Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 598 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan Proses Pikir
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Koping Individu Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. Perubahan Proses Pikir
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan dalam proses mental yang meliputi persepsi, pemikiran, dan kesadaran.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perbaikan proses mental yang meliputi persepsi, pemikiran, dan kesadaran.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi untuk membantu pasien dalam memperbaiki proses mental yang terganggu.
2. Risiko Perilaku Kekerasan
- SDKI: Kondisi di mana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- SLKI: Penurunan risiko perilaku kekerasan pada individu.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah dan mengendalikan perilaku kekerasan pada individu.
3. Koping Individu Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan individu dalam mengelola stressor atau perubahan yang terjadi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu dalam mengelola stressor atau perubahan yang terjadi.
- SIKI: Intervensi untuk membantu individu dalam mengembangkan strategi koping yang efektif.
Penjelasan di atas merupakan contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap pasien memiliki kondisi unik, sehingga diagnosa dan intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi spesifik masing-masing pasien. -
Article No. 599 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi kesehatan mental, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F00-F99
- Deskripsi: Gangguan mental, gangguan perilaku dan gangguan perkembangan neurologis. Kategori F00-F99 mencakup berbagai kondisi mental dan perilaku, termasuk gangguan neurosis, psikosis, bipolar, depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan kepribadian, dan gangguan perkembangan, seperti autisme.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 290-319
- Deskripsi: Gangguan mental. Kategori 290-319 mencakup berbagai kondisi mental dan perilaku, seperti demensia, skizofrenia, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, dan gangguan perkembangan.
Dalam ICD-9-CM, prosedur atau tindakan terkait kesehatan mental dapat dikodekan menggunakan kode-kode seperti:
- Kode: 94.xx
- Deskripsi: Prosedur terapi psikiatri, seperti terapi individu, terapi kelompok, terapi keluarga, dan intervensi psikososial lainnya.
Catatan penting:
- Kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan untuk tujuan diagnostik, perawatan, dan pencatatan medis.
- Pemilihan kode yang tepat tergantung pada diagnosis spesifik, gejala, dan riwayat pasien.
- Dokter atau profesional kesehatan yang berwenang harus menentukan kode yang sesuai berdasarkan penilaian klinis dan dokumentasi medis. -
Article No. 600 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Proses Pikir
3. Koping Inefektif
4. Gangguan Citra Tubuh
5. Gangguan Identitas Diri
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perilaku Kekerasan: Kemungkinan terjadinya tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
2. Gangguan Proses Pikir: Perubahan dalam kemampuan berpikir yang mengganggu fungsi kognitif.
3. Koping Inefektif: Ketidakmampuan individu untuk melakukan tindakan konstruktif untuk mengatasi stresor.
4. Gangguan Citra Tubuh: Persepsi negatif terhadap penampilan fisik atau fungsi tubuh.
5. Gangguan Identitas Diri: Perubahan konsep diri yang mengganggu fungsi psikososial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perilaku: Kemampuan individu untuk mengelola perilaku yang berpotensi membahayakan.
2. Proses Pikir: Kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan rasional.
3. Strategi Koping: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan konstruktif dalam mengatasi stresor.
4. Citra Tubuh: Persepsi positif individu terhadap penampilan fisik dan fungsi tubuh.
5. Konsep Diri: Persepsi individu tentang dirinya yang mempengaruhi fungsi psikososial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku Kekerasan: Intervensi untuk mengelola perilaku yang berpotensi membahayakan.
2. Terapi Realitas: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dan rasional.
3. Terapi Kognitif: Intervensi untuk membantu individu mengembangkan strategi koping yang efektif.
4. Terapi Peningkatan Citra Tubuh: Intervensi untuk membantu individu memiliki persepsi positif terhadap penampilan fisik dan fungsi tubuh.
5. Terapi Identitas Diri: Intervensi untuk membantu individu memahami dan menerima konsep dirinya.
Penting untuk diingat bahwa diagnosa keperawatan dan intervensi yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan didasarkan pada penilaian komprehensif oleh perawat. -
Article No. 601 | 25 Sep 2024
Klinis : intervensi kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk intervensi kecemasan pada remaja:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan perubahan fisik, emosional, dan psikologis remaja.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan subyektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Kemampuan mengatasi kecemasan meningkat
3. Perilaku tenang dan terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian kecemasan
2. Manajemen kecemasan
3. Terapi relaksasi
4. Terapi kognitif
5. Terapi kelompok
6. Edukasi kecemasan
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan pada remaja meliputi:
1. Pengkajian kecemasan untuk mengidentifikasi sumber kecemasan, tingkat kecemasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Manajemen kecemasan dengan teknik distraksi, relaksasi, dan teknik kognitif.
3. Terapi relaksasi seperti latihan napas dalam, relaksasi otot, dan visualisasi positif.
4. Terapi kognitif untuk mengubah persepsi negatif dan pikiran irasional menjadi lebih positif.
5. Terapi kelompok untuk memberikan dukungan emosional dan berbagi pengalaman.
6. Edukasi kecemasan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan remaja dalam mengatasi kecemasan.
Tujuan intervensi ini adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan kemampuan remaja dalam mengatasi kecemasan, dan menciptakan perilaku yang tenang dan terkendali. -
Article No. 602 | 25 Sep 2024
Klinis : intervensi kecemasan remaja
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "intervensi kecemasan remaja", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan cemas generalisasi
Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "intervensi kecemasan remaja", namun beberapa kode yang mungkin sesuai adalah:
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 94.34
- Deskripsi: Terapi perilaku, tidak lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 F41.1 (Gangguan cemas generalisasi) merupakan diagnosis yang sesuai untuk kondisi "intervensi kecemasan remaja". Gangguan cemas generalisasi adalah kondisi di mana individu mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, kesehatan, atau hubungan sosial.
2. Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "intervensi kecemasan remaja", namun kode 94.34 (Terapi perilaku, tidak lain) mungkin dapat digunakan untuk menggambarkan prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kecemasan pada remaja, seperti terapi kognitif-perilaku atau intervensi psikososial lainnya. -
Article No. 603 | 25 Sep 2024
Klinis : Kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi kecemasan pada remaja:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang yang memperingatkan individu tentang bahaya yang mungkin terjadi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Kemampuan mengatasi kecemasan meningkat
3. Adaptasi psikologis meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
- Identifikasi penyebab dan tingkat kecemasan
- Latihan relaksasi
- Terapi distraksi
- Terapi kognitif
2. Peningkatan Koping
- Identifikasi mekanisme koping yang efektif
- Latihan teknik koping
- Dukungan emosional
3. Terapi Reminisens
- Menggali pengalaman masa lalu yang menyenangkan
- Membahas pengalaman masa lalu
- Melibatkan keluarga dalam terapi reminisens
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, perawat dapat membantu remaja dalam mengelola dan mengatasi kecemasan yang dialaminya. -
Article No. 604 | 25 Sep 2024
Klinis : Kecemasan remaja
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.0
- Deskripsi: Gangguan panik [serangan panik]
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F41.0 digunakan untuk diagnosis kecemasan remaja, karena kecemasan remaja dapat diklasifikasikan sebagai gangguan panik atau serangan panik.
- Gangguan panik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan serangan rasa cemas atau ketakutan yang timbul secara tiba-tiba dan tidak terduga, disertai dengan gejala somatik seperti palpitasi, berkeringat, gemetar, dan lain-lain.
- Kecemasan remaja seringkali muncul dalam bentuk gangguan panik, sehingga kode ICD-10 F41.0 sesuai untuk mendiagnosis kondisi ini.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk kecemasan remaja.
- Deskripsi: -
Penjelasan:
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang secara spesifik digunakan untuk diagnosis kecemasan remaja.
- Kecemasan remaja dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kode ICD-9-CM yang berhubungan dengan gangguan kecemasan, seperti:
- 300.01 Gangguan panik tanpa agorafobia
- 300.02 Gangguan panik dengan agorafobia
- 300.00 Gangguan kecemasan, tidak terspesifikasi
- Namun, tidak ada kode ICD-9-CM yang secara khusus menyebutkan "kecemasan remaja". -
Article No. 605 | 25 Sep 2024
Klinis : Kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi kecemasan pada remaja, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan. Dalam kasus kecemasan remaja, SDKI yang sesuai adalah:
- Definisi: Respon emosional dan perilaku terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan yang tidak diketahui atau diharapkan.
- Karakteristik Definisi: Perasaan was-was, tegang, khawatir, takut, dan gelisah.
- Faktor yang Berhubungan: Perubahan perkembangan, perubahan status kesehatan, perubahan lingkungan, perubahan peran, ancaman terhadap harga diri, dll.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Dalam kasus kecemasan remaja, SLKI yang sesuai adalah:
- Tujuan: Klien menunjukkan penurunan kecemasan.
- Kriteria Hasil:
1. Klien menunjukkan ekspresi wajah yang lebih tenang.
2. Klien melaporkan penurunan tingkat kecemasan.
3. Klien menunjukkan penurunan perilaku cemas (misalnya, napas dangkal, gemetar, dll.).
4. Klien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengatasi kecemasan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus kecemasan remaja, SIKI yang sesuai adalah:
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Kecemasan: Membantu klien untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan cemas, mengajarkan teknik relaksasi, dan membantu klien mengembangkan strategi koping yang efektif.
2. Terapi Kognitif: Membantu klien untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang berkontribusi terhadap kecemasan.
3. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan, empati, dan validasi terhadap perasaan klien.
4. Edukasi: Memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang kecemasan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan strategi pengelolaan yang efektif.
Dalam praktik keperawatan, diagnosis, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur pada klien dengan kecemasan remaja. -
Article No. 606 | 25 Sep 2024
Klinis : 1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis 3. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis 4. Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi Urutkan sesuai diagnosa prioritas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan, dengan urutan sesuai diagnosa prioritas:
1. Diagnosa Keperawatan Prioritas: Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien akan mengalami penurunan intensitas nyeri, mampu menggunakan teknik penanganan nyeri, dan nyeri terkontrol.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen nyeri, pemberian farmakologi, distraksi, relaksasi, kompres hangat/dingin, dan edukasi manajemen nyeri.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
- SDKI: Risiko perdarahan adalah kerentanan individu terhadap hilangnya darah dalam jumlah yang tidak terkendali dari sistem vaskuler.
- SLKI: Pasien akan menunjukkan tidak ada tanda-tanda perdarahan, mempertahankan kadar hemoglobin dalam batas normal, dan tidak mengalami komplikasi akibat perdarahan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain pemantauan tanda-tanda vital dan tanda-tanda perdarahan, pemberian obat-obatan, dan edukasi tentang pencegahan perdarahan.
3. Diagnosa Keperawatan: Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
- SDKI: Keletihan adalah pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang meliputi kombinasi perasaan fisik, emosi, dan kognitif yang tidak kuat atau tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Pasien akan meningkatkan toleransi aktivitas, mempertahankan tingkat energi yang adekuat, dan melaporkan penurunan keletihan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen aktivitas, pemberian nutrisi yang adekuat, teknik relaksasi, dan edukasi manajemen keletihan.
4. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
- SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal sebagai akibat dari mekanisme pengaturan suhu tubuh yang terganggu.
- SLKI: Pasien akan mencapai suhu tubuh normal, tidak mengalami tanda-tanda atau gejala komplikasi hipertermia, dan menunjukkan perilaku untuk menjaga suhu tubuh normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen termoregulasi, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi tentang hipertermia. -
Article No. 607 | 25 Sep 2024
Klinis : Klien mengatakan gula darah sering tinggi saat periksa sendiri di rumah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu klien mengatakan gula darah sering tinggi saat periksa sendiri di rumah, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan peningkatan gula darah.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal, yang dapat menyebabkan komplikasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah klien dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan kadar glukosa darah secara teratur.
2. Edukasi mengenai manajemen diabetes, seperti diet, aktivitas fisik, dan pengobatan.
3. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, dll.) untuk optimalisasi pengelolaan diabetes.
4. Dukungan emosional dan motivasi kepada klien untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengelolaan diabetes.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu klien dalam mengendalikan kadar glukosa darahnya sehingga terhindar dari komplikasi diabetes.