Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1270 | 03 Oct 2024
Klinis : low pack
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "low back" dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: M54.5
- Deskripsi: Nyeri punggung bawah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 72.8
- Deskripsi: Manipulasi tulang belakang, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 M54.5 (Nyeri punggung bawah):
- Ini merupakan kode untuk diagnosis yang sesuai dengan kondisi "low back" atau nyeri punggung bawah.
- Kode M54 dalam ICD-10 mencakup berbagai jenis nyeri punggung, dan M54.5 secara khusus menggambarkan nyeri yang terpusat di daerah punggung bawah.
- Nyeri punggung bawah adalah salah satu keluhan muskuloskeletal yang umum ditemui dalam praktik klinis, dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera, strain otot, hernia disk, atau kondisi degeneratif tulang belakang.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 72.8 (Manipulasi tulang belakang, tidak diklasifikasikan di tempat lain):
- Kode ini mewakili tindakan manipulasi tulang belakang yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri punggung bawah.
- Manipulasi tulang belakang adalah salah satu bentuk terapi manual yang dilakukan oleh profesional kesehatan seperti dokter, fisioterapis, atau kiropraktor untuk memulihkan fungsi dan mengurangi nyeri pada sistem muskuloskeletal.
- Tindakan ini dapat mencakup teknik-teknik manipulasi, mobilisasi, atau penerapan kekuatan terbatas pada tulang belakang untuk memperbaiki postur, meningkatkan mobilitas, dan mengurangi ketegangan otot.
Dalam menangani kondisi "low back" atau nyeri punggung bawah, pendekatan terapeutik yang komprehensif dapat melibatkan kombinasi dari diagnosis, pengobatan farmakologis, terapi fisik, dan intervensi manipulatif seperti yang tercermin dalam kode ICD-10 dan ICD-9-CM di atas. -
Article No. 1271 | 03 Oct 2024
Klinis : nyeri punggun bawah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang profesional kesehatan, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi nyeri punggung bawah, dengan penjelasan yang terperinci.
1. Kode ICD-10:
- Kode: M54.5
- Deskripsi: Nyeri punggung bawah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 72.29
- Deskripsi: Manipulasi kolumna vertebralis lainnya, tidak dikategorikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 M54.5 (Nyeri punggung bawah):
- Kode ini digunakan untuk menunjukkan kondisi nyeri yang terjadi di area punggung bawah.
- Nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketegangan otot, cedera pada tulang belakang, atau kondisi degeneratif pada diskus intervertebralis.
- Diagnosis ini termasuk dalam kategori M54 (Dorsalgia) pada ICD-10, yang mencakup berbagai jenis nyeri punggung.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 72.29 (Manipulasi kolumna vertebralis lainnya, tidak dikategorikan di tempat lain):
- Kode ini dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan manipulasi atau adjustmen
t kolumna vertebralis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri punggung bawah.
- Tindakan ini dapat mencakup teknik-teknik manual atau chiropraktik yang bertujuan untuk memperbaiki posisi atau fungsi tulang belakang.
- Penggunaan kode ini bergantung pada prosedur yang dilakukan oleh profesional kesehatan dalam menangani kondisi nyeri punggung bawah pasien.
Sebagai catatan, kode-kode ini dapat bervariasi tergantung pada karakteristik yang lebih spesifik dari kondisi pasien dan tindakan medis yang diberikan. Penegakan diagnosis dan pemilihan tindakan yang tepat harus dilakukan oleh profesional kesehatan yang berwenang, berdasarkan pemeriksaan dan evaluasi medis yang komprehensif. -
Article No. 1272 | 03 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien pria berusia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan yang menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, dengan diagnosis awal tuberkulosis paru, maka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologi dan histologi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Pemeriksaan mikroskopik sputum untuk bakteri tuberkulosis
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologi dan histologi) dipilih karena pasien memiliki gejala-gejala yang mengarah pada tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan fisik yang mendukung diagnosis tuberkulosis paru.
2. Kode ICD-9-CM 87.44 (Pemeriksaan mikroskopik sputum untuk bakteri tuberkulosis) merupakan salah satu prosedur diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri tuberkulosis dalam sputum pasien.
Pemilihan kode-kode ini didasarkan pada informasi klinis yang diberikan, dan dapat digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan medis yang akurat sesuai dengan standar klasifikasi internasional. -
Article No. 1273 | 03 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI)
- Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan energi.
3. Kelelahan (SDKI)
- Terdapat perasaan keletihan dan kapasitas yang menurun untuk melakukan pekerjaan fisik dan mental yang biasa.
4. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI)
- Asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Perawat akan memantau status pernapasan, tingkat kesadaran, dan produksi sputum, serta melakukan tindakan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Intoleransi Aktivitas: Perawat akan membantu pasien mengatur aktivitas sesuai dengan toleransi, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan edukasi tentang manajemen energi.
- Kelelahan: Perawat akan membantu pasien mengatur aktivitas, mengidentifikasi faktor penyebab kelelahan, dan memberikan intervensi untuk meningkatkan istirahat dan pemulihan.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Perawat akan mengevaluasi status nutrisi, memantau asupan dan output cairan, serta memberikan intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI:
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Energi
- Manajemen Kelelahan
- Manajemen Nutrisi
Dalam kondisi ini, pasien mengalami Tuberkulosis Paru yang menyebabkan terjadinya masalah keperawatan terkait dengan bersihan jalan napas, intoleransi aktivitas, kelelahan, dan ketidakseimbangan nutrisi. Perawat akan berperan aktif dalam memantau, mengintervensi, dan membantu pasien dalam mengelola kondisinya. -
Article No. 1274 | 03 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Terdapat sputum yang menghambat alur pernapasan akibat infeksi paru.
- Perlu intervensi keperawatan untuk membantu pasien dalam membersihkan jalan napas.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Pasien mengalami penurunan nafsu makan sehingga asupan nutrisi tidak terpenuhi.
- Diperlukan intervensi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
3. Intoleransi Aktivitas
- Sesak napas yang dialami pasien membatasi kemampuan untuk beraktivitas.
- Dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan toleransi pasien terhadap aktivitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Standar ini memberikan panduan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosis keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Standar ini memberikan panduan dalam menetapkan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Standar ini memberikan panduan dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk pasien dengan kondisi tuberkulosis paru. -
Article No. 1275 | 03 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan badan kurang sehat dan BAB berdarah sejak dua hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
2. Risiko Perdarahan
Penjelasan Singkat:
1. Diare Akut
- SDKI: Definisi - Perubahan frekuensi, konsistensi, dan jumlah BAB yang tidak normal, biasanya lebih dari 3 kali sehari, dengan atau tanpa darah dan lendir.
- SLKI: Hasil yang Diharapkan - Pasien dapat mempertahankan pola eliminasi normal.
- SIKI: Intervensi Keperawatan - Monitor tanda-tanda vital, intake dan output cairan, serta karakteristik feses; Fasilitasi asupan nutrisi yang adekuat; Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan yang komprehensif.
2. Risiko Perdarahan
- SDKI: Definisi - Rentan mengalami perdarahan yang dapat mengancam jiwa.
- SLKI: Hasil yang Diharapkan - Pasien dapat mempertahankan status hemodinamik yang stabil.
- SIKI: Intervensi Keperawatan - Monitor tanda-tanda vital, perdarahan, dan faktor-faktor risiko perdarahan; Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan yang komprehensif; Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan penanganan perdarahan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menggunakan pendekatan yang berpusat pada pasien, mempertimbangkan kondisi klinis, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan penatalaksanaan yang optimal. -
Article No. 1276 | 03 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan badan demam dan BAB berdarah sejak dua hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Saluran Pencernaan berhubungan dengan BAB berdarah.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Saluran Pencernaan adalah kerentanan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen ke dalam saluran pencernaan yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tidak terjadi infeksi saluran pencernaan.
2. Tidak terjadi komplikasi akibat infeksi saluran pencernaan.
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring tanda-tanda vital.
2. Pemantauan intake dan output cairan.
3. Penatalaksanaan diet sesuai kondisi.
4. Pemberian terapi sesuai indikasi (misalnya antibiotik, antidiare).
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pencegahan infeksi saluran pencernaan.
Dalam kondisi ini, pasien perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab demam dan BAB berdarah. Manajemen keperawatan yang tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi. -
Article No. 1277 | 03 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk berdahak, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan batuk
- Produksi sputum berlebih
- Dispnea
- Iritasi saluran napas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat batuk efektif
- Jalan napas paten
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen jalan napas
- Manajemen sputum
- Terapi oksigen
- Manajemen obstruksi jalan napas
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi pasien yang tidak mampu membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas secara efektif, sehingga memerlukan intervensi keperawatan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen jalan napas, sputum, oksigen, dan obstruksi jalan napas. -
Article No. 1278 | 03 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh mual dan muntah, diare3x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas pertanyaan Anda. Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
Diare
Penjelasan singkat:
SDKI: Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang encer atau cair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau kondisi medis tertentu.
SLKI: Luaran yang diharapkan dari penanganan diare meliputi pemulihan pola eliminasi feses ke kondisi normal, pemeliharaan status hidrasi yang adekuat, dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk menangani diare mencakup manajemen cairan dan elektrolit, pemberian obat-obatan, edukasi tentang diit, serta pemantauan tanda-tanda vital dan status nutrisi.
Saya harap penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran awal terkait diagnosa keperawatan dan standar PPNI yang relevan dengan kondisi pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 1279 | 03 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari PPNI untuk kondisi pasien yang Anda sebutkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Akut Berhubungan dengan Paparan Virus Campak
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keadaan individu yang rentan mengalami infeksi akut yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu dapat mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa, serta bebas dari tanda dan gejala infeksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan untuk mencegah, mengendalikan, dan menangani infeksi akut.
Berdasarkan kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosis campak, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Infeksi Akut Berhubungan dengan Paparan Virus Campak. Hal ini dikarenakan pasien rentan terhadap infeksi akut yang disebabkan oleh virus campak, sehingga intervensi keperawatan diperlukan untuk mencegah, mengendalikan, dan menangani infeksi tersebut.