Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1344 | 04 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan rabun jauh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan rabun jauh.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Refraksi Mata
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan penglihatan adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan jelas atau sempurna.
- Perubahan refraksi mata meliputi miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisme.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor penyebab gangguan penglihatan.
- Pasien dapat melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan gangguan penglihatan.
- Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan alat bantu penglihatan secara efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Asesmen faktor risiko dan penyebab gangguan penglihatan.
- Edukasi tentang gangguan penglihatan, tanda dan gejala, serta penanganannya.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, optometris) untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
- Latihan penggunaan alat bantu penglihatan (kacamata, lensa kontak) secara aman dan efektif.
- Monitoring dan evaluasi efektivitas intervensi dalam mengatasi gangguan penglihatan.
Dengan pendekatan akademis dan berperan sebagai pakar, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi gangguan penglihatan akibat perubahan refraksi mata pada pasien. -
Article No. 1345 | 04 Oct 2024
Klinis : laki laki 35 th dengan fraktur femur, mengeluh skala nyeri 7, nampak gelisah, terpasang bidai, tidak bisa turun dari tempat tidur, ADL dibantu keluarga seperti buang air besar,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri yang dapat diidentifikasi secara jelas dan dapat diobservasi, terjadi dalam waktu singkat (kurang dari 3 bulan) dan memiliki akhir yang dapat diprediksi.
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SIKI: Manajemen nyeri, relaksasi, terapi modalitas, distraksi, pemberian analgetik.
2. Ketidakmampuan Mobilitas Fisik
- SDKI: Keterbatasan dalam gerakan fisik secara mandiri dan terkoordinasi.
- SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi pergerakan tubuh dan ekstremitas secara aman dan efektif.
- SIKI: Terapi ambulasi, latihan rentang gerak, perawatan ekstremitas, perawatan traksi.
3. Defisit Perawatan Diri
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi kemampuan individu dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- SIKI: Perawatan diri, bantuan perawatan diri, edukasi perawatan diri.
Penjelasan singkat:
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan fraktur femur mengalami nyeri akut dengan skala 7, terlihat gelisah, dan memiliki keterbatasan dalam mobilitas fisik serta defisit perawatan diri. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen nyeri, relaksasi, terapi modalitas, distraksi, pemberian analgetik, terapi ambulasi, latihan rentang gerak, perawatan ekstremitas, perawatan traksi, perawatan diri, bantuan perawatan diri, dan edukasi perawatan diri. Tujuannya adalah untuk mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas fisik, dan memfasilitasi kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. -
Article No. 1346 | 04 Oct 2024
Klinis : laki laki 55 th, perawatan hari ke 4 di ruangaan dengan diagnosis stemi, sangat lelah karena sesak akan semakin beraat saat hendak ke toilet, td 170/120mmhg, nadi84x/m, pernapasan 30x/m, suhu 36,5 derajat celcius, ekg hasil st elevasi di area inferior, pch (+), retraksi dinding dada (+), pasien tampak lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keterbatasan energi sekunder akibat sindrom koroner akut (STEMI)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas: ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh kekurangan energi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Toleransi aktivitas: kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen aktivitas: mengatur dan memfasilitasi aktivitas pasien untuk mencegah kelelahan.
2. Manajemen energi: mengatur penggunaan energi pasien untuk mencegah kelelahan.
3. Monitoring tanda-tanda vital: mengobservasi tanda-tanda vital pasien untuk mendeteksi perubahan kondisi.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami intoleransi aktivitas yang ditandai dengan kelelahan yang semakin berat saat hendak ke toilet. Hal ini berhubungan dengan keterbatasan energi sekunder akibat sindrom koroner akut (STEMI) yang dialami pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, manajemen energi, dan monitoring tanda-tanda vital untuk mencegah kelelahan lebih lanjut dan mempertahankan toleransi aktivitas pasien. -
Article No. 1347 | 04 Oct 2024
Klinis : Centengan jempol kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Kaki
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu centengan (luka lecet) pada jempol kaki, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Infeksi Kaki. Luka lecet pada jempol kaki dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme penyebab infeksi, sehingga memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Kaki didefinisikan sebagai "Risiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen pada kulit kaki, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Risiko Infeksi Kaki adalah:
1. Tidak terjadi infeksi pada kaki
2. Luka lecet pada jempol kaki sembuh
3. Pasien menunjukkan perilaku pencegahan infeksi kaki
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Infeksi Kaki meliputi:
1. Perawatan luka pada jempol kaki
2. Edukasi tentang perawatan kaki dan pencegahan infeksi
3. Pemantauan tanda-tanda infeksi pada kaki
Dengan pendekatan akademis dan persona pakar perawat, penanganan Risiko Infeksi Kaki dapat dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan standar praktik keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 1348 | 04 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak sudah 1 minggu, respirasi 32 kali per menit, pasien mengalami asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami sesak napas dan batuk berdahak yang mengindikasikan adanya hambatan dalam pembersihan jalan napas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh asma bronkial yang dialami pasien, sehingga mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan dan produksi sekret yang berlebihan.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Risiko: Penyakit paru-paru, asma, infeksi saluran pernapasan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Jalan Napas Terbuka, Permeabilitas Saluran Napas, Pengeluaran Sekret.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada suara napas tambahan, pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Ventilasi, Manajemen Bronkodilator.
- Aktivitas Keperawatan: Observasi tanda-tanda gangguan pernapasan, atur posisi yang nyaman, lakukan fisioterapi dada, berikan bronkodilator sesuai resep.
Dengan menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, menetapkan luaran yang diharapkan, serta merancang intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu pasien dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif. -
Article No. 1349 | 04 Oct 2024
Klinis : waham
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu waham dengan karakteristik tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perilaku atau tindakan yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- Karakteristik Definisi: Waham, persepsi yang salah, perasaan terancam, permusuhan, dan kesulitan dalam mengontrol dorongan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan, mempertahankan hubungan interpersonal yang sehat, dan mencapai tingkat keamanan yang optimal.
- Indikator Luaran: Klien dapat mengenali pemicu perilaku kekerasan, menggunakan teknik relaksasi untuk mengelola kemarahan, dan menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Perilaku: Membantu klien mengidentifikasi dan mengendalikan perilaku kekerasan, serta mengajarkan strategi koping yang efektif.
b. Terapi Kognitif: Membantu klien mengubah pola pikir dan persepsi yang salah, serta meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah.
c. Terapi Kelompok: Memfasilitasi klien untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari anggota kelompok lainnya.
Dalam konteks ini, perawat berperan sebagai seorang pakar yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola risiko perilaku kekerasan pada klien dengan waham. Perawat akan menggunakan pendekatan akademis untuk membantu klien memahami dan mengelola kondisinya, serta mencapai tingkat keamanan yang optimal. -
Article No. 1350 | 04 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas, respirasi 32 kali per menit, pasien mengalami asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi yang menyebabkan penurunan oksigenasi atau peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah.
- Penyebab: Asma bronkial, pneumonia, atelektasis, edema paru, emboli paru, obstruksi jalan nafas.
- Gejala: Sesak nafas, takipnea, retraksi dinding dada, sianosis, perubahan suara, perubahan warna kulit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pertukaran gas yang adekuat, pola napas normal, dan status oksigenasi yang membaik.
- Kriteria hasil: Frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada tanda-tanda distres pernapasan, dan kadar oksigen darah dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas, Manajemen oksigenasi, Manajemen ventilasi, Manajemen pernapasan.
- Contoh tindakan: Auskultasi suara napas, Monitoring oksimetri nadi, Pemberian oksigen, Latihan pernapasan.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, diharapkan penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami sesak nafas akibat asma bronkial. -
Article No. 1351 | 04 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas, respirasi 28 kali per menit, pasien mengalami asma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan secreti atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Asma, peningkatan produksi lendir, kelemahan otot pernapasan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Utama: Takipnea, dispnea, bunyi napas tambahan.
- Faktor Berhubungan: Bronkospasme, peningkatan sekresi, kelemahan otot pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Mempertahankan patensi jalan napas, meningkatkan efektivitas batuk, mengurangi sesak napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, terapi inhalasi, manajemen bronkospasme, edukasi perawatan mandiri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat
Penjelasan singkat: Pasien mengalami sesak napas dengan respirasi 28 kali per menit, disertai riwayat asma. Hal ini mengarah pada diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, yang memerlukan intervensi keperawatan seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, terapi inhalasi, dan edukasi perawatan mandiri untuk mempertahankan patensi jalan napas dan mengurangi sesak napas. -
Article No. 1352 | 04 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas, respirasi 28 kali per menit, pasien di diagnosa asma, ada suara wheezing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan dan kondisi pasien yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pola napas tidak teratur
- Frekuensi napas meningkat (>20 kali/menit)
- Suara napas abnormal (wheezing)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pola napas membaik
- Frekuensi napas menurun
- Tidak ada suara napas abnormal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pantau status pernapasan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik pernapasan yang benar
- Berikan bronkodilator sesuai indikasi
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan asma mengalami gangguan pola napas tidak efektif yang ditandai dengan peningkatan frekuensi napas (28 kali/menit) dan adanya suara wheezing. Intervensi keperawatan diarahkan untuk memantau status pernapasan, memberikan oksigen, mengajarkan teknik pernapasan yang benar, dan pemberian bronkodilator sesuai indikasi untuk membantu membuka saluran pernapasan. -
Article No. 1353 | 04 Oct 2024
Klinis : Indikasi Hepatitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi Indikasi Hepatitis, dengan nada akademis dan persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat Hepatitis.
Penjelasan SDKI:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan tidak mampu secara fisik.
Tanda dan gejala khas: Pasien mengeluh mudah lelah, lemah, dan tidak berdaya saat melakukan aktivitas.
Penjelasan SLKI:
Tujuan keperawatan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Intervensi keperawatan: Mengkaji tingkat intoleransi aktivitas, memantau tanda-tanda vital, memberikan latihan aktivitas yang bertahap, dan melibatkan keluarga dalam perawatan.
Penjelasan SIKI:
Aktivitas Perawatan Diri: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, makan, dan berpindah.
Manajemen Energi: Membantu pasien mengatur penggunaan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan akumulasi sekresi pada saluran pernapasan akibat Hepatitis.
Penjelasan SDKI:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Tanda dan gejala khas: Pasien mengeluh sesak napas, produksi sputum berlebih, dan perubahan suara.
Penjelasan SLKI:
Tujuan keperawatan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
Intervensi keperawatan: Mengkaji pola pernapasan, memantau fungsi pernapasan, memberikan tindakan fisioterapi dada, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
Penjelasan SIKI:
Manajemen Jalan Napas: Membantu pasien mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
Terapi Pernapasan: Memberikan intervensi untuk meningkatkan fungsi pernapasan, seperti fisioterapi dada dan latihan pernapasan.
Harap diingat bahwa diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik pasien dan penilaian perawat. Standar SDKI-SLKI-SIKI ini hanya memberikan gambaran umum.