Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 868 | 29 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan lumpuh sejak 3 bulan yang lalu, kedua kaki sulit digerakkan. Saat ini pasien merasakan nyeri pada punggungnya. Nyeri juga dirasakan pada badan dan tangan apabila disentuh. Pasien mengatakan demam naik turun, biasanya lebih sering menjelang sore, badan menggigil jika demam mau muncul, sesak (-), batuk (-). BAK dibantu dengan folley catheter, keluar nanah dari ujung penis. BAB (+) tadi pagi konsistensi lunak warna coklat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda uraikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kondisi di mana individu mengalami penurunan suplai oksigen ke jaringan perifer.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan perfusi jaringan perifer yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Sirkulasi, Manajemen Nyeri, Manajemen Demam.
2. Diagnosa Keperawatan: Infeksi
- SDKI: Kondisi di mana individu mengalami invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen.
- SLKI: Pasien bebas infeksi.
- SIKI: Manajemen Infeksi, Manajemen Urine, Manajemen Demam.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
- SDKI: Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik yang independen.
- SLKI: Pasien menunjukkan mobilitas fisik yang optimal.
- SIKI: Peningkatan Mobilitas, Manajemen Nyeri, Manajemen Aktivitas.
Penjelasan singkat:
- Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer: Penurunan suplai oksigen ke jaringan perifer dapat menyebabkan nyeri dan kelemahan pada anggota tubuh.
- Infeksi: Adanya infeksi ditandai dengan demam, nyeri, dan keluarnya nanah, yang dapat mengakibatkan komplikasi lain.
- Gangguan Mobilitas Fisik: Kekakuan dan kelemahan pada anggota tubuh dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan pergerakan.
Tujuan utama intervensi keperawatan adalah untuk memulihkan perfusi jaringan, mengatasi infeksi, dan meningkatkan mobilitas fisik pasien. -
Article No. 869 | 29 Sep 2024
Klinis : Seorang wanita usia 39 tahun dirawat di RS dengan penurunan kesadaran, GCS :E2V4M5, semua kegiatan pemenuhan kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien sering terbangun karena nyeri dan nyeri meningkat ketika bangun tidur pagi hari, keluarga pasien mengatakan kalau pasien mengeluhkan nyeri kepala pada bagian kiri dan kanan belakang kepala, dengan skala nyeri 6, keluarga mengatakan pasien mengalami penglihatan ganda (diplopia) dan wajah tampak meringis, pasien terpasang NGT, IMT 21,8 kg/m2, pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan dengan kekuatan ektremitas kanan 4444/4444 dan ekstremitas kiri 5555/5555,skor barthel indeks :8. TTV: TD 142/95 mmHg, N:90x/mnt, RR: 20x/mnt, SB 370C, SpO2 98%.Pem lab: Hb 12,4 gr/dl, Hematokrit 35,5%, leukosit 14,15 ribu/mm3, PT 10,2 detik, APTT 25,1.hasil CT scan: terdapat massa padat heterogen intraaksial di thalamus kiri dengan edema perifokal, menyebabkan herniasi subfalcine ke kanan dan hidrosefalus non komunikans Keluarga pasien mengatakan pasien kerja di klinik kecantikan selama 2 tahun dan sering terpapar zat karsinogen dari peralatan kecantikan dan obat-obat kosmetik, klien punya riwayat penggunaan hormon.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat ditegakkan beberapa diagnosa keperawatan untuk pasien ini, beserta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Penurunan Kesadaran
b. Nyeri Kronis
c. Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan
d. Kelemahan Fisik
e. Risiko Inefektif Perfusi Jaringan Otak
2. Penjelasan Singkat:
a. Penurunan Kesadaran
- SDKI: Penurunan Kesadaran
- SLKI: Pemantauan Neurologi
- SIKI: Manajemen Kesadaran
b. Nyeri Kronis
- SDKI: Nyeri Kronis
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
c. Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan
- SDKI: Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan
- SLKI: Manajemen Penglihatan
- SIKI: Manajemen Penglihatan
d. Kelemahan Fisik
- SDKI: Kelemahan Fisik
- SLKI: Peningkatan Mobilitas
- SIKI: Peningkatan Mobilitas
e. Risiko Inefektif Perfusi Jaringan Otak
- SDKI: Risiko Inefektif Perfusi Jaringan Otak
- SLKI: Manajemen Perfusi Jaringan
- SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk pasien dengan kondisi seperti yang dijelaskan. -
Article No. 870 | 29 Sep 2024
Klinis : Seorang wanita usia 39 tahun dirawat di RS dengan penurunan kesadaran, GCS :E2V4M5, semua kegiatan pemenuhan kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien sering terbangun karena nyeri dan nyeri meningkat ketika bangun tidur pagi hari, keluarga pasien mengatakan kalau pasien mengeluhkan nyeri kepala pada bagian kiri dan kanan belakang kepala, dengan skala nyeri 6, keluarga mengatakan pasien mengalami penglihatan ganda (diplopia) dan wajah tampak meringis, pasien terpasang NGT, IMT 21,8 kg/m2, pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan dengan kekuatan ektremitas kanan 4444/4444 dan ekstremitas kiri 5555/5555,skor barthel indeks :8. TTV: TD 142/95 mmHg, N:90x/mnt, RR: 20x/mnt, SB 370C, SpO2 98%.Pem lab: Hb 12,4 gr/dl, Hematokrit 35,5%, leukosit 14,15 ribu/mm3, PT 10,2 detik, APTT 25,1.hasil CT scan: terdapat massa padat heterogen intraaksial di thalamus kiri dengan edema perifokal, menyebabkan herniasi subfalcine ke kanan dan hidrosefalus non komunikans Keluarga pasien mengatakan pasien kerja di klinik kecantikan selama 2 tahun dan sering terpapar zat karsinogen dari peralatan kecantikan dan obat-obat kosmetik, klien punya riwayat penggunaan hormon.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G93.1
- Deskripsi: Sindrom kompresi otak (mass effect)
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 01.39
- Deskripsi: Prosedur lainnya pada otak dan struktur intrakranial
Penjelasan:
- Kode ICD-10 G93.1 (Sindrom kompresi otak) sesuai dengan gejala penurunan kesadaran, nyeri kepala, diplopia, dan kelemahan ekstremitas kanan yang disebabkan oleh massa padat intraaksial di thalamus kiri dengan edema perifokal dan hidrosefalus non komunikans.
- Kode ICD-9-CM 01.39 (Prosedur lainnya pada otak dan struktur intrakranial) dapat digunakan untuk tindakan yang mungkin dilakukan, seperti pemeriksaan CT scan kepala untuk mendapatkan diagnosis.
- Informasi tambahan mengenai riwayat paparan zat karsinogen dan penggunaan hormon dapat menjadi faktor penting dalam evaluasi diagnosis dan tatalaksana selanjutnya. -
Article No. 871 | 29 Sep 2024
Klinis : Seorang wanita usia 39 tahun dirawat di RS dengan penurunan kesadaran, GCS :E2V4M5, semua kegiatan pemenuhan kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien sering terbangun karena nyeri dan nyeri meningkat ketika bangun tidur pagi hari, keluarga pasien mengatakan kalau pasien mengeluhkan nyeri kepala pada bagian kiri dan kanan belakang kepala, dengan skala nyeri 6, keluarga mengatakan pasien mengalami penglihatan ganda (diplopia) dan wajah tampak meringis, pasien terpasang NGT, IMT 21,8 kg/m2, pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan dengan kekuatan ektremitas kanan 4444/4444 dan ekstremitas kiri 5555/5555,skor barthel indeks :8. TTV: TD 142/95 mmHg, N:90x/mnt, RR: 20x/mnt, SB 370C, SpO2 98%.Pem lab: Hb 12,4 gr/dl, Hematokrit 35,5%, leukosit 14,15 ribu/mm3, PT 10,2 detik, APTT 25,1.hasil CT scan: terdapat massa padat heterogen intraaksial di thalamus kiri dengan edema perifokal, menyebabkan herniasi subfalcine ke kanan dan hidrosefalus non komunikans Keluarga pasien mengatakan pasien kerja di klinik kecantikan selama 2 tahun dan sering terpapar zat karsinogen dari peralatan kecantikan dan obat-obat kosmetik, klien punya riwayat penggunaan hormon.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Gangguan Pola Tidur
- SLKI: Tidur Terganggu
- SIKI: Manajemen Tidur
Penjelasan: Pasien sering terbangun karena nyeri dan nyeri meningkat ketika bangun tidur pagi hari, yang mengganggu pola tidur pasien.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan: Pasien mengalami nyeri kepala dengan skala nyeri 6 dan tampak meringis, serta memerlukan bantuan keluarga dan perawat untuk aktivitas sehari-hari.
3. Gangguan Mobilitas Fisik
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik
- SLKI: Pergerakan Terbatas
- SIKI: Perawatan Gerak
Penjelasan: Pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan dengan kekuatan ekstremitas kanan 4444/4444 dan ekstremitas kiri 5555/5555, sehingga membutuhkan bantuan untuk aktivitas sehari-hari.
4. Risiko Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Risiko Kekurangan Volume Cairan
- SLKI: Risiko Kekurangan Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan: Pasien terpasang NGT, yang mengindikasikan kebutuhan cairan dan nutrisi tidak terpenuhi secara adekuat.
Selain itu, kondisi pasien juga dapat dikaitkan dengan diagnosis medis berupa tumor di thalamus kiri, yang menyebabkan berbagai gejala neurologis seperti penurunan kesadaran, diplopia, dan hemiparesis. Riwayat paparan zat karsinogen dan penggunaan hormon juga perlu dipertimbangkan sebagai faktor risiko. -
Article No. 872 | 29 Sep 2024
Klinis : Suhu 38°C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu suhu 38°C, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh gangguan termoregulasi.
- Karakteristik utama: suhu tubuh di atas 37,5°C, kulit terasa panas, wajah kemerahan, dan mungkin disertai dengan tanda-tanda dehidrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Outcome yang diharapkan: klien akan menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda hipertermia, dan tidak ada komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: memantau suhu tubuh, mengurangi aktivitas fisik, memberikan cairan yang cukup, mengompres dengan air hangat, dan memberikan obat penurun demam jika diperlukan.
Secara singkat, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. SDKI berkaitan dengan diagnosa keperawatan, SLKI dengan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, dan SIKI dengan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 873 | 29 Sep 2024
Klinis : Seorang wanita usia 39 tahun dirawat di RS dengan penurunan kesadaran, GCS :E2V4M5, semua kegiatan pemenuhan kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien sering terbangun karena nyeri dan nyeri meningkat ketika bangun tidur pagi hari, keluarga pasien mengatakan kalau pasien mengeluhkan nyeri kepala pada bagian kiri dan kanan belakang kepala, dengan skala nyeri 6, keluarga mengatakan pasien mengalami penglihatan ganda (diplopia) dan wajah tampak meringis, pasien terpasang NGT, IMT 21,8 kg/m2, pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan dengan kekuatan ektremitas kanan 4444/4444 dan ekstremitas kiri 5555/5555,skor barthel indeks :8. TTV: TD 142/95 mmHg, N:90x/mnt, RR: 20x/mnt, SB 370C, SpO2 98%.Pem lab: Hb 12,4 gr/dl, Hematokrit 35,5%, leukosit 14,15 ribu/mm3, PT 10,2 detik, APTT 25,1.hasil CT scan: terdapat massa padat heterogen intraaksial di thalamus kiri dengan edema perifokal, menyebabkan herniasi subfalcine ke kanan dan hidrosefalus non komunikans Keluarga pasien mengatakan pasien kerja di klinik kecantikan selama 2 tahun dan sering terpapar zat karsinogen dari peralatan kecantikan dan obat-obat kosmetik, klien punya riwayat penggunaan hormon. Berdasarkan kasus di atas, buatlah diagnosa keperawatan yang lengkap disertai (etiologi dan dibuktikan dengan) sesuai STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA PPNI 2017
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat dirumuskan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Penurunan Kesadaran berhubungan dengan perdarahan intrakranial, ditandai dengan GCS: E2V4M5.
b. Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial, ditandai dengan keluhan nyeri kepala, skala nyeri 6, dan wajah meringis.
c. Gangguan Persepsi Sensori berhubungan dengan perdarahan intrakranial, ditandai dengan adanya penglihatan ganda (diplopia).
d. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak kanan, ditandai dengan kekuatan ekstremitas kanan 4444/4444 dan skor Barthel Indeks 8.
2. Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
a. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI adalah acuan untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- SDKI terdiri dari definisi, faktor yang berhubungan, ciri-ciri diagnostik, dan batasan karakteristik untuk setiap diagnosa keperawatan.
b. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI adalah acuan untuk menentukan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI terdiri dari definisi, indikator, dan skala pengukuran untuk setiap luaran keperawatan.
c. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI adalah acuan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- SIKI terdiri dari definisi, aktivitas, dan kriteria hasil untuk setiap intervensi keperawatan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk menangani kondisi pasien secara efektif. -
Article No. 874 | 29 Sep 2024
Klinis : gatal dan berisi nanah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Kerawatan Indonesia): Kerusakan Integritas Kulit adalah kerusakan yang terjadi pada epidermis, dermis, atau lapisan lebih dalam.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Penyembuhan Luka merupakan luaran yang dapat diharapkan, dengan indikator seperti pengurangan nyeri, pengurangan kemerahan, pengurangan edema, dan peningkatan penutupan luka.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Perawatan Luka, Manajemen Nyeri, dan Edukasi Perawatan Luka.
Penjelasan singkat:
Kondisi gatal dan berisi nanah mengindikasikan adanya kerusakan pada kulit, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, alergi, atau kondisi lainnya. Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah Kerusakan Integritas Kulit, dengan fokus pada penyembuhan luka, pengurangan rasa gatal dan nyeri, serta pencegahan komplikasi lebih lanjut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Perawatan Luka, Manajemen Nyeri, dan Edukasi Perawatan Luka. -
Article No. 875 | 29 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi pada jalan napas.
- SLKI: Perbaikan kemampuan individu dalam mempertahankan bersihan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan permeabilitas jalan napas.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi.
- SLKI: Perbaikan kemampuan individu dalam melakukan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pertukaran gas yang optimal.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas rutin akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas rutin tanpa kelelahan yang berlebihan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan toleransi aktivitas.
4. Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang melebihi asupan.
- SLKI: Perbaikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mendefinisikan diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 876 | 29 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
b. Intoleransi Aktivitas
c. Kekurangan Volume Cairan
2. Penjelasan Singkat:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- SLKI: Meningkatkan bersihan jalan napas.
- SIKI: Manajemen Jalan Napas.
b. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen di tingkat seluler.
- SLKI: Meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Manajemen Energi.
c. Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- SLKI: Mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- SIKI: Manajemen Cairan.
Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa keperawatan:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien mengalami batuk berdahak dan sesak napas, yang dapat menghambat bersihan jalan napas yang efektif.
- Intoleransi Aktivitas: Pasien mengalami demam dan kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
- Kekurangan Volume Cairan: Pasien dapat mengalami penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler akibat demam, kurangnya asupan, dan peningkatan kehilangan cairan. -
Article No. 877 | 29 Sep 2024
Klinis : pasien tbc intervensi utama latihan batuk efektif, apa intervensi pendukungnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan kemampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan.
- Karakteristik Utama: Batuk tidak efektif, wheezing, napas cuping hidung, dan sputum yang berlebihan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Indikator: Pasien dapat batuk dengan efektif, frekuensi napas dalam batas normal, sputum dapat dikeluarkan dengan mudah, dan tidak ada tanda-tanda sianosis.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Latihan batuk efektif
- Definisi: Membantu pasien untuk meningkatkan kemampuan batuk yang efektif untuk membersihkan jalan napas.
- Aktivitas:
- Ajarkan teknik batuk efektif (batuk dalam, batuk terkontrol, batuk dengan melibatkan otot perut).
- Berikan latihan batuk secara teratur.
- Pantau efektivitas batuk pasien.
Intervensi Pendukung:
1. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan dan memperbaiki fungsi pernapasan.
- Aktivitas:
- Bantu pasien dalam posisi yang nyaman untuk memudahkan batuk dan drainase sekret.
- Berikan humidifikasi udara untuk melembapkan sekresi.
- Berikan bronkodilator sesuai indikasi.
2. Manajemen Energi
- Tujuan: Mengatur aktivitas pasien untuk mencegah kelelahan.
- Aktivitas:
- Anjurkan istirahat yang cukup.
- Bantu pasien dalam beraktivitas sesuai toleransi.
Dengan intervensi utama latihan batuk efektif dan intervensi pendukung manajemen jalan napas serta manajemen energi, diharapkan pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.