Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 680 | 26 Sep 2024
Klinis : Mengeluh sesak. Edem ekstremitas. Pernapasan 28 kali permenit. Kenaikan berat badan 5 kg. Urine tidak ada.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yaitu mengeluh sesak, edema ekstremitas, frekuensi pernapasan 28 kali per menit, kenaikan berat badan 5 kg, dan tidak ada produksi urine, maka dapat dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan yang sesuai, beserta penjelasan singkat tentang SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Kelebihan Volume Cairan
SDKI: Kondisi di mana individu mengalami peningkatan jumlah cairan ekstravaskular dan atau intravaskular.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu menunjukkan konsentrasi cairan tubuh yang normal, tidak terjadi kelebihan atau kekurangan cairan.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan tanda-tanda vital, Pembatasan asupan cairan, Kolaborasi pemberian diuretik, dan Edukasi mengenai pengelolaan cairan.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Kondisi di mana asupan zat gizi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu menunjukkan status gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pengkajian status nutrisi, Kolaborasi pemberian suplemen nutrisi, dan Edukasi mengenai kebutuhan nutrisi.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Eliminasi Urin
SDKI: Kondisi di mana individu mengalami perubahan frekuensi, volume, karakteristik, atau kemampuan untuk mengontrol eliminasi urin.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu menunjukkan pola eliminasi urin yang normal.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan input-output cairan, Pemberian diuretik, dan Edukasi mengenai pentingnya hidrasi yang adekuat.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan di atas merupakan contoh dan tidak bersifat mutlak. Evaluasi dan penanganan lebih lanjut harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten, dengan mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh. -
Article No. 681 | 26 Sep 2024
Klinis : pasien mengatakan nyeri uluhati sejak 2 hari lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengatakan nyeri uluhati sejak 2 hari lalu, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut biasanya memiliki onset yang tiba-tiba, durasi yang terbatas, dan patofisiologi yang dapat diidentifikasi.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa nyeri akut antara lain: pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, pasien dapat menggambarkan faktor-faktor pencetus dan pemicu nyeri, serta pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan beraktivitas.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut meliputi: manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, terapi musik, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang nyeri dan pengelolaannya.
Secara singkat, diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan keluhan pasien adalah "Nyeri akut", yang dapat dijelaskan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Tujuan luaran yang diharapkan adalah penurunan tingkat nyeri, penggunaan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, dan peningkatan kemampuan beraktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, terapi musik, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang nyeri dan pengelolaannya. -
Article No. 682 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien yang mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal, memiliki selera makan yang baik, dan tidak mengalami mual/muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen nutrisi
- Manajemen mual dan muntah
- Terapi gizi
- Konseling gizi
- Monitoring asupan dan status nutrisi
Tujuan intervensi adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, mengatasi gejala mual dan kembung, serta mempertahankan status gizi pasien dalam batas normal.
Diagnosa keperawatan ini ditegakkan karena adanya keluhan pasien terkait tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, yang mengindikasikan adanya gangguan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh. -
Article No. 683 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien, yaitu tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, maka kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak tergolonglain
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 787.01
- Deskripsi: Mual dan muntah
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak tergolonglain) sesuai dengan keluhan pasien yang mengalami mual.
- Kode ICD-9-CM 787.01 (Mual dan muntah) juga sesuai dengan keluhan utama pasien.
- Keluhan perut terasa kembung dapat dikategorikan sebagai gejala dispepsia, yang dapat dikodekan dengan R14 (Flatulensi dan kondisi terkait) dalam ICD-10.
- Tidak ditemukan prosedur atau tindakan medis yang dapat dikodekan dalam ICD-9-CM berdasarkan informasi yang diberikan. -
Article No. 684 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan berat badan di bawah normal atau tidak sesuai dengan usia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
2. Pemulihan Kesehatan
3. Pencegahan Komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Manajemen Mual dan Muntah
3. Monitoring Cairan dan Elektrolit
4. Edukasi Gizi
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan ini ditegakkan karena pasien mengeluhkan tidak nafsu makan dan mual, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan asupan dan kebutuhan nutrisi tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nutrisi, manajemen mual dan muntah, monitoring cairan dan elektrolit, serta edukasi gizi untuk membantu memulihkan kondisi pasien. -
Article No. 685 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, maka berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Nutrisi: Intake Kurang
- Definisi: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Penyebab: Mual, ketidaknyamanan pada saluran cerna, perubahan fungsi pencernaan.
- Tanda dan Gejala: Penurunan berat badan, kurang nafsu makan, dan perut kembung.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan Nutrisi: Intake Kurang adalah keadaan dimana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Karakteristik mayor: Penurunan berat badan, kurang nafsu makan, dan perut kembung.
- Faktor yang berhubungan: Mual, ketidaknyamanan pada saluran cerna, dan perubahan fungsi pencernaan.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai, meningkatkan nafsu makan, dan mengurangi rasa kembung.
- Kriteria hasil: Berat badan stabil, nafsu makan meningkat, dan tidak ada keluhan rasa kembung.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen Nutrisi, Manajemen Gastrointestinal, dan Peningkatan Nafsu Makan.
- Aktivitas keperawatan: Mengevaluasi asupan nutrisi pasien, mengatur pola makan, memberikan informasi tentang nutrisi yang tepat, mengatur posisi tubuh saat makan, dan memberikan obat anti-mual jika diperlukan.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Gangguan Nutrisi: Intake Kurang" dikarenakan pasien mengalami penurunan nafsu makan, mual, dan perut kembung, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, Manajemen Gastrointestinal, dan Peningkatan Nafsu Makan, dengan tujuan agar pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai, meningkatkan nafsu makan, dan mengurangi rasa kembung. -
Article No. 686 | 26 Sep 2024
Klinis : Bangun pagi mulut serasa pahit; terutama di tenggorokan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bau mulut yang tidak menyenangkan (Bad Breath)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bau mulut yang tidak menyenangkan didefinisikan sebagai persepsi klien atau orang lain tentang bau tidak sedap yang berasal dari mulut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan yang ingin dicapai adalah klien menunjukkan bau mulut yang tidak menyenangkan berkurang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Identifikasi penyebab bau mulut
- Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut
- Ajarkan teknik pembersihan gigi dan lidah yang benar
- Berikan obat kumur sesuai indikasi
- Pantau asupan makanan dan minuman yang dapat menyebabkan bau mulut
Penjelasan singkat:
Bau mulut yang tidak menyenangkan (bad breath) dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sisa makanan yang terperangkap di antara gigi, produksi saliva yang tidak cukup, infeksi gigi atau mulut, konsumsi makanan/minuman tertentu, hingga kondisi medis tertentu. Perawatan yang komprehensif, meliputi identifikasi penyebab, menjaga kebersihan mulut, dan pemberian intervensi yang sesuai diharapkan dapat membantu mengurangi keluhan bau mulut. -
Article No. 687 | 26 Sep 2024
Klinis : Bangun pagi mulut merasa pahit; terutama di tenggorokan; tidak berbau
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, yaitu bangun pagi dengan mulut terasa pahit, terutama di tenggorokan, dan tidak berbau, dapat diberikan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Keseimbangan cairan dan elektrolit, Integritas mukosa oral, Pengetahuan tentang nutrisi.
- SIKI: Pemantauan nutrisi, Manajemen nutrisi, Edukasi nutrisi.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Rasa Pengecapan
- SDKI: Perubahan kemampuan untuk merasakan rasa yang normal.
- SLKI: Kemampuan makan, Pengetahuan tentang gangguan rasa pengecapan, Perilaku pencarian kesehatan.
- SIKI: Manajemen gangguan rasa pengecapan, Edukasi gangguan rasa pengecapan.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Eliminasi Gastrointestinal
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, konsistensi, dan/atau karakteristik eliminasi gastrointestinal yang tidak sesuai dengan pola normal.
- SLKI: Kontrol eliminasi gastrointestinal, Pengetahuan tentang pola eliminasi gastrointestinal.
- SIKI: Manajemen eliminasi gastrointestinal, Edukasi pola eliminasi gastrointestinal.
Penjelasan singkat:
- Diagnosa keperawatan "Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh" dapat muncul karena asupan nutrisi yang tidak cukup, yang dapat menyebabkan mulut terasa pahit.
- Diagnosa keperawatan "Gangguan Rasa Pengecapan" dapat muncul karena adanya perubahan kemampuan untuk merasakan rasa yang normal, yang dapat menyebabkan mulut terasa pahit.
- Diagnosa keperawatan "Gangguan Eliminasi Gastrointestinal" dapat muncul karena adanya perubahan dalam frekuensi, konsistensi, dan/atau karakteristik eliminasi gastrointestinal, yang dapat menyebabkan mulut terasa pahit.
Pemeriksaan lebih lanjut dan evaluasi klinis yang komprehensif diperlukan untuk menentukan diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 688 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, berdasarkan keluhan pasien yang mengalami gatal-gatal, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pruritus (Gatal-Gatal)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Pruritus adalah sensasi tidak nyaman kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
- Faktor penyebab dapat mencakup kondisi kulit, reaksi alergi, infeksi, dan lain-lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari penanganan pruritus adalah pasien dapat mengurangi gejala gatal, tidak terjadi komplikasi seperti infeksi sekunder akibat menggaruk, dan pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani pruritus antara lain: menilai penyebab gatal, memberikan obat antihistamin, mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi dorongan menggaruk, serta merawat kulit untuk menjaga kelembaban.
Jadi, dalam kasus pasien dengan keluhan gatal-gatal, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Pruritus. Manajemen keperawatannya mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah dijelaskan di atas. -
Article No. 689 | 26 Sep 2024
Klinis : CEMAS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi CEMAS:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
Penjelasan Singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman atau bahaya.
- Karakteristik Utama: Perasaan khawatir, tegang, takut, atau gelisah.
- Faktor yang Berhubungan: Perubahan status kesehatan, perubahan lingkungan, dan pengalaman traumatis.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Tujuan Keperawatan: Klien dapat mengelola kecemasan.
- Indikator Hasil: Ekspresi wajah tenang, nada suara normal, dan mampu mengidentifikasi penyebab kecemasan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Kecemasan
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu klien mengenali, mengatasi, dan mengurangi kecemasan.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi penyebab kecemasan, anjurkan teknik relaksasi, berikan informasi yang realistis, dan pantau respon psikologis dan fisiologis klien.
Dalam praktiknya, perawat akan melakukan penilaian komprehensif terhadap klien, mengidentifikasi penyebab kecemasan, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuannya adalah membantu klien mengelola kecemasan dan mencapai kesejahteraan psikologis.