Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 478 | 24 Sep 2024
Klinis : Kasus Pemicu: Seorang perawat melakukan kunjungan ke suatu wilayah RW, informasi dari ketua Rsetempat terdapat 1orang remaja putri yang dikeluarkan dari sekolah karena hamil diluar nikah, warga terlihat mengucilkan remaja tersebut karena wilayah RW kental dengan nuansa keagamaan. Belum pernah terbentuk posyandu remaja karena remaja belum sadar akan pentingnya kesehatan. dari kasus di atas tolong bikin kan saya analisa data
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah analisis data dan diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan:
Analisis Data:
1. Remaja putri dikeluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.
2. Warga di wilayah RW mengucilkan remaja tersebut karena wilayah tersebut kental dengan nuansa keagamaan.
3. Belum pernah terbentuk Posyandu Remaja karena remaja belum sadar akan pentingnya kesehatan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Isolasi Sosial
- Definisi: Pengalaman individu yang merasa terisolasi dari orang lain, kelompok, atau masyarakat.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan, stigma atau prasangka sosial.
- Gejala dan Tanda: Menarik diri dari interaksi sosial, merasa tidak diterima, dan kurang partisipasi dalam kegiatan sosial.
2. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Intake nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Faktor psikologis (depresi, cemas), pengetahuan yang kurang tentang kebutuhan nutrisi.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, asupan nutrisi yang tidak adekuat, dan pengetahuan yang kurang tentang kebutuhan nutrisi.
3. Kurang Pengetahuan
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
- Faktor yang berhubungan: Kurangnya paparan informasi, kurangnya minat, dan kurangnya pemahaman.
- Gejala dan Tanda: Pernyataan yang tidak sesuai dengan informasi yang benar, ketidakmampuan untuk menjelaskan konsep, dan perlunya informasi tambahan.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Berisi daftar diagnosis keperawatan yang disepakati secara nasional.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosis keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Berisi daftar luaran keperawatan yang diharapkan dapat dicapai oleh klien.
- Membantu perawat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, sistematis, dan sesuai dengan kebutuhan klien. -
Article No. 479 | 24 Sep 2024
Klinis : An R datang kerumah sakit dengan dibawah oleh ibunya dengan keluhan perdarahan, hasil anamnesa didapatkan bahwah klien mudah perdarahan dan darah sulit berhenti mengalir, dan dari pemeriksaan fisik didapat RR 20 x/mnt, S 38.5 C, n 80 x/mnt, TD 120/80 mmHg, klien tampak pucat, lemas,bibir kering,dan sianosis, CRT 3 detik. Ibu An R mengatakan anaknya sering muntah dan tidak mau makan. Keluarga mengatakan kakak An R menderita penyakit yang sama dan meninggal saat usia 1 tahun, keluarga berharap An R dapat sembuh. Pasien demam naik turun, pasien tidak bisa berjalan dan makin lama pasien tidak bisa mengangkat badannya pasien tampak pucat, keadaan fisik melemah, kulit tampak pucat, keadaan fisik melemah,konjuntiva anemis, TTV, RR 20 x/mnt, S 38.5 C, N 80 x/mnt, TD 120/80 mmhg,riwayat kesehatan masa laluPada masa dalam kandungan pemeriksaan kehamilan di lakukan oleh bidan. Ibu mendapatkan obat penambah darah dan ibu tidak pernah mengalami sakit pada saat hamil, hanya mual-mual, muntah. Pada waktu trimester I, ibu mendapatkan suntikan imunisasi TT 2X. Bayi lahir dengan BB lahir 2,8kg, pb 50cm, dan bayi tidak ada kelainan bawaan. Sejak lahir pasien tidak mengalami sakit, hanya demam setelah mendapat imunasi seperti campak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diidentifikasi:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Perdarahan Kronis
b. Intoleransi Aktivitas
2. Penjelasan singkat:
a. Risiko Perdarahan Kronis
- SDKI: Risiko Perdarahan Kronis
- SLKI: Kontrol Perdarahan
- SIKI: Manajemen Perdarahan
Penjelasan: Pasien mengalami perdarahan yang sulit berhenti, tampak pucat, dan tanda-tanda hipovolemia (RR 20x/mnt, S 38,5°C, N 80x/mnt, TD 120/80 mmHg, CRT 3 detik). Hal ini menunjukkan adanya risiko perdarahan kronis yang harus segera ditangani.
b. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Penjelasan: Pasien tampak lemas, tidak dapat berjalan, dan tidak dapat mengangkat badannya. Hal ini menunjukkan adanya intoleransi aktivitas yang disebabkan oleh kondisi kesehatannya.
Selain itu, berdasarkan riwayat kesehatan masa lalu yang Anda deskripsikan, kemungkinan besar pasien memiliki kondisi hematologis yang menyebabkan perdarahan dan komplikasi lainnya, seperti anemia aplastik, trombositopenia, atau kelainan pembekuan darah. Pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter diperlukan untuk menegakkan diagnosa pasti dan memberikan penanganan yang sesuai. -
Article No. 480 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien demam naik turun, pasien tidak bisa berjalan dan makin lama pasien tidak bisa mengangkat badannya pasien tampak pucat, keadaan fisik melemah, kulit tampak pucat, keadaan fisik melemah,konjuntiva anemis, TTV, RR 20 x/mnt, S 38.5 C, N 80 x/mnt, TD 120/80 mmhg,riwayat kesehatan masa laluPada masa dalam kandungan pemeriksaan kehamilan di lakukan oleh bidan. Ibu mendapatkan obat penambah darah dan ibu tidak pernah mengalami sakit pada saat hamil, hanya mual-mual, muntah. Pada waktu trimester I, ibu mendapatkan suntikan imunisasi TT 2X. Bayi lahir dengan BB lahir 2,8kg, pb 50cm, dan bayi tidak ada kelainan bawaan. Sejak lahir pasien tidak mengalami sakit, hanya demam setelah mendapat imunasi seperti campak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, dapat disusun Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan pasien tidak bisa berjalan dan tidak bisa mengangkat badannya.
2. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan demam naik turun.
3. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan anemia ditandai dengan kulit pucat dan konjungtiva anemis.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan.
2. Hipertermia: Suhu tubuh di atas rentang normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan untuk melepaskan panas.
3. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer: Aliran darah menuju atau meninggalkan jaringan perifer yang tidak adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari sesuai kemampuan.
2. Hipertermia: Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal.
3. Perfusi Jaringan Perifer: Pasien menunjukkan kualitas perfusi jaringan perifer yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Manajemen aktivitas, Latihan aktivitas, Peningkatan mobilitas.
2. Hipertermia: Manajemen demam, Terapi cairan, Pengendalian lingkungan.
3. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer: Manajemen anemia, Manajemen sirkulasi, Manajemen oksigenasi. -
Article No. 481 | 24 Sep 2024
Klinis : Demam suhu 37,8 Celcius, kulit hangat, pasien rewel, bab berdarah, tidak nafsu makan, bab cair berampas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi.
2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan diare.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat berdasarkan kondisi pasien.
- Diagnosa keperawatan dalam SDKI diklasifikasikan berdasarkan domain dan kelas yang spesifik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran (outcome) yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- Luaran keperawatan dalam SLKI diklasifikasikan berdasarkan domain dan kelas yang sesuai dengan diagnosa keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan dalam SIKI diklasifikasikan berdasarkan domain dan kelas yang sesuai dengan diagnosa keperawatan dan luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, SDKI, SLKI, dan SIKI dapat digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 482 | 24 Sep 2024
Klinis : Ny. D, G4P2Ab1, 33 tahun, Usia kehamilan 36-38 minggu, datang ke PKM Pakisaji mengeluhkan nyeri pada bagian anus dan keputihan yang banyak. Klien mengatakan cemas akan keadaannya akan mengganggu proses persalinannya nanti. Ny. D memiliki keluhan nyeri dibagian anus yang disebabkan oleh kondisi hemoroid yang masih bengkak sejak 2 hari yang lalu. Nyeri yang dirasakan seperti ada kedutan dengan skala 2. Nyeri dirasakan semakin meningkat saat mengejan. Karena kondisi ini ibu merasakan cemas dengan proses persalinannya nanti. Takut tidak bisa melahirkan normal (SC).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan hemoroid.
2. Kecemasan berhubungan dengan proses persalinan.
Penjelasan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan hemoroid:
SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1994).
SLKI: Klien melaporkan penurunan nyeri, menunjukkan wajah rileks, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
SIKI: Manajemen nyeri, pemberian analgetik, kompres hangat/dingin, dan edukasi pengelolaan nyeri.
2. Kecemasan berhubungan dengan proses persalinan:
SDKI: Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
SLKI: Klien dapat mengungkapkan kecemasan yang dirasakan, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan dapat beristirahat dengan nyaman.
SIKI: Terapi relaksasi, pemberian informasi, dan dukungan emosional.
Kesimpulan:
Ny. D mengalami nyeri akut berhubungan dengan kondisi hemoroid yang masih bengkak dan cemas akan proses persalinannya nanti. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian analgetik, kompres hangat/dingin, edukasi pengelolaan nyeri, terapi relaksasi, pemberian informasi, dan dukungan emosional. -
Article No. 483 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang disampaikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis pada kasus ini.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 (Campak, tanpa komplikasi) sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hal ini menunjukkan kemungkinan pasien mengalami campak.
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis, karena pada kasus ini yang didiagnosis adalah penyakit campak, dan tidak disebutkan adanya prosedur atau tindakan medis yang dilakukan. -
Article No. 484 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan paparan agen infeksi penyakit campak.
SDKI:
- Definisi: Kerentanan untuk masuknya, perlekatan, dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor berhubungan: Paparan agen infeksi penyakit campak.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Tidak terjadi infeksi sekunder selama perawatan.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi sekunder (demam, ruam, bintik Koplik, batuk, dan mata merah).
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan tanda dan gejala infeksi, pencegahan penularan penyakit, edukasi tentang pencegahan infeksi, dan pemberian terapi sesuai indikasi.
Penjelasan singkat:
Pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi penyakit campak. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Infeksi" yang berhubungan dengan paparan agen infeksi penyakit campak. Perawat perlu melakukan pemantauan tanda-tanda vital, gejala infeksi, dan pencegahan penularan penyakit, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi. Intervensi keperawatan lainnya akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan hasil pemeriksaan lebih lanjut. -
Article No. 485 | 24 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan, 33 tahun, Usia kehamilan 36-38 minggu, datang ke PKM Pakisaji mengeluhkan nyeri pada bagian anus dan keputihan yang banyak. Klien mengatakan cemas akan keadaannya akan mengganggu proses persalinannya nanti. Ny. D memiliki keluhan nyeri dibagian anus yang disebabkan oleh kondisi hemoroid yang masih bengkak sejak 2 hari yang lalu. Nyeri yang dirasakan seperti ada kedutan dengan skala 2. Nyeri dirasakan semakin meningkat saat mengejan. Karena kondisi ini ibu merasakan cemas dengan proses persalinannya nanti. Takut tidak bisa melahirkan normal (SC).
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I84.0
- Deskripsi: Hemoroid eksternal dengan komplikasi
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 46.23
- Deskripsi: Prosedur untuk hemoroid eksternal
Penjelasan:
- Kode ICD-10 I84.0 digunakan untuk menggambarkan kondisi hemoroid eksternal dengan komplikasi, dalam kasus ini adalah nyeri dan pembengkakan pada anus.
- Kode ICD-9-CM 46.23 menunjukkan prosedur untuk penanganan hemoroid eksternal, yang dapat dilakukan jika diperlukan.
- Selain itu, Ny. D juga mengalami keputihan yang banyak, namun tidak ada kode ICD-10 yang spesifik untuk kondisi ini. Dalam kasus ini, keputihan mungkin dapat dikaitkan dengan perubahan hormonal selama kehamilan.
- Ny. D juga merasa cemas dengan kondisinya saat ini dan khawatir akan mengganggu proses persalinannya nanti. Meskipun tidak ada kode ICD-10 spesifik untuk kecemasan, hal ini dapat didokumentasikan dalam catatan medis sebagai bagian dari evaluasi dan penanganan kondisi Ny. D. -
Article No. 486 | 24 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan, 33 tahun, Usia kehamilan 36-38 minggu, datang ke PKM Pakisaji mengeluhkan nyeri pada bagian anus dan keputihan yang banyak. Klien mengatakan cemas akan keadaannya akan mengganggu proses persalinannya nanti. Ny. D memiliki keluhan nyeri dibagian anus yang disebabkan oleh kondisi hemoroid yang masih bengkak sejak 2 hari yang lalu. Nyeri yang dirasakan seperti ada kedutan dengan skala 2. Nyeri dirasakan semakin meningkat saat mengejan. Karena kondisi ini ibu merasakan cemas dengan proses persalinannya nanti. Takut tidak bisa melahirkan normal (SC).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Anorektal berhubungan dengan kondisi hemoroid.
2. Kecemasan berhubungan dengan proses persalinan.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Nyeri Anorektal: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan di daerah anus dan rektum.
b. Kecemasan: Kekhawatiran, ketakutan, atau keprihatinan yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Nyeri Anorektal:
- Tujuan: Klien melaporkan penurunan nyeri.
- Indikator: Skala nyeri menurun, Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Kecemasan:
- Tujuan: Klien melaporkan penurunan kecemasan.
- Indikator: Klien dapat mengenali tanda-tanda kecemasan, Klien dapat mengatasi kecemasan yang dirasakan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Nyeri Anorektal:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Komplementer: Kompres hangat
b. Kecemasan:
- Manajemen Kecemasan
- Terapi Relaksasi
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen nyeri anorektal, seperti pemberian kompres hangat, posisi yang nyaman, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik.
2. Manajemen kecemasan, seperti memberikan dukungan emosional, edukasi tentang proses persalinan, dan latihan relaksasi.
3. Evaluasi perkembangan kondisi klien dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan proses persalinan berjalan dengan baik. -
Article No. 487 | 24 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan, 33 tahun, Usia kehamilan 36-38 minggu, datang ke PKM Pakisaji keputihan yang banyak dan berbau. klien mengalami obesitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Vagina berhubungan dengan keputihan yang banyak dan berbau
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Infeksi Vagina: Keadaan rentan terjadinya invasi atau kolonisasi mikroorganisme patogen pada vagina yang dapat menimbulkan gejala-gejala.
- Faktor risiko: Kehamilan, obesitas, kebersihan genitalia yang buruk.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Infeksi: Kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
- Integritas Kulit dan Membran Mukosa: Kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit dan membran mukosa.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Infeksi: Tindakan untuk mencegah dan mengontrol infeksi.
- Perawatan Vulva dan Perineal: Tindakan untuk mempertahankan kebersihan dan kesehatan vulva dan perineal.
Dalam kasus ini, klien perempuan usia 33 tahun dengan usia kehamilan 36-38 minggu mengalami keputihan yang banyak dan berbau. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi vagina, terutama dengan adanya faktor risiko obesitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen infeksi dan perawatan vulva/perineal untuk mencegah dan mengontrol infeksi, serta mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa.