Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 534 | 24 Sep 2024
Klinis : nyeri uluhati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi nyeri ulu hati:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan actual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Klien melaporkan nyeri yang berkurang
- Klien menunjukkan perilaku yang mengindikasikan penurunan nyeri
- Klien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Berikan intervensi farmakologis
- Berikan intervensi non-farmakologis (misalnya relaksasi, distraksi, kompres hangat)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi nyeri
Jadi, untuk kondisi nyeri ulu hati, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Standar luaran dan intervensi keperawatan yang dapat diberikan berfokus pada pengurangan nyeri dan pemulihan status kesehatan klien. -
Article No. 535 | 24 Sep 2024
Klinis : pasien tiba-tiba pingsan,nyeri ulu hati,mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu pasien tiba-tiba pingsan, nyeri ulu hati, dan mual, berikut adalah kemungkinan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau yang dibutuhkan secara mandiri.
- SLKI: Pemulihan status fungsional, Pemulihan aktivitas kehidupan sehari-hari, Pemulihan toleransi aktivitas.
- SIKI: Manajemen aktivitas, Manajemen energi, Pemberian dukungan emosional.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Pengendalian nyeri, Pemulihan fungsional, Pemulihan status kenyamanan.
- SIKI: Manajemen nyeri, Pemberian analgetik, Relaksasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Mual
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau tidak enak yang mengarah pada dorongan untuk memuntahkan isi lambung.
- SLKI: Pemulihan status kenyamanan, Pemulihan status cairan, Pemulihan fungsi gastrointestinal.
- SIKI: Manajemen mual dan muntah, Pemberian antiemetik, Manajemen cairan.
Penjelasan singkat:
- SDKI adalah Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia yang memuat definisi, karakteristik mayor dan minor, serta faktor yang berhubungan untuk setiap diagnosa keperawatan.
- SLKI adalah Standar Luaran Keperawatan Indonesia yang memuat berbagai luaran yang dapat dicapai oleh pasien sebagai hasil dari intervensi keperawatan.
- SIKI adalah Standar Intervensi Keperawatan Indonesia yang memuat berbagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 536 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien demam tinggi 38,5 c,nyeri kepala berat sebelah kanan ke belakang,nyeri pada ekstremitas,akral dingin pada ekstremitas,nyeri dada seperti tertindih
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala-gejala yang disebutkan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak tergolongkan
2. Kode ICD-10:
- Kode: R51
- Deskripsi: Sakit kepala
3. Kode ICD-10:
- Kode: R20.2
- Deskripsi: Perasaan dingin pada ekstremitas
4. Kode ICD-10:
- Kode: R07.4
- Deskripsi: Nyeri dada, tak tergolongkan
Penjelasan:
1. Kode R50.9 (Demam, tak tergolongkan) digunakan untuk demam dengan suhu tubuh tinggi (38,5°C) yang tidak dapat diklasifikasikan lebih spesifik.
2. Kode R51 (Sakit kepala) digunakan untuk nyeri kepala berat sebelah kanan ke belakang.
3. Kode R20.2 (Perasaan dingin pada ekstremitas) digunakan untuk gejala akral dingin pada ekstremitas.
4. Kode R07.4 (Nyeri dada, tak tergolongkan) digunakan untuk nyeri dada seperti tertindih yang tidak dapat diklasifikasikan lebih spesifik.
Dalam kasus ini, tidak terdapat informasi yang menunjukkan adanya prosedur atau tindakan medis yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM yang dapat disertakan. -
Article No. 537 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien demam tinggi 38,5 c,nyeri kepala berat sebelah kanan ke belakang,nyeri pada ekstremitas,akral dingin pada ekstremitas,nyeri dada seperti tertindih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
2. Nyeri akut
3. Intolerasi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia
SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas ambang batas normal.
SLKI: Menurunkan suhu tubuh, mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI: Manajemen suhu tubuh, terapi dingin/hangat.
2. Nyeri Akut
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI: Mengurangi nyeri, manajemen nyeri.
SIKI: Manajemen nyeri, terapi farmakologi, terapi non-farmakologi.
3. Intolerasi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, akibat keterbatasan fisik.
SLKI: Meningkatkan toleransi aktivitas, manajemen aktivitas.
SIKI: Manajemen aktivitas, terapi latihan.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan di atas didasarkan pada gejala-gejala yang Anda deskripsikan, yaitu demam tinggi, nyeri kepala, nyeri ekstremitas, akral dingin, dan nyeri dada. Hipertermia menggambarkan peningkatan suhu tubuh, Nyeri Akut menggambarkan pengalaman nyeri yang dirasakan pasien, dan Intolerasi Aktivitas menggambarkan keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas akibat kondisi tersebut. -
Article No. 538 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang laki laki umur 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sesak napas. sesak napas memberat sejak 7 hari sebelum masuk rs. sesak napas dirasakan sepanjang hari dan semakin hari semakin memberat. pasien juga mengeluh batuk disertai dahak yang kental. Batuk yang dialami sudah lama dan tak kunjung sembuh. pasien mengeluh penurunan nafsu makan. Brdasarkan hasil pengkajian ditemukan bunyi napas mengi, purse lips breathing, tampak udem di daerah tungkai, tampak pengguanaan otot bantupernapasan, sianosis, dan terlihat barrel chest. hasil TTV : TD 140/80 Mmhg , frekuensi nadi 86 kali permenit , frekuensi napas 30 kali permenit suhu 38'5 derajat celcius . pasien punya riwayat sebagai perokok, pasien tampak lemah dan sering memegang dadanya ketika batuk. hasil pemeriksaan laboratorium Hb. 7,1 gr/dl. pemeriksaan radiologi, kesan : emfisema
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Karakteristik: Sesak napas, purse lips breathing, penggunaan otot bantu pernapasan, pola napas yang tidak teratur, perubahan frekuensi napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Pola Napas Efektif
- Indikator: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, tidak ada sesak napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi, Manajemen Ventilasi.
- Tindakan: Mengatur posisi pasien, memberikan oksigen, memantau status pernapasan, mengajarkan teknik batuk efektif, dll.
2. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI:
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik: Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, lemah, perubahan tingkat hemoglobin.
SLKI:
- Luaran: Status Nutrisi Adekuat
- Indikator: Berat badan dalam batas normal, nafsu makan baik, tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Nutrisi, Manajemen Berat Badan.
- Tindakan: Memantau asupan dan output nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, pemberian suplemen, dll.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami sesak napas yang memberat, batuk dengan dahak kental, penurunan nafsu makan, dan tanda-tanda penyakit pernapasan kronis seperti emfisema. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif dan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Intervensi keperawatan akan berfokus pada manajemen jalan napas, oksigenasi, ventilasi, serta manajemen nutrisi dan berat badan pasien. -
Article No. 539 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang laki laki umur 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sesak napas. sesak napas memberat sejak 7 hari sebelum masuk rs. sesak napas dirasakan sepanjang hari dan semakin hari semakin memberat. pasien juga mengeluh batuk disertai dahak yang kental. Batuk yang dialami sudah lama dan tak kunjung sembuh. pasien mengeluh penurunan nafsu makan. Brdasarkan hasil pengkajian ditemukan bunyi napas mengi, purse lips breathing, tampak udem di daerah tungkai, tampak pengguanaan otot bantupernapasan, sianosis, dan terlihat barrel chest. hasil TTV : TD 140/80 Mmhg , frekuensi nadi 86 kali permenit , frekuensi napas 30 kali permenit suhu 38'5 derajat celcius . pasien punya riwayat sebagai perokok, pasien tampak lemah dan sering memegang dadanya ketika batuk. hasil pemeriksaan laboratorium Hb. 7,1 gr/dl. pemeriksaan radiologi, kesan : emfisema
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosis Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi pernapasan yang adekuat.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki pola napas yang efektif.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi yang optimal.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat.
3. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan.
SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
Berdasarkan kondisi pasien, yang mengalami sesak napas, batuk, penurunan nafsu makan, dan tampak lemah, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif, Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi tindakan untuk memperbaiki fungsi pernapasan, mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi, dan meningkatkan toleransi terhadap aktivitas. -
Article No. 540 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang laki laki umur 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sesak napas. sesak napas memberat sejak 7 hari sebelum masuk rs. sesak napas dirasakan sepanjang hari dan semakin hari semakin memberat. pasien juga mengeluh batuk disertai dahak yang kental. Batuk yang dialami sudah lama dan tak kunjung sembuh. pasien mengeluh penurunan nafsu makan. Brdasarkan hasil pengkajian ditemukan bunyi napas mengi, purse lips breathing, tampak udem di daerah tungkai, tampak pengguanaan otot bantupernapasan, sianosis, dan terlihat barrel chest. hasil TTV : TD 140/80 Mmhg , frekuensi nadi 86 kali permenit , frekuensi napas 30 kali permenit suhu 38'5 derajat celcius . pasien punya riwayat sebagai perokok, pasien tampak lemah dan sering memegang dadanya ketika batuk. hasil pemeriksaan laboratorium Hb. 7,1 gr/dl. pemeriksaan radiologi, kesan : emfisema
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.1
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien menunjukkan gejala sesak napas yang memberat, batuk dengan dahak, penurunan nafsu makan, dan temuan pemeriksaan fisik seperti ronki, penggunaan otot bantu napas, barrel chest yang mengarah pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Kode ICD-10 J44.1 digunakan untuk mengindikasikan eksaserbasi akut dari PPOK, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 93.91
- Deskripsi: Terapi oksigen
Penjelasan:
- Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami gangguan pernapasan, tatalaksana yang mungkin diberikan adalah terapi oksigen, yang tercakup dalam kode ICD-9-CM 93.91. -
Article No. 541 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang laki laki umur 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sesak napas. sesak napas memberat sejak 7 hari sebelum masuk rs. sesak napas dirasakan sepanjang hari dan semakin hari semakin memberat. pasien juga mengeluh batuk disertai dahak yang kental. Batuk yang dialami sudah lama dan tak kunjung sembuh. pasien mengeluh penurunan nafsu makan. Brdasarkan hasil pengkajian ditemukan bunyi napas mengi, purse lips breathing, tampak udem di daerah tungkai, tampak pengguanaan otot bantupernapasan, sianosis, dan terlihat barrel chest. hasil TTV : TD 140/80 Mmhg , frekuensi nadi 86 kali permenit , frekuensi napas 30 kali permenit suhu 38'5 derajat celcius . pasien punya riwayat sebagai perokok, pasien tampak lemah dan sering memegang dadanya ketika batuk. hasil pemeriksaan laboratorium Hb. 7,1 gr/dl. pemeriksaan radiologi, kesan : emfisema
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif (00032) berhubungan dengan peningkatan upaya napas, yang ditandai dengan bunyi napas mengi, purse lips breathing, penggunaan otot bantu pernapasan, dan frekuensi napas meningkat.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pola napas tidak efektif (00032) adalah ketidakmampuan untuk bernapas dengan rileks, menghambat ventilasi yang adekuat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Dengan diagnosa ini, outcome yang diharapkan adalah pasien dapat bernapas dengan pola napas yang efektif, ditandai dengan frekuensi napas normal, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, tidak ada sianosis, dan tidak ada keluhan sesak napas.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, manajemen ventilasi, dan pemantauan respirasi.
Selain itu, beberapa diagnosa keperawatan lain yang mungkin muncul berdasarkan kondisi pasien, antara lain:
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002) berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
3. Intoleransi aktivitas (00088) berhubungan dengan kelemahan yang ditandai dengan pasien tampak lemah dan sering memegang dadanya ketika batuk.
4. Kelelahan (00093) berhubungan dengan penyakit kronis yang ditandai dengan pasien tampak lemah.
5. Risiko perdarahan (00206) berhubungan dengan kadar Hb yang rendah (7,1 gr/dl).
Dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan dalam menentukan diagnosa, hasil, dan intervensi keperawatan yang tepat untuk setiap kondisi pasien. -
Article No. 542 | 24 Sep 2024
Klinis : Pemantauan Nutrisi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi Pemantauan Nutrisi, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z71.3
- Deskripsi: Konsultasi untuk masalah nutrisi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 Z71.3 digunakan untuk mengkodekan konsultasi atau pemantauan nutrisi, yang mencakup penyelidikan atau pemberian saran tentang nutrisi atau diet secara umum.
- Kode ini dapat digunakan untuk pemantauan atau konsultasi rutin terkait nutrisi, bukan untuk diagnosis spesifik terkait masalah nutrisi.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: V65.3
- Deskripsi: Konsultasi untuk masalah nutrisi
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM V65.3 memiliki deskripsi yang sama dengan kode ICD-10 Z71.3, yaitu digunakan untuk mengkodekan konsultasi atau pemantauan nutrisi secara umum.
- Kode ini juga digunakan untuk konsultasi atau pemantauan rutin terkait nutrisi, bukan untuk diagnosis spesifik. -
Article No. 543 | 24 Sep 2024
Klinis : Pemantauan Nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi Pemantauan Nutrisi:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Asupan Nutrisi yang Tidak Adekuat
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Malnutrisi adalah keadaan dimana individu berisiko mengalami penurunan berat badan, atau asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan yang sehat, dan asupan nutrisi yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan status nutrisi, pemberian konseling nutrisi, dan kolaborasi dengan tenaga gizi untuk pemberian suplemen atau perencanaan diet yang sesuai.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tujuan atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien.