Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1305 | 03 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, mampu menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, dan mempertahankan aktivitas sehari-hari yang optimal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut.
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakefektifan pola napas merupakan inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan frekuensi napas dalam batas normal, mampu melakukan teknik napas dalam, dan tidak mengalami sesak napas.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen jalan napas, pemasangan oksigen, latihan napas dalam, dan edukasi manajemen sesak napas.
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual.
Penjelasan:
- SDKI: Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan merupakan keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal, tidak mengalami mual atau muntah, dan dapat mengonsumsi makanan yang sesuai.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen mual, pemberian nutrisi enteral atau parenteral, dan edukasi nutrisi yang sesuai.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan tersebut menggambarkan permasalahan kesehatan yang dialami pasien dengan infark miokard akut, yaitu nyeri dada, gangguan pola napas, dan risiko malnutrisi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berfokus pada manajemen gejala, stabilisasi kondisi, dan edukasi untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 1306 | 03 Oct 2024
Klinis : pasien sesak napas dengan respirasi 32 kali per menit, dada terasa tertindih, pasien punya penyakit asma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien mengalami sesak napas dengan frekuensi respirasi 32 kali per menit, dada terasa tertindih, dan memiliki riwayat penyakit asma, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Bronkokonstriksi, edema, dan/atau produksi sekret yang berlebihan.
- Gejala dan tanda mayor: Frekuensi napas meningkat, pernapasan dangkal, adanya wheezing, dan sianosis.
- Gejala dan tanda minor: Penggunaan otot bantu pernapasan, irama napas tidak teratur, dan retraksi dinding dada.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Pola napas efektif.
- Kriteria hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, pernapasan dalam dan efektif, dan tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Bronkodilator, dan Manajemen Ventilasi.
- Aktivitas: Memantau frekuensi, kedalaman, dan irama napas; Memberikan bronkodilator sesuai resep; Mengatur posisi untuk memaksimalkan ventilasi.
Penjelasan singkat:
Pola napas tidak efektif pada pasien dengan asma dapat disebabkan oleh bronkokonstriksi, edema, dan/atau produksi sekret yang berlebihan. Gejala dan tanda mayor yang muncul adalah peningkatan frekuensi napas, pernapasan dangkal, wheezing, dan sianosis. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, pemberian bronkodilator, dan pengaturan posisi untuk memaksimalkan ventilasi sehingga dapat mencapai luaran berupa pola napas efektif. -
Article No. 1307 | 03 Oct 2024
Klinis : keluhan nyeri dan kaku pada seluruh badan, kulit kering, bersisik dan mengelupas pada beberapa bagian kulit, rasa sakit biasanya dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, pasien juga merasa lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan Kulit (SDKI)
- Definisi: Perubahan struktur dan fungsi integumen yang menyebabkan gangguan pada integritas kulit.
- Karakteristik Utama: Kulit kering, bersisik, dan mengelupas.
2. Nyeri Kronis (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Karakteristik Utama: Nyeri dan kaku pada seluruh badan.
3. Fatigue (SDKI)
- Definisi: Suatu keadaan subjektif yang ditandai dengan perasaan lelah, lemah, dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental.
- Karakteristik Utama: Perasaan lemah.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan response pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dengan menggunakan standar ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandarisasi sesuai dengan kondisi pasien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan perawatan yang diberikan. -
Article No. 1308 | 03 Oct 2024
Klinis : keluhan nyeri dan kaku pada seluruh badan, kulit kering, bersisik dan mengelupas pada beberapa bagian kulit, rasa sakit biasanya dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, pasien juga merasa lemah. Riwayat penyakit sebelumnya. Biasanya pada penderita Systemic Lupus Erythematosus mengalami penyakit nyeri terutama pada persendian. Pasien merasa panas seluruh badan badan selama 1 bulan, dan pasien merasakan kulitnya kering/ bersisik, pecah-pecah rambut rontok dan semakin parah apabila terpapar sinar matahari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, saya memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami keluhan nyeri dan kaku pada seluruh badan, yang merupakan salah satu gejala umum dari penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE). SLE adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada berbagai organ tubuh, termasuk sendi, kulit, dan sistem saraf.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (nyeri)
- Karakteristik Definisi: Adanya keluhan nyeri dan kaku pada seluruh badan, durasi nyeri minimal 3 bulan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, meningkatkan kemampuan beraktivitas, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik, terapi panas/dingin, relaksasi, dan terapi psikologis
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami keluhan kulit kering, bersisik, dan mengelupas pada beberapa bagian tubuh, yang merupakan salah satu manifestasi dari penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Kondisi ini dapat dipicu oleh paparan sinar matahari dan dapat menyebabkan rasa sakit.
SDKI:
- Definisi: Kerusakan membran, lapisan epidermis, dan/atau dermis
- Karakteristik Definisi: Adanya kulit kering, bersisik, dan mengelupas pada beberapa bagian tubuh
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat meningkatkan integritas kulit, menunjukkan perbaikan kondisi kulit, dan melaporkan penurunan gejala kulit
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Perawatan kulit, penggunaan pelembab, perlindungan terhadap sinar matahari, dan edukasi perawatan kulit -
Article No. 1309 | 03 Oct 2024
Klinis : 1) Keluhan utama Biasanya klien dengan penyakit Systemic Lupus Erythematosus datang ke RS dengan keluhan nyeri dan kaku pada seluruh badan, kulit kering, bersisik dan mengelupas pada beberapa bagian kulit, rasa sakit biasanya dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, pasien juga merasa lemah (Anggraini, 2016) 2) Alasan MRS Pasien masuk rumah sakit dikarenakan muncul gejala nyeri dan kaku seluruh badan, kulit kering dan bersisik, kulit mengelupas pada beberapa bagian kulit, dan semakin parah apabila terpapar sinar matahari (Alamanda, 2018). 3) Riwayat penyakit sekarang Biasanya pada pasien yang menderita Systemic Lupus Erythematosus pada saat dikaji keluhan yang dirasakan seperti nyeri dan kaku seluruh badan, kulit menegelupas dibeberapa bagian, pasien lemas (Fatmawati, 2018). c. Riwayat kesehatan terdahulu 1) Riwayat penyakit sebelumnya. Biasanya pada penderita Systemic Lupus Erythematosus mengalami penyakit nyeri terutama pada persendian. Pasien merasa panas seluruh badan badan selama 1 bulan, dan pasien merasakan kulitnya kering/ bersisik, pecah-pecah rambut rontok dan semakin parah apabila terpapar sinar matahari (Alamanda, 2018). 2) Riwayat penyakit keluarga Pada penyakit Systemic Lupus Erythematosus ini belum diketahui secara pasti penyebab penyakitnya tetapi faktor genetik juga sering dikaitkan dengan penderita (Alamanda, 2018). 3) Riwayat pengobatan Pada penderita Systemic Lupus Erythematosus sebelum mengalami penyakit ini biasanya sering mengkonsumsi obat asam urat seperti Allopurinol 100 mg yang diminum setiap hari selama 1 tahun (Fatmawati, 2018). d. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik pada pasien menurut Hikmah (2018): 1) Keadaan umum a) Kesadaran Pada pasien Systemic Lupus Erythematosus kesadarannya composmentis bahkan bisa sampai terjadi penurunan kesadaran. b) Tanda-tanda vital Biasanya pada penderita Systemic Lupus Erythematosus ini ditemukan peningkatan suhu dan nadi diatas rentang normal. 2) Pemeriksaan head to toe a) Kepala Terdapat ruam (malar) pada pipi yang tampak kemerah – merahan, terdapat butterfly rash pada wajah terutama pipi dan sekitar hidung, telinga, dagu, daerah pada leher. b) Mata Pada pemeriksaan mata di dapatkan hasil mata tampak pucat (anemis). c) Telinga Melakukan inspeksi dan palpasi struktur telinga luar, melakukan inspeksi struktur telinga tengah dengan ostoskop dan menguji telinga dalam dengan mengukur ketajaman pendengaran. d) Hidung Mengobservasi bentuk, ukuran, warna kulit, dan adanya deformitas atau inflamasi. Jika ada pembengkakan, perawat melakukan palpasi dengan hati-hati. e) Mulut Mengobservasi bentuk, ukuran, warna kulit, dan adanya deformitas atau inflamasi. Melakukan palpasi ada nyeri tekan terhadap pasien pada bagian mulut & bibirnya. Pada pasien biasanya akan terjadi sariawan dan bibir pecah – pecah. f) Leher Memulai dengan leher dalam posisi anatomik biasa dengan sedikit hiperekstensi. Inspeksi kesimetrisan bilateral dari otot leher untuk menguji fungsi otot sterno kleido mastoideus. Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid. g) Payudara Mengenali adanya abnormalitas dengan tampilan payudara pasien. Melakukan palpasi untuk menentukan adanya nyeri tekan, konsistensi dan ukuran besarnya payudara. h) Genetalia Melakukan inspeksi karakteristik warna kulit sekitar genetalia adanya gangguan serta nyeri tekan hingga benjolan lain yang didapatkan saat sakit. i) Dada Inspeksi adanya luka/parut sekaligus bekas luka dan kesimetrisan dinding dada, perkusi biasanya peranannya menurun sesudah ada foto rontgen toraks sekaligus dapat dilakukan dengan cara sederhana untuk menentukan letak jantung dengan ketukan. j) Muskuloskeletal Sistem otot dikaji dengan memperhatikan kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot pasien serta kelemahan yang dialami. Sendi dilakukan dengan tes ROM yang menentukan gerakan sendi normal/tidak. ROM dibagi menjadi 2 yaitu pasif dan aktif. k) Abdomen Pemeriksaan abdomen pasien harus rileks. Otot abdomen yang mengencang akan menyembunyikan keakuratan palpasi dan auskultasi. Perawat meminta pasien untuk berkemih sebelum pemeriksaan dimulai. Inspeksi dilakukan dengan cara melihat kondisi abdomen secara keseluruhan yang tampak. 3) Pemeriksaan sistemik Menurut Hidayat dalam Judha (2015) data yang ditemukan pada pasien Systemic Lupus Erythematosus adalah: a) Sistem Muskuloskeletal Artalgia, artritis, pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari. b) Sistem Integumen Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal serta pipi. c) Sistem Kardiaovaskuler Pericarditis merupakan manifestasi kardiak. d) Sistem Pernafasan Pleuritis atau efusi pleura. e) Sistem Vaskuler Inflamasi pada arteriole, dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku, serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjur nekrosis. f) Sistem Perkemihan Biasanya yang terkena glomerulus renal. g) Sistem saraf Spektum gangguan sistim saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh bentuk penyakit neurologi, sering terjadi depresi dan psikosis. h) Sistem Gastrointestinal Asites dan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Intoleransi aktivitas (SDKI)
b. Perubahan integritas kulit (SDKI)
c. Nyeri kronis (SDKI)
2. Penjelasan singkat:
a. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan pada melakukan aktivitas rutin yang memerlukan energi.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit kronis, kelemahan otot, nyeri, dan kelelahan.
- Gejala dan tanda: Mudah lelah, napas pendek saat aktivitas, dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas.
b. Perubahan Integritas Kulit (SDKI)
- Definisi: Kerusakan pada lapisan kulit.
- Faktor yang berhubungan: Efek samping pengobatan, trauma, gangguan sirkulasi, dan defisiensi nutrisi.
- Gejala dan tanda: Kulit kering, bersisik, dan mengelupas.
c. Nyeri Kronis (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit kronis, penurunan fungsi, dan perubahan gaya hidup.
- Gejala dan tanda: Nyeri yang dirasakan sepanjang hari, kekakuan, dan penurunan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang terkait dengan diagnosa di atas dapat dipilih dan diterapkan sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 1310 | 03 Oct 2024
Klinis : Alasan MRS Pasien masuk rumah sakit dikarenakan muncul gejala nyeri dan kaku seluruh badan, kulit kering dan bersisik, kulit mengelupas pada beberapa bagian kulit, dan semakin parah apabila terpapar sinar matahari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik yang ditandai dengan gejala nyeri dan kaku seluruh badan, kulit kering dan bersisik, serta kulit mengelupas pada beberapa bagian kulit, yang semakin parah apabila terpapar sinar matahari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, karena keterbatasan fisik atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Toleransi Aktivitas Meningkat, yang ditandai dengan pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan atau nyeri yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Energi: Mengidentifikasi aktivitas yang menyebabkan kelelahan, mengatur jadwal aktivitas, dan memberikan istirahat yang cukup.
2. Manajemen Nyeri: Mengevaluasi nyeri, mengidentifikasi faktor pencetus, dan memberikan manajemen nyeri yang sesuai.
3. Perawatan Kulit: Menjaga kelembaban kulit, menghindari paparan sinar matahari, dan menggunakan pelembab kulit yang sesuai.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitasnya dan mencapai kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 1311 | 03 Oct 2024
Klinis : 3) Riwayat penyakit sekarang Biasanya pada pasien yang menderita Systemic Lupus Erythematosus pada saat dikaji keluhan yang dirasakan seperti nyeri dan kaku seluruh badan, kulit menegelupas dibeberapa bagian, pasien lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan peradangan sistemik pada Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang berhubungan pada kasus ini adalah peradangan sistemik pada SLE yang menyebabkan nyeri dan kekakuan di seluruh tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, dapat beristirahat dengan nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi dengan es/panas, dan edukasi tentang manajemen nyeri.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, sehingga dapat membantu pasien SLE mengatasi masalah nyeri akut yang dialaminya. -
Article No. 1312 | 03 Oct 2024
Klinis : Risiko Defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat pakar, saya akan memberikan informasi mengenai diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Risiko Defisit Nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Defisit Nutrisi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai kondisi rentan individu untuk mengalami penurunan asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Penyebab utama dapat berupa faktor fisiologis, psikologis, sosial, ekonomi, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko defisit nutrisi adalah pemeliharaan status nutrisi yang adekuat, termasuk berat badan yang stabil, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dan tidak ada komplikasi terkait nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi penilaian status nutrisi, pemberian edukasi tentang nutrisi yang adekuat, kolaborasi dengan ahli gizi, pemantauan asupan dan output cairan, serta intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi sesuai dengan kondisi pasien.
Dengan menerapkan standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan dari PPNI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi risiko defisit nutrisi pada pasien. -
Article No. 1313 | 03 Oct 2024
Klinis : pasien pucat, mata hitam, suami belum mandi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan Fisik Berhubungan dengan Kurang Istirahat
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien yang pucat dan memiliki mata hitam, dapat mengindikasikan adanya kelelahan fisik pada pasien. Kelelahan fisik adalah suatu kondisi di mana tubuh mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat ketidakseimbangan antara energi yang dikeluarkan dan energi yang didapatkan. Hal ini dapat disebabkan oleh kurang istirahat yang cukup.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kelelahan Fisik adalah keterbatasan kapasitas yang dirasakan untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan energi akibat kekurangan atau ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan energi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Kelelahan Fisik
2. Peningkatan Istirahat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Energi
2. Peningkatan Tidur
3. Manajemen Lingkungan: Tidur
Penjelasan singkat:
Perawat perlu membantu pasien untuk mengelola energinya dengan cara memastikan pasien mendapatkan istirahat yang cukup, memonitor pola tidur, dan mengatur lingkungan agar mendukung tidur yang berkualitas. Tujuannya adalah untuk memulihkan kelelahan fisik yang dialami oleh pasien. -
Article No. 1314 | 03 Oct 2024
Klinis : belum makan sejak 10 hARI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Malnutrisi Berat
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, pasien belum makan selama 10 hari, hal ini menunjukkan adanya risiko malnutrisi berat. Pasien mungkin mengalami penurunan berat badan yang signifikan, kehilangan cadangan energi, dan kelemahan fisik akibat kurangnya asupan nutrisi yang adekuat.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi: Keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang dapat mengancam kesehatan.
Karakteristik Definisi:
1. Penurunan berat badan yang tidak disengaja
2. Penurunan selera makan
3. Perubahan status biokimia (misalnya penurunan kadar albumin, prealbumin, atau limfosit)
4. Perubahan tanda-tanda vital (misalnya takikardia, hipotensi, atau hipotermi)
5. Perubahan status fungsional (misalnya kelemahan, keletihan, atau gangguan aktivitas sehari-hari)
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Asupan Nutrisi Adekuat
2. Berat Badan dalam Rentang Normal
3. Kesejahteraan Umum
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Pemantauan Status Nutrisi
2. Manajemen Nutrisi
3. Dukungan Nutrisi
4. Edukasi Gizi
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh, memantau status nutrisi dan biokimia, serta memberikan intervensi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut akibat malnutrisi berat.