Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 700 | 26 Sep 2024
Klinis : Anak K berusia 17 tahun yang merupakan pelajar SMA mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh 12 orang pelajar senior dan alumni dengan almamater sekolah yang sama. Kekerasan ini terjadi sebanyak dua kali. Kekerasan pertama di latar belakangi karena adanya “tradisi tak tertulis” atau syarat yang harus dilakukan untuk bergabung ke sebuah kelompok remaja di sekolah tersebut. 12 pelaku tersebut secara bergantian melakukan kekerasan kepada Anak K. Kemudian, terjadinya kekerasan kedua berlangsung dua minggu setelah kekerasan pertama dilakukan dengan alasan korban mengadukan kejadian kekerasan yang dialaminya kepada sang kakak. Kekerasan yang dilakukan antara lain memukul korban, menyundut korban dengan rokok, dicekik, dan korban diikat ke sebuah tiang. Akibat dari kejadian ini korban mengalami sejumlah luka fisik di bagian leher dan tangan. Kekerasan ini dilakukan di sebuah warung yang berlokasi di dekat pos satpam sekolah dan merupakan tempat yang sering digunakan untuk kelompok remaja tersebut berkumpul. Menurut seorang kriminolog kejadian ini dapat disebut sebagai “perundungan ekstrim” dan pihak berwajib telah menetapkan 4 tersangka dari kejadian ini dan 8 anak berkonflik dengan hukum (ABH)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Fisik Berat Akibat Kekerasan
Definisi SDKI:
Risiko terluka secara fisik yang parah akibat tindakan lain yang disengaja, dengan hasil yang tidak dapat diprediksi.
Penjelasan SDKI:
Diagnosa ini sesuai karena Anak K mengalami luka fisik yang parah di bagian leher dan tangan akibat tindakan kekerasan yang disengaja oleh 12 pelaku.
Definisi SLKI:
Intervensi yang diperlukan untuk menurunkan risiko cedera fisik berat akibat kekerasan, seperti mencegah atau mengurangi paparan terhadap bahaya, melindungi korban, dan melibatkan pihak berwenang.
Definisi SIKI:
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko cedera fisik berat akibat kekerasan, seperti memantau tanda-tanda vital, mengobati luka, memberikan dukungan psikologis, dan melaporkan kejadian ke pihak yang berwenang.
2. Trauma Psikologis
Definisi SDKI:
Gangguan psikologis yang disebabkan oleh pengalaman traumatis akibat tindakan kekerasan yang dialami.
Penjelasan SDKI:
Diagnosa ini sesuai karena Anak K kemungkinan mengalami trauma psikologis akibat pengalaman kekerasan yang dialami sebanyak dua kali.
Definisi SLKI:
Intervensi yang diperlukan untuk mengatasi trauma psikologis, seperti memberikan konseling, terapi, dan dukungan sosial.
Definisi SIKI:
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi trauma psikologis, seperti memberikan terapi kognitif-perilaku, relaksasi, dan rujukan ke layanan kesehatan mental.
Secara umum, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. SDKI berisi definisi dan karakteristik diagnosa keperawatan, SLKI berisi intervensi keperawatan, dan SIKI berisi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 701 | 26 Sep 2024
Klinis : Anak K berusia 17 tahun yang merupakan pelajar SMA mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh 12 orang pelajar senior dan alumni dengan almamater sekolah yang sama. Kekerasan ini terjadi sebanyak dua kali. Kekerasan pertama di latar belakangi karena adanya “tradisi tak tertulis” atau syarat yang harus dilakukan untuk bergabung ke sebuah kelompok remaja di sekolah tersebut. 12 pelaku tersebut secara bergantian melakukan kekerasan kepada Anak K. Kemudian, terjadinya kekerasan kedua berlangsung dua minggu setelah kekerasan pertama dilakukan dengan alasan korban mengadukan kejadian kekerasan yang dialaminya kepada sang kakak. Kekerasan yang dilakukan antara lain memukul korban, menyundut korban dengan rokok, dicekik, dan korban diikat ke sebuah tiang. Akibat dari kejadian ini korban mengalami sejumlah luka fisik di bagian leher dan tangan. Kekerasan ini dilakukan di sebuah warung yang berlokasi di dekat pos satpam sekolah dan merupakan tempat yang sering digunakan untuk kelompok remaja tersebut berkumpul. Menurut seorang kriminolog kejadian ini dapat disebut sebagai “perundungan ekstrim” dan pihak berwajib telah menetapkan 4 tersangka dari kejadian ini dan 8 anak berkonflik dengan hukum (ABH). buatlah diagnosis berbasis komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan untuk kasus ini adalah:
1. Risiko Kekerasan Komunitas Tinggi
Definisi: Perilaku agresif dan menyimpang yang terjadi di dalam sebuah komunitas, yang dapat menyebabkan cedera fisik dan psikologis.
Penjelasan SDKI:
- Tanda dan gejala: Adanya tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan komunitas sekolah, dengan latar belakang tradisi yang tidak tertulis dan balas dendam.
- Faktor risiko: Adanya kelompok remaja di sekolah yang memiliki budaya kekerasan, ketidakmampuan menyelesaikan konflik, dan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah.
- Intervensi keperawatan: Edukasi tentang resolusi konflik yang konstruktif, pemberdayaan komunitas sekolah, konseling dan terapi kelompok bagi pelaku dan korban, serta kolaborasi dengan pihak berwenang.
2. Risiko Cedera Fisik
Definisi: Potensi terjadinya kerusakan struktur atau fungsi tubuh secara tiba-tiba akibat paparan energi di atas ambang batas normal.
Penjelasan SDKI:
- Tanda dan gejala: Adanya luka fisik pada leher dan tangan korban akibat dipukul, disundut dengan rokok, dicekik, dan diikat.
- Faktor risiko: Adanya tindakan kekerasan fisik yang dilakukan secara bergantian oleh 12 pelaku.
- Intervensi keperawatan: Penanganan luka, pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3. Risiko Stres Trauma
Definisi: Potensi terjadinya respons psikologis yang tidak adaptif terhadap peristiwa traumatis.
Penjelasan SDKI:
- Tanda dan gejala: Adanya dampak psikologis pada korban akibat pengalaman traumatis berupa kekerasan yang berulang.
- Faktor risiko: Paparan kekerasan yang dialami secara langsung, rasa tidak aman di lingkungan komunitas, dan kurangnya dukungan sosial.
- Intervensi keperawatan: Konseling, terapi kognitif-perilaku, terapi kelompok, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien/klien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi luaran yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi intervensi keperawatan yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien/klien. -
Article No. 702 | 26 Sep 2024
Klinis : gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi gatal:
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus adalah sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Gatal
2. Kenyamanan Kulit
3. Integritas Kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gatal
2. Terapi Topikal
3. Manajemen Faktor Risiko
Penjelasan:
- SDKI menjelaskan definisi pruritus atau gatal sebagai sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk kulit.
- SLKI mencakup luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan, yaitu kontrol gatal, kenyamanan kulit, dan integritas kulit.
- SIKI mencakup intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen gatal, terapi topikal, dan manajemen faktor risiko.
Tujuan utama asuhan keperawatan pada kondisi gatal adalah untuk mengurangi gejala gatal, meningkatkan kenyamanan kulit, dan mempertahankan integritas kulit. -
Article No. 703 | 26 Sep 2024
Klinis : Kelelahan akibat penurunan oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi kelelahan akibat penurunan oksigen:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitas, meningkatkan energi, dan menurunkan kelelahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen energi: Mengatur jadwal aktivitas dan istirahat, membantu aktivitas sesuai kemampuan pasien.
2. Manajemen oksigenasi: Memantau status oksigenasi, memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
3. Manajemen kelelahan: Mengidentifikasi penyebab kelelahan, mengajarkan teknik manajemen kelelahan.
4. Edukasi: Memberikan edukasi tentang kondisi, manajemen energi, dan upaya mengatasi kelelahan.
Secara singkat, diagnosis Intoleransi Aktivitas menggambarkan keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitas, mengelola energi, dan mengatasi kelelahan. -
Article No. 704 | 26 Sep 2024
Klinis : Risiko pendarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi risiko perdarahan:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perdarahan
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Risiko Perdarahan adalah keadaan di mana individu rentan mengalami kehilangan darah dalam jumlah abnormal dari pembuluh darah.
- Karakteristik Definisi: Tanda-tanda vital abnormal, adanya luka atau trauma, riwayat perdarahan, penggunaan antikoagulan, dan/atau kondisi yang memengaruhi pembekuan darah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan:
a. Tanda-tanda vital stabil
b. Perdarahan terkontrol
c. Pembekuan darah yang adekuat
d. Tidak ada komplikasi akibat perdarahan
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan:
a. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
b. Pemantauan tanda-tanda perdarahan
c. Penerapan teknik-teknik hemostatik (kompresi, aplikasi dingin, dll.)
d. Pemberian obat-obatan antikoagulan sesuai instruksi
e. Edukasi pasien dan keluarga mengenai risiko perdarahan dan pencegahannya
Ringkasnya, SDKI memberikan definisi dan karakteristik diagnosis, SLKI menetapkan luaran yang diharapkan, dan SIKI memberikan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko perdarahan pada pasien. -
Article No. 705 | 26 Sep 2024
Klinis : Risiko pendarahan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "Risiko pendarahan", berikut adalah kode ICD-10 yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R58
- Deskripsi: Pendarahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R58 dalam ICD-10 digunakan untuk mengidentifikasi kondisi risiko pendarahan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Kode ini mencakup kondisi pendarahan yang tidak bisa diklasifikasikan ke dalam kode yang lebih spesifik, seperti pendarahan akibat kondisi medis tertentu atau akibat trauma.
- Kode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya risiko pendarahan secara umum, tanpa menspesifikasikan penyebabnya.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "Risiko pendarahan"
- Deskripsi: -
Penjelasan:
- Dalam ICD-9-CM, tidak terdapat kode yang spesifik untuk "Risiko pendarahan" sebagai diagnosis.
- Diagnosis risiko pendarahan umumnya akan diklasifikasikan berdasarkan penyebab atau kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan pembekuan darah, riwayat pendarahan, atau kondisi medis lain yang meningkatkan risiko pendarahan.
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang secara khusus ditujukan untuk menggambarkan "Risiko pendarahan" sebagai suatu diagnosis. -
Article No. 706 | 26 Sep 2024
Klinis : Risiko pendarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Risiko Perdarahan:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perdarahan
Definisi:
Rentan terhadap hilangnya cairan tubuh dalam jumlah yang melebihi batas normal, yang dapat mengancam kesehatan.
SDKI:
- Faktor Risiko: Penyakit atau cedera, gangguan koagulasi, terapi antikoagulan, riwayat perdarahan sebelumnya, prosedur pembedahan.
- Tanda dan Gejala: Perubahan tanda vital (TD, Nadi, Suhu, RR), pucat, gelisah, cemas, pusing, lemah, lelah, nyeri, perdarahan aktif.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi perdarahan, tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda perdarahan.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan:
1. Monitor tanda-tanda vital secara berkala
2. Monitor perdarahan dan karakteristiknya
3. Tingkatkan pengetahuan pasien/keluarga tentang risiko perdarahan dan pencegahannya
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antikoagulan, jika perlu
5. Lakukan tindakan untuk mencegah/mengendalikan perdarahan (misalnya, penekanan, penjahitan luka, dll)
6. Berikan dukungan emosional dan psikologis
Dalam praktik keperawatan, diagnosa, luaran, dan intervensi tersebut digunakan untuk memandu asuhan keperawatan yang komprehensif dalam mengelola risiko perdarahan pada pasien. -
Article No. 707 | 26 Sep 2024
Klinis : Risiko pendarahan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R58
- Deskripsi: Perdarahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R58 dalam ICD-10 digunakan untuk mengidentifikasi kondisi risiko perdarahan atau perdarahan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Kode ini mencakup kondisi seperti perdarahan tanpa penyebab yang jelas, perdarahan sistemik, dan perdarahan yang tidak terkait dengan trauma atau penyakit tertentu.
- Kode R58 tidak spesifik untuk lokasi atau penyebab perdarahan, tetapi digunakan untuk mengindikasikan adanya risiko atau kejadian perdarahan secara umum.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk risiko perdarahan. Tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk menangani risiko perdarahan dapat menggunakan kode-kode prosedur yang relevan, seperti:
- Kode: 99.07
Deskripsi: Pemberian produk darah, tidak diklasifikasikan di tempat lain
- Kode: 38.92
Deskripsi: Prosedur untuk kontrol perdarahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode 99.07 dapat digunakan untuk mencatat pemberian produk darah atau komponen darah sebagai tindakan untuk menangani risiko perdarahan.
- Kode 38.92 dapat digunakan untuk mencatat prosedur lain yang dilakukan untuk mengontrol perdarahan, seperti ligasi pembuluh darah, embolisasi, atau penggunaan agen hemostatik. -
Article No. 708 | 26 Sep 2024
Klinis : diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI Risiko pendarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi risiko perdarahan:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perdarahan adalah kondisi di mana seseorang berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari saluran tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan risiko perdarahan adalah: Tidak terjadi perdarahan, Hemodinamik stabil, dan Tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi: Pemantauan tanda-tanda vital dan tanda perdarahan, Pengendalian sumber perdarahan, Pemberian terapi antikoagulan, dan Edukasi pasien dan keluarga terkait pencegahan perdarahan.
Secara singkat, pasien dengan risiko perdarahan membutuhkan pemantauan ketat, pengendalian sumber perdarahan, dan edukasi untuk mencegah terjadinya perdarahan yang dapat berakibat fatal. Tujuan utamanya adalah mempertahankan hemodinamik yang stabil dan mencegah komplikasi. -
Article No. 709 | 26 Sep 2024
Klinis : diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI Risiko pendarahan berserta halaman buku nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk risiko perdarahan:
Diagnosa Keperawatan: Risiko perdarahan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perdarahan
Halaman: 176-180
SDKI mendefinisikan risiko perdarahan sebagai "Keadaan individu dengan kemungkinan kehilangan darah melebihi volume normal yang dapat mengancam kesehatan." SDKI mencakup definisi, karakteristik definisi, faktor risiko, dan kriteria hasil.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Perdarahan
Halaman: 209-211
SLKI menetapkan luaran keperawatan yang berfokus pada kemampuan individu dalam mengendalikan dan mencegah perdarahan. SLKI mencakup definisi, kriteria hasil, dan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Perdarahan
Halaman: 306-310
SIKI menetapkan intervensi keperawatan yang bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan. SIKI mencakup definisi, aktivitas, dan rasional dari intervensi keperawatan.
Harap diperhatikan bahwa informasi di atas merupakan ringkasan berdasarkan sumber referensi SDKI, SLKI, dan SIKI. Saya tidak dapat mencantumkan teks asli dari buku-buku tersebut karena alasan hak cipta.