Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1870 | 10 Oct 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk mengendalikan nyeri yang dialami. Diagnosa ini terkait dengan ketidakmampuan individu dalam mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Manajemen Nyeri antara lain adalah pasien mampu mengidentifikasi penyebab nyeri, pasien mampu menggunakan teknik manajemen nyeri, dan pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi diagnosa Manajemen Nyeri meliputi pemberian analgesik, terapi non-farmakologis (seperti teknik relaksasi, distraksi, terapi musik), edukasi pasien terkait nyeri dan pengelolaannya, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Dengan pendekatan akademis dan sudut pandang seorang pakar/perawat, penjelasan di atas memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan Manajemen Nyeri beserta standar asuhan keperawatan yang berlaku di Indonesia, yaitu SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 1871 | 10 Oct 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan nyeri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis nyeri dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri (pain)
Penjelasan:
- Kode R52 dari Bab XVIII ICD-10 "Gejala, tanda, dan penemuan klinis abnormal, tidak diklasifikasikan di tempat lain" digunakan untuk mengkodekan nyeri, baik akut maupun kronis, yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
- Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Kode R52 dapat digunakan untuk berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri akut, nyeri kronis, nyeri neuropatik, dan nyeri muskuloskeletal.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak Ada
- Deskripsi: Tidak Ada
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait nyeri tidak tersedia, karena kode ICD-9-CM lebih fokus pada prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi medis, bukan pada gejala atau keluhan seperti nyeri.
- Penanganan nyeri biasanya melibatkan pemberian obat-obatan analgesik, terapi fisik, dan intervensi non-farmakologis lainnya, tetapi tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk prosedur atau tindakan tersebut.
Sebagai dokter atau perekam medis, penanganan nyeri harus dilakukan secara komprehensif dan mempertimbangkan faktor-faktor biopsikososial yang mempengaruhi pengalaman nyeri pasien. Evaluasi yang menyeluruh dan pendekatan multidisipliner sangat penting untuk memberikan penatalaksanaan nyeri yang efektif. -
Article No. 1872 | 10 Oct 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri
Penjelasan:
Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (PPNI, 2017). Nyeri merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang sering ditemukan dalam praktik keperawatan.
Berdasarkan SDKI, karakteristik mayor dari diagnosa keperawatan nyeri meliputi:
1. Ekspresi verbal atau nonverbal nyeri
2. Perubahan tanda-tanda vital
3. Perubahan perilaku
4. Melaporkan nyeri
Sedangkan karakteristik minor meliputi:
1. Perubahan nafsu makan
2. Perubahan pola tidur
3. Perubahan aktivitas
4. Perubahan relasi sosial
Untuk mengatasi masalah nyeri, perawat dapat menggunakan intervensi keperawatan berdasarkan SIKI, antara lain:
1. Manajemen nyeri
2. Pemberian analgetik
3. Distraksi
4. Terapi relaksasi
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan tersebut berdasarkan SLKI adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan nyeri.
Peran perawat dalam mengelola pasien dengan nyeri adalah mengkaji nyeri secara komprehensif, menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat, melakukan intervensi yang efektif, dan mengevaluasi respons pasien terhadap intervensi yang diberikan. -
Article No. 1874 | 10 Oct 2024
Klinis : halusinasi psikiatri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi halusinasi psikiatri.
Diagnosis Keperawatan:
Halusinasi
Penjelasan singkat:
SDKI:
Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensorik yang timbul tanpa stimulus eksternal yang ditandai dengan munculnya pengalaman indera yang tampak nyata, tanpa didahului rangsangan dari luar. Tanda dan gejala halusinasi dapat berupa mendengar suara, melihat objek, mencium bau, merasakan sentuhan, atau melihat bayangan yang tidak ada.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan halusinasi adalah pasien dapat mengenali halusinasi, mengurangi frekuensi halusinasi, dan dapat mengatasi halusinasi dengan strategi penanganan yang efektif.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani halusinasi antara lain:
1. Asesmen halusinasi: mengidentifikasi jenis, frekuensi, durasi, dan respons pasien terhadap halusinasi.
2. Manajemen halusinasi: mengajarkan teknik-teknik untuk mengurangi halusinasi seperti distraksi, relaksasi, dan komunikasi terapeutik.
3. Terapi aktivitas: melibatkan pasien dalam aktivitas yang terstruktur untuk mengalihkan perhatian dari halusinasi.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain: bekerja sama dengan psikiater atau farmasis untuk penanganan farmakologis jika diperlukan.
Dengan menerapkan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah halusinasi pada pasien psikiatri. -
Article No. 1875 | 10 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal untuk pasien pria berusia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, adalah tuberkulosis paru. Berikut kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Ekskresi bronkial atau trakeal
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk menunjukkan diagnosis tuberkulosis paru yang dikonfirmasi secara bakteriologis atau histologis.
- Kode ICD-9-CM 87.44 dapat digunakan untuk prosedur pengambilan sampel spesimen pernapasan, seperti ekskresi bronkial atau trakeal, yang mungkin dilakukan untuk konfirmasi diagnosis tuberkulosis.
- Pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan bakteriologis atau radiologis mungkin diperlukan untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru. -
Article No. 1876 | 10 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi atau melakukan aktivitas sehari-hari akibat ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
3. Kekurangan Volume Cairan
Definisi: Kehilangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pasien mengalami batuk berdahak, sesak napas, yang menunjukkan adanya obstruksi jalan napas.
- Pemeriksaan fisik menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, yang mengindikasikan adanya lesi di paru.
- Diagnosa keperawatan ini sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia).
2. Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengalami gejala seperti demam dan kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
- Diagnosa keperawatan ini sesuai dengan standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia).
3. Kekurangan Volume Cairan
- Pasien mengalami gejala seperti demam, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan.
- Diagnosa keperawatan ini sesuai dengan standar SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan standar praktik yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 1877 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien perempuan datang ke rs untuk melakukan kemoterapi yang ke 5 post op ca ovarium, pasien mengeluh mual saat mencium bau sayuran di rs, saat bab terasa pedas di anus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya sajikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (NAND)
2. Nyeri (NYRI)
3. Perubahan Eliminasi (ELIN)
Penjelasan Singkat:
1. Mual (NAND)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Sensasi tidak menyenangkan di perut yang mengarah pada dorongan untuk muntah.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas sensasi mual.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen mual, termasuk pemberian antiemetik, terapi non-farmakologis, dan modifikasi lingkungan.
2. Nyeri (NYRI)
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
- SIKI: Manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik, terapi non-farmakologis, dan intervensi untuk mengatasi penyebab nyeri.
3. Perubahan Eliminasi (ELIN)
- SDKI: Perubahan pola buang air besar atau buang air kecil yang tidak sesuai dengan kebiasaan normal.
- SLKI: Pasien melaporkan pola eliminasi yang kembali normal.
- SIKI: Manajemen eliminasi, termasuk pemberian laksatif, terapi dietary, dan pengaturan pola eliminasi.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 1878 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien perempuan datang ke rs untuk melakukan kemoterapi yang ke 5 post op ca ovarium, pasien mengeluh mual saat mencium bau sayuran pada makanan di rs, saat bab terasa pedas di anus dengan diagnosa medis anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (NAUSEA)
2. Diare (DIARRHEA)
3. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (IMBALANCED NUTRITION: LESS THAN BODY REQUIREMENTS)
Penjelasan Singkat:
1. Mual (NAUSEA)
- SDKI: Perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk muntah.
- SLKI: Mampu mengidentifikasi faktor penyebab dan pemicu mual, mampu mengatasi mual dengan teknik relaksasi, dan mampu menjaga nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengatasi mual, seperti pemberian antiemetik, terapi komplementer, dan manajemen lingkungan.
2. Diare (DIARRHEA)
- SDKI: Pengeluaran feses cair atau setengah cair yang terjadi lebih sering dari biasanya.
- SLKI: Mampu mengidentifikasi penyebab diare, mampu mengatur pola diet, dan mampu menjaga kebersihan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengatasi diare, seperti pemberian oralit, diet rendah serat, dan perawatan perianal.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (IMBALANCED NUTRITION: LESS THAN BODY REQUIREMENTS)
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Mampu mengidentifikasi faktor penyebab, mampu mengatur pola makan, dan mampu memantau status nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan asupan nutrisi, seperti pemberian suplemen, terapi gizi enteral/parenteral, dan edukasi diet.
Dalam konteks pasien perempuan yang menjalani kemoterapi post op ca ovarium, mual saat mencium bau sayuran, diare, dan anemia, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah mual, diare, dan ketidakseimbangan nutrisi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian antiemetik, manajemen diet, pemberian oralit, dan terapi gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. -
Article No. 1879 | 10 Oct 2024
Klinis : Hipertermi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI:
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh. Tanda dan gejala yang mungkin muncul adalah peningkatan suhu tubuh, kulit merah, wajah kemerahan, sakit kepala, dan lain-lain.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipertermia adalah pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal, menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dan bebas dari komplikasi.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia meliputi memantau suhu tubuh, mengatur lingkungan yang sejuk, memberikan cairan intravena, memberikan obat penurun demam, dan melakukan tindakan pendinginan seperti kompres hangat.
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan assessment komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk memulihkan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 1880 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien perempuan datang ke rs untuk melakukan kemoterapi yang ke 5 post op ca ovarium, pasien mengeluh mual saat mencium bau sayuran pada makanan di rs, saat bab terasa pedas di anus dengan diagnosa medis anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (NANDA-I: Nausea)
- Definisi: Ketidaknyamanan dan perasaan ingin muntah.
- Penyebab: Efek samping dari kemoterapi, anemia, dan rangsangan olfaktori (bau sayuran).
2. Diare (NANDA-I: Diarrhea)
- Definisi: Eliminasi feses yang tidak terkontrol dan konsistensi yang lebih encer dari normal.
- Penyebab: Efek samping dari kemoterapi dan anemia.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mual: Penurunan toleransi terhadap makanan atau minuman, perasaan ingin muntah, atau muntah yang disertai dengan perasaan tidak nyaman.
- Diare: Perubahan frekuensi, konsistensi, dan/atau volume eliminasi feses yang lebih cair dari normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mual: Pasien dapat mengenali dan mengatasi mual, serta mencapai kenyamanan.
- Diare: Pasien dapat mengenali dan mengatasi diare, serta mencapai pola eliminasi yang sesuai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen mual: Intervensi untuk mengurangi atau mencegah mual, seperti pengaturan diet, pemberian obat antiemetik, dan terapi non-farmakologis.
- Manajemen diare: Intervensi untuk mengendalikan dan mencegah diare, seperti pengaturan diet, pemberian obat antidiare, dan perawatan kulit perianal.
Dalam kondisi ini, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, serta melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien.