Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1199 | 02 Oct 2024
Klinis : insomnia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi insomnia:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Definisi:
Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan tidur yang berkualitas dan kuantitas yang memadai.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan tidur yang berkualitas dan kuantitas yang memadai.
- Faktor Risiko: Kecemasan, stres, nyeri, obat-obatan, lingkungan yang tidak mendukung.
- Gejala dan Tanda: Sulit memulai tidur, sering terbangun di malam hari, tidur tidak berkualitas, mengantuk di siang hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Tidur Membaik
- Definisi: Peningkatan kemampuan individu untuk memulai dan mempertahankan tidur yang berkualitas dan kuantitas yang memadai.
- Kriteria Hasil: Lama waktu tidur meningkat, frekuensi terbangun menurun, kualitas tidur membaik, merasa segar setelah bangun tidur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Insomnia
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi individu dengan gangguan pola tidur agar dapat memulai dan mempertahankan tidur yang berkualitas dan kuantitas yang memadai.
- Aktivitas Keperawatan:
- Identifikasi penyebab dan faktor yang memengaruhi insomnia.
- Edukasi tentang pola tidur yang sehat.
- Ajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
- Modifikasi lingkungan untuk mendukung tidur yang nyaman.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan, jika diperlukan.
Dalam konteks akademis, saya sebagai perawat pakar akan memberikan informasi ini secara jelas dan terperinci, serta menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, standar luaran, dan intervensi yang sesuai untuk menangani kondisi insomnia. -
Article No. 1200 | 02 Oct 2024
Klinis : An. B berusia 4 tahun 2 bulan, berjenis kelamin laki-laki, dibawa oleh bapaknya menuju klinik tumbuh kembang anak di RS X. Bapak mengatakan bahwa anaknya belum bisa berbicara, hanya mengucapkan aahh iihh uuhh saja. Anak terlihat aktif berjalan dan mengambil benda-benda yang menarik perhatiannya, seperti mainan yang sedang dipegang oleh anak lain di sekitarnya. Anak tidak menoleh saat dipanggil dan asyik dengan dunianya sendiri. Berat badan Anak B yaitu 16 kg dan TB 87 cm. Hasil test Berra menunjukkan anak B mempunyai pendengaran yang normal. Pemeriksaan rambut di laboratorium menyatakan kandungan logam timbal yang sangat tinggi yaitu lebih dari 20 uk. Anak didagnosis autism.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi An. B adalah:
1. Gangguan komunikasi verbal
- SDKI: Gangguan Komunikasi Verbal
- SLKI: Promosi Komunikasi
- SIKI: Terapi Wicara
Penjelasan:
An. B berusia 4 tahun 2 bulan dan belum dapat berbicara dengan baik, hanya mengucapkan "aahh iihh uuhh". Hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam kemampuan komunikasi verbal anak.
2. Risiko Gangguan Sensori Persepsi (penglihatan dan pendengaran)
- SDKI: Risiko Gangguan Sensori Persepsi
- SLKI: Peningkatan Sensori Persepsi
- SIKI: Stimulasi Sensorik
Penjelasan:
Hasil pemeriksaan menunjukkan anak memiliki pendengaran normal, namun terdapat kandungan timbal yang sangat tinggi dalam rambut anak. Hal ini dapat berisiko menimbulkan gangguan pada sensori persepsi, baik penglihatan maupun pendengaran.
3. Risiko Gangguan Perkembangan
- SDKI: Risiko Gangguan Perkembangan
- SLKI: Promosi Perkembangan
- SIKI: Stimulasi Perkembangan
Penjelasan:
Anak terlihat aktif secara fisik dan dapat berjalan, namun belum dapat berbicara dengan baik. Hal ini menunjukkan adanya risiko gangguan perkembangan, terutama pada aspek perkembangan bahasa.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi atau tindakan keperawatan yang akan dilakukan. -
Article No. 1201 | 02 Oct 2024
Klinis : penurunan koping keluarga slki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi penurunan koping keluarga.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Koping Keluarga
Definisi:
Ketidakmampuan keluarga untuk melakukan upaya yang efektif untuk menghadapi masalah atau menurunkan tingkat stres.
Faktor Risiko:
1. Perubahan struktur keluarga
2. Krisis situasional
3. Kurangnya dukungan sosial
4. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
Gejala dan Tanda:
1. Keluarga tidak mampu menyelesaikan masalah dengan efektif
2. Keluarga menunjukkan respon koping yang maladaptif
3. Keluarga merasa tidak berdaya dalam menghadapi masalah
4. Keluarga mengalami distres emosional
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Fasilitasi komunikasi keluarga
2. Dukungan emosional keluarga
3. Edukasi peningkatan koping keluarga
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
Luaran Keperawatan (SIKI):
1. Keluarga mampu mengidentifikasi masalah
2. Keluarga mampu menggunakan strategi koping yang efektif
3. Keluarga menunjukkan respon koping yang adaptif
4. Keluarga mengalami penurunan distres emosional
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi penurunan koping keluarga berdasarkan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 1202 | 02 Oct 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, terpasang oksigen masker, tampak siaonosis Apa diagnosa keperawatan nya menurut sdki, dan intervensi yg sesuai sesuai siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Baik, mari saya bantu menentukan diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sesak napas, terpasang oksigen masker, dan tampak sianosis.
Berdasarkan tanda dan gejala yang Anda sampaikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan patensi jalan napas.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan sehingga terjadi penurunan dalam mempertahankan patensi jalan napas. Hal ini ditandai dengan keluhan sesak napas, penggunaan oksigen masker, dan tampak sianosis.
Intervensi Keperawatan SIKI yang sesuai:
1. Manajemen Jalan Napas
- Kaji status pernapasan: irama, kedalaman, dan usaha napas
- Auskultasi suara napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan suction jika diperlukan
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi
2. Manajemen Ventilasi
- Monitor status oksigenasi: SpO2, PaO2, PaCO2
- Kolaborasi pemberian oksigen dan/atau ventilasi mekanik
- Lakukan perawatan trakheostomi jika ada
3. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi terkait manajemen sesak napas
- Dorong pasien untuk melakukan latihan pernapasan
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. Wassalamualaikum. -
Article No. 1203 | 02 Oct 2024
Klinis : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi:
Fluktuasi (peningkatan dan penurunan) kadar glukosa darah di luar rentang normal yang mengancam kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan kadar glukosa darah
2. Penurunan kadar glukosa darah
3. Kecemasan terkait fluktuasi kadar glukosa darah
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kadar glukosa darah terkendali
2. Pengetahuan tentang pengelolaan glukosa darah memadai
3. Kecemasan terkait kondisi terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Insulin
2. Edukasi Pengelolaan Glukosa Darah
3. Manajemen Kecemasan
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan adanya fluktuasi atau ketidakstabilan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh resistensi insulin. Hal ini dapat mengancam kesehatan dan membutuhkan intervensi keperawatan yang komprehensif. Tujuan utamanya adalah menstabilkan kadar glukosa darah, meningkatkan pengetahuan pasien tentang pengelolaan glukosa darah, serta mengelola kecemasan terkait kondisi tersebut. -
Article No. 1204 | 02 Oct 2024
Klinis : pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus, kadar gula darah kadang turun kadang naik, buatkan rencana keperawatan, intervensi keperawatan dari diagnosa Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus yang memiliki kadar gula darah yang kadang turun dan kadang naik.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Resistensi Insulin
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah adalah keadaan di mana kadar glukosa darah pasien tidak dapat dipertahankan dalam rentang normal.
- Penyebabnya dapat berupa resistensi insulin, seperti yang dialami pasien ini.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Kadar Glukosa Darah
- Indikator: Kadar glukosa darah dalam batas normal (70-180 mg/dL)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Kadar Glukosa Darah
- Tujuan: Mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal
- Kegiatan: Mengukur kadar glukosa darah secara berkala, mencatat hasil, dan mengevaluasi tren perubahan
2. Manajemen Insulin
- Tujuan: Mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal
- Kegiatan: Menentukan dosis insulin yang tepat, mengajarkan teknik pemberian insulin, memantau efek pemberian insulin
3. Edukasi Manajemen Diabetes
- Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dalam mengelola diabetes
- Kegiatan: Memberikan edukasi tentang diet, aktivitas fisik, pemantauan kadar glukosa, dan pengelolaan komplikasi
Dengan rencana keperawatan ini, diharapkan dapat membantu pasien mencapai stabilitas kadar glukosa darah dan mengelola diabetes dengan baik. Saya sebagai perawat akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 1205 | 02 Oct 2024
Klinis : pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus, kadar gula darah kadang turun kadang naik, buatkan rencana keperawatan,tujuan dan intervensi keperawatan dari diagnosa Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta rencana keperawatan, tujuan, dan intervensi keperawatan:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Resistensi Insulin
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah didefinisikan sebagai variasi kadar glukosa dalam darah yang tidak dapat dikendalikan, yang disebabkan oleh insulin yang tidak mencukupi atau penggunaan insulin yang tidak efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan utama adalah Stabilitas Kadar Glukosa Darah, yang diharapkan dapat tercapai melalui indikator hasil seperti Kadar Glukosa Darah dalam Rentang Normal, Tidak Ada Gejala Hipoglikemia atau Hiperglikemia, serta Tidak Ada Komplikasi Akut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi Pemantauan Kadar Glukosa Darah, Manajemen Insulin, Edukasi Manajemen Diabetes, serta Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan lain untuk Pengobatan.
Rencana Keperawatan:
1. Tujuan Keperawatan:
a. Pasien menunjukkan stabilitas kadar glukosa darah dalam rentang normal.
b. Pasien menunjukkan tidak ada gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
c. Pasien menunjukkan tidak ada komplikasi akut terkait diabetes.
2. Intervensi Keperawatan:
a. Pantau kadar glukosa darah secara teratur sesuai kebutuhan.
b. Kolaborasi dengan dokter untuk pengaturan dosis dan pemberian insulin sesuai kebutuhan.
c. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diabetes, termasuk diet, aktivitas fisik, dan pemantauan glukosa darah.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (ahli gizi, terapis) untuk optimalisasi penanganan diabetes.
e. Pantau tanda-tanda komplikasi akut diabetes (hipoglikemia, hiperglikemia) dan lakukan tindakan segera jika diperlukan.
f. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 1206 | 02 Oct 2024
Klinis : pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus, kadar gula darah kadang turun kadang naik, buatkan rencana keperawatan,tujuan dan intervensi keperawatan dari diagnosa Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta rencana keperawatan, tujuan, dan intervensi keperawatan untuk pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus dan ketidakstabilan kadar glukosa darah.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Resistensi Insulin
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien. Dalam kasus ini, "Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah" merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Salah satu luaran yang sesuai adalah "Stabilitas Kadar Glukosa Darah".
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan. Beberapa intervensi yang sesuai antara lain "Pemantauan Kadar Glukosa Darah" dan "Manajemen Insulin".
Rencana Keperawatan, Tujuan, dan Intervensi Keperawatan:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Resistensi Insulin
Tujuan: Pasien menunjukkan stabilitas kadar glukosa darah dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan:
a. Pantau kadar glukosa darah secara teratur sesuai kondisi pasien.
b. Berikan edukasi tentang pentingnya manajemen diet dan aktivitas fisik untuk mengontrol kadar glukosa darah.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk pengaturan regimen insulin dan/atau obat antidiabetes.
d. Ajarkan pasien dan keluarga tentang pemantauan kadar glukosa darah mandiri dan tindakan yang tepat saat terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia.
e. Bantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi kadar glukosa darah, seperti stres, aktivitas, dan asupan makanan.
f. Dorong pasien untuk patuh terhadap regimen perawatan diabetes yang telah ditetapkan.
Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya berharap rencana keperawatan ini dapat membantu pasien mencapai stabilitas kadar glukosa darah dan terkendali. Saya akan terus memantau perkembangan pasien dan melakukan kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lain untuk mencapai hasil yang optimal. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda membutuhkan informasi atau penjelasan lebih lanjut. -
Article No. 1207 | 02 Oct 2024
Klinis : tanda karies gigi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Jaringan Mukosa Oral
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Jaringan Mukosa Oral didefinisikan sebagai kerentanan terhadap kerusakan atau gangguan pada jaringan mukosa rongga mulut yang dapat mengganggu fungsi normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Integritas Jaringan Mukosa Oral yang Memadai, yang ditandai dengan tidak adanya perubahan warna, tekstur, dan kelembaban pada jaringan mukosa oral, serta tidak ada rasa nyeri atau tidak nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Perawatan Mulut, Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut, Manajemen Nyeri, serta Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut. Tujuannya adalah untuk mencegah atau meminimalkan risiko kerusakan integritas jaringan mukosa oral.
Kondisi Tanda Karies Gigi merupakan indikasi adanya risiko kerusakan integritas jaringan mukosa oral. Karies gigi dapat menyebabkan gangguan pada jaringan mukosa di sekitarnya, seperti rasa nyeri, perubahan warna, dan peradangan. Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi dan mempertahankan kesehatan rongga mulut. -
Article No. 1208 | 02 Oct 2024
Klinis : pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus, kadar gula darah kadang turun kadang naik, buatkan rencana dan intervensi keperawatan dari diagnosa Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai petugas keperawatan yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar PPNI untuk kondisi pasien usia 63 tahun dengan diabetes melitus yang memiliki kadar gula darah tidak stabil.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Resistensi Insulin
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah didefinisikan sebagai perubahan kadar glukosa darah yang tidak terkendali yang dapat mengancam kesehatan. Kondisi ini terjadi akibat adanya resistensi insulin pada pasien diabetes melitus.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kadar Glukosa Darah Terkendali
2. Pengetahuan Pasien tentang Pengelolaan Diabetes Meningkat
3. Kepatuhan Pasien dalam Pengelolaan Diabetes Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Kadar Glukosa Darah
2. Edukasi Pengelolaan Diabetes Melitus
3. Manajemen Insulin
4. Manajemen Diet Diabetes
5. Manajemen Aktivitas Fisik
Rencana Keperawatan dan Intervensi:
1. Lakukan pemantauan kadar glukosa darah secara teratur untuk mendeteksi fluktuasi.
2. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai diabetes melitus, manajemen diet, aktivitas fisik, dan penggunaan insulin.
3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi insulin dan penyesuaian dosis sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Dorong pasien untuk aktif dalam pengelolaan diabetes melitus dan patuh terhadap rencana perawatan.
5. Monitor tanda-tanda komplikasi diabetes dan lakukan intervensi yang sesuai.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi pasien dan rencana perawatannya. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.