremitas, klien dapat berjalan ke kamar mandi, tidak ada luka pada ekstremitas, turgor kulit baik. Psikososial: Klien menanyakan tentang penyakitnya kepada perawat, klien khawatir kalau penyakitnya tidak bisa disembuhkan, klien mengatakan bahwa penyakitnya ada hubungannya dengan kebiasaannya yang suka makan fast food. Klien merupakan perokok aktif dan selama sakit di rumah, klien masih sering merokok. Personal hygiene: klien tampak bersih, tidak ada bau badan, setiap hari ganti pakaian dan gosok gigi. Spiritual: klien sholat sambil berbaring selama sakit. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 2 Oktober 2023 Darah lengkap: Ukuran Hasil Satuan Nilai Rujukan Eritrosit (sel darah merah) 5,0 juta/μl 4,0 – 5,0 (P) 4,5 – 5,5 (L) Hemoglobin (Hb) 14 g/dL 12,0 – 14,0 (P) 13,0 – 16,0 (L) Hematokrit 45 % 40 – 50 (P) 45 – 55 (L) Basofil 1,0 % 0,0 – 1,0 Eosinofil 3,5 % 1,0 – 3,0 Batang1 5,4 % 2,0 – 6,0 Segmen1 55,0 % 50,0 – 70,0 Limfosit 45,0 % 20,0 – 40,0 Monosit 3,0 % 2,0 – 8,0 Laju endap darah (LED) 7 mm/jam < 15 (P) < 10 (L) Leukosit (sel darah putih) 12,0 103/μl 5,0 – 10,0 Trombosit 200 103/μl 150 – 400 Gas darah arteri Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan pH darah 7,3 7,35 – 7,45 SaO2 96 % 95 - 100 PaO2 72 mmHg 75 - 100 PaCO2 50 mmHg 35 - 45 HCO3 23 mEq/L 22–26 X ray dada: Kesimpulan: pneumonia bilateral Terapi yang didapat : Oksigen nasal 2 lpm Nebulizer combivent 3 x 2,5 mg Injeksi ceftriaxone 3 x 1 gram per IV
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. A:
SDKI:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Risiko infeksi
SLKI:
1. Peningkatan jalan napas
2. Pemulihan pola napas
3. Pencegahan infeksi
SIKI:
1. Manajemen jalan napas
2. Pemantauan respirasi
3. Manajemen infeksi