Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 929 | 30 Sep 2024
Klinis : Dalam sistem klasifikasi NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), faktor terkait untuk diagnosis "Nyeri Kronis" dapat mencakup:
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "Nyeri Kronis" dengan faktor terkait berdasarkan klasifikasi NANDA, kode ICD-10 yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G89.4
- Deskripsi: Nyeri kronis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
Dalam klasifikasi NANDA, faktor terkait untuk diagnosis "Nyeri Kronis" dapat mencakup:
- Usia lanjut
- Gaya hidup yang tidak sehat (misalnya penggunaan alkohol, merokok, diet buruk)
- Kurang aktivitas fisik
- Kondisi medis kronik (misalnya arthritis, kanker, diabetes)
- Trauma atau cedera sebelumnya
- Kecemasan atau depresi
- Masalah tidur
- Keterbatasan sosial atau dukungan sosial yang tidak memadai
- Ketidakmampuan untuk mengekspresikan nyeri
- Persepsi nyeri yang buruk
Tidak ada kode ICD-9-CM yang secara spesifik terkait dengan faktor-faktor terkait untuk diagnosis "Nyeri Kronis" dalam klasifikasi NANDA. Kode ICD-9-CM yang mungkin relevan adalah kode-kode yang terkait dengan kondisi medis atau prosedur yang mendasari atau menimbulkan nyeri kronis, seperti:
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tergantung pada kondisi medis atau prosedur yang mendasari nyeri kronis
- Deskripsi: Tergantung pada kondisi medis atau prosedur yang mendasari nyeri kronis
Namun, tidak ada kode ICD-9-CM yang secara langsung mewakili faktor-faktor terkait untuk diagnosis "Nyeri Kronis" dalam klasifikasi NANDA. -
Article No. 930 | 30 Sep 2024
Klinis : asmatikus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi asmatikus:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ansietas
Penjelasan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pola napas yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perbaikan pola napas yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen jalan napas, termasuk pemberian bronkodilator, pengaturan posisi, dan edukasi tentang teknik napas dalam.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Manajemen energi, termasuk penjadwalan aktivitas, penggunaan alat bantu, dan edukasi tentang pengaturan aktivitas.
3. Ansietas
- SDKI: Respon maladaptif terhadap ancaman yang dirasakan, ditandai dengan perasaan takut, khawatir, atau gelisah.
- SLKI: Penurunan tingkat ansietas.
- SIKI: Manajemen ansietas, termasuk pemberian terapi relaksasi, pengelolaan stres, dan pemberian dukungan emosional.
Secara umum, diagnosa keperawatan ini menggambarkan masalah pernapasan, aktivitas, dan psikologis yang sering dialami oleh pasien asmatikus. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan bagi perawat untuk mengidentifikasi, menetapkan tujuan, dan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengelola kondisi asmatikus secara holistik. -
Article No. 931 | 30 Sep 2024
Klinis : rematoid artritis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi rematoid artritis:
A. Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronik
2. Ketidakefektifan Koping
3. Defisit Perawatan Diri
B. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri Kronik (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Karakteristik: Keluhan nyeri, durasi nyeri, perubahan aktivitas, perubahan tidur, perubahan pola hidup.
- Intervensi: Manajemen nyeri, terapi modalitas, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Ketidakefektifan Koping (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan mengelola stresor yang mengganggu aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Karakteristik: Perubahan pola tidur, peningkatan kecemasan, perubahan nafsu makan, perubahan aktivitas.
- Intervensi: Manajemen stres, terapi relaksasi, pendidikan kesehatan, dan dukungan sosial.
3. Defisit Perawatan Diri (SLKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- Karakteristik: Ketergantungan dalam mandi, berpakaian, makan, eliminasi.
- Intervensi: Pelatihan aktivitas sehari-hari, bantuan dalam perawatan diri, modifikasi lingkungan, dan kolaborasi dengan terapis okupasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyediakan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mendukung asuhan keperawatan pada pasien dengan rematoid artritis, mencakup manajemen nyeri, peningkatan koping, dan perawatan diri. -
Article No. 932 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, dapat diturunkan beberapa diagnosa keperawatan untuk pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosa medis campak, antara lain:
1. Diagnosa Keperawatan 1: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
- Gejala dan tanda SDKI: Batuk kering, kesulitan bernapas, pernapasan cuping hidung.
- Rencana Keperawatan (SLKI): Mempertahankan bersihan jalan napas, memantau status pernapasan, manajemen jalan napas.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen jalan napas, pemberian oksigen, fisioterapi dada.
2. Diagnosa Keperawatan 2: Hipertemia
- Definisi SDKI: Suhu tubuh di atas normal akibat peningkatan produksi atau penurunan kehilangan panas.
- Gejala dan tanda SDKI: Demam tinggi, kulit panas, wajah kemerahan.
- Rencana Keperawatan (SLKI): Manajemen demam, manajemen suhu tubuh.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Terapi antipiretik, kompres hangat/dingin, monitor tanda-tanda vital.
3. Diagnosa Keperawatan 3: Gangguan Integritas Kulit
- Definisi SDKI: Kerusakan pada epidermis dan/atau lapisan dermis.
- Gejala dan tanda SDKI: Ruam merah di kulit.
- Rencana Keperawatan (SLKI): Perawatan luka, manajemen rasa tidak nyaman.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Perawatan luka, aplikasi topikal, manajemen gejala.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan karakteristik diagnostik untuk diagnosis keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi daftar intervensi keperawatan beserta definisi dan aktivitasnya.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang terstandar dan berbasis bukti. -
Article No. 933 | 30 Sep 2024
Klinis : Perubahan frekuensi ndan irama jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk perubahan frekuensi dan irama jantung dapat berupa:
1. Risiko Ketidakstabilan Kardiovaskular
- Penjelasan singkat:
- Ini adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan potensi perubahan pada fungsi jantung dan pembuluh darah yang dapat mengancam kesehatan dan kehidupan pasien.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit jantung, gangguan irama jantung, atau komplikasi dari penyakit lain.
2. Perubahan Perfusi Jantung
- Penjelasan singkat:
- Ini adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan adanya perubahan pada suplai darah ke jantung, yang dapat mempengaruhi fungsi dan kinerja jantung.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, atau komplikasi dari penyakit lain.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah tiga komponen penting dalam sistem dokumentasi asuhan keperawatan di Indonesia.
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan kumpulan diagnosa keperawatan yang diakui secara nasional.
- Diagnosa keperawatan yang tertera di atas mengacu pada SDKI.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan kumpulan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Luaran yang terkait dengan diagnosa keperawatan di atas dapat meliputi stabilitas tanda-tanda vital, kemampuan pasien dalam mengelola gejala, dan peningkatan fungsi kardiovaskular.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan kumpulan intervensi keperawatan yang diakui secara nasional.
- Intervensi keperawatan yang terkait dengan diagnosa di atas dapat meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan, edukasi pasien dan keluarga, dan intervensi rehabilitasi kardiovaskular.
Secara keseluruhan, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan sistem dokumentasi yang terintegrasi untuk memastikan kualitas dan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 934 | 30 Sep 2024
Klinis : Batuk sesak ronchi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi alveolar yang adekuat.
Penyebab:
- Hambatan jalan napas (Ronchi)
- Kekuatan otot pernapasan menurun
Gejala:
- Batuk
- Sesak napas
- Ronchi
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
Penyebab:
- Penumpukan sekresi
- Obstruksi jalan napas
Gejala:
- Batuk tidak efektif
- Sputum berlebihan
- Ronchi
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan pasien.
- SDKI terdiri dari definisi diagnosis, penyebab, gejala, dan faktor yang berhubungan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI mencakup indikator hasil, kriteria hasil, dan target hasil.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- SIKI mencakup definisi intervensi, aktivitas, dan rasional intervensi.
Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif dan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pengaturan posisi, terapi oksigen, fisioterapi dada, dan tindakan lain untuk membantu membersihkan jalan napas dan memfasilitasi ventilasi yang efektif. -
Article No. 935 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal untuk pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, adalah tuberkulosis paru. Adapun kode ICD-10 dan ICD-9-CM adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 011.9
- Deskripsi: Tuberkulosis paru, unspecified
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis, sesuai dengan gejala dan hasil pemeriksaan pada pasien.
- Kode ICD-9-CM 011.9 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru yang tidak dispesifikasi secara rinci. -
Article No. 936 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko penularan infeksi berhubungan dengan penyakit campak.
SDKI:
- Definisi: Kemungkinan terjadinya penyebaran mikroorganisme patogen dari sumber infeksi ke orang lain.
- Faktor Risiko: Paparan mikroorganisme patogen, kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penularan.
SLKI:
- Tujuan: Pasien bebas dari penularan infeksi.
- Indikator: Tidak ada tanda-tanda penularan infeksi, adanya perilaku pencegahan penularan.
SIKI:
- Intervensi: Edukasi pencegahan penularan infeksi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, isolasi pasien, penggunaan alat pelindung diri.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi berlebih.
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
- Faktor Penyebab: Sekresi berlebihan, batuk tidak efektif.
SLKI:
- Tujuan: Pasien mempertahankan bersihan jalan napas.
- Indikator: Frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada obstruksi jalan napas, bunyi napas normal.
SIKI:
- Intervensi: Pengisapan lendir, pemberian oksigen, latihan batuk efektif, pengaturan posisi.
Pemahaman singkat:
- SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, berisi definisi dan faktor risiko/penyebab.
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia, berisi tujuan dan indikator hasil yang diharapkan.
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, berisi intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 937 | 30 Sep 2024
Klinis : Tuan Andi telah mengalami batuk produktif selama tiga tahun terakhir dan pernah didiagnosis menderita pneumonia. Ayah tuan Andi meninggal akibat TBC. Tuan Andi juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disertai dengan penurunan nafsu makan. Ia merasa sulit untuk makan karena sering merasa sesak napas dan mual serta turgor kulitnya tampak buruk. Ia juga mengakui bahwa ia kesulitan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Ia merasa frustrasi karena kondisinya tidak kunjung membaik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami Tuan Andi, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Ketidakberdayaan
4. Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan patensi jalan napas.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan patensi jalan napas.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
3. Ketidakberdayaan
SDKI: Pengalaman subjektif dan objektif keterbatasan dalam membuat pilihan atau keputusan yang memengaruhi kehidupan seseorang.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk membantu klien meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan dan pilihan yang memengaruhi kehidupannya.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu klien meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan dan pilihan yang memengaruhi kehidupannya.
4. Kerusakan Integritas Kulit
SDKI: Perubahan struktur dan fungsi kulit.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit.
Kesimpulannya, Tuan Andi membutuhkan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pernapasan, nutrisi, psikologis, dan integritas kulit yang dialaminya. Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam memberikan intervensi yang tepat dan terstruktur untuk membantu Tuan Andi mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 938 | 30 Sep 2024
Klinis : Tuan Andi telah mengalami batuk produktif selama tiga tahun terakhir dan pernah didiagnosis menderita pneumonia. Ayah tuan Andi meninggal akibat TBC. Tuan Andi juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disertai dengan penurunan nafsu makan. Ia merasa sulit untuk makan karena sering merasa sesak napas dan mual serta turgor kulitnya tampak buruk. Ia juga mengakui bahwa ia kesulitan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Ia merasa frustrasi karena kondisinya tidak kunjung membaik.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala dan riwayat yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.9
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronis, tidak dispesifikasi
- Penjelasan: Tuan Andi mengalami batuk produktif selama tiga tahun dan pernah didiagnosis dengan pneumonia, yang mengarah pada kemungkinan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Faktor risiko lain adalah riwayat merokok, penurunan berat badan, dan riwayat keluarga dengan tuberkulosis (TBC), yang dapat berkontribusi pada kondisi ini.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Konseling untuk berhenti merokok
- Penjelasan: Tuan Andi mengakui kesulitan untuk berhenti merokok, meskipun mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Konseling untuk berhenti merokok dapat menjadi tindakan medis yang sesuai untuk membantu Tuan Andi mengatasi kebiasaan merokok.
Selain itu, beberapa prosedur/tindakan medis tambahan yang mungkin diperlukan berdasarkan kondisi Tuan Andi adalah:
- Pemeriksaan fungsi paru-paru (spirometri) untuk mendiagnosis dan memantau tingkat keparahan PPOK.
- Terapi oksigen, baik kontinyu maupun saat aktivitas fisik, untuk mengatasi sesak napas.
- Terapi farmakologis, seperti bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik, untuk mengelola gejala PPOK.
- Konsultasi gizi untuk membantu meningkatkan asupan nutrisi dan mengatasi penurunan berat badan.
- Dukungan psikologis untuk mengelola frustrasi dan stres yang dialami Tuan Andi akibat kondisinya.