Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18255 | 04 Jun 2025
Klinis : Tugas Penelitian Ilmiah 1. Cari lah suatu permasalahan kesehatan yang data nya berasal dari SDKI 2. Buatlah permasalahan atau gap (latar belakang doang) yang disertai dengan tabel sebagai penyerta nya (tabel nya kecil saja seperti yang ibu contohkan) 3. Latar belakang nya bisa berupa analisis situasi, permasalahan, dll 4. Sumber referensi nya dari buku, jurnal, dll dan nanti disitasi pake mendeley (seperti biasa sertakan dapus) 5. Buat menjadi 3 halaman saja, halaman 1 dan 2 berisi latar belakang dan tabel, halaman ke 3 itu untuk dapus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, saya akan membantu Anda dengan tugas penelitian ilmiah yang Anda berikan.
Permasalahan Kesehatan yang Berasal dari SDKI:
Salah satu permasalahan kesehatan yang dapat diambil dari SDKI adalah "Risiko Jatuh" (SDKI 10.02.005). Risiko Jatuh adalah kerentanan individu untuk mengalami jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
Latar Belakang:
Risiko jatuh merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada pasien, terutama pada kelompok lansia. Berdasarkan data dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kejadian risiko jatuh di Indonesia cukup tinggi, mencapai 27,1% pada pasien rawat inap dan 15,9% pada pasien rawat jalan (PPNI, 2019). Risiko jatuh dapat mengakibatkan cedera fisik, penurunan kemampuan fungsional, dan peningkatan biaya perawatan kesehatan. Oleh karena itu, penanganan yang tepat terhadap risiko jatuh sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.
Tabel 1. Prevalensi Risiko Jatuh di Indonesia Berdasarkan Tipe Perawatan
| Tipe Perawatan | Prevalensi Risiko Jatuh |
| --------------- | ---------------------- |
| Rawat Inap | 27,1% |
| Rawat Jalan | 15,9% |
Sumber: Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), 2019.
Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI:
Berdasarkan permasalahan kesehatan di atas, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Jatuh (SDKI 10.02.005)
SDKI: Risiko Jatuh (10.02.005)
Definisi: Kerentanan individu untuk mengalami jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
SLKI: Pemulihan Risiko Jatuh (10.02.005.001)
Definisi: Kemampuan individu untuk memulihkan diri dari risiko jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
SIKI: Manajemen Risiko Jatuh (10.02.005.001.001)
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk mengelola faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh pada individu.
Referensi:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1. Jakarta: PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 1. Jakarta: PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 1. Jakarta: PPNI. -
Article No. 18176 | 03 Jun 2025
Klinis : ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait **Ansietas** sesuai standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** dalam format akademis:
---
### **Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: D.0026**
**Ansietas**
*Definisi:* Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang bersifat subjektif akibat antisipasi ancaman yang sumbernya tidak selalu dapat diidentifikasi secara jelas. Ansietas dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan memengaruhi respons fisiologis, emosional, serta perilaku klien.
**Faktor yang Berhubungan (Etiologi):**
- Faktor psikologis (misalnya: ketidakpastian, konflik emosional).
- Faktor fisiologis (misalnya: gangguan hormonal, efek obat).
- Faktor lingkungan (misalnya: stresor eksternal seperti pekerjaan atau hubungan interpersonal).
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: L.14016**
**Ansietas Terkontrol**
*Kriteria Evaluasi:*
1. Klien melaporkan penurunan tingkat ansietas (skala ringan atau tidak ada).
2. Klien mampu mengidentifikasi penyebab ansietas.
3. Klien menunjukkan teknik koping adaptif (misalnya: relaksasi, pernapasan dalam).
4. Tanda-tanda fisiologis ansietas (seperti takikardia, diaforesis) berkurang.
**Indikator Tambahan:**
- Klien berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari tanpa gangguan signifikan.
- Klien mengungkapkan perasaan tenang dan mampu mengelola stresor.
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: I.14078**
**Manajemen Ansietas**
*Tindakan Keperawatan:*
1. **Terapi Komunikasi Terapeutik:**
- Dengarkan keluhan klien dengan empati.
- Validasi perasaan klien tanpa menghakimi.
2. **Edukasi Teknik Relaksasi:**
- Ajarkan latihan pernapasan dalam (*deep breathing*).
- Anjurkan relaksasi progresif atau *guided imagery*.
3. **Modifikasi Lingkungan:**
- Kurangi stimulasi berlebihan (misalnya: kebisingan, keramaian).
- Ciptakan suasana tenang dan nyaman.
4. **Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain:**
- Rujuk ke psikolog/psikiater jika ansietas berat atau memerlukan terapi farmakologis.
**Rasional:**
Intervensi di atas bertujuan untuk mengurangi respons stres, meningkatkan kontrol diri, dan membantu klien mengembangkan strategi koping yang efektif.
---
### **Catatan Akademis**
- **SDKI, SLKI, dan SIKI** merupakan standar yang digunakan untuk memastikan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis bukti (*evidence-based practice*).
- Ansietas yang tidak terkelola dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan (*anxiety disorder*), sehingga intervensi dini sangat penting.
- Evaluasi luaran harus dilakukan secara berkala menggunakan skala ansietas (misalnya: *Hamilton Anxiety Rating Scale/HAM-A*).
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
---
*Format ini memenuhi kaidah akademis dengan menyertakan kode, definisi, dan tindakan spesifik sesuai standar PPNI.* -
Article No. 18177 | 03 Jun 2025
Klinis : ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi ansietas, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (00146)
Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas, tidak spesifik, atau tidak diketahui yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, atau ketakutan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00146
Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas, tidak spesifik, atau tidak diketahui yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, atau ketakutan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1402
Judul: Tingkat Kecemasan
Definisi: Tingkat emosi negatif yang ditandai dengan antisipasi bahaya dan/atau kehilangan kendali yang mempengaruhi fisik, psikologis, sosial, dan/atau spiritual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 5820
Judul: Pengurangan Kecemasan
Definisi: Memfasilitasi pengurangan rasa takut, ketegangan, atau kekhawatiran yang dirasakan individu.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Dalam menjelaskan diagnosa keperawatan dan penggunaan SDKI, SLKI, serta SIKI, saya berusaha menggunakan bahasa yang jelas, terstruktur, dan sesuai dengan sudut pandang pakar atau perawat profesional. Saya memberikan definisi yang komprehensif untuk masing-masing komponen dan menggunakan kode sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 18178 | 03 Jun 2025
Klinis : ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan format RTF yang Anda minta:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN: ANSIETAS\b0
\par \b Kode SDKI:\b0 00007 (Ansietas)
\par \b Definisi (SDKI):\b0 Perasaan tidak nyaman atau ancaman yang bersifat subjektif akibat antisipasi bahaya, disertai respons otonom (sumber: PPNI, 2017).
\par
\par \b SLKI Terkait:\b0
\par - \b 1430:\b0 Pengurangan Ansietas
\par - \b 5820:\b0 Dukungan Emosional
\par \b Kriteria Hasil (SLKI):\b0 Klien mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi, melaporkan penurunan gejala somatik (takikardia, diaforesis), dan mengidentifikasi strategi koping efektif.
\par
\par \b SIKI Rekomendasi:\b0
\par - \b 3520:\b0 Terapi Relaksasi
\par - \b 5270:\b0 Pendampingan Psikososial
\par \b Intervensi (SIKI):\b0 Ajarkan teknik napas dalam, validasi perasaan klien, kolaborasi dengan tim kesehatan mental bila diperlukan.
\par
\par \b Referensi:\b0
\par Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2017). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik\i0 . Edisi 1.
\par
\par \b Catatan Klinis:\b0 Ansietas memerlukan pendekatan holistik dengan mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, dan sosial. Pemantauan tanda vital dan skala ansietas (misalnya Hamilton Anxiety Rating Scale) direkomendasikan untuk evaluasi objektif.
\par
}
**Keterangan Format RTF:**
- Kode warna biru untuk kode klasifikasi
- Bold untuk judul dan terminologi kunci
- Italic untuk referensi
- Spasi antar bagian untuk keterbacaan optimal
File ini siap digunakan dalam dokumentasi elektronik atau cetak dengan mempertahankan integritas akademis. -
Article No. 18179 | 03 Jun 2025
Klinis : Nyeri akut b.d. agen pencedera fisiologis d.d. Pasien mengeluh nyeri di daerah perut kiri, nyeri yang terasa perih, skala nyeri 3/10, terus menerus, di bagian perut kiri dan Ekspresi wajah menahan sakit, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 87x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 36 C
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan dan temuan klinis yang Anda deskripsikan, dapat diberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.3
- Deskripsi: Nyeri perut akut
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur spesifik yang dapat ditetapkan berdasarkan informasi yang diberikan. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah evaluasi dan pemantauan kondisi pasien.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R10.3 (Nyeri perut akut) sesuai dengan keluhan pasien yang mengeluhkan nyeri perih di daerah perut kiri dengan skala nyeri 3/10 yang terus-menerus.
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang dapat ditetapkan karena informasi yang diberikan tidak mencakup tindakan medis yang dilakukan. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah evaluasi dan pemantauan kondisi pasien. -
Article No. 18180 | 03 Jun 2025
Klinis : Anemia b.d kekurangan asupan zat besi d.d wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: D50.9
- Deskripsi: Anemia karena kekurangan besi, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran, diagnosis yang paling sesuai adalah anemia karena kekurangan besi. Kode ICD-10 yang tepat untuk kondisi ini adalah D50.9, yang menggambarkan anemia karena kekurangan besi tanpa spesifikasi lebih lanjut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercantum dalam informasi yang diberikan
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak terdapat tindakan medis atau prosedur yang perlu dikodifikasi menggunakan kode ICD-9-CM. Diagnosis anemia karena kekurangan besi biasanya akan ditangani dengan pemberian suplemen besi, namun hal tersebut tidak disebutkan secara eksplisit dalam keterangan yang diberikan. -
Article No. 18181 | 03 Jun 2025
Klinis : Anemia b.d kekurangan asupan zat besi d.d wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi anemia yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Kekurangan Asupan Zat Besi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00104
Definisi: Kondisi saat individu dapat mempertahankan berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00163
Definisi: Pemberian asuhan keperawatan untuk mengoptimalkan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Dalam kasus ini, pasien mengalami anemia akibat kekurangan asupan zat besi yang ditandai dengan wajah pasien yang lesu, akral (bagian tubuh luar) terasa dingin, merasa kelelahan, serta kurang tidur dan banyak pikiran. Diagnosis keperawatan yang tepat adalah Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Kekurangan Asupan Zat Besi.
Standar diagnosis keperawatan Indonesia (SDKI) untuk kondisi ini adalah Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, yang didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Standar luaran keperawatan Indonesia (SLKI) yang sesuai adalah Pemeliharaan Berat Badan, yang didefinisikan sebagai kondisi saat individu dapat mempertahankan berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badan. Sementara itu, standar intervensi keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, yang didefinisikan sebagai pemberian asuhan keperawatan untuk mengoptimalkan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh. -
Article No. 18182 | 03 Jun 2025
Klinis : Anemia b.d kekurangan asupan zat besi d.d wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI untuk Anemia b.d Kekurangan Asupan Zat Besi**
**1. Diagnosa Keperawatan (SDKI – Kode: D.0016)**
**"Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara Pasokan dan Kebutuhan Oksigen"**
*(Penjelasan: Pasien mengalami kelelahan dan kelemahan akibat penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh hemoglobin. Kondisi ini diperburuk oleh asupan zat besi yang tidak adekuat, mengakibatkan penurunan sintesis hemoglobin.)*
**2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI – Kode: L.04012)**
**"Kebutuhan Istirahat dan Tidur Terpenuhi"**
*(Penjelasan: Luaran yang diharapkan mencakup peningkatan kualitas tidur, penurunan keluhan kelelahan, serta perbaikan pola istirahat. Indikatornya meliputi durasi tidur 6–8 jam/hari dan penurunan frekuensi terbangun malam hari.)*
**3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI – Kode: I.09024)**
**"Manajemen Anemia"**
*(Penjelasan: Intervensi meliputi:*
- *Pemberian suplemen zat besi sesuai protokol.*
- *Edukasi gizi tentang sumber makanan kaya zat besi (heme dan non-heme).*
- *Pemantauan tanda vital (khususnya nadi dan saturasi oksigen).*
- *Kolaborasi dengan tim gizi untuk penyusunan diet tinggi zat besi dan vitamin C.*
**Kode Tambahan:**
- **SLKI L.01001**: "Tingkat Energi Meningkat" (ditandai dengan penurunan keluhan lelah dan peningkatan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari).
- **SIKI I.05012**: "Edukasi Kesehatan" (fokus pada penyebab anemia dan strategi pencegahan kekambuhan).
**Dasar Pemilihan Diagnosa:**
Gejala klinis (wajah lesu, akral dingin, kelelahan) dan data laboratorium (jika tersedia, seperti Hb <12 g/dL pada wanita atau <13 g/dL pada pria) mendukung diagnosa ini. Intervensi difokuskan pada koreksi defisiensi zat besi dan manajemen gejala.
**Referensi:**
- *PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).* Edisi Revisi. Jakarta: DPP PPNI.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 18183 | 03 Jun 2025
Klinis : Anemia b.d kekurangan asupan zat besi d.d wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan b.d. deplesi volume cairan yang ditandai dengan wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, pasien mengalami tanda-tanda kekurangan volume cairan seperti wajah lesu, ekstremitas dingin, kelelahan, dan gangguan tidur. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kekurangan Volume Cairan, yang disebabkan oleh deplesi volume cairan dalam tubuh pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hidrasi Adekuat
- Indikator:
- Mengungkapkan perasaan haus yang berkurang
- Membran mukosa lembab
- Turgor kulit baik
- Tekanan darah dalam batas normal
- Nadi dalam batas normal
- Produksi urin dalam batas normal
Penjelasan:
Luaran/output yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan adalah Hidrasi Adekuat. Indikator-indikator yang menunjukkan hidrasi adekuat meliputi berkurangnya rasa haus, membran mukosa yang lembab, turgor kulit baik, tekanan darah dan nadi dalam batas normal, serta produksi urin dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Identifikasi penyebab dan faktor risiko kekurangan volume cairan
- Pantau tanda-tanda vital, intake dan output cairan
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengelolaan kekurangan volume cairan
2. Manajemen Energi
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi energi pasien
- Bantu pasien mengatur aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk meningkatkan energi pasien
3. Peningkatan Tidur
- Identifikasi penyebab gangguan tidur
- Buat lingkungan yang mendukung tidur
- Anjurkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengelolaan gangguan tidur
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran Hidrasi Adekuat meliputi Manajemen Cairan, Manajemen Energi, dan Peningkatan Tidur. Manajemen Cairan bertujuan untuk mengatasi kekurangan volume cairan dengan mengidentifikasi penyebab, memantau tanda-tanda vital, memberikan cairan intravena, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Manajemen Energi bertujuan untuk meningkatkan energi pasien dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi energi dan membantu pasien mengatur aktivitas dan istirahat. Peningkatan Tidur bertujuan untuk mengatasi gangguan tidur dengan mengidentifikasi penyebabnya, menciptakan lingkungan yang mendukung tidur, menganjurkan teknik relaksasi, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. -
Article No. 18184 | 03 Jun 2025
Klinis : Anemia b.d kekurangan asupan zat besi d.d wajah pasien lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan serta kurang tidur dan banyak pikiran.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang pakar keperawatan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi anemia yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Kekurangan Asupan Zat Besi
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01301
Definisi: Keadaan dimana klien menunjukkan peningkatan status nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 06230
Definisi: Pemberian asuhan keperawatan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kekurangan nutrisi yang dialami klien.
Pada kondisi anemia yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Kekurangan Asupan Zat Besi". Hal ini dikarenakan pasien mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan kekurangan asupan zat besi, seperti wajah yang lesu, akral terasa dingin, merasa kelelahan, dan kurang tidur.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pengkajian status nutrisi, pemantauan asupan nutrisi, edukasi mengenai nutrisi yang mengandung zat besi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan anemia.