Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 722 | 27 Sep 2024
Klinis : sesak, batuk berdahak, ada whizing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Penjelasan singkat:
Bersihan jalan napas tidak efektif terjadi ketika ada gangguan pada pembersihan sekresi atau obstruksi jalan napas, sehingga menyebabkan sesak napas, batuk berdahak, dan wheezing.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pembersihan jalan napas yang efektif untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- Karakteristik utama: Sesak napas, batuk berdahak, wheezing.
- Faktor terkait: Sekresi berlebihan, edema, kelemahan otot pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Bersihan jalan napas efektif, pola napas normal, tidak ada tanda-tanda distres napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
- Manajemen jalan napas
- Terapi oksigen
- Manajemen batuk
- Instruksi batuk efektif
- Monitoring respirasi -
Article No. 723 | 27 Sep 2024
Klinis : badan lemah tidak kuat berdiri, sesak, tidak nafsu makan, batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu badan lemah, tidak kuat berdiri, sesak, tidak nafsu makan, dan batuk berdahak, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami beberapa masalah kesehatan. Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diberikan:
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Keterbatasan kemampuan fisik, psikologis, dan/atau sosial untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan atau dibutuhkan di lingkungan tempat tinggal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
2. Kemandirian Aktivitas Meningkat
3. Kelelahan Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas
2. Peningkatan Mobilitas
3. Terapi Energi
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
SDKI:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
SLKI:
1. Jalan Napas Efektif
2. Fungsi Pernapasan Membaik
3. Pengeluaran Sekret Membaik
SIKI:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Fisioterapi Dada
3. Suction
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI:
Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
1. Status Gizi Membaik
2. Berat Badan Membaik
3. Nafsu Makan Membaik
SIKI:
1. Manajemen Nutrisi
2. Intervensi Oral
3. Promosi Nutrisi
Dengan diagnosa keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi, serta memantau dan mengevaluasi perkembangannya. -
Article No. 724 | 27 Sep 2024
Klinis : pasien tampak sesak nafas riwayat anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang tampak sesak nafas dengan riwayat anemia, berikut adalah diagnosis keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosis Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi (SDKI): Ketidakmampuan untuk menarik atau mengeluarkan nafas secara normal.
- Faktor yang Berhubungan (SDKI): Anemia.
- Gejala dan Tanda (SDKI): Sesak napas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Pola Napas Efektif
- Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Tidak ada rasa sesak
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas
- Tindakan Keperawatan:
- Identifikasi pola napas
- Monitor tanda-tanda vital
- Bantu pasien untuk mengambil posisi yang nyaman
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan anemia
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk menarik atau mengeluarkan napas secara normal, yang dapat disebabkan oleh anemia. Luaran yang diharapkan adalah Pola Napas Efektif, dengan kriteria hasil seperti frekuensi napas normal, irama teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, dan tidak ada rasa sesak. Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas, yang mencakup identifikasi pola napas, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian posisi yang nyaman, pemberian oksigen, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan anemia. -
Article No. 725 | 27 Sep 2024
Klinis : intoleransi aktivitas riwayat anemia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan:
1. Intoleransi Aktivitas:
- Kode ICD-10: R53.1
- Deskripsi: Intoleransi Aktivitas
2. Riwayat Anemia:
- Kode ICD-10: Z86.2
- Deskripsi: Riwayat anemia
Penjelasan:
1. Intoleransi Aktivitas:
- Kode ICD-10 R53.1 (Intoleransi Aktivitas) digunakan untuk mengidentifikasi kondisi di mana seseorang memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik atau mengalami kelelahan yang berlebihan setelah melakukan aktivitas.
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang secara spesifik mengacu pada "Intoleransi Aktivitas", karena ini adalah istilah yang lebih baru dan lebih terkait dengan ICD-10.
2. Riwayat Anemia:
- Kode ICD-10 Z86.2 (Riwayat anemia) digunakan untuk mencatat riwayat anemia dalam catatan medis pasien, meskipun saat ini pasien tidak lagi mengalami anemia.
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang secara spesifik mengacu pada "Riwayat Anemia", karena pengodean ini lebih terkait dengan ICD-10. -
Article No. 726 | 27 Sep 2024
Klinis : intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.83
- Deskripsi: Intoleransi aktivitas
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 285.9
- Deskripsi: Anemia, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R53.83 (Intoleransi aktivitas) digunakan untuk menggambarkan kondisi intoleransi atau ketidakmampuan seseorang dalam melakukan aktivitas fisik atau fungsional sehari-hari. Dalam kasus ini, intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia.
2. Kode ICD-9-CM 285.9 (Anemia, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk mengidentifikasi kondisi anemia yang tidak diklasifikasikan secara spesifik ke dalam kategori lain. Anemia dapat menyebabkan gejala kelelahan, kelemahan, dan intoleransi terhadap aktivitas fisik.
Dalam kasus ini, pasien mengalami intoleransi aktivitas yang disebabkan oleh anemia. Kode ICD-10 R53.83 digunakan untuk mencatat kondisi intoleransi aktivitas, sedangkan kode ICD-9-CM 285.9 digunakan untuk mencatat diagnosis anemia yang menjadi penyebab dari intoleransi aktivitas tersebut. -
Article No. 727 | 27 Sep 2024
Klinis : intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia, berikut adalah diagnosis keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosis Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
2. Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan secara mandiri.
- Faktor Terkait: Anemia.
- Karakteristik Utama: Adanya gejala kelelahan, kelemahan, dan sesak napas saat beraktivitas.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mendemonstrasikan toleransi aktivitas yang meningkat.
- Indikator: Melaporkan peningkatan energi, melakukan aktivitas rutin dengan mudah, melaporkan penurunan gejala kelelahan, dan mampu berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Intoleransi Aktivitas.
- Tujuan Intervensi: Membantu pasien untuk meningkatkan toleransi aktivitas.
- Aktivitas Keperawatan: Menilai tingkat intoleransi aktivitas, mengidentifikasi faktor penyebab, mengajarkan teknik manajemen energi, memonitor tanda-tanda vital selama aktivitas, dan memberikan dukungan emosional.
Dalam konteks intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas. Diagnosis ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas rutin secara mandiri akibat anemia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Intoleransi Aktivitas, yang bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitasnya. -
Article No. 728 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien mengeluhkan batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang mengeluhkan batuk berdahak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk mempertahankan pembersihan sekret atau benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, fisioterapi dada, manajemen batuk, suction, dan oksigenasi.
Kondisi pasien yang mengeluhkan batuk berdahak menunjukkan bahwa terdapat permasalahan dengan bersihan jalan napas yang tidak efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sekret atau benda asing yang mengganggu fungsi pernapasan optimal. Tujuan keperawatan adalah pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, sehingga intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, fisioterapi dada, manajemen batuk, suction, dan oksigenasi. -
Article No. 729 | 27 Sep 2024
Klinis : Kurang nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kurang Nutrisi berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan metabolik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Berat Badan: Berat badan klien sesuai dengan usia dan tinggi badan.
- Intake Nutrisi: Asupan nutrisi yang adekuat berdasarkan kebutuhan metabolik.
- Status Gizi: Status gizi klien dalam rentang normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nutrisi
- Pemantauan Nutrisi
- Konseling Nutrisi
- Edukasi Nutrisi
Penjelasan Singkat:
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan metabolik klien.
- Tujuan luaran keperawatan adalah untuk mencapai berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badan, asupan nutrisi yang adekuat berdasarkan kebutuhan metabolik, serta status gizi yang berada dalam rentang normal.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nutrisi, pemantauan nutrisi, konseling nutrisi, dan edukasi nutrisi, dengan tujuan untuk memastikan klien mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya. -
Article No. 730 | 27 Sep 2024
Klinis : - Klien mengatakan nyeri di area luka operasi di bagian payudara sebelah kiri - P : Nyeri berkurang saat istirahat, nyeri bertambah saat beraktifitas - Q : Nyeri terasa seperti di tusuk-tusuk - R : Nyeri hanya terasa di bagian payudara sebelah kiri - S : Skala nyeri 3 - T : Nyeri payudara hilang timbul DO : - Klien kesulitan untuk tertidur dan tidak merasa mengantuk. - TD: 106/64 mmHg - RR: 18x/menit - N: 71x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan pada payudara sebelah kiri.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan utama: Klien melaporkan nyeri berkurang.
- Kriteria hasil: Klien melaporkan skala nyeri berkurang, klien dapat beristirahat dengan nyaman, dan klien dapat beraktivitas tanpa nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan nyeri sehingga klien dapat mencapai tingkat kenyamanan yang optimal.
- Intervensi keperawatan:
1. Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, frekuensi, durasi, dan intensitas).
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian analgesik sesuai dengan kondisi klien.
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
4. Bantu klien mempertahankan posisi yang nyaman.
5. Monitor tanda-tanda vital dan efek samping analgesik.
Berdasarkan data yang diberikan, klien mengalami nyeri akut di area luka operasi payudara sebelah kiri. Nyeri berkurang saat istirahat dan bertambah saat beraktivitas, dengan kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk dan skala nyeri 3. Klien juga mengalami kesulitan tidur. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, termasuk identifikasi karakteristik nyeri, kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian analgesik, dan pengajaran teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri. -
Article No. 731 | 27 Sep 2024
Klinis : intervensi pada nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi nyeri akut:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, dengan onset tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat, yang berlangsung dalam waktu kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri berkurang
2. Kenyamanan meningkat
3. Kemampuan mengendalikan nyeri meningkat
4. Pemulihan kondisi sesuai harapan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgetik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengelolaan nyeri
2. Manajemen Aktivitas
- Evaluasi kemampuan pasien dalam beraktivitas
- Atur aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
3. Dukungan Emosional
- Berikan empati dan dukungan emosional
- Identifikasi dan atasi kecemasan terkait nyeri
- Libatkan keluarga dalam upaya pengelolaan nyeri
Tujuan utama intervensi pada kondisi nyeri akut adalah mengurangi nyeri, meningkatkan kenyamanan, dan memfasilitasi pemulihan pasien sesuai harapan.