Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 256 | 21 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan pendarahan di tangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami pendarahan di tangan, berikut adalah contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan (Bleeding Risk)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari sistem vaskular.
- Faktor risiko: Gangguan hemostasis, trauma, obat-obatan, prosedur pembedahan, dll.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi perdarahan, kontrol perdarahan, pemulihan hemodinamik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan perdarahan, terapi cairan/transfusi darah, aplikasi tekan langsung, dll.
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat membantu mencegah dan menangani risiko perdarahan pada pasien. -
Article No. 257 | 21 Sep 2024
Klinis : SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri: Tingkat sensasi fisik yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh individu.
2. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan nyeri.
3. Pemulihan Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah tersebut, berkurang sesuai dengan yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
2. Monitoring Tanda Vital: Pemantauan secara berkala terhadap tanda-tanda vital pasien.
3. Pemberian Analgetik: Pemberian obat penghilang rasa sakit sesuai dengan resep dokter.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis" menunjukkan bahwa pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, monitoring tanda vital, dan pemberian analgetik sesuai dengan resep dokter, untuk membantu mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh pasien. -
Article No. 258 | 21 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan gigi impaksi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk pasien dengan kondisi gigi impaksi, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K01.1
- Deskripsi: Gigi impaksi
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 86.11
- Deskripsi: Ekstraksi gigi impaksi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 K01.1 merupakan kode diagnosis untuk gigi impaksi. Gigi impaksi terjadi ketika gigi tidak dapat tumbuh dengan normal dan terperangkap dalam tulang atau jaringan lunak.
- Kode ICD-9-CM 86.11 merupakan kode prosedur atau tindakan untuk ekstraksi gigi impaksi. Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan gigi yang terperangkap tersebut.
- Jika tindakan lain dilakukan, seperti pemotongan jaringan lunak atau pembedahan untuk mengakses gigi impaksi, maka akan ada kode ICD-9-CM tambahan yang sesuai dengan prosedur yang dilakukan. -
Article No. 259 | 21 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan gigi impaksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan gigi impaksi, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan impaksi gigi
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan nyata atau potensial, yang berasal dari impaksi gigi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, terapi analgesik, terapi komplementer, dan edukasi pasien.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan impaksi gigi
Penjelasan:
- SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan, yang disebabkan oleh impaksi gigi.
- SLKI: Pasien tidak mengalami tanda-tanda infeksi, pasien dapat mendemonstrasikan perilaku pencegahan infeksi.
- SIKI: Perawatan luka, manajemen infeksi, edukasi pencegahan infeksi.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut akibat impaksi gigi
Penjelasan:
- SDKI: Perubahan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu fungsi sehari-hari, yang disebabkan oleh nyeri akut akibat impaksi gigi.
- SLKI: Pasien dapat melaporkan peningkatan kualitas dan kuantitas tidur, pasien dapat beristirahat dengan baik.
- SIKI: Manajemen nyeri, terapi relaksasi, edukasi manajemen tidur. -
Article No. 260 | 21 Sep 2024
Klinis : SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak terspesifik
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 338.18
- Deskripsi: Nyeri akut, lainnya
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R52 digunakan untuk mewakili nyeri, tidak terspesifik. Ini mencakup berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis.
- Kode ICD-9-CM 338.18 digunakan untuk mewakili nyeri akut lainnya, tidak terspesifik. Ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis. -
Article No. 261 | 21 Sep 2024
Klinis : SIKI Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis keperawatan.
- Untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, terdapat beberapa ciri/karakteristik definitif dalam SDKI, seperti: kelelahan yang cepat, dispnea, cyanosis, takikardia, dan lain-lain.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan luaran/hasil keperawatan yang diharapkan.
- Untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, beberapa luaran yang dapat ditetapkan adalah: toleransi aktivitas meningkat, dispnea berkurang, kelelahan berkurang, dan lain-lain.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
- Untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, intervensi yang dapat dilakukan antara lain: manajemen oksigen, manajemen energi, manajemen aktivitas, dan lain-lain.
Dengan adanya SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan proses asuhan keperawatan secara terstruktur dan terarah, mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi. -
Article No. 262 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien perempuan usia 16 tahun datang dengan keluhan rahang miring sejak 1 tahun lalu. pasien memiliki kebiasaan menopang dagu. pasien merasakan tidak nyaman saat digunakan makan. pasien ingin dilakukan perawatan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M26.12
- Deskripsi: Malposisi rahang bawah, simetris
Penjelasan:
- Kode M26.12 dalam ICD-10 digunakan untuk mendiagnosis kondisi malposisi rahang bawah yang simetris, seperti yang dialami oleh pasien.
- Pasien perempuan usia 16 tahun mengalami keluhan rahang miring sejak 1 tahun lalu, yang menunjukkan adanya malposisi rahang bawah.
- Keluhan tidak nyaman saat digunakan makan juga merupakan gejala yang sesuai dengan kondisi malposisi rahang bawah.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 524.10
- Deskripsi: Maloklusi, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode 524.10 dalam ICD-9-CM digunakan untuk mendiagnosis maloklusi (malposisi gigi atau rahang) yang tidak spesifik.
- Maloklusi adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan malposisi rahang bawah, seperti yang dialami oleh pasien.
- Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercantum dalam ICD-9-CM untuk kasus ini, karena pasien hanya ingin dilakukan perawatan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perlu mendapatkan perawatan yang sesuai untuk mengatasi malposisi rahang bawahnya, seperti misalnya pemasangan perangkat ortopedi atau tindakan bedah rahang, tergantung pada tingkat keparahan dan rekomendasi dari dokter yang menangani. -
Article No. 263 | 21 Sep 2024
Klinis : Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R53.1 (Intoleransi Aktivitas) digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami ketidakmampuan atau ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas fisik yang biasanya dapat dilakukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan kardiovaskular, pernapasan, atau metabolik, yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen selama aktivitas.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: -
Penjelasan:
- Intoleransi aktivitas tidak memiliki kode ICD-9-CM yang spesifik, karena kode-kode tersebut lebih berfokus pada prosedur dan tindakan medis.
- Penanganan untuk intoleransi aktivitas biasanya melibatkan pengobatan dan rehabilitasi yang disesuaikan dengan penyebab mendasarnya, seperti terapi fisik, pengaturan gaya hidup, dan manajemen penyakit penyebab. -
Article No. 264 | 21 Sep 2024
Klinis : Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Kriteria hasil: Klien dapat beraktivitas sesuai kapasitas tanpa tanda-tanda intoleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Intoleransi Aktivitas:
- Mengevaluasi kemampuan klien dalam beraktivitas.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas.
- Mengatur aktivitas sesuai dengan kapasitas klien.
- Memberikan istirahat yang cukup antara aktivitas.
- Mengajarkan teknik-teknik konservasi energi.
- Memantau tanda-tanda vital selama beraktivitas.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menggambarkan ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Intervensi keperawatan yang dilakukan meliputi evaluasi kemampuan beraktivitas, identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi, pengaturan aktivitas, pemberian istirahat yang cukup, pengajaran teknik konservasi energi, dan pemantauan tanda-tanda vital selama beraktivitas. Tujuannya adalah agar klien dapat beraktivitas sesuai kapasitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. -
Article No. 265 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien mengeluh gigi atas kanannya sakit. 3 hari yang lalu pasien cabut giginya namun gigi sebelahnya terasa sakit. Pasien sudah minum obat namun sakit belum mereda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K08.8
- Deskripsi: Kondisi gigi dan struktur pendukungnya lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode K08.8 digunakan untuk menggambarkan kondisi gigi atau struktur pendukungnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Dalam kasus ini, pasien mengeluh sakit pada gigi atas kanan setelah pencabutan gigi, yang menunjukkan adanya komplikasi atau masalah pada gigi yang telah dicabut atau gigi di dekatnya.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 25.91
- Deskripsi: Penyembuhan yang terlambat setelah ekstraksi gigi
Penjelasan:
- Kode 25.91 digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika penyembuhan setelah ekstraksi gigi terlambat atau tidak normal.
- Dalam kasus ini, pasien masih merasakan sakit pada gigi sebelahnya meskipun sudah 3 hari sejak pencabutan, sehingga dapat dikategorikan sebagai penyembuhan yang terlambat.
Jadi, kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah K08.8 (Kondisi gigi dan struktur pendukungnya lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain), dan kode ICD-9-CM yang terkait adalah 25.91 (Penyembuhan yang terlambat setelah ekstraksi gigi).