Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18215 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kondisi klien adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R26.2
- Deskripsi: Gangguan berjalan dan mobilitas, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Klien mengalami kesulitan berjalan dan memerlukan bantuan tongkat untuk mobilisasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: V15.88
- Deskripsi: Riwayat medis lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Klien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi selama 5 tahun, serta mengonsumsi obat hipertensi (piroxicam).
Berdasarkan informasi yang diberikan, klien mengalami mobilisasi yang dibantu oleh pengasuh, dengan skor GCS V-5 E-1 M-5, yang menunjukkan penurunan kesadaran. Klien juga mengalami gangguan penglihatan pada jarak dekat dan harus berjalan dengan meraba di dinding serta menggunakan tongkat untuk berjalan. Klien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan hipertensi selama 5 tahun, serta mengonsumsi obat hipertensi (piroxicam). Klien juga mengalami nyeri dan kaku pada kaki, serta pernah jatuh saat mencoba berdiri. Penilaian risiko jatuh menunjukkan skor 65, yang berarti klien berisiko jatuh dan memerlukan tindakan pencegahan jatuh. -
Article No. 18216 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien tersebut:
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI: B.3.1)**
**Definisi:** Kemampuan individu untuk bergerak secara mandiri atau dengan bantuan terbatas yang terganggu.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Nyeri pada ekstremitas bawah (kaki kiri dan kanan).
- Kekakuan dan kram otot.
- Riwayat jatuh.
- Gangguan penglihatan (tidak dapat melihat jarak dekat).
- Penggunaan obat piroxicam (efek samping: kelemahan otot).
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI):**
**SLKI: L.3.1.1 – Kemampuan Mobilisasi Meningkat**
**Indikator:**
- Klien dapat berjalan dengan bantuan tongkat secara stabil.
- Klien mampu berpindah posisi dengan bantuan minimal.
- Penurunan nyeri saat bergerak.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**SIKI: I.3.1.1 – Manajemen Mobilitas**
**Tindakan:**
- Ajarkan teknik berjalan dengan tongkat yang benar.
- Bantu klien dalam latihan rentang gerak (ROM) pasif/aktif.
- Berikan edukasi pencegahan jatuh (penggunaan alat bantu, lingkungan aman).
- Kolaborasi dengan tim medis untuk penyesuaian obat (piroxicam dapat memperburuk risiko jatuh).
**SIKI: I.1.1.1 – Manajemen Nyeri**
**Tindakan:**
- Monitor skala nyeri (0-10).
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kram otot.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi (hindari NSAID jika ada kontraindikasi DM/HT).
**SIKI: I.2.1.1 – Pencegahan Jatuh**
**Tindakan:**
- Pasang tanda risiko jatuh di area tidur.
- Pastikan lingkungan bebas dari bahaya (lantai tidak licin, pencahayaan cukup).
- Anjurkan penggunaan alat bantu jalan (walker/tongkat).
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Kode SDKI, SLKI, dan SIKI** mengacu pada buku standar PPNI edisi terbaru.
- **Piroxicam** merupakan NSAID yang tidak direkomendasikan untuk pasien DM dan HT karena risiko gangguan ginjal dan kardiovaskular. Pertimbangkan alternatif analgesik yang lebih aman.
- **Skor risiko jatuh 65** termasuk kategori tinggi, sehingga perlu intervensi intensif.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika memerlukan rujukan lebih lanjut, konsultasikan dengan tim medis terkait.
*(Ditulis dalam format RTF sesuai permintaan.)* -
Article No. 18217 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu (10019)
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
2. Gangguan Penglihatan (10012)
Definisi: Penurunan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu fungsi sehari-hari.
3. Risiko Jatuh (10025)
Definisi: Rentan terhadap peningkatan frekuensi terjatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik Terganggu (10019)
Kode: 10019
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik (30011)
Kode: 30011
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mobilitas (70018)
Kode: 70018
Definisi: Memfasilitasi mobilitas fisik yang optimal.
2. Pencegahan Jatuh (70025)
Kode: 70025
Definisi: Intervensi untuk meminimalkan risiko jatuh pada klien.
3. Manajemen Penglihatan (70038)
Kode: 70038
Definisi: Intervensi untuk memelihara dan meningkatkan fungsi penglihatan.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat untuk masing-masing diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Mobilitas Fisik Terganggu (10019):
Klien mengalami keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain, seperti tampak dari penggunaan alat bantu jalan (tongkat) dan riwayat jatuh saat mencoba berdiri.
2. Gangguan Penglihatan (10012):
Klien mengalami penurunan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu fungsi sehari-hari, seperti tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak dekat.
3. Risiko Jatuh (10025):
Klien rentan terhadap peningkatan frekuensi terjatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik, ditunjukkan oleh skor penilaian risiko jatuh yang tinggi (65). -
Article No. 18218 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Mobilitas Fisik
- Kode SDKI: 00085
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot.
b. Risiko Jatuh
- Kode SDKI: 00155
- Definisi: Peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik.
c. Gangguan Penglihatan
- Kode SDKI: 00062
- Definisi: Penurunan atau perubahan dalam ketajaman, lapang pandang, adaptasi, akomodasi, atau fungsi lainnya dari sistem visual.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Mobilitas
- Kode SLKI: 1811
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
b. Risiko Jatuh
- Kode SLKI: 1828
- Definisi: Kemampuan untuk mencegah jatuh dan cidera yang disebabkan oleh jatuh.
c. Penglihatan
- Kode SLKI: 1804
- Definisi: Kemampuan untuk menerima dan menginterpretasikan rangsangan visual.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Mobilitas
- Kode SIKI: 6480
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan klien dalam bergerak secara mandiri.
b. Pencegahan Jatuh
- Kode SIKI: 6490
- Definisi: Upaya untuk mencegah terjadinya jatuh dan cedera akibat jatuh.
c. Manajemen Penglihatan
- Kode SIKI: 6570
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi penglihatan klien.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, saya telah menyampaikan diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkatnya berdasarkan kondisi yang Anda berikan. Jika ada pertanyaan lainnya, silakan tanyakan. -
Article No. 18219 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI: 00085)**
**Definisi:**
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri, memerlukan bantuan orang lain atau alat bantu untuk mobilisasi.
**Faktor yang Mendukung:**
- Nyeri pada kaki (kiri dan kanan).
- Kram dan kekakuan otot.
- Riwayat jatuh.
- Penggunaan tongkat untuk berjalan.
- Skor risiko jatuh tinggi (65).
---
**2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode SLKI: 0201 – Kemampuan Mobilisasi Fisik Meningkat**
**Indikator:**
- Klien dapat bergerak dengan bantuan minimal.
- Klien mampu menggunakan alat bantu jalan (tongkat) dengan benar.
- Penurunan keluhan nyeri dan kekakuan otot.
- Tidak terjadi cedera atau jatuh selama mobilisasi.
---
**3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode SIKI: 0901 – Manajemen Mobilitas**
**Intervensi Utama:**
- Bantu klien dalam mobilisasi (duduk, berdiri, berjalan).
- Ajarkan teknik penggunaan tongkat yang tepat.
- Lakukan latihan rentang gerak (ROM) pasif/aktif sesuai toleransi.
- Monitor tanda vital sebelum dan setelah mobilisasi.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk manajemen nyeri (koreksi obat piroxicam jika diperlukan, karena NSAID dapat memperburuk kondisi DM dan HT).
**Kode SIKI: 1802 – Pencegahan Jatuh**
**Intervensi Pendukung:**
- Pasang tanda risiko jatuh di area tidur klien.
- Pastikan lingkungan aman (lantai tidak licin, pencahayaan cukup).
- Gunakan alat bantu (pegangan tangan, kursi roda jika diperlukan).
- Edukasi keluarga/pengasuh tentang teknik membantu mobilisasi.
---
**Catatan Tambahan:**
- **Piroxicam** adalah NSAID yang tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang pada pasien DM dan HT karena risiko gangguan ginjal dan kardiovaskular. Pertimbangkan konsultasi ke dokter untuk alternatif analgesik yang lebih aman (mis: parasetamol atau obat neuropatik jika nyeri terkait DM).
- **GCS (E1V5M5)** menunjukkan kesadaran terganggu (koma), tetapi jika yang dimaksud **E4V5M6**, maka kesadaran klien baik. Perlu klarifikasi lebih lanjut.
**Tone:** Akademis (berbasis bukti, referensi SDKI-SLKI-SIKI PPNI).
**Persona:** Pakar Keperawatan (fokus pada asuhan holistik dan keselamatan pasien).
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 18220 | 03 Jun 2025
Klinis : mansajemen
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "mansajemen":
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), kondisi "mansajemen" dapat dikaitkan dengan diagnosa keperawatan Manajemen Diri Tidak Efektif. Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan individu untuk mengatur atau mengintegrasikan pikiran, perilaku, dan/atau tindakan untuk mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan".
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah Manajemen Diri Efektif. Ini berarti pasien mampu mengatur atau mengintegrasikan pikiran, perilaku, dan/atau tindakan untuk mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan. Indikator keberhasilan dapat meliputi pasien mampu mengidentifikasi tujuan perawatan kesehatan, pasien mampu mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan perawatan, pasien mampu melaksanakan rencana perawatan, dan pasien mampu mengevaluasi kemajuan mencapai tujuan perawatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai tujuan Manajemen Diri Efektif, beberapa intervensi keperawatan yang dapat diberikan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) antara lain:
1. Manajemen Diri: Membantu pasien untuk mengembangkan dan menerapkan strategi untuk mengatur atau mengintegrasikan pikiran, perilaku, dan/atau tindakan untuk mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan pendidikan kepada pasien terkait manajemen diri yang efektif, termasuk tujuan perawatan, strategi pencapaian tujuan, dan evaluasi kemajuan.
3. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien agar dapat melaksanakan rencana perawatan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Manajemen Stres: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor stres yang dapat menghambat kemampuan manajemen diri yang efektif.
5. Fasilitasi Pengambilan Keputusan: Membantu pasien dalam mengambil keputusan terkait perawatan kesehatan dan strategi manajemen diri yang sesuai dengan preferensi dan kondisi pasien.
Penjelasan rinci dan terperinci di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi "mansajemen" berdasarkan perspektif keperawatan. -
Article No. 18221 | 03 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kanan post terkena minyak panas 1 minggu yang lalu, lama kelamaan keluar darah dan semakin nyeri, diperiksa gds 454 rencana debridement
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami nyeri pada tangan kanan setelah terkena minyak panas, lama kelamaan keluar darah dan semakin nyeri, serta rencana debridement, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Risiko Infeksi (SDKI)
Pasien berisiko mengalami infeksi setelah terkena minyak panas dan kemungkinan adanya luka yang dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi.
2. Nyeri Akut (SDKI)
Pasien mengalami nyeri akut pada tangan kanan yang disebabkan oleh luka akibat terkena minyak panas. Nyeri yang semakin meningkat dan adanya perdarahan menunjukkan kondisi yang perlu segera ditangani.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Infeksi (SLKI)
- Tidak terjadi infeksi pada luka
- Tanda-tanda infeksi berkurang (seperti: tidak ada kemerahan, pembengkakan, pus, atau peningkatan suhu)
- Luka menunjukkan perbaikan dan proses penyembuhan yang baik
2. Nyeri Akut (SLKI)
- Nyeri berkurang hingga ke tingkat yang dapat diterima oleh pasien
- Pasien dapat mengelola nyeri dengan baik menggunakan intervensi yang tepat
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Infeksi (SIKI)
- Observasi tanda-tanda infeksi secara teratur
- Perawatan luka secara aseptik dan adekuat
- Pemberian antibiotik sesuai indikasi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka dan pencegahan infeksi
2. Nyeri Akut (SIKI)
- Pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, intensitas, faktor pemicu, dan faktor yang mempengaruhi)
- Pemberian analgesik sesuai indikasi
- Intervensi nonfarmakologis (kompres hangat, distraksi, relaksasi, dan terapi modalitas)
- Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan lanjut (seperti debridement)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan Risiko Infeksi dan Nyeri Akut dipilih karena kondisi pasien memiliki risiko terjadinya infeksi akibat luka dan mengalami nyeri yang semakin meningkat. Tujuan luaran yang diharapkan adalah mencegah terjadinya infeksi dan mengelola nyeri dengan baik sehingga pasien dapat mencapai pemulihan yang optimal.
Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk memantau dan mencegah infeksi, serta mengelola nyeri secara komprehensif melalui pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis. Kolaborasi dengan dokter juga diperlukan untuk penanganan lanjut, seperti debridement. Edukasi kepada pasien dan keluarga sangat penting untuk memastikan keberhasilan asuhan keperawatan. -
Article No. 18222 | 03 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kanan post terkena minyak panas 1 minggu yang lalu, lama kelamaan keluar darah dan semakin nyeri, diperiksa gula darah sewaktu dipati hasil 454 rencana debridement
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan rencana tatalaksana pasien adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T25.011A
- Deskripsi: Luka bakar derajat pertama pada tangan kanan, kunjungan awal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridement luka atau jaringan nekrotik
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 T25.011A menunjukkan bahwa pasien mengalami luka bakar derajat pertama pada tangan kanan, yang merupakan kunjungan awal (A).
2. Rencana tatalaksana yang diberikan adalah debridement, yang memiliki kode ICD-9-CM 86.22. Debridement dilakukan untuk membersihkan jaringan nekrotik atau mati pada luka.
Selain itu, ditemukan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu yang menunjukkan angka 454 mg/dL. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan metabolisme glukosa, yang dapat memengaruhi proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, pemantauan dan pengendalian kadar gula darah perlu dilakukan secara ketat selama proses perawatan. -
Article No. 18223 | 03 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kanan post terkena minyak panas 1 minggu yang lalu, lama kelamaan keluar darah dan semakin nyeri, diperiksa gula darah sewaktu dipati hasil 454 rencana debridement
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan definisi dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit (00046)
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
3. Hiperglikemia (00179)
Definisi: Kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Integritas Kulit (00046)
- Kode SDKI: 00046
- Kode SLKI: LUK-01
- Kode SIKI: KM01
Penjelasan: Pasien mengalami kerusakan pada kulit tangan kanan akibat terkena minyak panas, yang menyebabkan keluarnya darah dan nyeri.
2. Nyeri Akut (00132)
- Kode SDKI: 00132
- Kode SLKI: NRS-01
- Kode SIKI: NY01
Penjelasan: Pasien mengalami nyeri akut pada tangan kanan sebagai akibat dari kerusakan kulit yang terjadi.
3. Hiperglikemia (00179)
- Kode SDKI: 00179
- Kode SLKI: GDS-01
- Kode SIKI: GM02
Penjelasan: Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu menunjukkan hasil yang tinggi (454 mg/dL), mengarah pada kondisi hiperglikemia yang memerlukan tindakan lebih lanjut.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 18224 | 03 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kanan post terkena minyak panas 1 minggu yang lalu, lama kelamaan keluar darah dan semakin nyeri, diperiksa gula darah sewaktu dipati hasil 454 rencana debridement
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
**Kondisi Pasien:**
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kanan post-terkena minyak panas 1 minggu yang lalu, disertai perdarahan dan peningkatan nyeri. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu: 454 mg/dL (hiperglikemia). Rencana tindakan: *debridement*.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (SDKI Code: 0022)**
**Definisi:**
Kerusakan jaringan (luka bakar derajat II) pada tangan kanan akibat trauma termal, diperburuk oleh hiperglikemia yang menghambat proses penyembuhan.
**Faktor Penyebab:**
- Luka bakar termal (minyak panas).
- Hiperglikemia (GDS 454 mg/dL) ? gangguan mikrosirkulasi dan risiko infeksi.
- Adanya jaringan nekrotik (indikasi *debridement*).
---
### **2. Kriteria Hasil (SLKI) dan Intervensi (SIKI):**
#### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
- **Kode SLKI 1401: Penyembuhan Luka**
- *Indikator:*
- Penurunan ukuran luka.
- Tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor).
- Nyeri berkurang (skala 0–3).
- **Kode SLKI 1701: Kontrol Nyeri**
- *Indikator:*
- Pasien melaporkan nyeri ?3 pada skala 0–10.
- Ekspresi wajah rileks.
---
#### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
- **Kode SIKI 2620: Perawatan Luka**
- *Tindakan:*
- Lakukan *debridement* sesuai indikasi.
- Bersihkan luka dengan cairan steril.
- Berikan balutan antimikroba (contoh: hidrogel atau silver sulfadiazine).
- **Kode SIKI 2810: Manajemen Hiperglikemia**
- *Tindakan:*
- Kolaborasi pemberian insulin sesuai protokol.
- Pemantauan GDS berkala.
- Edukasi diet diabetes.
- **Kode SIKI 1440: Manajemen Nyeri**
- *Tindakan:*
- Berikan analgesik (contoh: paracetamol atau opioid jika diperlukan).
- Gunakan teknik non-farmakologis (elevasi ekstremitas, distraksi).
---
### **Catatan Akademis:**
- **Patofisiologi:** Hiperglikemia menyebabkan disfungsi neutrofil dan gangguan angiogenesis, memperlambat penyembuhan luka bakar.
- **Evidence-Based Practice:** *Debridement* eskar memperbaiki vaskularisasi jaringan dan mengurangi risiko infeksi (referensi: WHO Guidelines for Burn Management, 2022).
- **Prioritas:** Kontrol glikemik dan perawatan luka untuk mencegah sepsis.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*.
- American Diabetes Association. (2023). *Standards of Medical Care in Diabetes*.
Format RTF terlampir.