Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 780 | 28 Sep 2024
Klinis : Gangguan intergritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah penjelasan singkat tentang Diagnosa Keperawatan, SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Gangguan Integritas Kulit:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Perubahan struktur dan fungsi kulit yang normal.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Faktor fisik (trauma, iritan, panas/dingin), faktor kimia (cairan, zat kimia), faktor biologis (infeksi), faktor psikologis (stress), faktor nutrisi.
- Tanda dan Gejala: Kulit merah, bengkak, luka, lecet, perubahan warna, nyeri, gatal, kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, luka sembuh, nyeri berkurang, tidak ada infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, edukasi perawatan kulit, fasilitasi perbaikan dan penyembuhan kulit.
Penjelasan Singkat:
Gangguan integritas kulit adalah perubahan struktur dan fungsi kulit yang normal, dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, iritasi, infeksi, stres, atau masalah nutrisi. Tanda dan gejalanya dapat berupa kulit merah, bengkak, luka, lecet, perubahan warna, nyeri, dan gatal. Tujuan asuhan keperawatan adalah memperbaiki integritas kulit, menyembuhkan luka, mengurangi nyeri, dan mencegah infeksi. Intervensi keperawatan meliputi perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, edukasi perawatan kulit, dan fasilitasi perbaikan serta penyembuhan kulit. -
Article No. 781 | 28 Sep 2024
Klinis : bersihan jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Definisi:
- Adanya akumulasi sekret/cairan dalam jalan napas
- Kesulitan dalam batuk efektif
- Suara napas tambahan (ronki, wheezing, mengi)
- Perubahan frekuensi napas
- Perubahan irama napas
- Perubahan kedalaman napas
2. Faktor Berhubungan:
- Penurunan refleks batuk
- Penurunan energi
- Obstruksi jalan napas
- Peningkatan produksi sekret
- Penurunan kemampuan membersihkan sekret
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Hasil yang Diharapkan:
- Klien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka
- Klien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
- Klien dapat bernapas dengan mudah
- Klien dapat menjaga oksigenasi yang adekuat
2. Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada suara napas tambahan
- Tidak ada sianosis
- Oksigenasi adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan jalan napas
- Pemeriksaan suara napas
- Manajemen jalan napas
- Pemberian oksigen
- Latihan batuk efektif
- Fisioterapi dada
- Suction/aspirasi jalan napas
2. Aktivitas Keperawatan:
- Memantau frekuensi, kedalaman, dan irama napas
- Memantau dan mendengarkan suara napas
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Melakukan fisioterapi dada
- Melakukan suction/aspirasi jalan napas jika diperlukan
Penjelasan singkat:
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang digunakan di Indonesia untuk mengembangkan diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang sistematis dan terstandar. Diagnosis keperawatan "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" mengacu pada ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran nafas, sehingga memerlukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka dan oksigenasi yang adekuat. -
Article No. 782 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi di saluran pernapasan.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan permeabilitas jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti pemberian oksigen, fisioterapi dada, dan batuk efektif.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan toleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti pengaturan aktivitas, latihan fisik, dan manajemen kelelahan.
3. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Kondisi dimana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan intake nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti konseling gizi, pemberian makanan berkalori tinggi, dan pemantauan status gizi.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan berdasarkan pola respons pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 783 | 28 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kiri, muntah lebih dari 5 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yaitu lemah anggota gerak sebelah kiri dan muntah lebih dari 5 kali, dapat diberikan beberapa diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan disfungsi neurovaskular.
2. Risiko Aspirasi berhubungan dengan muntah.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang berlaku di Indonesia.
- SDKI memberikan panduan dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien.
- Dalam kasus ini, SDKI dapat membantu dalam menentukan diagnosis keperawatan "Gangguan Mobilitas Fisik" dan "Risiko Aspirasi".
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI dapat membantu dalam menentukan luaran yang diharapkan untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
- Contoh luaran yang dapat diharapkan dalam kasus ini adalah peningkatan mobilitas fisik dan penurunan risiko aspirasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- SIKI dapat membantu dalam menentukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
- Contoh intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dalam kasus ini adalah terapi latihan, manajemen muntah, dan observasi tanda-tanda vital.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sistematis dan terukur, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien. -
Article No. 784 | 28 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kiri, muntah lebih dari 5 kali, mempunyai riwayat diabetes tidak terkontrol dan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Neurologi
2. Kekurangan Volume Cairan
3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
1. Ketidakstabilan Neurologi
- SDKI: Ketidakmampuan individu untuk mempertahankan fungsi neurologis yang optimal.
- SLKI: Mempertahankan fungsi neurologis.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk memantau, melindungi, dan meningkatkan fungsi neurologis.
2. Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- SLKI: Mempertahankan keseimbangan cairan.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk memantau, mengganti, dan menjaga keseimbangan cairan.
3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk masalah kesehatan.
- SLKI: Meningkatkan kemampuan individu untuk mengelola kesehatan.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk memfasilitasi pemahaman, penerimaan, dan pengelolaan masalah kesehatan.
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kiri, muntah lebih dari 5 kali, memiliki riwayat diabetes tidak terkontrol dan hipertensi, yang mengarah ke diagnosa Ketidakstabilan Neurologi, Kekurangan Volume Cairan, dan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif. Intervensi keperawatan akan berfokus pada pemantauan, perlindungan, dan peningkatan fungsi neurologis, serta pemantauan, penggantian, dan penjagaan keseimbangan cairan, serta fasilitasi pemahaman, penerimaan, dan pengelolaan masalah kesehatan. -
Article No. 785 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan adanya lesi di paru, maka diagnosis awal adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah Diagnosis Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan dengan kondisi pasien:
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Permeabilitas Jalan Napas
2. Pengendalian Batuk
3. Pengeluaran Sekret
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Batuk
3. Terapi Oksigen
Penjelasan singkat:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas menjadi tidak terbuka dengan baik, ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan kemungkinan suara napas bronkial.
- SDKI, SLKI, dan SIKI mengarah pada intervensi keperawatan untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas, mengendalikan batuk, membantu pengeluaran sekret, serta memberikan terapi oksigen jika diperlukan.
Diagnosis Keperawatan lainnya yang mungkin muncul:
2. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Tujuan utama dari asuhan keperawatan pada pasien ini adalah mempertahankan status pernapasan yang optimal, mengatasi masalah nutrisi, serta meningkatkan toleransi aktivitas. -
Article No. 786 | 28 Sep 2024
Klinis : Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab nyeri akut salah satunya adalah pencedera fisik, seperti luka, fraktur, dan berbagai jenis trauma lainnya.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik adalah penurunan tingkat nyeri, peningkatan kemampuan melakukan aktivitas, dan perbaikan kondisi fisik.
- Indikator keberhasilan dapat diukur melalui skala nyeri, kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas, dan perbaikan kondisi fisik.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik meliputi manajemen nyeri, perawatan luka, terapi komplementer, dan edukasi.
- Contoh intervensi spesifik antara lain pemberian analgesik, kompres dingin/hangat, distraksi, dan perawatan luka yang sesuai.
Secara singkat, diagnosa keperawatan pada kasus ini adalah nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik. Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatannya berfokus pada penanganan nyeri akut dan perbaikan kondisi fisik pasien. -
Article No. 787 | 28 Sep 2024
Klinis : PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi PUSING:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Kepala
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Penurunan Nyeri Kepala
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri Kepala
2. Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Kepala
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
- Karakteristik: Keluhan nyeri di area kepala, meningkatnya intensitas nyeri, lokasi nyeri di kepala, tanda-tanda nyeri seperti mual atau muntah.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Penurunan Nyeri Kepala
- Definisi: Tingkat nyeri di kepala yang menurun sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
- Indikator: Nyeri kepala berkurang, kemampuan mengatasi nyeri kepala, kepuasan terhadap manajemen nyeri kepala.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri Kepala
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan nyeri di area kepala.
- Aktivitas Utama: Identifikasi faktor penyebab/pemicu, pengkajian nyeri kepala, kolaborasi dengan profesi kesehatan lain, pemberian obat-obatan, terapi non-farmakologis (kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi), edukasi.
Dalam praktiknya, perawat akan mengkaji penyebab pusing, intensitas, lokasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi, kemudian menyusun rencana keperawatan yang meliputi tindakan farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan pusing. -
Article No. 788 | 28 Sep 2024
Klinis : PUSING BERPUTAR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi PUSING BERPUTAR berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Vertigo
- Definisi: Sensasi perputaran atau berputarnya tubuh atau lingkungan sekitar (ilusi gerakan).
2. Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Vertigo adalah sensasi gerakan atau berputar yang dirasakan oleh pasien, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti vestibular, neurologis, atau cardiovaskuler.
- Gejala utama adalah rasa berputar atau oleng, disertai dengan mual, muntah, gangguan keseimbangan, dan kecemasan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan, mengelola gejala vertigo, dan meningkatkan kenyamanan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen vertigo, manajemen mual dan muntah, serta latihan untuk meningkatkan keseimbangan.
- Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala vertigo, mencegah komplikasi, dan membantu pasien beradaptasi dengan kondisinya.
Secara singkat, diagnosa keperawatan untuk kondisi PUSING BERPUTAR adalah vertigo, yang merupakan sensasi perputaran atau berputarnya tubuh atau lingkungan sekitar. Penanganan keperawatan melibatkan manajemen gejala, latihan keseimbangan, dan upaya untuk meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 789 | 28 Sep 2024
Klinis : 1. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraksi otot jantung. d.d wajah pasien pucat, dada terasa berdebar debar, suara jantung abnormal yaitu murmur, takikardi, hipotensi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung (Decreased Cardiac Output)
Definisi:
Keadaan di mana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Faktor Penyebab:
- Perubahan kontraksi otot jantung
Tanda dan Gejala:
- Wajah pucat
- Dada terasa berdebar-debar
- Suara jantung abnormal (misalnya murmur)
- Takikardi
- Hipotensi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan acuan baku dalam menentukan diagnosa keperawatan yang digunakan di Indonesia. Penurunan Curah Jantung adalah salah satu diagnosa keperawatan yang ada dalam SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan acuan baku dalam menentukan luaran atau kriteria hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Beberapa luaran yang terkait dengan Penurunan Curah Jantung antara lain Perfusi Jaringan, Stabilitas Hemodinamik, dan Toleransi Aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan acuan baku dalam menentukan intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Penurunan Curah Jantung antara lain Pemantauan Hemodinamik, Manajemen Jantung, dan Manajemen Aktivitas.