Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1660 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
Mual dan Muntah Berhubungan dengan Gastritis
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Mual dan Muntah adalah pengalaman subjektif tidak nyaman yang disertai dengan keinginan untuk memuntahkan isi lambung. Kondisi ini berhubungan dengan Gastritis, yaitu peradangan pada lapisan dalam perut (mukosa lambung) yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, mual, dan muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Klien dapat Mengendalikan Mual dan Muntah, dengan kriteria hasil: (1) Klien melaporkan mual dan muntah berkurang, (2) Klien mampu mengidentifikasi faktor pencetus mual dan muntah, (3) Klien mampu melakukan tindakan mandiri untuk mencegah atau mengurangi mual dan muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan antara lain: (1) Manajemen Mual dan Muntah, untuk membantu klien mengatasi mual dan muntah, (2) Manajemen Nyeri, untuk membantu mengurangi rasa sakit di perut, (3) Peningkatan Nutrisi, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi kondisi mual, muntah, dan nyeri perut yang dialami klien. -
Article No. 1661 | 09 Oct 2024
Klinis : terakhir kencing jam 7 pagi tadi, sampai sekarang belum ada kencing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Berkemih (Urinary Retention)
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, dimana pasien terakhir kencing pada pukul 7 pagi dan sampai saat ini belum bisa berkemih, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan Berkemih atau Urinary Retention.
Urinary Retention adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap, sehingga urin tetap tertahan dalam kandung kemih. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obstruksi mekanis, gangguan saraf, atau masalah pada otot-otot kandung kemih.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah penjelasan singkat terkait kondisi tersebut:
SDKI: Gangguan Berkemih
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penyebab: Obstruksi mekanis, gangguan saraf, atau masalah pada otot-otot kandung kemih.
SLKI: Pengeluaran Urin Adekuat
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengeluarkan urin dengan lancar dan lengkap.
SIKI: Manajemen Gangguan Berkemih
Intervensi: Identifikasi penyebab, pantau intake dan output cairan, fasilitasi berkemih, lakukan perawatan kandung kemih, dan berikan edukasi terkait manajemen gangguan berkemih.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk mengatasi masalah gangguan berkemih yang dialami oleh pasien. -
Article No. 1662 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (SDKI)
Definisi: Sensasi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh rangsangan pada pusat muntah di otak.
2. Diare (SDKI)
Definisi: Pengeluaran feses yang lebih sering dari normal dengan konsistensi cair.
3. Nyeri akut (SDKI)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mual teratasi: Klien tidak lagi mengalami rasa mual.
2. Diare teratasi: Klien tidak lagi mengalami diare.
3. Nyeri akut teratasi: Klien tidak lagi mengalami nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen mual (SIKI)
Definisi: Tindakan membantu klien mengatasi sensasi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh rangsangan pada pusat muntah di otak.
2. Manajemen diare (SIKI)
Definisi: Tindakan membantu klien mengatasi pengeluaran feses yang lebih sering dari normal dengan konsistensi cair.
3. Manajemen nyeri akut (SIKI)
Definisi: Tindakan membantu klien mengatasi pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Dalam konteks klien yang Anda deskripsikan, perawat akan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan, seperti memberikan edukasi tentang manajemen mual, diare, dan nyeri, serta memantau tanda-tanda vital dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan indikasi klinis. Tujuan akhirnya adalah agar klien dapat memulihkan kondisi kesehatannya secara optimal. -
Article No. 1663 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang dideskripsikan, yaitu "Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit", maka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang sesuai, karena tidak disebutkan adanya tindakan medis yang dilakukan.
Penjelasan:
Kode ICD-10 R11.2 "Mual dan muntah, tidak lain" menggambarkan kondisi klien yang mengalami mual dan muntah sejak pagi hari, tanpa adanya penyebab spesifik yang teridentifikasi. Keluhan lemas dan nyeri perut yang dirasakan juga dapat menjadi gejala tambahan dari kondisi tersebut.
Pada kasus ini, tidak disebutkan adanya tindakan medis yang dilakukan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diidentifikasi. Penanganan yang mungkin diberikan adalah pemberian terapi simptomatik, seperti antiemetik (obat anti-mual) dan analgesik (obat penghilang nyeri), serta pemberian cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. -
Article No. 1664 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (SDKI)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di bagian belakang tenggorokan atau lambung yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Diare (SDKI)
Definisi: Pengeluaran feses yang encer atau cair secara abnormal dan lebih sering dari biasanya.
Nyeri Akut (SDKI)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut, dengan onset tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat, berlangsung kurang dari 3 bulan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Standar ini memberikan kerangka acuan dalam menentukan diagnosis keperawatan yang tepat berdasarkan pengkajian klinis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Standar ini memberikan kerangka acuan dalam menentukan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Standar ini memberikan kerangka acuan dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran/hasil yang diharapkan.
Dengan memperhatikan keluhan klien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mual, Diare, dan Nyeri Akut. Perawat akan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. -
Article No. 1665 | 09 Oct 2024
Klinis : 2.Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan menjawab dengan nada akademis dan peran sebagai pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare (Diarrhea)
Definisi: Buang air besar dengan frekuensi yang lebih sering dari normal, dengan konsistensi yang lebih encer dari biasanya.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Utama: Frekuensi buang air besar > 3 kali per hari dengan konsistensi cair.
- Faktor Berhubungan: Infeksi saluran cerna, intoleransi makanan, kecemasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Frekuensi buang air besar kembali normal, konsistensi feses kembali normal, tidak terjadi dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Monitor tanda-tanda vital, pantau intake dan output cairan, berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen diare.
2. Mual dan Muntah (Nausea and Vomiting)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang diikuti dengan dorongan untuk muntah, serta pengeluaran isi perut melalui mulut.
SDKI:
- Karakteristik Utama: Pasien mengeluhkan rasa mual dan muntah.
- Faktor Berhubungan: Infeksi saluran cerna, obat-obatan, stres emosional.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Frekuensi mual dan muntah menurun, tidak terjadi dehidrasi, tidak terjadi komplikasi.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Monitor tanda-tanda vital, berikan antiemetik sesuai instruksi dokter, atur posisi pasien, berikan diet yang mudah dicerna, berikan dukungan emosional.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh istri pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Diare dan Mual-Muntah. Perawatan yang diberikan akan berfokus pada manajemen gejala, pencegahan komplikasi, dan edukasi kepada pasien serta keluarga. -
Article No. 1666 | 09 Oct 2024
Klinis : KASUS Seorang wanita 30 tahun, masuk rumah sakit pukul 10.00 dengan keluhan utama mencret dan muntah. Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”. Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”. Ners mengkaji; pasien tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya, extremitas teraba dingin, turgor kulit jelek, kelompak mata tampak cekung, mukosa bibir kering, badan teraba panas. TTV : Tekanan Darah.100/70 mmHg, Frekuensi Nadi. 110 x/menit, teratur, teraba lemah pada nadi radialis, Suhu 385C, Frekuensi pernapasan 22 x/menit, regular. Istri klien mengatakan “terakhir kencing jam 7 pagi tadi, sampai sekarang belum ada kencing”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kasus yang diberikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare dan Muntah
2. Nyeri Akut Berhubungan dengan Gastroenteritis
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan Fisik
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare dan Muntah
- SDKI: Risiko Dehidrasi
- SLKI: Hidrasi Adekuat
- SIKI: Manajemen Cairan
Pasien mengalami diare dan muntah yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara signifikan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, yang dapat ditandai dengan tanda-tanda seperti turgor kulit jelek, mukosa kering, dan ekstremitas dingin.
2. Nyeri Akut Berhubungan dengan Gastroenteritis
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Pasien mengalami keluhan nyeri pada perut yang diakibatkan oleh gastroenteritis. Nyeri yang dirasakan dapat menjadi pengalaman subjektif yang mengganggu aktivitas dan kenyamanan pasien.
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan Fisik
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Toleransi Aktivitas
- SIKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
Pasien mengalami kelemahan fisik yang ditandai dengan tampak lemah dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menyebabkan intoleransi aktivitas, sehingga membutuhkan intervensi untuk meningkatkan toleransi aktivitas.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan acuan bagi perawat dalam melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 1667 | 09 Oct 2024
Klinis : 2.Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Diare akut
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami gejala muntah sebanyak 4 kali dan mencret sebanyak 7 kali. Ini menunjukkan adanya gangguan pada sistem pencernaan, yang dapat diklasifikasikan sebagai diare akut.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Diare akut didefinisikan sebagai pembuangan feses cair atau lembek dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari, yang berlangsung kurang dari 14 hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan diare akut antara lain:
1. Stabilitas cairan dan elektrolit terpelihara
2. Peningkatan pengetahuan tentang diare
3. Pemulihan pola eliminasi usus
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani diare akut meliputi:
1. Manajemen diare
2. Edukasi tentang diare
3. Terapi cairan dan elektrolit
4. Pemantauan tanda vital dan intake-output
Sebagai perawat, saya akan segera melakukan pengkajian lebih lanjut, memberikan tindakan keperawatan yang sesuai, serta melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait penanggulangan diare akut. -
Article No. 1668 | 09 Oct 2024
Klinis : KASUS Seorang wanita 30 tahun, masuk rumah sakit pukul 10.00 dengan keluhan utama mencret dan muntah. Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”. Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”. Ners mengkaji; pasien tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya, extremitas teraba dingin, turgor kulit jelek, kelompak mata tampak cekung, mukosa bibir kering, badan teraba panas. TTV : Tekanan Darah.100/70 mmHg, Frekuensi Nadi. 110 x/menit, teratur, teraba lemah pada nadi radialis, Suhu 385C, Frekuensi pernapasan 22 x/menit, regular. Istri klien mengatakan “terakhir kencing jam 7 pagi tadi, sampai sekarang belum ada kencing”
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kasus yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis infeksi dugaan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.23
- Deskripsi: Kolonoskopi
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan utama pasien yang mengalami diare dan muntah sejak subuh, serta tanda-tanda klinik yang ditunjukkan, seperti tampak lemah, ekstremitas dingin, turgor kulit buruk, dan output urin yang tidak ada, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami diare infeksi (A09) yang menyebabkan dehidrasi.
Untuk konfirmasi diagnosis dan mengevaluasi kondisi gastrointestinal, prosedur kolonoskopi (45.23) dapat dilakukan sebagai tindakan diagnostik. Kolonoskopi dapat membantu mengidentifikasi penyebab diare, seperti infeksi atau penyakit inflamasi usus.
Penatalaksanaan lebih lanjut dapat meliputi pemberian cairan pengganti untuk rehidrasi, antiemetik untuk mengatasi muntah, dan antibiotik jika diperlukan sesuai dengan penyebab infeksi. Pemantauan keseimbangan cairan, elektrolit, dan status nutrisi juga perlu dilakukan. -
Article No. 1669 | 09 Oct 2024
Klinis : .Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Diare
Definisi: Pengeluaran tinja yang lembek atau cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari.
Penyebab:
- Infeksi bakteri, virus, atau parasit
- Intoleransi terhadap makanan
- Efek samping obat-obatan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan pola defekasi
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Pencegahan komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pemberian cairan dan elektrolit
- Manajemen diare
- Edukasi tentang diare dan pengelolaannya
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan informasi yang diberikan, suami pasien mengalami muntah dan diare yang cukup sering, yang dapat menandakan adanya gangguan pada sistem pencernaan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah diare. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit untuk mengatasi kehilangan cairan, manajemen diare, serta edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pengelolaan diare. Tujuan luaran yang diharapkan adalah pemulihan pola defekasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, serta pencegahan komplikasi.