Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1512 | 08 Oct 2024
Klinis : Nafsu makan pasien menurun tapi tidak mual dan muntah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter dan perekam medik, saya akan memberikan informasi yang relevan untuk kondisi yang Anda sampaikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R63.0
- Deskripsi: Anoreksia
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini. Penanganan akan tergantung pada penyebab utama dan gejala yang menyertai penurunan nafsu makan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R63.0 (Anoreksia) digunakan untuk menggambarkan penurunan nafsu makan tanpa disertai dengan mual dan muntah.
- Anoreksia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, depresi, gangguan makan, kondisi medis tertentu, atau efek samping pengobatan.
- Penanganan akan diarahkan pada identifikasi dan penanganan penyebab utama penurunan nafsu makan, serta upaya untuk meningkatkan asupan nutrisi pasien.
- Prosedur medis yang mungkin dilakukan tergantung pada penyebab dan kondisi yang mendasari, seperti pemeriksaan laboratorium, konsultasi ahli gizi, atau terapi psikologis. -
Article No. 1513 | 08 Oct 2024
Klinis : manajemen tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi manajemen tidur.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan:
Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai perubahan dalam kuantitas, kualitas, atau pola tidur yang mengganggu fungsi individu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau lingkungan yang mengganggu kemampuan individu untuk mempertahankan pola tidur yang adekuat.
SDKI:
- Definisi: Perubahan dalam kuantitas, kualitas, atau pola tidur yang mengganggu fungsi individu.
- Faktor Risiko: Stres, penyakit kronis, penggunaan obat-obatan, lingkungan tidur yang tidak nyaman, pola aktivitas yang tidak teratur.
- Gejala dan Tanda: Sulit memulai atau mempertahankan tidur, sering terbangun, tidur tidak nyenyak, merasa lelah setelah bangun tidur.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Individu dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Indikator:
1. Durasi tidur sesuai kebutuhan individu.
2. Kualitas tidur yang baik (merasa segar setelah bangun).
3. Aktivitas sehari-hari yang tidak terganggu akibat gangguan tidur.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Lingkungan Tidur: Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
2. Terapi Relaksasi: Teknik relaksasi untuk membantu tidur yang lebih baik.
3. Edukasi Manajemen Tidur: Memberikan informasi tentang pola tidur yang sehat.
4. Monitor Pola Tidur: Memantau dan evaluasi pola tidur individu.
Dengan pendekatan komprehensif berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi, mengelola, dan memantau kondisi gangguan pola tidur secara sistematis untuk membantu pasien mencapai pola tidur yang adekuat. -
Article No. 1514 | 08 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki usia 56 tahun dengan keluhan sesak napas (dypsnea) saat berakivitas dan kelelahan. Hasil pemeriksaan ditemukan TD 163/72 mmHg, Nadi 56 kali/ menit teraba lemah, RR 26 kali/ menit, terdapat distensi vena jungularis, edema derajat 2 pada ekstremitas bawah kiri dan kanan. Klien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Hasil EKG terdapat hipertrofi ventrikel kiri, CTR 62%. Apakah diagnosa prioritas pada kasus di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya mengidentifikasi diagnosa keperawatan prioritas untuk kasus yang Anda deskripsikan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan Prioritas:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak
Definisi SDKI:
Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke otot jantung yang dapat mengancam kesehatan.
Faktor Terkait SDKI:
- Perubahan struktur dan fungsi jantung (hipertrofi ventrikel kiri, fraksi ejeksi rendah)
- Perubahan status kardiovaskular (hipertensi, edema ekstremitas)
Karakteristik Definisi SDKI:
- Distensi vena jugularis
- Kelelahan
- Sesak napas saat beraktivitas
- Nadi lemah
Tujuan SLKI:
- Pasien menunjukkan perfusi jaringan jantung yang efektif dalam batas normal selama perawatan.
Intervensi SIKI:
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala
- Atur aktivitas dan istirahat pasien
- Kolaborasi pemberian terapi farmakologis (diuretik, vasodilator, dll)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen penyakit jantung
Dengan diagnosis keperawatan prioritas ini, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi ketidakefektifan perfusi jaringan jantung pada pasien. Hal ini penting untuk memperbaiki kondisi jantung dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut. -
Article No. 1515 | 08 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sesak napas, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
2. Penjelasan Singkat:
Pola napas tidak efektif adalah keadaan di mana individu mengalami perubahan dalam kedalaman dan/atau frekuensi pernapasan, yang dapat menyebabkan ketidakadekuatan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
3. Standar SDKI, SLKI, SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pola napas tidak efektif adalah perubahan dalam kedalaman dan/atau frekuensi pernapasan yang menyebabkan ketidakadekuatan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
- Karakteristik Definisi: Pernapasan dangkal, pernapasan cepat, pernapasan lambat, penggunaan otot bantu pernapasan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan:
1. Pola Napas
2. Status Pertukaran Gas
3. Status Oksigenasi
- Kriteria Hasil:
- Pola napas membaik
- Pertukaran gas membaik
- Oksigenasi membaik
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigen
3. Manajemen Pernapasan
- Aktivitas Keperawatan:
- Bersihkan jalan napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pantau pola napas dan status pernapasan
Dalam konteks akademis dan dengan persona sebagai pakar keperawatan, penjelasan di atas memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sesak napas pada pasien. -
Article No. 1516 | 08 Oct 2024
Klinis : Asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Asma bronkial.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
2. Gangguan Pola Napas
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu pertukaran gas.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakcukupan energi fisiologis untuk menampung atau merespon terhadap kebutuhan atau tuntutan aktivitas.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang berisi definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan factor yang memperberat diagnosa keperawatan. Contohnya:
- Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif: definisi, penyebab, gejala, dan risiko.
- Gangguan Pola Napas: definisi, penyebab, gejala, dan risiko.
- Intoleransi Aktivitas: definisi, penyebab, gejala, dan risiko.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan standar yang berisi luaran/hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Contohnya:
- Bersihan Jalan Nafas Efektif
- Pola Napas Normal
- Toleransi Aktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan standar yang berisi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Contohnya:
- Manajemen Jalan Nafas
- Manajemen Ventilasi
- Manajemen Aktivitas
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait kondisi Asma bronkial. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 1517 | 08 Oct 2024
Klinis : Asma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Asma.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi atau ventilasi yang adekuat.
Penyebab: Obstruksi jalan napas, penurunan compliance paru, ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Penyebab: Kelelahan, kelemahan, dan sesak napas.
3. Ansietas
Definisi: Respon emosional dan psikologis terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
Penyebab: Ketakutan akan kekambuhan dan komplikasi kondisi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pertukaran Gas: Definisi, Penyebab, Gejala, Faktor yang Mempengaruhi, Hasil yang Diharapkan.
- Intoleransi Aktivitas: Definisi, Penyebab, Gejala, Faktor yang Mempengaruhi, Hasil yang Diharapkan.
- Ansietas: Definisi, Penyebab, Gejala, Faktor yang Mempengaruhi, Hasil yang Diharapkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pertukaran Gas: Ventilasi Adekuat, Status Respirasi Membaik, Saturasi Oksigen Membaik.
- Intoleransi Aktivitas: Toleransi Aktivitas Meningkat, Kelelahan Menurun, Kemampuan Aktivitas Meningkat.
- Ansietas: Ekspresi Ansietas Menurun, Strategi Koping Efektif, Tingkat Stres Menurun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pertukaran Gas: Manajemen Jalan Napas, Terapi Oksigen, Manajemen Bronkodilator.
- Intoleransi Aktivitas: Manajemen Energi, Peningkatan Aktivitas Bertahap, Edukasi Manajemen Aktivitas.
- Ansietas: Terapi Relaksasi, Manajemen Stres, Terapi Kognitif.
Dengan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dengan kondisi Asma. -
Article No. 1518 | 08 Oct 2024
Klinis : Apa diagnosa keperawatan asma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan Asma
Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan, saya akan menjelaskan diagnosis keperawatan untuk kondisi asma berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan Asma:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- Faktor yang Berhubungan: Obstruksi jalan napas, ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
- Gejala dan Tanda: Dispnea, takipnea, penggunaan otot bantu napas, sianosis, perubahan frekuensi napas.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau benda asing dari saluran pernapasan.
- Faktor yang Berhubungan: Obstruksi jalan napas, penumpukan sekret, kelelahan otot-otot pernapasan.
- Gejala dan Tanda: Batuk tidak efektif, bunyi napas tambahan, kesulitan mengeluarkan sekret, dispnea.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan pada toleransi aktivitas fisik.
- Faktor yang Berhubungan: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan otot.
- Gejala dan Tanda: Kelelahan, dispnea saat beraktivitas, penurunan kapasitas fungsional.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI pada diagnosis keperawatan asma akan memandu perawat dalam melakukan pengkajian, menetapkan luaran yang diharapkan, dan merencanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dengan asma mencapai hasil kesehatan yang optimal. -
Article No. 1519 | 08 Oct 2024
Klinis : Apa diagnosa kronik krenal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Gagal Ginjal Kronis".
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Kekurangan Volume Cairan
4. Gangguan Pola Tidur
5. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Akumulasi sekret, kelemahan otot pernapasan, dan kelelahan.
- Gejala: Napas cuping hidung, bunyi pernapasan abnormal, dan sputum berlebih.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Penyebab: Keterbatasan fisiologis, kelelahan, dan kurangnya motivasi.
- Gejala: Kelelahan yang berlebihan, napas pendek, dan peningkatan denyut jantung.
3. Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Penyebab: Peningkatan kehilangan cairan, ketidakmampuan mempertahankan keseimbangan cairan, dan asupan cairan tidak adekuat.
- Gejala: Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, dan berat badan menurun.
4. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Penyebab: Nyeri, ketidaknyamanan, dan stres.
- Gejala: Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, dan tidur tidak berkualitas.
5. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen.
- Penyebab: Penurunan sistem imun, prosedur invasif, dan malnutrisi.
- Gejala: Peningkatan suhu tubuh, nyeri, dan tanda-tanda infeksi lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 1520 | 08 Oct 2024
Klinis : Apa diagnosa kolik renal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi kolik ginjal adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Dalam konteks kolik ginjal, nyeri akut disebabkan oleh spasmodik atau kontraksi otot polos ureter yang terjadi akibat adanya batu ginjal. Nyeri yang dirasakan biasanya sangat hebat, tiba-tiba, dan menjalar dari pinggang ke perut, selangkangan, atau alat kelamin.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mengidentifikasi beberapa luaran yang dapat dicapai, seperti:
1. Tingkat Nyeri: Menurun
2. Kontrol Nyeri: Meningkat
3. Kualitas Hidup Terkait Kesehatan: Membaik
Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyarankan beberapa intervensi yang dapat dilakukan, seperti:
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Komplementer (misalnya kompres hangat)
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
Sebagai perawat, tujuan utama adalah membantu pasien mengelola dan mengurangi nyeri akut yang dirasakan, serta memfasilitasi pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien. -
Article No. 1521 | 08 Oct 2024
Klinis : pasien poast operasi laminectomy dengan terpasang kateter dan belum mobilisasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri pascaoperasi, keterbatasan pergerakan, dan terpasangnya kateter.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), Gangguan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai "Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terkontrol, baik mandiri maupun dengan bantuan." Kondisi ini sering terjadi pada pasien pascaoperasi laminektomi, di mana pasien mengalami nyeri, keterbatasan pergerakan, dan terpasangnya alat bantu seperti kateter.
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Mobilitas Fisik ini adalah peningkatan kemampuan mobilisasi pasien, kemampuan merawat diri, dan kemandirian pasien.
Berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Mobilitas Fisik ini antara lain:
- Manajemen nyeri
- Mobilisasi progresif
- Perawatan kateter
- Terapi aktivitas
- Edukasi dan konseling pasien dan keluarga.