Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3829 | 28 Oct 2024
Klinis : Ny.A, 28 tahun, G2P1A0, 21 Oktober 2024 datang bersama suaminya ke poliklinik KIA untuk pemeriksaan kehamilan. Hasil anamnesis, klien mengatakan HPHT 17 Maret 2024, riwayat persalinan sebelumnya secara SC a.i posisi lintang dan mengalami komplikasi perdarahan postpartum. Saai ini klien mengeluh mudah lelah, sering kram pada kaki terutama pada dini hari, sering BAK bahkan pada malam hari, nyeri punggung bawah, sulit tidur dan sering terbangun di malam hari sehingga merasa tidurnya tidak cukup, braxtone hicks mulai dirasakan, heartburn, dan konstipasi hingga kadang keluar darah saat BAB. Hasil pemeriksaan: kesadaran CM, KU baik, TD 130/70mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37.1 °C, BB 64 kg (sebelum hamil 50 kg), TB 153 cm, LiLa 24 cm, konjungtiva anemis, muka tampak cloasma gravidarum, tampak edema pada kedua kaki. Hasil pemeriksaan pada abdomen tampak luka bekas SC, tampak linea nigra, Leopold I: TFU 34 cm, presentasi teratas teraba bulat dan keras; Leopold II: puki; Leopold III: bagian terbawah teraba bulat lunak dan belum masuk PAP, DJJ 156 x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 9.8 gr/dL, Leukosit 7800 mm, Hematokrit 250.000, protein urine (-), GDS 90 mg/dL, HIV NR, Hbs-Ag NR, gol.darah A(+). Riwayat imunisasi TT lengkap, konsumsi tablet Fe jarang. Klien merasa khawatir bila kehamilan yang sekarang harus SC kembali, ia menanyakan bagaimana cara membuat posisi janin optimal karena ia sangat menginginkan dapat menjalani persalinan secara normal agar dapat langsung menyusui bayinya,.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan berhubungan dengan anemia dan ketidakseimbangan nutrisi selama kehamilan.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik selama kehamilan.
3. Konstipasi berhubungan dengan perubahan hormonal selama kehamilan.
4. Risiko perdarahan postpartum berhubungan dengan riwayat persalinan sebelumnya dengan komplikasi perdarahan postpartum.
5. Kecemasan berhubungan dengan kekhawatiran terhadap kemungkinan harus melakukan operasi sesar kembali.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Merupakan standar yang mencakup definisi, karakteristik, dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang membutuhkan intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Merupakan standar yang mencakup definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil dari asuhan keperawatan. SLKI digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan dalam mencapai luaran yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Merupakan standar yang mencakup definisi, aktivitas, dan rasional dari intervensi keperawatan. SIKI digunakan untuk memandu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang mengembangkan dan menetapkan standar-standar tersebut sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional di Indonesia. -
Article No. 3830 | 28 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Sistem Imun yang Lemah Akibat Penyakit Campak
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kerentanan individu terhadap infeksi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sistem imun yang lemah akibat penyakit campak.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan perilaku untuk mencegah infeksi, tidak terjadi komplikasi infeksi, dan sembuh dari infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau tanda-tanda vital, mengatur lingkungan yang bersih dan asepsis, memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi, dan menerapkan teknik aseptik saat merawat pasien.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian secara komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan keperawatan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar praktik keperawatan untuk membantu pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan penyakit campak ini. -
Article No. 3831 | 28 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.9
- Deskripsi: Infark miokard akut, tidak dinyatakan dengan cara lain
Pada kasus ini, pasien wanita berusia 60 tahun mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. Temuan EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan elektrokardiografi, tidak terspesifikasi
Dalam kasus ini, pemantauan elektrokardiografi (EKG) dilakukan untuk menegakkan diagnosis infark miokard akut. Temuan EKG merupakan komponen penting dalam evaluasi dan diagnosis kondisi ini.
Penanganan selanjutnya yang mungkin dilakukan dapat mencakup:
- Pemberian oksigen dan obat-obatan untuk mengurangi gejala (misalnya, nitrogliserin, aspirin, analgetik)
- Pemantauan vital signs dan elektrokardiografi yang ketat
- Konsultasi dengan kardiolog untuk menentukan terapi yang tepat, seperti penggunaan trombolitik, PCI (Percutaneous Coronary Intervention), atau CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)
- Pengontrolan faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes melitus
Pemantauan dan manajemen yang tepat sangat penting untuk meningkatkan hasil klinis dan mengurangi komplikasi pada pasien dengan infark miokard akut. -
Article No. 3832 | 28 Oct 2024
Klinis : Perawat Komunitas melakukan pengkajian di desa Sahid Jaya dan menghimbau agar masyarakat memakai masker terutama saat berada diluar rumah karena asap kebakaran hutan. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus ISPA dan kasus penyakit saluran pernafasan lainnya. Hasil pengkajian sebanyak 34% warga masih enggan memakai masker karena merasa pengap. Apa diagnosis keperawatan komunitas pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat komunitas, saya akan memberikan diagnosis keperawatan berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosis Keperawatan Komunitas:
Ketidakpatuhan (00079)
Definisi: Pola perilaku dan/atau praktik yang tidak sesuai dengan rencana terapeutik yang disepakati antara individu atau kelompok dan petugas kesehatan.
Faktor Berhubungan:
1. Persepsi tentang manfaat yang rendah
2. Ketidaknyamanan/gangguan akibat penggunaan masker
Karakteristik Definisi:
1. Tidak mengikuti rekomendasi penggunaan masker
2. Alasan tidak menggunakan masker adalah karena merasa pengap
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku kesehatan: Peningkatan (1602)
2. Kepatuhan terhadap nasihat kesehatan (1601)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen kesehatan masyarakat (6650)
2. Promosi kesehatan (7400)
3. Konseling (5240)
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai adalah Ketidakpatuhan, karena sebanyak 34% warga masih enggan memakai masker meskipun telah dihimbau oleh perawat komunitas. Faktor yang berhubungan adalah persepsi tentang manfaat yang rendah dan ketidaknyamanan/gangguan akibat penggunaan masker. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah peningkatan perilaku kesehatan dan kepatuhan terhadap nasihat kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen kesehatan masyarakat, promosi kesehatan, dan konseling untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan masker. -
Article No. 3833 | 28 Oct 2024
Klinis : Perawat Komunitas melakukan pengkajian di desa Sahid Jaya dan menghimbau agar masyarakat memakai masker terutama saat berada diluar rumah karena asap kebakaran hutan. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus ISPA dan kasus penyakit saluran pernafasan lainnya. Hasil pengkajian sebanyak 34% warga masih enggan memakai masker karena merasa pengap. Apa diagnosis keperawatan komunitas pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mengacu pada kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan:
Kurang Pengetahuan Masyarakat Tentang Pentingnya Penggunaan Masker
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kurang pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker merupakan diagnosis keperawatan komunitas yang menggambarkan keterbatasan pemahaman, informasi, atau keahlian masyarakat terkait manfaat dan pentingnya penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyakit saluran pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker, khususnya saat berada di luar rumah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya menggunakan masker, serta memfasilitasi penyediaan masker bagi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker dalam upaya pencegahan penyakit saluran pernapasan.
Dalam konteks kasus ini, perawat komunitas perlu melakukan intervensi yang berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat melalui edukasi dan penyediaan masker, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan masker, khususnya saat berada di luar rumah. -
Article No. 3834 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk, pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk dan pilek.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Batuk tidak efektif
- Produksi sputum berlebih
- Napas cuping hidung
- Dispnea saat aktivitas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Jalan nafas paten
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Tidak terdapat retraksi dinding dada
- Tidak terdapat sianosis
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Nafas
- Hidrasi
- Fisioterapi Dada
- Edukasi Manajemen Penyakit Pernapasan
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran nafas secara efektif. Hal ini ditandai dengan gejala batuk tidak efektif, produksi sputum berlebih, napas cuping hidung, dan dispnea saat aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan nafas, hidrasi, fisioterapi dada, dan edukasi manajemen penyakit pernapasan untuk membantu pasien mempertahankan bersihan jalan nafas yang efektif. -
Article No. 3835 | 28 Oct 2024
Klinis : asil pengkajian remaja suatu wilayah didapatkan sebanyak 35% dari 300 remaja produktif dalam memanfaatkan waktu luang dan lainnya tidak produktif, 75% remaja merokok, 35% remaja pernah mengkonsumsi alkohol, 71% bermain game online dan hanya 15% saja remaja yang terlibat dalam kegiatan keagamaan dan karang taruna. Apa masalah keperawatan tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan hasil pengkajian terhadap 300 remaja di wilayah tersebut, terdapat beberapa masalah keperawatan yang dapat diidentifikasi, antara lain:
1. Gaya Hidup Tidak Sehat
Diagnosa Keperawatan: Perilaku Kesehatan Berisiko
Penjelasan:
- Lebih dari 50% remaja terlibat dalam perilaku berisiko seperti merokok (75%) dan mengkonsumsi alkohol (35%).
- Perilaku ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
- Intervensi keperawatan diperlukan untuk membantu remaja mengembangkan gaya hidup yang lebih sehat.
2. Kurangnya Produktivitas
Diagnosa Keperawatan: Pola Aktivitas Tidak Efektif
Penjelasan:
- Hanya 35% remaja yang memanfaatkan waktu luang dengan produktif, sementara 65% lainnya tidak.
- Remaja membutuhkan bimbingan untuk menggunakan waktu luang secara positif, seperti terlibat dalam kegiatan keagamaan (15%) atau organisasi kepemudaan.
- Intervensi keperawatan diperlukan untuk membantu remaja mengembangkan pola aktivitas yang lebih efektif dan bermanfaat.
3. Kecanduan Teknologi
Diagnosa Keperawatan: Kecanduan Teknologi
Penjelasan:
- Sebagian besar remaja (71%) menghabiskan waktu untuk bermain game online, yang dapat mengarah pada kecanduan.
- Kecanduan teknologi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan sosial remaja.
- Intervensi keperawatan diperlukan untuk membantu remaja mengelola penggunaan teknologi secara sehat dan seimbang.
Dalam menangani masalah-masalah tersebut, perawat dapat mengacu pada standar praktik keperawatan Indonesia, yaitu Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 3836 | 28 Oct 2024
Klinis : Perawat Komunitas melakukan pengkajian di desa Sahid Jaya dan menghimbau agar masyarakat memakai masker terutama saat berada diluar rumah karena asap kebakaran hutan. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus ISPA dan kasus penyakit saluran pernafasan lainnya. Hasil pengkajian sebanyak 34% warga masih enggan memakai masker karena merasa pengap. Apa diagnosis keperawatan komunitas pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan Komunitas: Ketidakpatuhan Kesehatan Masyarakat
Definisi: Pola perilaku dan/atau praktik yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau rencana kesehatan yang disepakati oleh individu, keluarga, atau komunitas.
Karakteristik Definisi:
- Masyarakat tidak mau menggunakan masker saat berada di luar rumah
- Alasan utama adalah merasa pengap saat menggunakan masker
Tujuan Keperawatan (SLKI):
- Masyarakat mau menggunakan masker saat berada di luar rumah
- Masyarakat memahami manfaat penggunaan masker untuk mencegah peningkatan kasus ISPA dan penyakit saluran pernapasan lainnya
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Edukasi kesehatan tentang pentingnya penggunaan masker untuk mencegah penyakit pernapasan
- Identifikasi dan atasi hambatan / persepsi negatif masyarakat terkait penggunaan masker
- Kolaborasi dengan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan masker
- Monitoring dan evaluasi kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker
Dengan pendekatan ini, diharapkan perawat komunitas dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penularan penyakit pernapasan di lingkungan komunitas. -
Article No. 3837 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sesek, penggunaan otot bantu nafas, saturasi kurang dari 90%
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang anda sampaikan, yaitu pasien mengatakan sesek, penggunaan otot bantu nafas, dan saturasi kurang dari 90%, maka dapat diindikasikan adanya diagnosis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J96.0
- Deskripsi: Insufisiensi respirasi akut
Penjelasan:
Kode ICD-10 J96.0 digunakan untuk mendiagnosis insufisiensi respirasi akut, yang ditandai dengan sesak napas, penggunaan otot bantu napas, dan penurunan saturasi oksigen. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit paru-paru, gagal jantung, atau gangguan neuromuskular.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan oksigenasi
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 93.90 dapat digunakan untuk mencatat prosedur pemantauan oksigenasi, yang meliputi pengukuran saturasi oksigen menggunakan pulse oximetry. Prosedur ini dilakukan untuk mengevaluasi status oksigenasi pasien dan membantu dalam diagnosis dan pengelolaan kondisi respirasi.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosis dan penatalaksanaan lebih lanjut harus dilakukan oleh dokter yang menangani pasien, berdasarkan hasil pemeriksaan dan investigasi yang lebih komprehensif. -
Article No. 3838 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sesek, penggunaan otot bantu nafas, saturasi kurang dari 90%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar yang dapat mengakibatkan peningkatan usaha pernapasan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Pola Napas Efektif, yang ditandai dengan:
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada penggunaan otot bantu napas
- Saturasi oksigen dalam batas normal
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
- Monitoring tanda-tanda vital (frekuensi napas, saturasi oksigen)
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
- Menjaga posisi yang nyaman untuk bernapas
- Mengajarkan teknik pernapasan yang efektif
- Memfasilitasi istirahat yang cukup
- Mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan
Sebagai seorang perawat, saya akan berusaha memberikan perawatan yang optimal untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan sesuai dengan standar SDKI-SLKI-SIKI. Silakan tanyakan jika ada hal lain yang ingin Anda ketahui.