Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 752 | 27 Sep 2024
Klinis : anggota keluarga memiliki penyakit yang berbeda anggota keluarga tidak tau cara mengatasi penyakit mereka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi yang Anda deskripsikan, dimana anggota keluarga memiliki penyakit yang berbeda dan tidak tahu cara mengatasi penyakit mereka, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan (Lack of Knowledge)
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik atau masalah tertentu.
- Penyebab: Kurangnya paparan/pengalaman, kurangnya minat, keterbatasan kemampuan kognitif, dan kurangnya sumber informasi.
- Gejala dan Tanda: Menyatakan masalah, menyatakan keraguan, dan meminta informasi.
2. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Ineffective Family Health Management)
- Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mengimplementasikan, dan mempertahankan strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga.
- Penyebab: Kurangnya pengetahuan tentang peran keluarga dalam pemeliharaan kesehatan, kurangnya komunikasi dalam keluarga, dan kurangnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
- Gejala dan Tanda: Anggota keluarga tidak mampu melakukan tindakan perawatan kesehatan yang diperlukan, tidak mampu mengenali tanda-tanda perubahan kesehatan, dan tidak mampu mengakses sumber daya kesehatan yang tersedia.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien/klien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien/klien.
Dalam konteks ini, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan "Defisit Pengetahuan" dan "Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif". SLKI dapat digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan, seperti peningkatan pengetahuan anggota keluarga tentang penyakit mereka dan kemampuan keluarga dalam mengelola kesehatan. SIKI dapat digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti edukasi kesehatan, konseling, dan koordinasi dengan sumber daya kesehatan yang tersedia. -
Article No. 753 | 27 Sep 2024
Klinis : resiko perdarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Risiko Perdarahan":
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perdarahan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perdarahan adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah dalam jumlah berlebih dari sistem tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tindakan medis, kondisi patologis, atau trauma.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perdarahan: Kemampuan individu untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
2. Integritas Jaringan: Kondisi jaringan tubuh yang utuh dan berfungsi normal.
3. Pemulihan Luka: Proses penyembuhan luka yang berjalan normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda Vital: Mengobservasi dan mencatat tanda-tanda vital untuk mendeteksi adanya perubahan.
2. Manajemen Perdarahan: Melakukan tindakan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
3. Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka untuk memfasilitasi penyembuhan yang optimal.
4. Edukasi Pencegahan Perdarahan: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien/keluarga tentang cara mencegah perdarahan.
Dalam penerapannya, diagnosa keperawatan "Risiko Perdarahan" dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola risiko perdarahan pada pasien. Intervensi keperawatan yang sesuai akan membantu dalam mempertahankan integritas jaringan, mencegah perdarahan, dan mendukung proses penyembuhan luka. -
Article No. 754 | 27 Sep 2024
Klinis : PASIEN DATANG DENGAN keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnostik keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien dengan keluhan mata kabur:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Penglihatan adalah keterbatasan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku untuk mempertahankan fungsi penglihatan yang optimal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan mata, pemberian obat tetes mata, pengaturan pencahayaan, dan edukasi pasien.
Penjelasan lebih detail:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan Penglihatan adalah keterbatasan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Karakteristik definisi: Meliputi penurunan tajam penglihatan, lapangan pandang terbatas, penglihatan kabur, katarak, dan lainnya.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh faktor internal (penyakit, cedera) atau faktor eksternal (paparan sinar, polutan).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku untuk mempertahankan fungsi penglihatan yang optimal.
- Indikator:
a. Pasien dapat menyebutkan penyebab gangguan penglihatan.
b. Pasien dapat menjelaskan tindakan untuk mempertahankan fungsi penglihatan.
c. Pasien dapat melakukan tindakan untuk mempertahankan fungsi penglihatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan:
a. Pemeriksaan mata: Mengkaji kondisi mata pasien, seperti tajam penglihatan, lapangan pandang, dan lainnya.
b. Pemberian obat tetes mata: Sesuai dengan resep dokter untuk mengatasi masalah penglihatan.
c. Pengaturan pencahayaan: Menyesuaikan pencahayaan di lingkungan pasien agar tidak mengganggu penglihatan.
d. Edukasi pasien: Memberikan informasi mengenai penyebab gangguan penglihatan, perawatan mata, dan upaya untuk mempertahankan fungsi penglihatan. -
Article No. 755 | 27 Sep 2024
Klinis : Perempuan berusia 68 tahun dirawat di Ruang Perawatan intermediate dengan keluhan sesak napas dan mudah lelah. Riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu dan riwayat infark miokard 10 tahun yang lalu, tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, distensi vena jugularis, terdengar ronkhi dan edema ekstremitas +2, sianosis, CRT >3 detik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 68 tahun dengan keluhan sesak napas dan mudah lelah, riwayat hipertensi dan infark miokard, serta tanda-tanda klinis seperti tekanan darah tinggi, takikardi, takipnea, distensi vena jugularis, ronki, edema ekstremitas, sianosis, dan capillary refill time yang lambat, kemungkinan besar pasien mengalami Gagal Jantung Kongestif.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan peningkatan tekanan dalam dada dan penurunan curah jantung.
- SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat.
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pergerakan Terbatas
3. Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan peningkatan retensi cairan dan penurunan fungsi ginjal.
- SDKI: Kelebihan Volume Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Mencakup definisi, faktor berhubungan, karakteristik definisi, dan batasan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Mencakup definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Mencakup definisi, aktivitas, dan tingkat aktivitas.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terstruktur untuk memenuhi kebutuhan pasien secara komprehensif. -
Article No. 756 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien mengeluh nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah contoh Diagnosis Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien mengeluh nyeri:
1. Diagnosis Keperawatan:
Nyeri Akut
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Tingkat kepuasan individu terhadap pengendalian nyeri yang dirasakannya.
- Tingkat Nyeri: Tingkat sensasi ketidaknyamanan fisik yang dialami oleh individu.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Upaya perawat untuk menilai, mengatasi, dan memonitor nyeri yang dirasakan pasien.
- Terapi Farmakologis: Pemberian obat-obatan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
- Terapi Komplementer: Pemberian terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat/dingin, terapi relaksasi, hipnoterapi, dan lain-lain.
Dalam praktiknya, perawat akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, menentukan diagnosis keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan kemudian merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 757 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien mengeluh nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah pembahasan terkait diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang mengeluh nyeri:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik nyeri akut antara lain: tiba-tiba, cepat, intens, dan berlangsung singkat.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan utama penanganan nyeri akut adalah mengurangi atau menghilangkan nyeri, meningkatkan kemampuan klien untuk beraktivitas, dan mencegah komplikasi akibat nyeri.
- Contoh luaran keperawatan yang dapat ditetapkan: pengurangan skala nyeri, peningkatan kemampuan beraktivitas, dan tidak adanya komplikasi akibat nyeri.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain: manajemen nyeri, pemberian analgetik, relaksasi, terapi panas/dingin, dan perubahan posisi.
- Tujuan intervensi adalah memfasilitasi klien untuk dapat mengenali, melaporkan, dan mengelola nyeri serta mencegah komplikasi akibat nyeri.
Dalam penerapannya, perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, merumuskan luaran yang realistis, dan menentukan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 758 | 27 Sep 2024
Klinis : gangguan mobilitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi gangguan mobilitas:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas (Impaired Mobility)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan independen, yang disengaja, di sekitar lingkungan.
SDKI:
- Penyebab: Penurunan kekuatan, keterbatasan lingkup gerak sendi, gangguan neuromuskular, nyeri, kelelahan, dan / atau ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Karakteristik Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan independen, penurunan kemampuan untuk bergerak secara mandiri, dan/atau gangguan dalam pergerakan yang disengaja di sekitar lingkungan.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Klien menunjukkan peningkatan mobilitas, pergerakan yang leluasa, dan kemampuan untuk beraktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Mobilitas, Terapi Aktivitas, Perawatan Ortopedi, Perawatan Neurologis.
- Contoh Implementasi: Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas, memfasilitasi aktivitas, memberikan alat bantu mobilitas, mengelola nyeri, dan merujuk ke terapi fisik/okupasi.
Secara singkat, diagnosa keperawatan "Gangguan Mobilitas" menggambarkan keterbatasan individu dalam bergerak dan beraktivitas secara mandiri di lingkungannya. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan informasi terkait penyebab, karakteristik, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. -
Article No. 759 | 27 Sep 2024
Klinis : Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi pengetahuan klien dan keluarga tentang postpartum dengan anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi pengetahuan klien dan keluarga tentang postpartum dengan anemia.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Defisit Pengetahuan adalah kondisi di mana individu menunjukkan kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
- Faktor yang berhubungan dengan Defisit Pengetahuan pada kondisi ini adalah kurang terpapar informasi pengetahuan klien dan keluarga tentang postpartum dengan anemia.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari diagnosa Defisit Pengetahuan ini adalah Pengetahuan Meningkat, yang dicirikan dengan peningkatan pemahaman klien dan keluarga tentang postpartum dengan anemia.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran Pengetahuan Meningkat pada kasus ini adalah:
- Edukasi tentang postpartum dengan anemia, meliputi penyebab, tanda-tanda, komplikasi, dan penanganan.
- Fasilitasi diskusi dan tanya jawab tentang postpartum dengan anemia.
- Evaluasi pemahaman klien dan keluarga tentang postpartum dengan anemia.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter, ahli gizi) untuk memberikan informasi yang komprehensif.
Dalam praktiknya, perawat perlu melakukan pengkajian yang lebih mendalam, mengidentifikasi masalah spesifik klien, dan menyesuaikan rencana asuhan keperawatan berdasarkan kondisi klien dan keluarga. -
Article No. 760 | 27 Sep 2024
Klinis : pasien mengatakan nyeri perut dibagian bawah kanan pasien mengatakan tidak bisa tidur di malam hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut
b. Gangguan pola tidur
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. Nyeri akut
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien melaporkan nyeri berkurang, klien dapat melakukan aktivitas tanpa nyeri, klien dapat mengenali dan mengatasi faktor yang mempengaruhi nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pengkajian nyeri, pengelolaan nyeri farmakologis dan non-farmakologis, edukasi manajemen nyeri.
b. Gangguan pola tidur
- SDKI: Pengalaman buruk atau tidak adekuat dalam jumlah atau kualitas tidur, yang menyebabkan ketidakpuasan dan mempengaruhi fungsi sehari-hari.
- SLKI: Klien melaporkan pola tidur yang memadai, klien dapat mengatasi faktor yang mempengaruhi pola tidur, klien dapat beristirahat dan tidur sesuai kebutuhan.
- SIKI: Pengkajian pola tidur, manajemen lingkungan untuk tidur yang nyaman, edukasi manajemen pola tidur.
Dalam kasus ini, pasien mengeluhkan nyeri perut di bagian bawah kanan dan kesulitan tidur di malam hari. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah nyeri akut dan gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian nyeri dan pola tidur, pengelolaan nyeri dengan pendekatan farmakologis dan non-farmakologis, serta edukasi manajemen nyeri dan pola tidur. -
Article No. 761 | 27 Sep 2024
Klinis : klien mengatakan terjadi nyeri punggung belakang klien mengatakan terjadi perdarahan yang lumayan banyak saat berada di toilet klien terlihat lemas dan pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang disampaikan, berikut adalah beberapa kemungkinan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kemampuan individu dalam mengenali, melaporkan, dan mengatasi nyeri yang dialami.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.
2. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan
- SDKI: Kehilangan darah secara abnormal dari saluran cerna, saluran kemih, atau saluran lain.
- SLKI: Kemampuan individu dalam mengelola perdarahan yang terjadi.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan, menghentikan, dan mencegah perdarahan yang terjadi.
3. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau persepsi.
- SLKI: Kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan meningkatkan toleransi aktivitas klien.
Dalam kasus ini, pasien mengeluhkan nyeri punggung belakang, perdarahan yang cukup banyak saat di toilet, serta terlihat lemas dan pucat. Hal ini mengindikasikan adanya masalah terkait nyeri, perdarahan, dan intoleransi aktivitas. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah nyeri akut, perdarahan, dan intoleransi aktivitas. Penanganan keperawatan yang sesuai akan meliputi pengkajian, intervensi, dan evaluasi yang terkait dengan masing-masing diagnosa tersebut.