Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2028 | 12 Oct 2024
Klinis : seorang pasien datang ke ugd dengan keluhan nyeri ulu hati sakit kepala dan sesak napas tidak ada deman serta terdapat mual saat di cek tanda tanda vital tensi 140/80 suhu 36 pasien mengatakan sudah merasakan sakit seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Faktor yang berhubungan: proses penyakit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien akan melaporkan nyeri berkurang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Manajemen nyeri, asesmen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, dan terapi komplementer.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Penjelasan singkat:
SDKI:
- Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen dan/atau energi.
- Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien akan melakukan aktivitas tanpa kelelahan yang berlebihan.
SIKI:
- Intervensi yang dapat dilakukan: Manajemen aktivitas, oksigenasi, dan edukasi kepada pasien.
Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2029 | 12 Oct 2024
Klinis : seorang pasien datang ke ugd dengan keluhan nyeri ulu hati sakit kepala dan sesak napas tidak ada deman serta terdapat mual saat di cek tanda tanda vital tensi 140/80 suhu 36 pasien mengatakan sudah merasakan sakit seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kemungkinan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit, ditandai dengan keluhan nyeri ulu hati, sakit kepala, dan sesak napas.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari pengelolaan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, ekspresi wajah menunjukkan rileks, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut meliputi manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan terapi komplementer sesuai kondisi pasien.
2. Risiko ketidakstabilan hemodinamik berhubungan dengan proses penyakit, ditandai dengan tekanan darah 140/80 mmHg.
Penjelasan:
- SDKI: Risiko ketidakstabilan hemodinamik didefinisikan sebagai kerentanan terhadap perubahan pada fungsi kardiovaskular yang dapat mengancam kehidupan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah tanda-tanda vital dalam batas normal dan tidak ada tanda-tanda komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan pemberian obat-obatan sesuai kondisi pasien.
Harapan saya penjelasan singkat ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI. Jangan ragu untuk bertanya jika membutuhkan informasi lebih lanjut. -
Article No. 2030 | 12 Oct 2024
Klinis : seorang pasien datang ke ugd dengan keluhan nyeri ulu hati sakit kepala dan sesak napas tidak ada deman serta terdapat mual saat di cek tanda tanda vital tensi 140/80 suhu 36 pasien mengatakan sudah merasakan sakit seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
2. Pasien mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri.
3. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri
2. Manajemen nyeri farmakologis
3. Manajemen nyeri non-farmakologis
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI:
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan kelelahan, kelemahan, atau ketidakcukupan energi.
SLKI:
1. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
2. Pasien menunjukkan tanda vital dalam batas normal saat beraktivitas.
3. Pasien melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI:
1. Manajemen aktivitas
2. Manajemen energi
3. Edukasi aktivitas
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati, sakit kepala, sesak napas, dan mual. Tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah 140/80 mmHg dan suhu 36°C. Pasien mengatakan sudah merasakan sakit selama seminggu. Berdasarkan gejala yang disampaikan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan Nyeri Akut dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengkajian nyeri, manajemen nyeri farmakologis dan non-farmakologis, serta manajemen aktivitas dan energi untuk mengatasi ketidakmampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 2031 | 12 Oct 2024
Klinis : seorang pasien datang ke ugd dengan keluhan nyeri ulu hati sakit kepala dan sesak napas serta mual saat di cek tanda tanda vital tensi 140/80 suhu 36 pasien mengatakan sudah merasakan sakit seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit jantung (SDKI)
- Penjelasan: Nyeri ulu hati, sakit kepala, dan sesak napas adalah gejala umum yang dapat terjadi pada kondisi penyakit jantung, seperti angina pektoris atau infark miokard. Nyeri akut ini disebabkan oleh gangguan pada aliran darah ke jantung.
2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan kardiak berhubungan dengan penyakit jantung (SDKI)
- Penjelasan: Adanya penyakit jantung pada pasien dapat menyebabkan gangguan pada perfusi (aliran darah) ke jaringan jantung, sehingga berisiko mengalami komplikasi seperti kerusakan jaringan jantung.
3. Risiko tinggi intoleransi aktivitas berhubungan dengan penyakit jantung (SDKI)
- Penjelasan: Penyakit jantung dapat menyebabkan pasien mudah lelah dan tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara optimal, sehingga berisiko mengalami intoleransi aktivitas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan panduan yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan yang berkualitas. Ketiga standar ini saling terkait dan digunakan untuk memandu perawat dalam melakukan proses asuhan keperawatan secara sistematis dan terstandar. -
Article No. 2032 | 12 Oct 2024
Klinis : wanita 53
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi wanita 53 tahun.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Fungsi Jantung
Penjelasan: Kondisi ini terkait dengan penurunan fungsi jantung akibat proses penuaan, yang dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada jantung. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kardiovaskular.
2. Defisit Perawatan Diri
Penjelasan: Kondisi ini dapat terkait dengan penurunan kemampuan atau keterbatasan fisik dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, atau toileting.
3. Risiko Jatuh
Penjelasan: Kondisi ini dapat terkait dengan perubahan fisik, seperti penurunan keseimbangan, kekuatan otot, atau gangguan sensorik yang sering terjadi pada lansia, yang dapat meningkatkan risiko jatuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah set standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Ini bertujuan untuk memberikan panduan dan keseragaman dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan rencana perawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah set standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Ini bertujuan untuk memberikan panduan dalam menetapkan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan dan memantau kemajuan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah set standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Ini bertujuan untuk memberikan panduan dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, sistematis, dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 2033 | 12 Oct 2024
Klinis : wanita 53
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kurang Perawatan Diri (SLKI: Perawatan Diri)
Penjelasan: Klien berisiko mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, berhias, dan makan, yang dapat disebabkan oleh penurunan fungsi fisik, kognitif, atau psikososial.
2. Risiko Kurang Aktivitas Fisik (SLKI: Aktivitas Fisik)
Penjelasan: Klien berisiko mengalami penurunan aktivitas fisik yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan, seperti penurunan kebugaran, kekuatan, atau mobilitas.
3. Risiko Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SLKI: Nutrisi)
Penjelasan: Klien berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh, yang dapat berdampak pada status gizi dan kesehatan.
4. Risiko Gangguan Eliminasi (SLKI: Eliminasi)
Penjelasan: Klien berisiko mengalami gangguan dalam proses eliminasi, seperti inkontinensia urin atau defekasi, yang dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau lingkungan.
5. Risiko Gangguan Kardiovaskular (SLKI: Kardiovaskular)
Penjelasan: Klien berisiko mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular, seperti hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan sirkulasi, yang dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami oleh klien.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami oleh klien. -
Article No. 2034 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan umur 35 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas kepala pusing dan terasa berputar dan tidak nyaman saat bernafas sambil berbaring hasil pemeriksaan klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan fase ekspirasi memanjang nampak seperti dari segala-segel Saat bernapas pemeriksaan TD 145/95 mmhg Nad 100 kali per menit RR 34 kali per menit suhu tubuh 37 derajat celcius klien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak jatuh dari motor dan kepala membentur aspal keluarga mengatakan klien ada riwayat kejang sebelum masuk RS etiologi pola napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Penyebab: Gangguan neuromuskular, gangguan mekanis dinding dada, dan gangguan pernapasan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Pola Napas
- Indikator: Frekuensi napas, Irama napas, Kedalaman napas.
- Target: Pola napas kembali dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan fungsi jalan napas.
- Aktivitas: Mengkaji status pernapasan, memantau tanda-tanda vital, mengajarkan teknik pernapasan, dan memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
2. Manajemen Nyeri
- Tujuan: Mengurangi nyeri.
- Aktivitas: Mengkaji nyeri, memberikan analgesik sesuai indikasi, dan mengajarkan teknik manajemen nyeri.
3. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Tujuan: Mendeteksi perubahan status kesehatan.
- Aktivitas: Mengukur tanda-tanda vital secara teratur dan mencatat hasil pemantauan.
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 35 tahun mengalami sesak napas, pusing, dan rasa tidak nyaman saat bernafas sambil berbaring. Pemeriksaan menunjukkan penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspirasi yang memanjang, serta tanda-tanda vital yang tidak stabil (TD 145/95 mmHg, HR 100 kpm, RR 34 kpm, suhu 37°C). Pasien juga memiliki riwayat jatuh dari motor dan kejang sebelum masuk rumah sakit. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif, yang disebabkan oleh gangguan neuromuskular atau mekanis dinding dada.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen nyeri, dan pemantauan tanda-tanda vital untuk mempertahankan fungsi pernapasan, mengurangi nyeri, dan mendeteksi perubahan status kesehatan pasien. -
Article No. 2035 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan umur 35 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas kepala pusing dan terasa berputar dan tidak nyaman saat bernafas sambil berbaring hasil pemeriksaan klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan fase ekspirasi memanjang nampak seperti dari segala-segel Saat bernapas pemeriksaan TD 145/95 mmhg Nad 100 kali per menit RR 34 kali per menit suhu tubuh 37 derajat celcius klien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak jatuh dari motor dan kepala membentur aspal keluarga mengatakan klien ada riwayat kejang sebelum masuk RS tentukan etiologi pola napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan informasi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat. Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, pasien mengalami sesak napas, menggunakan otot bantu pernapasan, dan memiliki pernapasan yang memanjang pada fase ekspirasi. Selain itu, pasien juga mengalami gejala pusing dan tidak nyaman saat berbaring, serta riwayat jatuh dari motor yang menyebabkan trauma kepala.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi, penurunan kekuatan dan daya tahan otot pernapasan, serta cedera neurologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan:
1. Pola napas normal
2. Tidak menggunakan otot bantu pernapasan
3. Tidak ada tanda-tanda distress pernapasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitor status pernapasan (frekuensi, kedalaman, irama)
2. Berikan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi ekspansi paru
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. Ajarkan teknik pernapasan dalam dan batuk efektif
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab pola napas tidak efektif
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif, dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2036 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan umur 35 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas kepala pusing dan terasa berputar dan tidak nyaman saat bernafas sambil berbaring hasil pemeriksaan klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan fase ekspirasi memanjang nampak seperti dari segala-segel Saat bernapas pemeriksaan TD 145/95 mmhg Nad 100 kali per menit RR 34 kali per menit suhu tubuh 37 derajat celcius klien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak jatuh dari motor dan kepala membentur aspal keluarga mengatakan klien ada riwayat kejang sebelum masuk RS tolong buatkan etiologi pola napas tidak efektif berdasarkan kasus diatas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Definisi (SDKI):
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Karakteristik (SDKI):
1. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Irama napas tidak teratur
3. Perubahan frekuensi napas
4. Perubahan kedalaman napas
5. Sesak napas
Etiologi (SDKI):
1. Gangguan mekanis jalan napas
2. Gangguan kekuatan otot pernapasan
3. Kecemasan
Penjelasan:
Berdasarkan data yang diberikan, klien mengalami sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, dan fase ekspirasi yang memanjang. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada pola napas klien, yang diindikasikan oleh karakteristik pola napas tidak efektif sesuai standar SDKI. Etiologi yang mungkin adalah gangguan mekanis jalan napas akibat cedera kepala saat terjatuh dari motor, serta kemungkinan kecemasan terkait dengan kejadian tersebut.
Luaran yang diharapkan (SLKI):
1. Pola napas membaik
2. Penggunaan otot bantu pernapasan menurun
3. Frekuensi napas dalam batas normal
4. Klien dapat bernapas dengan nyaman
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Observasi pola napas
3. Atur posisi semi fowler
4. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
5. Latihan napas dalam dan batuk efektif
6. Berikan edukasi terkait pola napas tidak efektif
Diharapkan dengan intervensi keperawatan yang tepat, klien dapat menunjukkan perbaikan pola napas, pengurangan penggunaan otot bantu pernapasan, dan dapat bernapas dengan nyaman. -
Article No. 2037 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan umur 35 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas kepala pusing dan terasa berputar dan tidak nyaman saat bernafas sambil berbaring hasil pemeriksaan klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan fase ekspirasi memanjang nampak seperti dari segala-segel Saat bernapas pemeriksaan TD 145/95 mmhg Nad 100 kali per menit RR 34 kali per menit suhu tubuh 37 derajat celcius klien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak jatuh dari motor dan kepala membentur aspal keluarga mengatakan klien ada riwayat kejang sebelum masuk RS diagnosa risiko cedera
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan gangguan pertukaran gas akibat cedera kepala.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau status pernapasan, mengatur posisi tubuh pasien, memberikan oksigen, dan melakukan tindakan lain untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat.
2. Risiko Cedera berhubungan dengan riwayat jatuh dari motor dan benturan kepala.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko Cedera didefinisikan sebagai kerentanan terhadap cidera fisik yang dapat mengakibatkan kerusakan tubuh.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mencegah terjadinya cedera.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, mempertahankan lingkungan yang aman, dan mengajarkan pasien serta keluarga tentang manajemen risiko cedera.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan pasien.