Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 790 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien baru di rumah sakit kelas c
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. PENGERTIAN:
- Pasien baru di rumah sakit kelas C adalah pasien yang baru pertama kali datang dan mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit kelas C.
- Rumah sakit kelas C merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan gawat darurat.
2. TUJUAN:
- Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, efektif, dan efisien bagi pasien baru di rumah sakit kelas C.
- Memastikan proses pendaftaran dan admisi pasien baru berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. KEBIJAKAN:
- Setiap pasien baru yang datang ke rumah sakit kelas C wajib menjalani proses pendaftaran dan admisi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Rumah sakit kelas C harus memiliki kebijakan dan prosedur tertulis terkait penerimaan dan pendaftaran pasien baru.
4. PROSEDUR:
- Pasien baru datang ke rumah sakit dan melakukan pendaftaran di loket pendaftaran.
- Petugas pendaftaran akan meminta data diri pasien, seperti nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan nomor kontak.
- Petugas pendaftaran akan memeriksa kelengkapan data pasien dan membuatkan nomor rekam medis baru.
- Petugas pendaftaran akan memberikan nomor antrian kepada pasien dan mengarahkan pasien ke poliklinik terkait.
- Pasien akan diterima oleh petugas poliklinik dan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan keluhan yang disampaikan.
- Setelah pemeriksaan, pasien akan mendapatkan hasil pemeriksaan dan resep obat, jika diperlukan.
- Pasien kemudian akan menuju ke bagian farmasi untuk mengambil obat.
- Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke bagian yang sesuai.
5. UNIT TERKAIT:
- Loket Pendaftaran
- Poliklinik
- Bagian Farmasi
- Bagian Administrasi Keuangan
- Bagian Rekam Medis
Penjelasan detail:
Prosedur penerimaan pasien baru di rumah sakit kelas C dimulai dari pasien datang ke loket pendaftaran, dimana petugas akan mencatat data diri pasien, membuat nomor rekam medis baru, dan memberikan nomor antrian. Pasien kemudian akan diarahkan ke poliklinik terkait untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, pasien akan mendapatkan hasil pemeriksaan dan resep obat, jika diperlukan. Pasien selanjutnya akan menuju ke bagian farmasi untuk mengambil obat. Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke bagian yang sesuai. Seluruh proses ini melibatkan beberapa unit terkait di dalam rumah sakit kelas C, seperti loket pendaftaran, poliklinik, bagian farmasi, administrasi keuangan, dan rekam medis. -
Article No. 791 | 28 Sep 2024
Klinis : h. D iagnosa keperawatan 1. Defisit perawatan diri (D.0109) Data Problem Etiologi DS: ● Menolak melakukan perawatan diri DO: ● Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri ● Minat melakukan perawatan diri kurang Kondisi di lapas yang tidak cukup bersih, kurangnya akses ke air bersih dan sabun, dan kondisi tempat tinggal yang tidak higienis. 1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik 2. Penurunan motivasi/minat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Pada kondisi yang Anda berikan, dapat dirumuskan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Defisit Perawatan Diri (D.0109)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Karakteristik Mayor:
- Menolak melakukan perawatan diri
- Tidak mampu mandi, mengenakan pakaian, makan, ke toilet, atau berhias secara mandiri
- Minat melakukan perawatan diri kurang
Faktor Berhubungan:
1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik
2. Penurunan motivasi/minat
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Merupakan acuan standar untuk menegakkan diagnosis keperawatan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan acuan standar untuk menentukan luaran/hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan acuan standar untuk menentukan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.
Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan "Defisit Perawatan Diri" sesuai dengan kondisi yang diberikan, yaitu adanya ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Faktor yang berhubungan adalah gangguan psikologis/psikotik dan penurunan motivasi/minat, yang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan di lapas yang tidak mendukung. -
Article No. 792 | 28 Sep 2024
Klinis : BISUL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi BISUL:
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi:
Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Infeksi bakteri, trauma, alergi, dan penyakit kronis.
- Tanda dan Gejala: Perubahan warna kulit, perdarahan, nyeri, edema, dan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik.
- Indikator: Luka sembuh, tidak ada tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, pemberian antibiotik, dan edukasi perawatan diri.
Penjelasan Singkat:
Bisul merupakan salah satu bentuk dari integritas kulit terganggu, dimana terjadi infeksi lokal pada kulit yang menyebabkan pembentukan abses atau kantung nanah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, manajemen nyeri, pemberian antibiotik, dan edukasi perawatan diri untuk mencapai luaran integritas kulit yang membaik. -
Article No. 793 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dialami pasien anak perempuan berusia 5 tahun, yaitu demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan besar pasien mengalami kondisi yang disebut sebagai campak.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
Penjelasan:
- Kode B05.9 dalam ICD-10 adalah untuk diagnosis campak tanpa komplikasi.
- Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak (Measles virus). Gejala utama campak meliputi demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk, dan konjungtivitis (mata merah).
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada
- Deskripsi: Tidak ada
Penjelasan:
- Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis yang memerlukan kode ICD-9-CM, karena pasien hanya memerlukan perawatan simptomatik dan pengawasan.
- Penanganan utama untuk pasien campak tanpa komplikasi biasanya berupa pemberian obat untuk meredakan gejala, serta menjaga kebersihan dan hidrasi yang cukup. -
Article No. 794 | 28 Sep 2024
Klinis : h. Diagnosa keperawatan 1. Defisit perawatan diri (D.0109) Data Problem Etiologi DS: ● Menolak melakukan perawatan diri DO: ● Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri ● Minat melakukan perawatan diri kurang Kondisi di lapas yang tidak cukup bersih, kurangnya akses ke air bersih dan sabun, dan kondisi tempat tinggal yang tidak higienis. 1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik 2. Penurunan motivasi/minat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri (D.0109)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Perawatan Diri (D.0109) adalah kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan satu atau lebih aktivitas perawatan diri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Defisit Perawatan Diri adalah Perawatan Diri, di mana pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri atau dengan bantuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi Defisit Perawatan Diri antara lain:
1. Bantu Perawatan Diri
2. Fasilitasi Perawatan Diri
3. Manajemen Lingkungan: Perawatan Diri
4. Terapi Aktivitas: Perawatan Diri
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan Defisit Perawatan Diri (D.0109) terjadi ketika individu mengalami keterbatasan dalam melakukan satu atau lebih aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, makan, menggunakan toilet, dan berhias. Etiologi yang mungkin terjadi adalah gangguan psikologis/psikotik dan penurunan motivasi/minat. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah membantu, memfasilitasi, dan mengelola lingkungan terkait perawatan diri, serta melakukan terapi aktivitas perawatan diri agar pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri atau dengan bantuan. -
Article No. 795 | 28 Sep 2024
Klinis : Bantu Perawatan Diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Bantu Perawatan Diri":
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Perawatan Diri (Self-Care Deficit)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Diri: Kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
2. Kemandirian Aktivitas Sehari-hari: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Bantuan Perawatan Diri: Pemberian bantuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
2. Pelatihan Perawatan Diri: Pemberian pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
3. Optimalisasi Fungsi: Upaya untuk memaksimalkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
Dalam kondisi "Bantu Perawatan Diri", pasien mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi pemberian bantuan dalam melakukan perawatan diri, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pasien, serta optimalisasi fungsi pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri. -
Article No. 796 | 28 Sep 2024
Klinis : 1. Defisit perawatan diri (D.0109) Data Problem Etiologi DS: ● Menolak melakukan perawatan diri DO: ● Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri ● Minat melakukan perawatan diri kurang Kondisi di lapas yang tidak cukup bersih, kurangnya akses ke air bersih dan sabun, dan kondisi tempat tinggal yang tidak higienis. 1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik 2. Penurunan motivasi/minat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri (D.0109)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Perawatan Diri (D.0109) adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Terkait dengan diagnosa ini, luaran yang diharapkan adalah Perawatan Diri: Mandi, Perawatan Diri: Berpakaian, Perawatan Diri: Makan, Perawatan Diri: Kebersihan Diri, dan Perawatan Diri: Penggunaan Toilet.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan adalah Perawatan Diri: Mandi, Perawatan Diri: Berpakaian, Perawatan Diri: Makan, Perawatan Diri: Kebersihan Diri, dan Perawatan Diri: Penggunaan Toilet. Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Etiologi:
1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik: Kondisi psikologis atau psikotik yang mempengaruhi motivasi dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri.
2. Penurunan motivasi/minat: Penurunan keinginan atau minat pasien untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
Kondisi di lapas yang tidak cukup bersih, kurangnya akses ke air bersih dan sabun, serta kondisi tempat tinggal yang tidak higienis dapat menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan dan motivasi pasien dalam melakukan perawatan diri. -
Article No. 797 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda uraikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan yang bersih.
- Penyebab: Sekresi berlebih, peradangan jalan napas, dan kelemahan otot pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertahan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan energi.
- Penyebab: Kelemahan, kelelahan, malnutrisi, dan gangguan fungsi pernapasan.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, muntah, dan keterbatasan dalam mengonsumsi makanan.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang berisi kumpulan diagnosa keperawatan yang teridentifikasi dan disepakati secara nasional.
- Berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang berisi kumpulan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam menetapkan tujuan dan kriteria hasil asuhan keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang berisi kumpulan intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam menentukan rencana dan implementasi asuhan keperawatan. -
Article No. 798 | 28 Sep 2024
Klinis : 2. Keputusasaan (D.0088) Data Problem Etiologi DS: - Mengungkapkan keputusasaan - Sulit tidur - Selera makan menurun DO: - Berperilaku pasif - Kurang inisiatif - Meninggalkan lawan bicara - Mengangkat bahu sebagai respon pada lawan bicara Narapidana tidak memiliki motivasi dalam menjalani kehidupannya di lapas. 1. Stres jangka Panjang 2. Penurunan kondisi fisiologis 3. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual 4. Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting 5. Pembatasan aktivitas jangka Panjang 6. Pengasingan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Keputusasaan (D.0088)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk memobilisasi energi yang diperlukan untuk mempertahankan harapan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Keputusasaan adalah kondisi di mana individu mengalami ketidakberdayaan dalam memobilisasi energi yang diperlukan untuk mencapai harapan yang diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan yang ingin dicapai dari penanganan keputusasaan adalah peningkatan motivasi dan harapan pasien, serta mampu mengelola stres dan aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keputusasaan antara lain pemberian dukungan emosional, identifikasi potensi dan sumber daya, peningkatan aktivitas terarah, serta terapi kognitif.
Etiologi yang Relevan:
1. Stres jangka panjang
2. Penurunan kondisi fisiologis
3. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
4. Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting
5. Pembatasan aktivitas jangka panjang
6. Pengasingan -
Article No. 799 | 28 Sep 2024
Klinis : Riwayat Penyakit: Bapak X umur 52 tahun mengalami stroke 1 minggu yang lalu. Sejak saat itu, ia tidak bisa bergerak bebas dan harus dibantu oleh anggota keluarga untuk melakukan hampir semua aktivitas sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dan pergi ke kamar mandi. Sebelum terkena stroke, Bapak X merupakan orang yang aktif bekerja dan selalu merasa bangga karena mampu menghidupi keluarganya, akan tetapi jika pulang kerja Bapak X sering mengeluh mudah capek, lelah, lesu, sering pusing, mudah mengantuk dan sering mudah lapar dan haus. Sekarang, Bapak X sering merasa cemas dan khawatir karena tidak bisa berkontribusi dalam keluarga seperti dulu. Pasien mengatakan: "Saya merasa tidak berguna sekarang, saya tidak bisa melakukan apa-apa, dulu saya pekerja keras." Pasien mengungkapkan kekhawatirannya akan menjadi beban bagi keluarganya. Data Pengkajian: Data Objektif o Kelemahan pada sisi kiri tubuh, dengan gerakan terbatas di tangan dan kaki kiri, ROM menurun, kekuatan otot menurun o Pasien memerlukan bantuan total dalam semua aktivitas sehari-hari (ADL). o Tekanan darah: 170/90 mmHg, denyut nadi: 90 kali/menit, pernapasan: 20 kali/menit. o GDS: 360 mg/dl o Ekspresi wajah pasien tampak tegang dan cemas saat berbicara tentang kondisinya. Diagnosis Medis: Stroke non-hemoragik dengan kelemahan pada sisi kiri tubuh (hemiparesis sinistra)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan riwayat penyakit dan data pengkajian yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan otot dan penurunan rentang gerak.
2. Risiko Ketidakstabilan Glikemik berhubungan dengan riwayat diabetes mellitus.
3. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi anggota gerak.
4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan ketergantungan dalam aktivitas sehari-hari.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Mobilitas Fisik: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja, tidak terkontrol, dan independen.
2. Risiko Ketidakstabilan Glikemik: Kondisi di mana seseorang berisiko mengalami perubahan kadar glukosa darah yang tidak terkendali.
3. Gangguan Citra Tubuh: Persepsi negatif tentang struktur atau fungsi tubuh yang menyebabkan perubahan perilaku.
4. Kecemasan: Respon emosional dan psikologis terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik: Kemampuan melakukan pergerakan yang disengaja, terkontrol, dan independen.
2. Stabilitas Glikemik: Kemampuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran normal.
3. Citra Tubuh: Persepsi individu tentang struktur dan fungsi tubuhnya.
4. Kontrol Kecemasan: Kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengurangi respons kecemasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Mobilitas: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan pergerakan yang disengaja, terkontrol, dan independen.
2. Pemantauan Glikemik: Intervensi untuk memantau dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran normal.
3. Dukungan Citra Tubuh: Intervensi untuk membantu individu menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan struktur dan fungsi tubuh.
4. Manajemen Kecemasan: Intervensi untuk membantu individu mengenali, mengelola, dan mengurangi respons kecemasan.