Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 514 | 24 Sep 2024
Klinis : RR 28 SaO2 94 N 110 TD 110/70 Nyeri ulu hati diaforesis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, yaitu RR 28, SaO2 94, N 110, TD 110/70, nyeri ulu hati, dan diaforesis, maka dapat dirumuskan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sebagai berikut:
1. Diagnosis Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Pola Napas
b. Nyeri Akut
2. Penjelasan Singkat:
a. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakseimbangan antara ventilasi dan kebutuhan oksigenasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pola napas efektif, Pertukaran gas adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi, Pemantauan Respirasi.
b. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Kontrol nyeri, Nyeri terkontrol.
- SIKI: Manajemen Nyeri, Pengurangan Nyeri.
Penjelasan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas:
- Ditandai dengan peningkatan frekuensi napas (RR 28) dan penurunan saturasi oksigen (SaO2 94%).
- Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pertukaran gas atau peningkatan kebutuhan oksigen.
2. Nyeri Akut:
- Ditandai dengan keluhan nyeri di ulu hati dan adanya diaforesis (keringat berlebih).
- Nyeri dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penyakit jantung, gangguan gastrointestinal, atau masalah lainnya.
Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah memperbaiki pola napas menjadi efektif, serta mengurangi atau mengontrol rasa nyeri yang dialami. -
Article No. 515 | 24 Sep 2024
Klinis : pasien laki-laki umur 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan diare lebih dari 5x sehari selama 2 hari badannya saat ini terasa panas dan pusing.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai untuk kasus ini adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis karena infeksi yang diasumsikan
Penjelasan:
- Kode A09 dalam ICD-10 digunakan untuk diagnosis diare dan gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi, yang diduga merupakan penyebab utama dari gejala diare yang dialami oleh pasien.
- Pasien laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan diare lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari, disertai demam dan pusing, yang mengarah pada diagnosis infeksi gastrointestinal.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik yang dapat diberikan dari informasi yang tersedia.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang disebutkan dalam kasus ini.
Penjelasan:
- Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis spesifik yang disebutkan untuk kasus ini.
- Tindakan yang mungkin dilakukan adalah pemberian cairan intravena, antiemetik, dan antibiotik, tetapi kode ICD-9-CM untuk tindakan tersebut tidak dapat ditentukan tanpa informasi lebih lanjut. -
Article No. 516 | 24 Sep 2024
Klinis : pasien laki-laki umur 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan diare lebih dari 5x sehari selama 2 hari badannya saat ini terasa panas dan pusing.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi berhubungan dengan diare dan demam
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Dehidrasi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan gangguan homeostasis cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
2. Status Hidrasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Pemantauan Tanda Vital
3. Terapi Cairan
Penjelasan singkat:
Pasien laki-laki 35 tahun dengan keluhan diare lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dan demam berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Dehidrasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan, pemantauan tanda vital, dan pemberian terapi cairan untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan status hidrasi pasien. -
Article No. 517 | 24 Sep 2024
Klinis : Anak 1 tahun sudah 2 hari bab cair lebih dari 10x
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis (jika ada):
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis karena infeksi yang tidak diidentifikasi.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk penanganan diare pada anak usia 1 tahun.
- Deskripsi: Tindakan yang mungkin dilakukan adalah pemberian cairan rehidrasi oral (ORS) dan pemantauan kondisi anak.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A09 digunakan untuk mendiagnosis diare dan gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi yang belum teridentifikasi penyebabnya. Ini sesuai dengan kondisi anak usia 1 tahun yang mengalami diare cair lebih dari 10 kali dalam 2 hari.
- Pada anak usia 1 tahun dengan diare, penanganan utamanya adalah pemberian cairan rehidrasi oral (ORS) untuk mencegah dehidrasi. Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan ini, karena pemberian ORS merupakan penanganan standar untuk diare pada anak.
- Selain itu, perlu dilakukan pemantauan kondisi anak, termasuk gejala dehidrasi, penurunan berat badan, dan tanda-tanda lain yang mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut. -
Article No. 518 | 24 Sep 2024
Klinis : Anak 1 tahun sudah 2 hari bab cair lebih dari 10x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu anak 1 tahun yang sudah 2 hari mengalami diare (bab cair lebih dari 10 kali), maka dapat diterapkan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Diare
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare adalah pengeluaran feses cair atau lunak yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, serta dapat pula disebabkan oleh intoleransi makanan atau gangguan pencernaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Restorasi Cairan dan Elektrolit
2. Kontrol Infeksi
3. Pemulihan Status Nutrisi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Manajemen Diare
3. Perawatan Hidrasi
4. Edukasi Kesehatan
Penerapan diagnosa dan intervensi keperawatan tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah diare pada anak, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mencegah komplikasi, serta memberikan edukasi kepada keluarga untuk perawatan di rumah. -
Article No. 519 | 24 Sep 2024
Klinis : Batik berdahak, pilek, sesak rr 30 retraksi dada ada nafas cepat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien mengalami batuk berdahak, pilek, sesak napas dengan frekuensi respirasi 30 kali per menit dan retrasi dada, serta adanya napas cepat, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, peningkatan produksi sekret, kelemahan otot-otot pernapasan, kecemasan.
- Gejala dan tanda: Batuk tidak efektif, dahak berlebihan, napas cuping hidung, penurunan oksigenasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas
- Ventilasi Spontan
- Status Pernapasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Pernapasan
- Manajemen Oksigenasi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan acuan untuk menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan kondisi pasien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah acuan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Sedangkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah acuan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 520 | 24 Sep 2024
Klinis : Hb 6 pucat, lemas, akral dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi dengan Hb 6, pucat, lemas, dan akral dingin:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan atau kehilangan darah yang ditandai dengan Hb 6, pucat, lemas, dan akral dingin.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Penurunan cairan intravaskular yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan cairan.
- Faktor Risiko: Perdarahan, kehilangan cairan melalui saluran cerna, kulit, dan sistem urinari.
- Karakteristik Klinis: Penurunan Hb, pucat, lemas, akral dingin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan volume cairan yang adekuat, ditandai dengan peningkatan Hb, kulit kembali normal, dan tidak lemas lagi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pantau tanda-tanda vital, intake-output, dan status hidrasi.
2. Berikan cairan intravena sesuai dengan kebutuhan penggantian cairan.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian produk darah jika diperlukan.
4. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda kekurangan cairan.
Penjelasan singkat:
Kondisi dengan Hb 6, pucat, lemas, dan akral dingin menunjukkan adanya kekurangan volume cairan akibat perdarahan atau kehilangan darah. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah kekurangan volume cairan. Tujuan keperawatan adalah untuk mengembalikan volume cairan yang adekuat, yang dapat dicapai melalui intervensi seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian produk darah jika diperlukan. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. -
Article No. 521 | 24 Sep 2024
Klinis : diagnosis yang muncul jika seseorang mengalami dekompensasi kordis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi dekompensasi kardiak, diagnosis keperawatan yang mungkin muncul adalah:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak (Impaired Tissue Perfusion: Cardiopulmonary)
- Penjelasan singkat: Kondisi ketika ada gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jantung, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen ke jaringan jantung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan ketika ada gangguan suplai oksigen dan nutrisi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen ke jaringan jantung.
- Faktor Risiko: Penyakit kardiovaskular, kelemahan jantung, gangguan ritme jantung, cedera miokard.
- Karakteristik Definisi: Nyeri dada, dispnea, edema, penumpukan cairan, penurunan curah jantung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan jantung membaik, tanda-tanda vital stabil, edema berkurang, toleransi aktivitas meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan elektrolit, pemberian oksigen, pemberian obat-obatan sesuai resep, aktivitas fisik yang sesuai. -
Article No. 522 | 24 Sep 2024
Klinis : diagnosis yang muncul jika seseorang mengalami gagal jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah informasi mengenai diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi gagal jantung:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak
3. Kelebihan Volume Cairan
4. Hambatan Bersih Jalan Napas
5. Ansietas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak: Penurunan sirkulasi darah ke jantung, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan jantung.
3. Kelebihan Volume Cairan: Akumulasi cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh.
4. Hambatan Bersih Jalan Napas: Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari hambatan.
5. Ansietas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
2. Perfusi Jaringan Kardiak Membaik
3. Volume Cairan Seimbang
4. Jalan Napas Bebas Hambatan
5. Ansietas Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Energi
2. Manajemen Perfusi Jaringan
3. Manajemen Cairan
4. Manajemen Jalan Napas
5. Manajemen Ansietas
Ringkasan:
Pada pasien dengan gagal jantung, diagnosa keperawatan yang muncul berfokus pada masalah intoleransi aktivitas, perfusi jaringan jantung, keseimbangan cairan, bersihan jalan napas, dan ansietas. Intervensi keperawatan yang sesuai akan membantu mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu meningkatkan toleransi aktivitas, memperbaiki perfusi jantung, menjaga keseimbangan cairan, mempertahankan jalan napas bebas, dan menurunkan ansietas. -
Article No. 523 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang ibu membawa bayinya berumur 4 bulan ke Puskesmas untuk imunisasi berdasarkan kartu imunisasi yang dibawa oleh ibu perawat menjelaskan tentang pemberian imunisasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kesiapan meningkatkan pengetahuan terkait imunisasi pada bayi
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Kesiapan meningkatkan pengetahuan adalah kemampuan untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi atau ketrampilan baru terkait kesehatan yang dapat ditingkatkan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah mendapatkan edukasi, orangtua menunjukkan pemahaman yang baik tentang imunisasi pada bayi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi, jadwal imunisasi, manfaat dan efek samping imunisasi, serta membantu orang tua mempersiapkan bayi untuk imunisasi.
Penjelasan Singkat:
Pada kondisi ini, perawat perlu memberikan edukasi kepada ibu terkait imunisasi bayi. Perawat dapat menjelaskan tentang jadwal imunisasi, manfaat dan efek samping imunisasi, serta membantu ibu mempersiapkan bayi untuk mendapatkan imunisasi. Setelah edukasi, diharapkan ibu dapat memahami dengan baik pentingnya imunisasi untuk kesehatan bayi.