Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18261 | 05 Jun 2025
Klinis : Setelah program pendampingan oleh perawat keluarga, keluarga Ny. Fatimah (72 tahun) sudah mampu mengukur tekanan darah, memberi obat sesuai jadwal, dan melibatkan cucunya dalam membantu aktivitas ringan sehari-hari.Indikator keberhasilan evaluasi kematian keluarga dalam kasus ini adalah: Pertanyaan 7Menjawab A. Pasien tetap mengeluh pegal-pegal B. Pasien mendapatkan BPJS C. Perawat masih sering dihubungi untuk memberikan edukasi D. Keluarga menunjukkan kemampuan mandiri dalam merawat lansia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Kemampuan Keluarga Meningkat
- Definisi: Kemampuan keluarga dalam melakukan aktivitas dan tugas yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan anggota keluarga.
- Karakteristik Definisi: Keluarga menunjukkan kemampuan dalam mengukur tekanan darah, memberikan obat sesuai jadwal, dan melibatkan anggota keluarga lain dalam membantu aktivitas sehari-hari.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga
- Definisi: Kemampuan keluarga dalam melakukan aktivitas dan tugas yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan anggota keluarga.
- Indikator Keberhasilan:
a. Keluarga menunjukkan kemampuan mandiri dalam merawat lansia (D).
b. Keluarga tidak lagi sering menghubungi perawat untuk meminta edukasi (C).
c. Pasien tidak lagi mengeluhkan pegal-pegal (A).
d. Pasien mendapatkan jaminan kesehatan (B).
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Dukungan Keluarga
- Definisi: Memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan kepada keluarga dalam upaya memelihara kesehatan anggota keluarga.
- Aktivitas:
a. Melibatkan keluarga dalam perawatan anggota keluarga.
b. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang teknik perawatan anggota keluarga.
c. Memfasilitasi keluarga untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.
d. Memantau kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga.
Penjelasan:
Diagnosis keperawatan SDKI "Kemampuan Keluarga Meningkat" menggambarkan bahwa keluarga Ny. Fatimah telah mampu melakukan aktivitas perawatan sehari-hari, seperti mengukur tekanan darah, memberikan obat sesuai jadwal, dan melibatkan anggota keluarga lain dalam membantu aktivitas ringan. Luaran/output yang diharapkan adalah "Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga", yang dapat dievaluasi melalui indikator keberhasilan, seperti keluarga menunjukkan kemampuan mandiri dalam merawat lansia, tidak lagi sering menghubungi perawat untuk meminta edukasi, pasien tidak lagi mengeluhkan pegal-pegal, dan pasien mendapatkan jaminan kesehatan. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah "Dukungan Keluarga", yang melibatkan keluarga dalam perawatan, memberikan edukasi, memfasilitasi penggunaan sumber daya, dan memantau kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga. -
Article No. 18262 | 05 Jun 2025
Klinis : Defisit Pengetahuan b.d. kurang terpapar informasi d.d. pasien kurang paham akan keluhannya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan [00126]
Definisi:
Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00126
Judul: Defisit Pengetahuan
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01603
Judul: Pengetahuan: Manajemen Kesehatan
Definisi: Kemampuan individu untuk mengingat dan memahami informasi tentang cara mengelola kondisi kesehatannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6680
Judul: Pengajaran: Proses Penyakit
Definisi: Membantu klien memahami informasi yang terkait dengan proses penyakit, tanda dan gejala, penyebab, risiko, dan cara pencegahan dan pengelolaan.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, pasien mengalami Defisit Pengetahuan yang disebabkan oleh kurangnya terpapar informasi dan pemahaman pasien akan keluhan yang dialaminya. Diagnosa keperawatan ini menunjukkan bahwa pasien memiliki kekurangan informasi kognitif terkait topik tertentu, dalam hal ini kondisi kesehatannya.
Untuk mengatasi masalah ini, perawat dapat memberikan intervensi berupa Pengajaran: Proses Penyakit, di mana perawat membantu pasien memahami informasi yang terkait dengan proses penyakit, tanda dan gejala, penyebab, risiko, serta cara pencegahan dan pengelolaannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien sehingga dapat mengelola kondisi kesehatannya dengan lebih baik. -
Article No. 18263 | 05 Jun 2025
Klinis : Defisit Pengetahuan b.d. kurang terpapar informasi d.d. pasien kurang paham akan keluhannya.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menanggapi kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu "Defisit Pengetahuan b.d. kurang terpapar informasi d.d. pasien kurang paham akan keluhannya", kami menyampaikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R69
- Deskripsi: Illness, unspecified
Kode ICD-10 R69 (Illness, unspecified) dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana pasien memiliki defisit pengetahuan yang disebabkan oleh kurangnya pemaparan informasi atau kurangnya pemahaman tentang keluhan yang dialaminya. Kode ini mencakup situasi di mana penyebab spesifik dari kondisi tersebut tidak dapat ditentukan secara jelas.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.07
- Deskripsi: Health education
Meskipun tidak ada tindakan medis spesifik yang perlu dilakukan, kode ICD-9-CM 93.07 (Health education) dapat dipertimbangkan untuk menggambarkan intervensi yang mungkin diperlukan, yaitu memberikan edukasi kesehatan kepada pasien untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya terkait kondisi yang dialami.
Dalam penanganan kasus ini, fokus utamanya adalah pada pemberian informasi dan edukasi yang memadai kepada pasien, sehingga ia dapat memahami dengan lebih baik keluhan yang dialaminya dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses perawatan kesehatan. -
Article No. 18264 | 05 Jun 2025
Klinis : Defisit Pengetahuan b.d. kurang terpapar informasi d.d. pasien kurang paham akan keluhannya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah jawaban saya sebagai seorang perawat profesional:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Faktor Berhubungan: Kurang terpapar informasi
Karakteristik Definisi: Pasien kurang paham akan keluhannya.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat:
a. Mendemonstrasikan pemahaman yang meningkat tentang kondisi kesehatannya.
b. Mengidentifikasi sumber informasi yang dapat diakses untuk meningkatkan pengetahuan.
c. Melaporkan peningkatan kepuasan terhadap informasi yang diterima.
d. Menunjukkan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait perawatannya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Asesmen:
- Kaji pengetahuan pasien tentang kondisi kesehatannya.
- Identifikasi sumber informasi yang telah diakses oleh pasien.
- Evaluasi kemampuan pasien dalam memahami informasi yang diterima.
b. Intervensi:
- Berikan informasi yang sesuai dengan kondisi pasien dan tingkat pemahamannya.
- Gunakan media edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh pasien.
- Libatkan keluarga dalam proses pemberian informasi dan edukasi.
- Beri kesempatan pasien untuk bertanya dan mengungkapkan pemahaman mereka.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan konsistensi informasi yang diberikan.
c. Evaluasi:
- Pantau peningkatan pemahaman pasien terhadap kondisi kesehatannya.
- Evaluasi kemampuan pasien dalam mengidentifikasi sumber informasi yang dapat diakses.
- Nilai kepuasan pasien terhadap informasi yang diterima.
- Amati partisipasi aktif pasien dalam proses pengambilan keputusan terkait perawatannya.
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Defisit Pengetahuan" ditegakkan karena pasien kurang terpapar informasi terkait kondisi kesehatannya, sehingga pasien kurang paham akan keluhannya. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan pasien dalam memahami, mengelola, dan berpartisipasi aktif dalam proses perawatannya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) mencakup peningkatan pemahaman pasien, peningkatan akses terhadap informasi, peningkatan kepuasan pasien, dan peningkatan partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan. Intervensi Keperawatan (SIKI) yang diperlukan meliputi asesmen, edukasi, dan evaluasi secara komprehensif untuk memastikan pemenuhan kebutuhan informasi dan peningkatan pengetahuan pasien. -
Article No. 18265 | 05 Jun 2025
Klinis : overthingking, merasa gelisah ,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Definisi, serta Kode dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Kode SDKI: 00146
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan
Definisi: Derajat perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Kode SLKI: 00146
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Kecemasan
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau mengatasi rasa takut, kekhawatiran, atau keprihatinan yang dapat memengaruhi status kesehatan fisik dan mental individu.
Kode SIKI: I0146
Penjelasan singkat:
Overthinking dan perasaan gelisah merupakan gejala dari diagnosa keperawatan "Kecemasan". Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah penurunan tingkat kecemasan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen kecemasan, yaitu mencegah, mengurangi, atau mengatasi rasa takut, kekhawatiran, atau keprihatinan yang dapat memengaruhi status kesehatan fisik dan mental individu. -
Article No. 18266 | 05 Jun 2025
Klinis : overthingking, merasa gelisah ,masih sering sulit tidur, merasa tertekan oleh ibu, merasa sedih karena putus dengan pacar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir: Overthinking (10015)
SDKI: Gangguan proses pikir yang ditandai dengan pemikiran yang berulang-ulang, tidak produktif, dan sulit untuk dihentikan.
SLKI: Meningkatkan Regulasi Emosi (20043)
SIKI: Terapi Kognitif (30111)
2. Kecemasan (10002)
SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah.
SLKI: Mengelola Kecemasan (20009)
SIKI: Terapi Relaksasi (30096)
3. Gangguan Pola Tidur (10022)
SDKI: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI: Memfasilitasi Tidur (20052)
SIKI: Terapi Perilaku (30103)
4. Distres Keluarga (10009)
SDKI: Ketidakmampuan keluarga untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan.
SLKI: Mendukung Keluarga (20013)
SIKI: Konseling Keluarga (30020)
5. Kesedihan Kronis (10019)
SDKI: Perasaan duka yang berkepanjangan dan mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI: Meningkatkan Koping (20037)
SIKI: Terapi Kognitif (30111)
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Proses Pikir: Overthinking (10015) - Kondisi di mana pasien mengalami pemikiran yang berulang-ulang, tidak produktif, dan sulit untuk dihentikan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Kognitif (30111) untuk membantu pasien mengubah pola pikir yang tidak produktif.
2. Kecemasan (10002) - Pasien merasa tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Relaksasi (30096) untuk membantu pasien mengelola kecemasan.
3. Gangguan Pola Tidur (10022) - Pasien mengalami perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Perilaku (30103) untuk memfasilitasi tidur yang lebih baik.
4. Distres Keluarga (10009) - Keluarga pasien mengalami ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Konseling Keluarga (30020) untuk mendukung keluarga.
5. Kesedihan Kronis (10019) - Pasien mengalami perasaan duka yang berkepanjangan dan mengganggu fungsi sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Kognitif (30111) untuk membantu pasien meningkatkan koping. -
Article No. 18267 | 05 Jun 2025
Klinis : ansietas b.d
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi ansietas berhubungan dengan (b.d.) dengan tone akademis dan persona pakar, nurse:
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (00146)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ansietas (00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang dialami individu dalam menghadapi ancaman yang belum jelas atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Kecemasan (1402)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dapat mengganggu fungsi fisik dan psikologis individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Ansietas (5820)
Definisi: Membantu mengurangi rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dirasakan individu.
Kode:
SDKI: 00146
SLKI: 1402
SIKI: 5820
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Ansietas" (00146) menggambarkan adanya perasaan tidak nyaman atau khawatir yang dialami individu dalam menghadapi ancaman yang belum jelas atau tidak diketahui. Untuk mengatasi kondisi ini, perawat dapat menggunakan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) "Kontrol Kecemasan" (1402) yang bertujuan untuk membantu individu mengendalikan rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dapat mengganggu fungsi fisik dan psikologis. Selanjutnya, perawat dapat menerapkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) "Manajemen Ansietas" (5820) yang bertujuan untuk membantu mengurangi rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dirasakan individu. -
Article No. 18268 | 05 Jun 2025
Klinis : pasien mengeluh luka bekas pembedahan mengalami kemerahan dan sedikit nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu (Kode: 00046)
Penjelasan Singkat:
Integritas Kulit Terganggu adalah ketidakmampuan mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00046
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 01001
Definisi: Pemulihan integritas kulit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 01001
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit.
Tone akademis, persona pakar, nurse:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan, di mana terdapat luka bekas pembedahan dengan kemerahan dan sedikit nyeri, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Integritas Kulit Terganggu. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada struktur dan fungsi kulit yang normal. Perawat perlu melakukan tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit, sesuai dengan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 18269 | 05 Jun 2025
Klinis : Seorang pria, umur 34, keluhan marah-marah. Ingin memukul ayahnya, ingin menusuk ayahnya. Sebutkan diagnosa Icd, sdki, slki. Siki, Nanda, obat-obatan yang sesuai dan pemeriksaan penunjangnya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diagnosa SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Perilaku Kekerasan
Definisi: Ketidakmampuan individu untuk mengendalikan tindakan fisik yang dapat membahayakan orang lain.
2. Diagnosa ICD (International Classification of Diseases):
a. F63.0 Gangguan Kontrol Impuls
3. Diagnosa NANDA (North American Nursing Diagnosis Association):
a. Risiko Perilaku Kekerasan
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan psikologis/psikiatris untuk mengevaluasi kondisi mental dan risiko perilaku kekerasan.
- Pemeriksaan laboratorium darah untuk mengidentifikasi adanya gangguan biokimia atau hormonal yang mungkin berkontribusi terhadap perilaku.
Obat-obatan:
- Antipsikotik (misalnya risperidon, olanzapin) untuk mengurangi gejala dan menstabilkan mood.
- Antidepresan (misalnya fluoksetin, sertralin) untuk mengatasi gejala depresi atau kecemasan yang mungkin terkait.
- Anxiolitik (misalnya lorazepam, diazepam) untuk mengurangi kecemasan dan membantu klien dalam mengendalikan impulsivitas.
Luaran/Hasil yang Diharapkan (SLKI):
1. Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan.
2. Klien dapat mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan marah dengan cara yang konstruktif.
3. Klien dapat menerapkan strategi manajemen stres dan koping yang efektif.
4. Klien dapat berpartisipasi dalam perawatan dan menunjukkan kepatuhan terhadap regimen pengobatan.
5. Klien dan keluarga dapat berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Identifikasi Faktor Risiko Perilaku Kekerasan
- Kaji faktor-faktor yang dapat memicu perilaku kekerasan, seperti riwayat penyakit mental, kondisi lingkungan, stres, atau konflik interpersonal.
- Analisis pola perilaku kekerasan, termasuk frekuensi, durasi, dan pemicu.
2. Manajemen Perilaku Kekerasan
- Berikan lingkungan yang aman dan terapeutik untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan.
- Ajarkan klien teknik relaksasi, manajemen stres, dan keterampilan komunikasi asertif.
- Libatkan keluarga dan significant others dalam proses perawatan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan mental untuk memberikan intervensi psikologis dan farmakologis yang sesuai.
3. Edukasi dan Dukungan
- Berikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang penyakit mental, gejala, dan manajemen perilaku kekerasan.
- Dorong keterlibatan keluarga dalam proses perawatan dan pengambilan keputusan.
- Buat rencana pemulihan dan pencegahan kekambuhan yang melibatkan klien dan keluarga.
4. Pemantauan dan Evaluasi
- Pantau tanda-tanda vital, perubahan perilaku, dan respons terhadap intervensi.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Dokumentasikan kemajuan klien dan komunikasikan dengan tim kesehatan lainnya.
Dengan pendekatan komprehensif ini, diharapkan klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan, meningkatkan kemampuan koping, dan mencapai hasil yang optimal dalam perawatan. -
Article No. 18270 | 05 Jun 2025
Klinis : Seorang pria, umur 34, keluhan marah-marah. Ingin memukul ayahnya, ingin menusuk ayahnya. Sebutkan diagnosa Icd, sdki, slki. Siki, Nanda, obat-obatan yang sesuai dan pemeriksaan penunjangnya
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan, berikut adalah jawaban saya:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F63.8
- Deskripsi: Gangguan kontrol impuls, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kasus ini.
3. Diagnosis SDKI:
- Risiko perilaku kekerasan
4. Diagnosis SLKI:
- Risiko menyakiti orang lain
5. Diagnosis SIKI:
- Risiko perilaku agresif
6. Diagnosis NANDA:
- Risiko perilaku kekerasan
7. Obat-obatan yang sesuai:
- Antipsikotik atipik (misalnya risperidon, olanzapin) untuk mengatasi gejala marah-marah dan agresif.
- Antidepresan (misalnya SSRI) jika terdapat gejala depresi yang mendasari.
- Antiansietas (misalnya lorazepam) untuk mengelola kecemasan dan agresi.
8. Pemeriksaan penunjang:
- Pemeriksaan psikologis/psikiatris untuk mengevaluasi kondisi mental dan menentukan diagnosis yang tepat.
- Tes laboratorium darah untuk memeriksa fungsi organ dan menyingkirkan kondisi medis yang mendasari.
- Pencitraan otak (CT scan atau MRI) untuk menyingkirkan penyebab organik, jika diperlukan.
Penjelasan:
Kasus ini menunjukkan gejala gangguan kontrol impuls, di mana pasien mengalami dorongan untuk melakukan tindakan agresif terhadap ayahnya. Diagnosis ICD-10 yang sesuai adalah F63.8 (Gangguan kontrol impuls, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kasus ini.
Diagnosis keperawatan yang sesuai mencakup risiko perilaku kekerasan (SDKI), risiko menyakiti orang lain (SLKI), risiko perilaku agresif (SIKI), dan risiko perilaku kekerasan (NANDA).
Penatalaksanaan yang direkomendasikan meliputi penggunaan obat-obatan antipsikotik atipik, antidepresan, dan antiansietas untuk mengelola gejala marah-marah dan agresi. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan mencakup evaluasi psikologis/psikiatris, tes laboratorium darah, dan pencitraan otak untuk menyingkirkan penyebab organik, jika diperlukan.