Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1788 | 10 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 19 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan demam hari ke 5, pasien didiagnosa menderita DHF. Saat pengkajian didapatkan keluhan demam sudah mulai turun sejak tadi malam namun ada gusi berdarah. Hasil tanda-tanda vital : tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 75 x/menit, suhu 37,3°C, pernafasan 20 x/menit, bibir tampak kering dan pucat, pasien tampak lemah, ptechie (+) pada area lengan dan kaki, kulit kering, pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makanannya, pasien hanya minum sedikit (500 cc/ 24 jam), pengeluaran urin minimal (300 cc), mual dan muntah (+). Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan trombosit rendah (50.000 /uL), pasien dilarang untuk turun dari tempat tidur dan pembatasan aktivitas, pasien hanya boleh melakukan aktivitas di tempat tidur untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Perdarahan (SDKI)
b. Ketidakseimbangan Cairan (SDKI)
c. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
2. Penjelasan singkat:
a. Risiko Perdarahan (SDKI)
- Definisi: Kerentanan terhadap kehilangan darah yang dapat membahayakan kesehatan.
- Tanda dan Gejala: Gusi berdarah, petechiae pada kulit, dan trombosit rendah.
- Faktor Risiko: Demam Berdarah Dengue (DBD).
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda vital, pemantauan perdarahan, pembatasan aktivitas, dan edukasi tentang risiko perdarahan.
b. Ketidakseimbangan Cairan (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang dibutuhkan untuk fungsi fisiologis.
- Tanda dan Gejala: Kulit kering, bibir kering dan pucat, asupan cairan kurang, dan output urin minimal.
- Faktor Risiko: Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penurunan asupan cairan.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan cairan masuk dan keluar, pemberian cairan intravena, dan edukasi tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
c. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan dari seseorang.
- Tanda dan Gejala: Pasien tampak lemah dan hanya mampu melakukan aktivitas di tempat tidur.
- Faktor Risiko: Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pembatasan aktivitas.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda vital saat aktivitas, pengaturan aktivitas, dan edukasi tentang pentingnya istirahat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berpedoman pada standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 1789 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan jari telunjuk tidak bisa digerakkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Mobilitas Fisik Terganggu
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien tentang jari telunjuk yang tidak bisa digerakkan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan mobilitas fisik. Mobilitas fisik terganggu merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi ini.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mobilitas Fisik Terganggu didefinisikan sebagai keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau rentang gerak sendi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan mobilitas fisik yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen aktivitas: Membantu pasien melakukan aktivitas sesuai kemampuannya.
2. Terapi gerak: Memberikan latihan gerak untuk meningkatkan kekuatan dan rentang gerak sendi.
3. Manajemen nyeri: Mengelola nyeri yang mungkin timbul akibat gangguan mobilitas.
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan dan latihan yang tepat. -
Article No. 1790 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memperhatikan keluhan utama pasien yaitu mata kabur, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
- Definisi: Gangguan pada fungsi visual yang dapat mengganggu kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Penyebab: Antara lain katarak, glaukoma, retinopati diabetik, dan kelainan refraksi.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Individu melaporkan penglihatan kabur, penglihatan ganda, ketajaman penglihatan menurun, penglihatan terbatas.
- Faktor Berhubungan: Kelainan struktural mata, perubahan usia, penyakit sistemik (diabetes, hipertensi).
SLKI:
- Luaran Keperawatan: Penglihatan membaik, aktivitas sehari-hari terpenuhi, kualitas hidup membaik.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Gangguan Penglihatan, Perawatan Mata, Edukasi Gangguan Penglihatan.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan terkait kondisi pasien dengan keluhan mata kabur. -
Article No. 1791 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata rabun jauh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yaitu mata rabun jauh, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan Akut
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan dalam kemampuan melihat yang terjadi secara tiba-tiba atau dalam waktu singkat.
- Karakteristik Definisi: Penglihatan kabur, penglihatan ganda, pandangan kabur, pandangan tidak jelas.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat memperbaiki atau mempertahankan fungsi penglihatan.
- Indikator Luaran: Pasien melaporkan perbaikan penglihatan, pasien mampu mengenali objek/orang dengan jelas.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Gangguan Penglihatan, Edukasi Kesehatan Penglihatan.
- Tindakan Keperawatan: Mengkaji fungsi penglihatan, mengajarkan latihan mata, memberikan informasi tentang perawatan mata, dan merujuk ke tenaga kesehatan yang sesuai.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat menerapkan pendekatan yang berfokus pada pasien, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan melibatkan pasien dalam proses pengambilan keputusan. Perawat juga dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter mata, untuk mendapatkan penanganan yang komprehensif bagi pasien. -
Article No. 1582 | 09 Oct 2024
Klinis : Kontrol lula
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda berikan, yaitu "Kontrol lula, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse", berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan kadar glukosa darah yang tidak terkendali, baik peningkatan (hiperglikemia) maupun penurunan (hipoglikemia).
- Penyebab: Perubahan aktivitas fisik, stres, pola makan yang tidak adekuat, penggunaan obat-obatan, dan penyakit penyerta.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- Indikator: Pasien dapat memonitor kadar glukosa darah secara mandiri, pasien menerapkan manajemen diri yang efektif untuk menjaga kadar glukosa darah.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan Glukosa Darah, Manajemen Diabetes, Edukasi Kesehatan tentang Diabetes.
- Tujuan: Membantu pasien mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
Dalam kondisi ini, perawat berperan sebagai pakar yang memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif untuk mengelola risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien dengan kontrol lula. -
Article No. 1584 | 09 Oct 2024
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya sebagai seorang perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi nyeri akut.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah tersebut (nyeri).
Karakteristik Definisi:
- Ekspresi wajah kesakitan
- Perubahan tanda-tanda vital
- Gerakan protektif
- Keluhan nyeri
- Lokasi nyeri
- Durasi nyeri
- Frekuensi nyeri
- Kualitas nyeri
Faktor Berhubungan:
- Agen pencedera fisik
- Agen pencedera kimiawi
- Agen pencedera biologis
- Prosedur pembedahan
- Penyakit
- Cedera
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkendali
2. Ekspresi Nyeri Terkurang
3. Perilaku Mengatasi Nyeri Efektif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Pemberian Analgesik
3. Distraksi
4. Relaksasi
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" mengacu pada pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Karakteristik definisinya mencakup ekspresi wajah kesakitan, perubahan tanda-tanda vital, gerakan protektif, keluhan nyeri, lokasi nyeri, durasi nyeri, frekuensi nyeri, dan kualitas nyeri. Faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri akut dapat berasal dari agen pencedera fisik, kimiawi, biologis, prosedur pembedahan, penyakit, atau cedera.
Luaran keperawatan yang diharapkan adalah tingkat nyeri terkendali, ekspresi nyeri terkurang, dan perilaku mengatasi nyeri efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian analgesik, distraksi, dan relaksasi.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk mengelola nyeri akut secara komprehensif dan memberikan perawatan yang optimal demi mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. -
Article No. 1585 | 09 Oct 2024
Klinis : defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Diagnosis ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gangguan gastrointestinal, kesulitan menelan, keterbatasan ekonomi, atau ketidakmampuan mengakses makanan yang bergizi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan defisit nutrisi meliputi peningkatan berat badan, perbaikan status nutrisi, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dan kemampuan klien dalam mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi defisit nutrisi dapat mencakup pemberian nutrisi enteral atau parenteral, edukasi gizi, pemantauan asupan dan output, dan kolaborasi dengan tim gizi untuk menyusun rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan klien dan tim kesehatan lainnya untuk mengidentifikasi penyebab defisit nutrisi, menyusun rencana perawatan yang komprehensif, dan memantau secara terus-menerus untuk memastikan perbaikan status nutrisi klien. -
Article No. 1586 | 09 Oct 2024
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, yakni "Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan", maka kode diagnosis dan prosedur yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J98.09
- Deskripsi: Kondisi jalan napas lain yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Suction of respiratory tract
Penjelasan:
Kode ICD-10 J98.09 (Kondisi jalan napas lain yang tidak diklasifikasikan di tempat lain) sesuai dengan kondisi "Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan". Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya sekresi yang tertahan di saluran pernapasan, yang menghambat bersihan jalan napas secara efektif.
Terkait dengan tindakan medis, kode ICD-9-CM 93.94 (Suction of respiratory tract) dapat digunakan untuk prosedur pembersihan jalan napas secara mekanis melalui suction. Prosedur ini bertujuan untuk mengeluarkan sekresi yang tertahan, sehingga dapat membantu memperbaiki bersihan jalan napas yang tidak efektif.
Dalam praktik klinis, penanganan kondisi ini dapat melibatkan intervensi keperawatan, seperti pemberian terapi oksigen, pengisapan lendir secara berkala, dan upaya lain untuk mempertahankan patensi jalan napas. -
Article No. 1587 | 09 Oct 2024
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat Berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah: Jalan napas yang terbuka, Kemampuan batuk efektif, Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas, dan Frekuensi napas dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: Pemantauan jalan napas, Fisioterapi dada, Pengisapan lendir, Pemberian oksigen, Edukasi mengenai teknik batuk efektif, dan Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Dalam konteks akademis dan dengan persona sebagai pakar perawat, penjelasan ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif beserta standar SDKI-SLKI-SIKI yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 1588 | 09 Oct 2024
Klinis : seorang pasien dengan harga diri rendah situasional
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah Situasional
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Harga Diri Rendah Situasional adalah penilaian negatif yang dilakukan oleh individu terhadap dirinya sendiri sebagai akibat dari situasi tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Harga Diri
2. Penerimaan Terhadap Diri Sendiri
3. Optimisme
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Kelompok
2. Terapi Kognitif
3. Terapi Reminiscence
4. Pendidikan Kesehatan
5. Dukungan Emosional
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan harga diri rendah situasional membutuhkan intervensi keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan harga dirinya, menerima dirinya sendiri, dan memiliki optimisme. Perawat dapat menggunakan pendekatan terapeutik seperti terapi kelompok, terapi kognitif, terapi reminiscence, pendidikan kesehatan, dan dukungan emosional untuk membantu pasien mengatasi permasalahan harga diri rendah yang disebabkan oleh situasi tertentu.