Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1148 | 02 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan pandangan mata sebelah kanan buram tidak bisa melihat dengan jelas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Terganggu
Penjelasan Singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Terganggu adalah ketidakmampuan untuk menerima, mengorganisasi, dan/atau menginterpretasikan stimuli visual secara akurat.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Terganggu adalah pasien dapat mempertahankan fungsi visual, melaporkan peningkatan kemampuan visual, dan beradaptasi dengan perubahan visual.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen lingkungan, terapi pandangan, dan edukasi pasien dan keluarga. Tujuannya adalah untuk mempertahankan fungsi visual, meningkatkan kemampuan visual, dan membantu pasien beradaptasi dengan perubahan penglihatan.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, dapat dijelaskan bahwa pasien dengan keluhan pandangan mata sebelah kanan yang buram dan tidak jelas, kemungkinan mengalami Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Terganggu. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 1149 | 02 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan pandangan mata sebelah kanan buram tidak bisa melihat dengan jelas, rencana operasi mata vitrektomi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Struktur Anatomi Mata
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien yang mengatakan pandangan mata sebelah kanan buram dan tidak bisa melihat dengan jelas, serta rencana operasi mata vitrektomi, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan penglihatan yang berhubungan dengan perubahan struktur anatomi mata. Vitrektomi adalah prosedur bedah untuk menghilangkan atau memotong sebagian cairan bening (vitreus) di dalam bola mata, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan adalah ketidakmampuan untuk melihat secara jelas atau lengkap, yang disebabkan oleh perubahan pada struktur atau fungsi visual.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penglihatan Membaik
2. Kemandirian dalam Aktivitas Sehari-hari
3. Pengetahuan tentang Perawatan Penglihatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Penglihatan
2. Edukasi Kesehatan Penglihatan
3. Dukungan Emosional
Dengan tone akademis dan persona pakar, perawat dapat menjelaskan diagnosis keperawatan dan standar praktik keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) secara terperinci dan komprehensif kepada pasien agar pasien memahami kondisinya dan dapat berpartisipasi aktif dalam perawatannya. -
Article No. 1150 | 02 Oct 2024
Klinis : anak BAB cair 10 kali, muntah 5 kali, hanya minum 300 cc, bibir kering, mata cowong, gelisah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diare
- Definisi: Pola buang air besar yang tidak normal, dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan konsistensi tinja yang encer.
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Diare
2. Risiko dehidrasi
- Definisi: Kondisi kekurangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
- SDKI: Risiko dehidrasi
3. Gangguan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SDKI: Gangguan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
4. Kecemasan
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang yang mempengaruhi perilaku dan kognitif.
- SDKI: Kecemasan
Penjelasan singkat untuk SDKI, SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. SDKI: Merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan keseragaman dalam menentukan diagnosis keperawatan.
2. SLKI: Merupakan standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan keseragaman dalam menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
3. SIKI: Merupakan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan keseragaman dalam melaksanakan intervensi keperawatan.
Dengan tone akademis, persona pakar dan nurse, penjelasan di atas memberikan gambaran umum tentang SDKI, SLKI, dan SIKI serta diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan. -
Article No. 1151 | 02 Oct 2024
Klinis : Seorang lansia laki-laki dirawat di ICU karena mengalami perdarahan padaa otak. Dalam dua hari terakhir klien menunjukkan tanda-tanda vital yang mulai stabil. Namun klien masih sering gelisah. Klien difiksasi. Dokter mengatakan kondisi klien ini karena ada gejala derilium, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa kembali tenang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Delirium (SDKI: Delirium)
- Definisi: Perubahan mendadak dan fluktuatif dalam fungsi kognitif dan kesadaran, yang ditandai dengan gangguan perhatian, orientasi, memori, bahasa, persepsi, dan perilaku.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh penyakit medis, efek obat-obatan, atau faktor lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kesadaran (Luaran: Tingkat Kesadaran)
- Kriteria Hasil: Klien menunjukkan peningkatan tingkat kesadaran yang stabil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Delirium (Intervensi: Manajemen Delirium)
- Definisi: Intervensi untuk mengelola tanda dan gejala delirium pada klien.
- Tindakan Keperawatan:
- Memantau tanda dan gejala delirium secara berkala.
- Menciptakan lingkungan yang tenang dan mengurangi stimulasi berlebihan.
- Melibatkan keluarga dalam asuhan keperawatan.
- Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam penanganan delirium.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, seorang lansia laki-laki yang dirawat di ICU karena perdarahan otak telah menunjukkan tanda-tanda vital yang mulai stabil, namun masih sering gelisah. Dokter telah mendiagnosis adanya gejala delirium, yang merupakan perubahan mendadak dan fluktuatif dalam fungsi kognitif dan kesadaran.
Sebagai perawat, intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen delirium, yang meliputi pemantauan tanda dan gejala delirium, penciptaan lingkungan yang tenang, pelibatan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain. Tujuannya adalah untuk membantu klien mencapai tingkat kesadaran yang stabil dan mengelola delirium.
Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan klien dapat pulih dari kondisi delirium dan menunjukkan peningkatan tingkat kesadaran yang stabil. -
Article No. 1152 | 02 Oct 2024
Klinis : Pasien merasakan keringat dingin lemah riwayat gula rendah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Rentan mengalami perubahan kadar glukosa darah dari rentang normal.
- Faktor Risiko: Riwayat hipoglikemia, asupan makanan tidak adekuat, aktivitas fisik tidak seimbang, stres.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Kadar glukosa darah stabil dalam rentang normal.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital normal, tidak ada tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Pemantauan Kadar Glukosa Darah: Memantau kadar glukosa darah secara berkala, mendeteksi perubahan kadar glukosa secara dini.
b. Manajemen Hipoglikemia: Memberikan asupan karbohidrat cepat diserap jika terjadi penurunan kadar glukosa darah.
c. Edukasi Manajemen Diabetes: Memberikan edukasi terkait pengaturan diet, aktivitas fisik, dan pemantauan kadar glukosa darah.
Dalam kasus ini, pasien memiliki riwayat gula rendah (hipoglikemia) yang dapat menyebabkan keringat dingin dan kelemahan. Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah pemantauan kadar glukosa darah secara berkala, manajemen hipoglikemia, dan edukasi manajemen diabetes untuk mencegah fluktuasi kadar glukosa darah yang tidak stabil. -
Article No. 1153 | 02 Oct 2024
Klinis : Ny. A, 35 tahun, berasal dari suku Batak, dirawat di rumah sakit karena menderita jantung koroner. Ny. A sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat Batak, termasuk keyakinan bahwa perawatan kesehatan tradisional seperti penggunaan ramuan herbal dari keluarganya dapat membantu proses penyembuhan. Namun, dalam proses asuhan keperawatan, Ny. A kerap kali menolak beberapa intervensi medis, termasuk injeksi insulin yang dianjurkan dokter, karena keluarganya percaya bahwa penyakit tersebut bisa diatasi tanpa intervensi medis modern. Selain itu, Ny. A cenderung enggan membuka diri terhadap perawat dan tenaga kesehatan lain yang tidak memahami bahasa dan budaya Batak, membuat komunikasi menjadi sulit. Keluarga Ny. A juga sangat terlibat dalam pengambilan keputusan perawatan, dan mereka mengharapkan perawat menghormati peran penting kepala keluarga dalam menentukan tindakan medis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan, dengan nada akademis sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakpatuhan berhubungan dengan keyakinan budaya dan penolakan terhadap intervensi medis.
2. Komunikasi verbal tidak efektif berhubungan dengan perbedaan latar belakang bahasa dan budaya.
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penolakan terhadap intervensi medis.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakpatuhan berhubungan dengan keyakinan budaya dan penolakan terhadap intervensi medis:
- SDKI: Ketidakpatuhan
- SLKI: Peningkatan Kepatuhan
- SIKI: Manajemen Ketidakpatuhan
Pasien Ny. A menunjukkan ketidakpatuhan terhadap intervensi medis yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan, seperti penolakan injeksi insulin, karena keyakinan budaya keluarganya yang mempercayai pengobatan tradisional dapat membantu proses penyembuhan.
2. Komunikasi verbal tidak efektif berhubungan dengan perbedaan latar belakang bahasa dan budaya:
- SDKI: Komunikasi Verbal Tidak Efektif
- SLKI: Peningkatan Komunikasi Verbal
- SIKI: Komunikasi Terapeutik
Ny. A cenderung enggan membuka diri terhadap perawat dan tenaga kesehatan lain yang tidak memahami bahasa dan budaya Batak, sehingga komunikasi menjadi sulit. Hal ini dapat menghambat proses asuhan keperawatan.
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penolakan terhadap intervensi medis:
- SDKI: Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan
- SLKI: Peningkatan Status Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
Penolakan Ny. A terhadap intervensi medis, termasuk yang berkaitan dengan nutrisi, dapat menyebabkan risiko ketidakseimbangan nutrisi dan berdampak pada pemulihan kondisi kesehatannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu memahami dan menghargai latar belakang budaya Ny. A, membangun komunikasi yang efektif, dan melibatkan keluarga dalam pengambilan keputusan perawatan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 1154 | 02 Oct 2024
Klinis : Ny. A, 35 tahun, berasal dari suku Batak, dirawat di rumah sakit karena menderita jantung koroner. Ny. A sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat Batak, termasuk keyakinan bahwa perawatan kesehatan tradisional seperti penggunaan ramuan herbal dari keluarganya dapat membantu proses penyembuhan. Namun, dalam proses asuhan keperawatan, Ny. A kerap kali menolak beberapa intervensi medis, termasuk injeksi insulin yang dianjurkan dokter, karena keluarganya percaya bahwa penyakit tersebut bisa diatasi tanpa intervensi medis modern. Selain itu, Ny. A cenderung enggan membuka diri terhadap perawat dan tenaga kesehatan lain yang tidak memahami bahasa dan budaya Batak, membuat komunikasi menjadi sulit. Keluarga Ny. A juga sangat terlibat dalam pengambilan keputusan perawatan, dan mereka mengharapkan perawat menghormati peran penting kepala keluarga dalam menentukan tindakan medis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
2. Hambatan Komunikasi
3. Kesiapan Peningkatan Kepatuhan
Penjelasan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
SDKI: Respons individu dan keluarga yang tidak tepat dalam mengintegrasikan rencana perawatan kesehatan ke dalam gaya hidup sehari-hari.
SLKI: Perilaku individu dan keluarga yang tidak tepat dalam mengintegrasikan rencana perawatan kesehatan ke dalam gaya hidup sehari-hari.
SIKI: Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk membantu individu dan keluarga agar dapat mengelola kondisi kesehatan secara efektif.
2. Hambatan Komunikasi
SDKI: Keterbatasan atau kegagalan dalam menerima, memproses, atau menyampaikan informasi.
SLKI: Keterbatasan individu dalam menerima, memproses, atau menyampaikan informasi.
SIKI: Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan pemahaman antara individu, keluarga, dan tenaga kesehatan.
3. Kesiapan Peningkatan Kepatuhan
SDKI: Motivasi dan kemampuan individu untuk mengintegrasikan rencana perawatan kesehatan ke dalam gaya hidup sehari-hari.
SLKI: Motivasi dan kemampuan individu untuk mengikuti rencana perawatan kesehatan.
SIKI: Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung dan meningkatkan kepatuhan individu terhadap rencana perawatan kesehatan.
Dalam kondisi Ny. A, diagnosa keperawatan yang sesuai mencakup ketidakefektifan manajemen kesehatan, hambatan komunikasi, dan kesiapan peningkatan kepatuhan. Hal ini disebabkan oleh adanya konflik antara keyakinan budaya Batak dan anjuran medis, serta hambatan komunikasi yang terjadi antara Ny. A dan tenaga kesehatan. Peran aktif keluarga dalam pengambilan keputusan juga perlu diakomodasi dalam rencana asuhan keperawatan. -
Article No. 1155 | 02 Oct 2024
Klinis : PASIEN MENGATAKAN CEMAS SEBELUM OPERASI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengatakan cemas sebelum operasi.
Diagnosa Keperawatan:
Anxietas (Kecemasan)
Definisi:
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang berlebihan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
Penyebab:
1. Ancaman perubahan status kesehatan
2. Ancaman yang tidak dikenal
3. Ancaman integritas diri
Gejala dan Tanda:
1. Gelisah
2. Khawatir
3. Tegang
4. Sulit berkonsentrasi
5. Insomnia
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan Menurun
2. Kemampuan Koping Meningkat
3. Tidur Terpenuhi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Ansietas
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Kognitif
4. Edukasi Kesehatan
Penjelasan Singkat:
Pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu menurunkan tingkat kecemasannya. Perawat dapat melakukan manajemen ansietas dengan teknik relaksasi, terapi kognitif, dan pemberian edukasi kesehatan terkait prosedur operasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan koping pasien dan memenuhi kebutuhan tidur yang terganggu akibat kecemasan. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa luaran yang diharapkan, seperti penurunan tingkat kecemasan, peningkatan kemampuan koping, dan terpenuhinya kebutuhan tidur, telah tercapai. -
Article No. 1156 | 02 Oct 2024
Klinis : PASIEN MENGATAKAN NYERI KARENA ADANYA FRAKTUR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri akibat fraktur.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan cedera fisik (fraktur) sebagaimana ditunjukkan oleh pasien mengeluhkan nyeri.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Karakteristik Nyeri Akut: Tanda vital abnormal, ekspresi wajah mengernyit, gelisah, mengeluh nyeri, posisi protektif.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri.
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang membaik, pasien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Aktivitas.
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji nyeri pasien, memberikan obat analgesik sesuai resep, mengajarkan teknik relaksasi, memfasilitasi aktivitas sesuai toleransi pasien.
Dalam kondisi pasien dengan fraktur yang mengeluhkan nyeri, perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, serta memantau efektivitas intervensi dan respons pasien. Hal ini bertujuan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu pasien melaporkan nyeri berkurang dan menunjukkan tanda-tanda vital yang membaik.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan disampaikan. Wassalamualaikum. -
Article No. 1157 | 02 Oct 2024
Klinis : OBESITAS GULA DARAH TINGGI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
- Penjelasan: Kondisi obesitas dengan gula darah tinggi menunjukkan adanya ketidakseimbangan asupan dan kebutuhan nutrisi tubuh, di mana asupan yang berlebihan menyebabkan akumulasi berat badan dan peningkatan kadar gula darah.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode: 00001
- Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
- Batasan Karakteristik: Berat badan berlebih, lingkar perut meningkat, kadar gula darah tinggi.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode: LS 0001
- Judul: Keseimbangan Nutrisi
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan asupan dan penggunaan nutrien yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode: IP 0001
- Judul: Manajemen Nutrisi
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatur asupan dan penggunaan nutrien yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Tindakan Keperawatan: Identifikasi pola makan, modifikasi diet, evaluasi status nutrisi, edukasi gizi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengelola kondisi obesitas dan gula darah tinggi melalui pendekatan komprehensif, meliputi pengaturan asupan nutrisi, aktivitas fisik, serta pemantauan dan pengobatan yang sesuai. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan nutrisi dan kontrol gula darah yang optimal demi kesehatan pasien dalam jangka panjang.