Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1690 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien sedang Hemodialisa, tekanan darah selama di tensi selalu menurun, pasien mengeluh lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan persona sebagai pakar keperawatan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang sedang menjalani hemodialisis dengan tekanan darah yang selalu menurun dan keluhan lemah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder akibat penurunan volume cairan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang baik, tidak mengalami kelelahan yang berlebihan, dan mempertahankan stabilitas tanda-tanda vital.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan aktivitas dan istirahat, pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat, serta edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pengelolaan aktivitas selama hemodialisis.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang sedang menjalani hemodialisis dengan penurunan tekanan darah dan keluhan lemah adalah Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder akibat penurunan volume cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berfokus pada pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan aktivitas, dan edukasi kepada pasien serta keluarga. -
Article No. 1691 | 09 Oct 2024
Klinis : Mual batuk, nyeri panggung stelah diberikan obat kemo gatal, kurang nafsu , kaki kebas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual Akut
2. Batuk Tidak Efektif
3. Nyeri Akut
4. Pruritus (Gatal)
5. Anoreksia
6. Parestesia
Penjelasan Singkat:
1. Mual Akut
SDKI: Keadaan di mana individu mengalami sensasi ketidaknyamanan yang mendorong untuk memuntahkan isi lambung.
SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau mengatasi mual yang dirasakan individu.
SIKI: Tindakan pemberian obat atau terapi nonfarmakologis untuk mengatasi mual.
2. Batuk Tidak Efektif
SDKI: Keadaan di mana individu mengalami batuk yang tidak efektif dalam membersihkan jalan napas.
SLKI: Intervensi untuk membantu individu dalam mengeluarkan sekresi dan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.
SIKI: Tindakan seperti pemberian mukolitik, bronkodilator, atau fisioterapi dada untuk mengatasi batuk tidak efektif.
3. Nyeri Akut
SDKI: Keadaan di mana individu mengalami nyeri yang tiba-tiba atau berlangsung singkat.
SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau mengatasi nyeri yang dirasakan individu.
SIKI: Tindakan pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, atau terapi nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri.
4. Pruritus (Gatal)
SDKI: Keadaan di mana individu mengalami sensasi tidak nyaman yang mendorong untuk menggaruk kulit.
SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau mengatasi rasa gatal yang dirasakan individu.
SIKI: Tindakan pemberian antihistamin, pelembab kulit, atau terapi nonfarmakologis untuk mengatasi gatal.
5. Anoreksia
SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan atau hilangnya nafsu makan.
SLKI: Intervensi untuk meningkatkan atau mempertahankan nafsu makan individu.
SIKI: Tindakan seperti pemberian nutrisi enteral, konseling gizi, atau stimulasi nafsu makan untuk mengatasi anoreksia.
6. Parestesia
SDKI: Keadaan di mana individu mengalami sensasi tidak nyaman seperti kesemutan, kebas, atau mati rasa di ekstremitas.
SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau mengatasi sensasi tidak nyaman pada ekstremitas.
SIKI: Tindakan pemberian terapi farmakologis, fisioterapi, atau terapi nonfarmakologis untuk mengatasi parestesia.
Dengan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 1692 | 09 Oct 2024
Klinis : Gangguan proses pikir (00130)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Gangguan Proses Pikir (00130) dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir (00130)
Definisi:
Gangguan Proses Pikir adalah ketidakmampuan individu untuk memproses informasi secara logis dan terorganisir, yang ditandai dengan perubahan isi, bentuk, dan proses pikir.
Penyebab:
1. Gangguan neurologis (misalnya stroke, trauma otak, tumor otak)
2. Gangguan psikologis (misalnya depresi, skizofrenia)
3. Faktor lingkungan (misalnya stres, kurang stimulasi)
Gejala dan Tanda:
1. Perubahan isi pikir (waham, delusi, pikiran obsesif)
2. Perubahan bentuk pikir (inkoherensi, disosiasi)
3. Perubahan proses pikir (gangguan konsentrasi, gangguan atensi)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir (00130)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Fungsi Kognitif: Tujuan yang dapat dicapai yaitu peningkatan kemampuan individu dalam memproses informasi secara logis dan terorganisir.
2. Orientasi: Tujuan yang dapat dicapai yaitu peningkatan orientasi individu terhadap waktu, tempat, dan orang.
3. Perilaku: Tujuan yang dapat dicapai yaitu peningkatan perilaku yang sesuai dengan norma dan harapan sosial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gejala: Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan, dan terapi kognitif.
2. Stimulasi Kognitif: Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi kognitif, seperti latihan orientasi, latihan daya ingat, dan latihan pemecahan masalah.
3. Manajemen Lingkungan: Intervensi yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan, seperti mengurangi stimulasi berlebih, menyediakan kegiatan yang menarik, dan melibatkan keluarga.
Harapan saya, penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai Diagnosa Keperawatan Gangguan Proses Pikir (00130) dan standar SDKI - SLKI - SIKI yang berlaku di Indonesia. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, silakan diajukan. -
Article No. 1694 | 09 Oct 2024
Klinis : Lemah anggota gerak kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Lemah anggota gerak kiri".
Diagnosa Keperawatan:
Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi:
Keterbatasan dalam pergerakan yang disengaja dan mandiri pada satu atau lebih ekstremitas.
Faktor Berhubungan:
- Cedera neurologis (misalnya, stroke)
Karakteristik Definisi:
- Kekuatan otot menurun
- Keterbatasan rentang gerak
- Gangguan koordinasi
SLKI:
Mobilitas Fisik
Indikator Hasil:
- Kemampuan melakukan pergerakan ekstremitas
- Kekuatan otot ekstremitas
- Rentang gerak sendi ekstremitas
- Koordinasi gerakan ekstremitas
SIKI:
Pelatihan Mobilitas
Definisi Intervensi:
Membantu individu/keluarga untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan pergerakan fisik yang optimal.
Aktivitas Keperawatan:
- Identifikasi kemampuan mobilitas fisik saat ini
- Identifikasi faktor yang mempengaruhi mobilitas fisik
- Latihan pergerakan dan rentang gerak ekstremitas
- Latihan untuk meningkatkan kekuatan otot
- Latihan untuk meningkatkan koordinasi
- Kolaborasi dengan terapis fisik atau okupasi jika diperlukan
Dalam kondisi ini, dimana pasien mengalami "Lemah anggota gerak kiri", diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Mobilitas Fisik Terganggu". Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah "Pelatihan Mobilitas" dengan tujuan membantu pasien untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan pergerakan fisik yang optimal. -
Article No. 1695 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang ke klinik dengan keluhan demam, badannya lemas, klien berkata demam sering datang di sore hari, suhu tubuh pasien 39 derajat celcius, widal positif saat pemeriksaan lab, pasien dinyatakan dengan diagnosa typoid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien datang dengan keluhan demam, badan lemas, demam sering timbul di sore hari, suhu tubuh 39°C, dan hasil laboratorium menunjukkan widal positif, dengan diagnosa typhoid, maka dapat ditentukan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan infeksi bakteri (typhoid).
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Hipertermia: Suhu tubuh yang meningkat di atas nilai normal sebagai respon tubuh terhadap stimulus tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian obat antipiretik untuk menurunkan demam
3. Pemberian cairan yang adekuat
4. Pemantauan intake dan output cairan
5. Manajemen lingkungan untuk menurunkan suhu tubuh (misalnya kompres hangat, kipas angin)
6. Edukasi mengenai tanda dan gejala hipertermia serta penanganannya
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 1696 | 09 Oct 2024
Klinis : sindrome nifrotik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan membantu Anda mencarikan kode ICD-10 untuk diagnosis sindrome nefrotik, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait.
1. Kode ICD-10:
- Kode: N04
- Deskripsi: Sindrome nefrotik
Sindrome nefrotik adalah kondisi klinis yang ditandai dengan proteinuria masif (lebih dari 3,5 gram per hari), hipoalbuminemia, edema, dan hiperkolesterolemia. Hal ini umumnya disebabkan oleh berbagai kondisi yang menyebabkan kerusakan pada glomerulus ginjal, mengakibatkan kebocoran protein melalui sawar glomerulus.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Dialisis ginjal, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Dalam penatalaksanaan sindrome nefrotik, prosedur dialisis ginjal mungkin diperlukan jika terjadi gagal ginjal akut atau kronis. Dialisis dapat dilakukan melalui hemodialisis atau peritoneal dialisis, tergantung pada kondisi pasien dan ketersediaan fasilitas.
Selain itu, berbagai prosedur diagnostik dan terapi lain mungkin juga dilakukan, seperti biopsi ginjal, pemberian terapi imunosupresan, atau transplantasi ginjal, namun kode-kode tersebut harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien. -
Article No. 1697 | 09 Oct 2024
Klinis : sindrome nifrotik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sindrom nefrotik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan melalui urin pada sindrom nefrotik.
2. Kelemahan berhubungan dengan hipoalbuminemia dan edema pada sindrom nefrotik.
3. Gangguan fungsi ginjal berhubungan dengan kerusakan glomerulus pada sindrom nefrotik.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan hipoalbuminemia dan edema pada sindrom nefrotik.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi berdasarkan respons tubuh pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
- Diagnosa keperawatan pada sindrom nefrotik mencakup ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kelemahan, gangguan fungsi ginjal, dan risiko infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran keperawatan yang diharapkan untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang telah diidentifikasi.
- Pada sindrom nefrotik, luaran yang diharapkan antara lain keseimbangan cairan dan elektrolit, peningkatan kekuatan, perbaikan fungsi ginjal, dan pencegahan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan pada sindrom nefrotik dapat mencakup monitoring cairan dan elektrolit, manajemen edema, terapi latihan, perawatan ginjal, dan tindakan pencegahan infeksi.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk pasien dengan sindrom nefrotik. -
Article No. 1698 | 09 Oct 2024
Klinis : sindrome nifrotik PADA ANAK
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk sindrom nefrotik pada anak, diberikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N04
- Deskripsi: Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik pada anak adalah kondisi di mana terjadi kebocoran protein signifikan melalui ginjal, menyebabkan kadar protein dalam darah menjadi rendah. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, terutama pada wajah, kaki, dan perut. Sindrom nefrotik pada anak umumnya disebabkan oleh glomerulonefritis dan dapat terjadi pada berbagai usia anak.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Hemodialisis
Jika kondisi sindrom nefrotik pada anak tidak dapat diatasi dengan terapi farmakologis, tindakan medis yang mungkin diperlukan adalah hemodialisis, yang merupakan proses untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme dan kelebihan cairan. Kode ICD-9-CM 39.95 digunakan untuk prosedur hemodialisis. -
Article No. 1699 | 09 Oct 2024
Klinis : sindrome nifrotik PADA ANAK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi sindrom nefrotik pada anak, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein melalui urin pada sindrom nefrotik.
2. Integritas kulit terganggu berhubungan dengan edema.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas akibat sindrom nefrotik.
4. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan malnutrisi pada sindrom nefrotik.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah kesehatan yang menjadi fokus intervensi keperawatan. Dalam kasus sindrom nefrotik pada anak, diagnosa keperawatan yang sesuai termasuk dalam SDKI seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mendefinisikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk sindrom nefrotik, luaran yang diharapkan antara lain pemulihan volume cairan, integritas kulit yang membaik, tidak terjadi infeksi, serta pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mendefinisikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk sindrom nefrotik pada anak meliputi pemantauan cairan, perawatan kulit, pemberian terapi anti-infeksi, serta edukasi gizi dan stimulasi perkembangan.
Secara keseluruhan, SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi perawat untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas pada pasien dengan sindrom nefrotik pada anak. -
Article No. 1700 | 09 Oct 2024
Klinis : ketidakseimbangan cairan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Cairan
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Ketidakseimbangan Cairan didefinisikan sebagai kondisi di mana terjadi penurunan atau peningkatan cairan intraseluler, ekstraseluler, atau keduanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti asupan cairan yang tidak mencukupi, kehilangan cairan yang berlebihan, atau gangguan dalam mekanisme homeostasis cairan dalam tubuh.
Sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan dari penanganan Ketidakseimbangan Cairan antara lain:
1. Keseimbangan Cairan Terpelihara: Pasien menunjukkan status cairan yang seimbang, termasuk volume, elektrolit, dan asam-basa yang adekuat.
2. Hidrasi Kulit Membaik: Pasien menunjukkan peningkatan turgor kulit, mukosa lembab, dan tanda-tanda hidrasi yang membaik.
3. Pengendalian Gejala Terpelihara: Pasien menunjukkan penurunan atau tidak ada gejala tanda-tanda ketidakseimbangan cairan.
Dalam melakukan intervensi keperawatan, perawat dapat mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), yang mencakup tindakan-tindakan seperti:
1. Pemantauan status cairan dan elektrolit
2. Pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
3. Pengaturan asupan dan pengeluaran cairan
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pengelolaan cairan
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab ketidakseimbangan cairan.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas dalam menangani kondisi Ketidakseimbangan Cairan pada pasien.