Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2825 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 30 tahun telah menjalani perawatan di RSJ dengan masalah keperawatan halusinasi.Saat ini pasien akan persiapan pulang. Hasil pengkajian keluarga mengatakan belum tahu cara merawat anaknya di rumah.Apakah tindakan keperawatan untuk keluarga pada kasus di atas ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
Kurangnya Pengetahuan Keluarga tentang Cara Merawat Anggota Keluarga dengan Masalah Kesehatan Jiwa
Penjelasan:
SDKI:
Kurangnya Pengetahuan Keluarga tentang Cara Merawat Anggota Keluarga dengan Masalah Kesehatan Jiwa didefinisikan sebagai keterbatasan informasi atau pemahaman keluarga mengenai bagaimana merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan jiwa, seperti halusinasi, secara efektif.
SLKI:
Sesuai dengan SLKI, luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan ini adalah keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan jiwa secara aman dan efektif.
SIKI:
Berdasarkan SIKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Edukasi Kesehatan Jiwa kepada Keluarga
2. Pelatihan Manajemen Perawatan Kesehatan Jiwa di Rumah
3. Fasilitasi Dukungan Sosial bagi Keluarga
4. Koordinasi dengan Tenaga Kesehatan Terkait
Tujuan dari intervensi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan jiwa, sehingga pasien dapat pulih dan beradaptasi dengan baik di lingkungan rumah. -
Article No. 2826 | 19 Oct 2024
Klinis : Bayi laki-laki usia 2 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan pertumbuhan, berat badan saat lahir adalah 3200 gram.Berapakah perkiraan berat anak tersebut pada usia 1 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta perkiraan berat badan anak pada usia 1 tahun:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko keterlambatan pertumbuhan fisik berhubungan dengan status nutrisi yang tidak adekuat.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko keterlambatan pertumbuhan fisik adalah keadaan di mana individu mengalami hambatan dalam mencapai potensi pertumbuhan fisik yang optimal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pertumbuhan fisik membaik
2. Berat badan meningkat sesuai usia
3. Perkembangan fisik sesuai usia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
2. Pemberian edukasi tentang pola makan yang sesuai
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait dalam mengatasi masalah pertumbuhan.
Perkiraan Berat Badan Anak pada Usia 1 Tahun:
Berdasarkan data berat badan saat lahir 3200 gram, secara umum pertumbuhan berat badan bayi pada usia 1 tahun diperkirakan mencapai 2 kali berat badan saat lahir, yaitu sekitar 6400 gram atau 6,4 kg.
Tone: akademis
Persona: pakar, perawat
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bayi laki-laki usia 2 bulan ini berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik, sehingga memerlukan pemantauan pertumbuhan, pemberian edukasi tentang pola makan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait. Diperkirakan berat badan anak pada usia 1 tahun akan mencapai sekitar 6,4 kg. -
Article No. 2827 | 19 Oct 2024
Klinis : nyeri seluruh tubuh, kaki bengkak, RPD: CKD
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R51
- Deskripsi: Nyeri kepala
- Kode: R60.9
- Deskripsi: Edema, tidak diklasifikasi di tempat lain
- Kode: N18.9
- Deskripsi: Penyakit ginjal kronis, stadium tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Dialisis ginjal, tidak dimodifikasi, peritoneal atau hemodialisis
Penjelasan:
1. Kode ICD-10:
- R51 (Nyeri kepala): Kode ini digunakan untuk menggambarkan nyeri seluruh tubuh yang Anda deskripsikan.
- R60.9 (Edema, tidak diklasifikasi di tempat lain): Kode ini sesuai untuk menggambarkan bengkaknya kaki yang Anda alami.
- N18.9 (Penyakit ginjal kronis, stadium tidak ditentukan): Kode ini digunakan untuk menggambarkan Penyakit Ginjal Kronik (CKD) yang Anda alami, dengan stadium yang tidak ditentukan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- 39.95 (Dialisis ginjal, tidak dimodifikasi, peritoneal atau hemodialisis): Kode ini menggambarkan prosedur dialisis ginjal yang mungkin diperlukan untuk pengelolaan Penyakit Ginjal Kronis (CKD) yang Anda alami.
Harap diperhatikan bahwa kode-kode ini harus ditentukan oleh dokter atau petugas medis yang kompeten berdasarkan hasil pemeriksaan, pengkajian, dan diagnosis yang lebih lengkap. -
Article No. 2828 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 30 tahun telah menjalani perawatan di RSJ dengan masalah keperawatan halusinasi.Saat ini pasien akan persiapan pulang. Hasil pengkajian keluarga mengatakan belum tahu cara merawat anaknya di rumah.Apakah tindakan keperawatan untuk keluarga pada kasus di atas ?
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang telah menjalani perawatan di RSJ dengan masalah keperawatan halusinasi dan akan persiapan pulang, serta hasil pengkajian keluarga yang belum tahu cara merawat anaknya di rumah, maka dapat direkomendasikan tindakan keperawatan untuk keluarga sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F23
- Deskripsi: Gangguan psikotik akut dan sementara
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode spesifik untuk tindakan keperawatan keluarga.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien, kode ICD-10 yang sesuai adalah F23 - Gangguan psikotik akut dan sementara. Hal ini dikarenakan pasien mengalami halusinasi, yang merupakan salah satu gejala gangguan psikotik akut.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk keluarga pada kasus ini meliputi:
1. Edukasi dan konseling bagi keluarga:
- Memberikan pemahaman tentang kondisi pasien dan gejala-gejala yang mungkin muncul.
- Mengajarkan teknik-teknik penanganan dan manajemen gejala halusinasi di rumah.
- Memberikan informasi tentang sumber daya dan dukungan yang tersedia di komunitas.
2. Perencanaan pemulangan dan perawatan di rumah:
- Membantu keluarga menyiapkan lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk merawat pasien di rumah.
- Menyusun rencana perawatan yang melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
- Memastikan keluarga memahami dan siap untuk melanjutkan perawatan pasien setelah pulang.
3. Dukungan dan koordinasi dengan layanan kesehatan:
- Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara keluarga dengan tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien.
- Memastikan keluarga dapat mengakses layanan dan dukungan yang dibutuhkan setelah pasien pulang.
Tujuan dari tindakan keperawatan tersebut adalah membantu keluarga memahami kondisi pasien, meningkatkan kemampuan mereka dalam merawat pasien di rumah, serta memastikan kontinuitas perawatan dan dukungan yang dibutuhkan setelah pasien pulang. -
Article No. 2829 | 19 Oct 2024
Klinis : nyeri seluruh tubuh, kaki bengkak, RPD: CKD stdium 4
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
- Kode: R60.1
- Deskripsi: Edema generalisata
- Kode: N18.4
- Deskripsi: Penyakit ginjal kronis stadium 4
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Hemodialisis
Penjelasan:
1. Kode ICD-10:
- R52 (Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain): Digunakan untuk menggambarkan keluhan nyeri yang terjadi di seluruh tubuh, tanpa penyebab spesifik yang teridentifikasi.
- R60.1 (Edema generalisata): Digunakan untuk menggambarkan pembengkakan yang terjadi di seluruh tubuh, termasuk pembengkakan pada kaki.
- N18.4 (Penyakit ginjal kronis stadium 4): Digunakan untuk menggambarkan stadium 4 dari penyakit ginjal kronis, yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) antara 15-29 mL/menit/1,73 m2.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- 39.95 (Hemodialisis): Digunakan untuk menggambarkan prosedur hemodialisis yang mungkin diperlukan sebagai terapi pengganti ginjal pada penyakit ginjal kronis stadium 4.
Dalam kasus ini, pasien menunjukkan gejala nyeri seluruh tubuh, pembengkakan pada kaki, dan penyakit ginjal kronis stadium 4. Oleh karena itu, kode ICD-10 yang sesuai adalah R52, R60.1, dan N18.4. Selain itu, prosedur hemodialisis yang mungkin diperlukan dapat diwakili oleh kode ICD-9-CM 39.95. -
Article No. 2830 | 19 Oct 2024
Klinis : nyeri seluruh tubuh, kaki bengkak, RPD: CKD stdium 4
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronik Berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium 4
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kronik Berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium 4 adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium 4, yang dapat berlangsung lama dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan pasien.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri, dapat beristirahat dengan baik, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan yang signifikan akibat nyeri.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi modalitas seperti kompres hangat/dingin, distraksi, relaksasi, serta edukasi tentang manajemen nyeri pada pasien dengan penyakit ginjal kronik.
2. Edema Berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium 4
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Edema Berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium 4 adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial, terutama pada ekstremitas bawah, akibat penurunan fungsi ginjal.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat melaporkan penurunan edema, dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah, dan tidak mengalami komplikasi akibat edema.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengaturan posisi tubuh, pembatasan asupan cairan, pemantauan intake-output cairan, pemberian diuretik, serta edukasi tentang manajemen edema pada pasien dengan penyakit ginjal kronik.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2831 | 19 Oct 2024
Klinis : Bayi laki-laki usia 2 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan pertumbuhan, berat badan saat lahir adalah 3200 gram.Berapakah perkiraan berat anak tersebut pada usia 1 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pertumbuhan Fisik Tidak Adekuat
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi di mana pertumbuhan fisik bayi/anak tidak sesuai dengan tahapan pertumbuhannya.
- Penyebab: Asupan nutrisi yang tidak adekuat, aktivitas fisik yang tidak sesuai, riwayat penyakit, dan faktor genetik.
- Gejala: Berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala di bawah persentil normal untuk usia.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pertumbuhan fisik bayi/anak sesuai dengan tahapan pertumbuhannya.
- Kriteria hasil: Berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala sesuai dengan persentil normal untuk usia.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan pertumbuhan, pemberian nutrisi sesuai kebutuhan, stimulasi perkembangan, dan edukasi kepada orang tua.
Perkiraan Berat Badan pada Usia 1 Tahun:
Berdasarkan berat badan saat lahir 3200 gram, anak laki-laki usia 2 bulan ini diperkirakan akan mencapai berat badan sekitar 10-12 kg pada usia 1 tahun. Hal ini didasarkan pada rata-rata kenaikan berat badan bayi normal, yaitu sekitar 1 kg per bulan pada 6 bulan pertama, dan kemudian sekitar 0,5 kg per bulan pada 6 bulan berikutnya.
Jadi, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, saya menyimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pertumbuhan Fisik Tidak Adekuat, dengan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI, serta perkiraan berat badan pada usia 1 tahun. -
Article No. 2832 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 24 tahun, dirawat di rumah sakit jiwa dengan depresi. Pasien mengalami sindroma post perkosaan, sering berteriak histeris, sering menangis, mengatakan saya tidak percaya.Apakah fase kehilangan yang dialami pasien tersebut ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Sindrom Post Perkosaan
2. Gangguan Emosi Berhubungan dengan Depresi
3. Koping Tidak Efektif Berhubungan dengan Trauma Psikologis
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Sindrom Post Perkosaan: Pasien menunjukkan perubahan persepsi, pemikiran, dan kesadaran yang tidak sesuai dengan realita akibat pengalaman traumatis perkosaan.
2. Gangguan Emosi Berhubungan dengan Depresi: Pasien menunjukkan perubahan mood, afek, dan respon emosional yang tidak sesuai dengan situasi, seperti sering berteriak histeris dan sering menangis.
3. Koping Tidak Efektif Berhubungan dengan Trauma Psikologis: Pasien menunjukkan ketidakmampuan dalam beradaptasi dan mengatasi masalah secara konstruktif akibat trauma perkosaan.
SLKI (Standar luaran Keperawatan Indonesia):
1. Proses Pikir Membaik: Pasien dapat menunjukkan persepsi, pemikiran, dan kesadaran yang sesuai dengan realita.
2. Stabilitas Emosi Membaik: Pasien dapat menunjukkan mood, afek, dan respon emosional yang sesuai dengan situasi.
3. Koping Efektif: Pasien dapat menunjukkan kemampuan dalam beradaptasi dan mengatasi masalah secara konstruktif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Realitas: Membantu pasien memahami realita dan memfasilitasi penerimaan diri.
2. Terapi Suportif: Memberikan dukungan emosional dan psikologis untuk meningkatkan kemampuan koping.
3. Manajemen Stres: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengelola sumber stres serta mengembangkan strategi koping yang efektif.
Fase Kehilangan yang Dialami Pasien:
Berdasarkan gejala yang ditunjukkan, pasien tampaknya berada dalam fase depresi dari proses berduka akibat trauma perkosaan. Pasien menunjukkan reaksi emosional yang intens, seperti sering berteriak histeris dan menangis, serta kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri.
Saya berharap penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar keperawatan yang sesuai untuk menangani kondisi pasien tersebut. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2833 | 19 Oct 2024
Klinis : Ny. B berusia 48 tahun dirawat firuang bedah setelah melakukan operasi pembuatan trakeostomu hari ke 3. Hasil pemeriksaan menunjukan balutan tampak kotor, hasil pemeriksaan fisik TD 128/80 mmHg frekuensi napas 30×/menit frekuensi nadi : 79×/ menit suhu 37°C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Ny. B yang dipaparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Definisi, Batasan Karakteristik, dan Faktor yang Berhubungan mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Batasan Karakteristik: Balutan kotor, Peningkatan suhu tubuh, Peningkatan laju napas.
- Faktor yang Berhubungan: Prosedur pembedahan, Perubahan integritas kulit.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Integritas Jaringan: Tujuan yang diharapkan adalah Jaringan tetap utuh.
- Status Pernapasan: Tujuan yang diharapkan adalah Pola pernapasan efektif.
- Status Suhu Tubuh: Tujuan yang diharapkan adalah Suhu tubuh dalam rentang normal.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Perawatan Luka: Intervensi untuk mempertahankan atau memperbaiki integritas kulit dan jaringan.
- Manajemen Pernapasan: Intervensi untuk memfasilitasi ventilasi yang efektif.
- Manajemen Demam: Intervensi untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
Penjelasan singkat:
Ny. B mengalami risiko infeksi terkait dengan prosedur pembedahan dan perubahan integritas kulit setelah operasi pembuatan trakeostomu. Balutan yang tampak kotor dan tanda-tanda infeksi seperti peningkatan suhu tubuh dan laju napas perlu ditangani segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Perawatan luka, manajemen pernapasan, dan manajemen demam menjadi intervensi kunci untuk mengelola risiko infeksi pada kasus ini. -
Article No. 2834 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang mahasiswa ners sedang menganalisis derajat ketergantungan klien di sebuah bangsal. Hasil penghitungan menunjukan salah satu klien membutuhkan perawatan rata-rata 7,5 jam/hari.Apa klasifikasi pasien tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dimana seorang mahasiswa ners sedang menganalisis derajat ketergantungan klien di sebuah bangsal dan hasil penghitungannya menunjukkan seorang klien membutuhkan perawatan rata-rata 7,5 jam/hari, maka klasifikasi pasien tersebut adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketergantungan Tinggi
Penjelasan:
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Ketergantungan Tinggi didefinisikan sebagai kondisi di mana individu memiliki kemungkinan tinggi untuk mengalami ketergantungan pada orang lain dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), klien dengan kebutuhan perawatan rata-rata 7,5 jam/hari dapat diklasifikasikan sebagai pasien dengan ketergantungan tinggi. Hal ini sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), di mana intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk pasien dengan ketergantungan tinggi adalah membantu dan/atau melakukan aktivitas sehari-hari secara menyeluruh.
Sebagai pakar keperawatan, saya menyarankan agar mahasiswa ners tersebut melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap klien, termasuk aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual, untuk memberikan perawatan yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan klien.